Ma, Kirimi Aku Pulsa Dong



[Lifestyle] Kejadian ini terjadi di bulan Maret 2013 lalu. Ketika tiba-tiba saja masuk sebuah sms dari nomor tidak dikenal di handphone adikku.

"Ma, kirimin aku pulsa dong. Ini aku pake hp temen, gak ada duit nih. Ke nomorku ya ma. Ini aku (lalu tertera nama anak sulungnya)"

Adikku kontan bingung. Neh, kenapa tiba-tiba anak sulungnya minta pulsa? Bukankah semalam pulsa hpnya baru saja diisi Rp50.000? Dipakai untuk menelepon ke siapa kok bisa habis kurang dari 24 jam? Boros banget sih. Padahal, jika dia beralasan handphonenya dipakai untuk selancar internet, rasanya tidak mungkin.di awal bulan, adikku juga sudah mengisi pulsa modemnya.

"Kan sudah mama kirim semalam gocap. Emangnya sudah habis?"

Kesal dicampur bingung. Adikku mengirimkan sebuah sms. Tidak lama kemudian, datang sms balasan.

"Iya ma, yang mama isi sudah aku kasi ke teman. Kasihan dia dirampok orang di angkot dan dia gak ada duit buat ngirimin mamanya sms."

Aduh. Berapa banyak sih sms pemberitahuan sebuah musibah memangnya? Adikku masih belum bisa menerima alasan yang diberikan oleh anak sulungnya yang duduk Di bangku kelas 3 smp tersebut. Paling banter juga ngirim 3 sms deh jika temannya itu nulis sms dengan jumlah karakter maksimal dimana mungkin dia menambahkan ekspresi menangis dengan kata-kata seperti


 "waaaaaa.....huhuhu..mamaaaaaa....aku dirampoooookkkkk....jadi begini ceritanya ma....bla..bla...bla... Sekarang, kirimi aku pulsa ma, ini aku pake hp temanku."

Ah. Gak masuk akal. Aneh. Itu sms atau chatting? Terlebih sekarang sudah ada paket pulsa murah, dimana jika kita mengirim  sms dalam satu hari dengan jumlah tertentu maka kita akan mendapat sms gratis sebanyak tertentu juga. Atau jika kita berbicara dalam satu hari dalam kurun waktu tertentu maka kita akan mendapat gratis jatah untuk berbicara dalam kurun waktu tertentu juga. Jadi talk time bonus talk time. Itu sebabnya semua ini disebut pulsa murah, karena cukup dengan mengisi pulsa secukupnya, jika diperlakukan dengan bijak maka kita tetap bisa memakai pulsa itu hingga satu bulan. Jadi, gak masuk akal kan jika pulsa Rp50.000 habis dalam satu hari?

"Masa kamu kasih seluruh pulsamu yang gocap itu ke dia sih? Kirimi pulsa 5000 aja kan bisa."

Adikku kembali mengirimkan sms ke anaknya tersebut. Dan tidak lama kemudian, sms balasan datang lagi.

"Abis aku kasihan ama dia ma. Jadi aku kirimin semuanya ke dia. Pulsa hpku kosong jadi sekarang. Cepet ma kirim. Aku tunggu ya. Gak enak nih minjem hp teman terus."

Adikku, bukannya tergerak dengan permintaan anaknya itu malah jadi kesal luar biasa. Dia tahu berbuat baik itu bagus, jadi sedekah pulsa buat teman yang kesusahan pun baik. Tapi jika sampai memberikan seluruh pulsa ke teman? Ah. Itu bukan sedekah lagi namanya. Itu pemborosan! Kesal Dan merasa gemas sendiri, Adikku lalu memilih tombol 'call' di handphone dan segera mengklik nama anak sulungnya tersebut. Dia ingin menegur perilaku boros anaknya secara langsung. Tapi.....tut...tut...tut. Telepon tidak diangkat-angkat.

Aneh. 

Dari tadi anaknya rajin dan cepat membalas sms kenapa pas diajak bicara malam tidak menjawab? Jika memang pulsanya habis, kan tidak mengapa jika mengangkat telepon? Kan statusnya menerima panggilan itu tidak bayar? Sekarang, tidak ada lagi beban biaya roaming ketika menerima telepon dari orang lain selama masih di lokasi satu pulau yang sama. Bahkan, beberapa operator seluler menerapkan kebijakan bebas roaming jika menelepon masih di wilayah Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke.

Telepon tetap tidak dijawab. Belakangan, ketika akhirnya dijawab, adikku segera memburu anaknya dengan banyak pertanyaan.

"Kenapa lama banget sih angkat teleponnya? Kamu dimana sebenarnya? Kok banyak banget sih ngasi pulsa ke temanmu yang kesusahan itu? Kamu tuh aneh deh. Kenapa gak nyisain dikit untuk kamu sendiri. Hei. Halo? Halo...? Halo?"

Di seberang sana tidak ada sahutan. Anaknya diam saja. Aneh. Anak sulung adikku ini sedikit cerewet orangnya. Juga tidak pernah diam saja jika ditanya. Dia tergolong anak yang senang melakukan pembelaan lewat omongan, tidak pernah pasrah begitu saja. Ini...kenapa diam?

Aneh.

Makin aneh ketika telepon tiba-tiba dimatikan oleh anaknya di seberang handphone. Lalu ketika adikku mencoba untuk menelepon kembali, yang terdengar adalah suara robot "telepon yang anda hubungi sedang tidak aktif."

Kesal. Adikku jadi kesal dengan perilaku anaknya. Akhirnya, dia pun memutuskan untuk tidak mau mengirimi anaknya pulsa. Tidak sebelum anaknya menjelaskan kenapa bisa seboros itu. Lalu, adikku pun mulai menunggu anaknya pulang sekolah. Biasanya, pukul 16.30 anaknya sudah muncul Di depan pintu. Tapi...hingga pukul 17.30 anaknya belum juga pulang. Adikku mulai deg degan. Tidak biasanya anaknya itu pulang telat. Dan adikku kian berdebar ketika azan maghrib selesai berkumandang, anaknya belum juga pulang.

Wahai. Kenapa belum pulang? Acara makan malam minus satu anak kian membuat adikku gelisah. Dia mencoba menghubungi hp anaknya tapi kembali terdengar nada suara robot yang memberitahu bahwa hp anaknya dalam keadaan tidak aktif.

Ah. Kemana anaknya itu? Hati adikku kian tidak tenang. Makin cemas ketika suaminya bahkan sudah sampai di rumah setelah pulang Kantor. Kini, berdua suaminya, adikku semakin cemas. Barulah pada pukul 19.45, anaknya muncul di depan rumah diantar tukang ojeg. Lesu, anaknya meminta adikku membayar ojeg yang dia naiki. Lalu memberitahu adikku dan suaminya bahwa, 
"Ma, kakak dirampok orang tadi pulang sekolah. Setelah dirampok, kakak ditinggal orang di daerah sepi yang kakak gak tau dimana. Jadi, kakak terpaksa jalan kaki dan baru ketemu ojeg setelah jalan kaki dua jam karena kakak nyasar."

Astaghfirullah al adziim. Adikku dan suaminya kaget. Dari tukang ojeg yang mengangat kemudian diketahui bahwa anak sulungnya itu menghentikan ojeg di daerah Bekasi pedalaman, nyaris ke arah CIkarang. Sekarang jadi jelas kenapa sms-sms minta pulsa tadi sore terdengar aneh.

Ya. Mengisi pulsa sekarang itu adalah perkara yang amat mudah dilakukan. Di sekolah anak bungsuku, ada temanku yang berjualan pulsa dengan cara jadi agen isi ulang pulsa elektrik. Jangan membayangkan dia punya kios atau booth di sekolah. Tidak. Dia berjualan pulsa elektrik dengan cara rajin datang ke sekolah dan ikut 'nongkrong' bersama dengan ibu-ibu yang menunggu anaknya di sekolah. Nanti jika ada ibu-ibu yang kehabisan pulsa, kita tinggal menghubungi dia, memberi nomor telepon yang ingin diisi ulang pulsanya dan tinggal menunggu beberapa saat pulsa hape kita sudah terisi kembali.

Begitu mudah. Jaman sekarang jualan pulsa gak  harus punya konter yang diam di tempat. Sekarang, siapa saja, dimana saja bisa berjualan pulsa. Nah, dampaknya, tentu saja kita jadi bisa melakukan transaksi membeli pulsa dimana saja dan kapan saja. Termasuk, meski jika kita sedang ada di rumah sekalipun.

Temanku yang jadi agen pulsa, siap menerima sms dariku yang minta diisikan pulsa kapan saja. Bahkan meski itu malam-malam sekalipun. Mungkin karena hubungan kami sudah saling percaya satu sama lain, jadi pembayarannya baru diadakan keesokan harinya di sekolah. Jika pun temanku yang siap menjual pulsa elektrik kapan saja kebetulan tidak bisa dihubungi, membeli pulsa pun bukan kendala yang sulit sekarang ini. Karena penjual pulsa elektrik ada dimana-mana. Di kios  rokok, penjual pulsa keliling yang menggunakan kendaraan sepeda atau motor, bahkan juga nyaris di semua warung-warung yang ada di sekitar rumah.

gambar diambil dari http://kreariefitas.blogspot.co.id/2013/05/para-pencari-pulsa.html



warung rokok yang menjual pulsa elektrik di perumahan dekat rumah


Itu sebabnya adikku bingung dengan sms "ma, minta pulsa" yang diterimanya.

Ah. Kejahatan memang ada-ada saja ya.
Semoga kita semua terhindar dari kejahatan para perampok pulsa yang menjalankan kejahatannya dengan sms" maa, kirimi aku pulsa dong." 

Heran juga kadang-kadang. Kenapa orang mengambil jalan pintas dengan melakukan aneka kejahatan hanya untuk mendapatkan pulsa? Kata temanku, modus merampok pulsa itu dilakukan karena kelak pulsa yang diterima oleh si perampok itu, akan dia jual kepada rang lain dengan cara mentransfer ke nomor handphone pembelinya. Cuma, yang bikin aku bngung, jika memang pulsa-pulsa yang dia peroleh akan digunakan untuk modal berjualan pulsa lagi, kenapa tidak bekerja saja menjadi agen penjual pulsa murah resmi dan dijamin halal? Jaman sekarang, menjadi agen penjual pulsa itu tidak sulit kok. Seperti temanku yang menjual pulsa di kalangan ibu-ibu di sekolahan tadi tuh. Dia sama sekali tidak punya konter. Modalnya hanya gaul dimana-mana. Relasinya yang luas membuat dia bisa bekerja sambil jalan-jalan ke Mall atau ngerumpi di mana saja. hehehe.


Tapi, kalau mau bukan konter ya tentu saja ada nilai lebihnya. Karena dengan membuka konter pulsa, selain pulsa elektrik, kita juga bisa menjual aksesoris handphone, kartu prabayar, dan lain sebagainya. Nah, untuk jadi agen pulsa, kita tinggal daftar, taruh deposit, dan kita pun sudah otomatis menjadi agen pulsa. Kios-kios  seperti ini, bisa jadi rujukan jika ada yang berminat ingin menjadi agen pulsa. Cukup taruh deposit Rp100.000 dan kita pun sudah menjadi agen pulsa elektrik. Pertanyaannya, di daerah tempatmu tinggal, kios seperti ini banyakkah?

kios jika kita ingin menjadi agen pulsa. Kita tinggal meletakkan deposit Rp100.000 pada mereka. Gambar koleksi pribadi.

Jika kios seperti gambar di atas belum banyak, atau malah tidak ada, maka website POjok Pulsa mungkin bisa jadi rujukan. Bukankah nyaris seluruh pelosok daerah di Indonesia yang namanya internet dan handpone sudah bisa dimiiliki oleh banyak orang. Setidaknya, lebih mudah mendapatkannya ketimbang mencari kios tempat mendaftar jadi agen pulsa. Namanya juga  jaman sudah semakin canggih dan terus berkembang.  

Pojok Pulsa, adalah  tempat dimana kita bisa menjadi agen penjual pulsa murah  untuk semua operator.



Modalnya cukup sebuah handphone. Dengan sebuah handphone tersebut maka kita bisa langsung melakukan transaksi isi ulang pulsa elektrik semua operator, voucher PLN prabayar serta voucher Game Online. Cara-caranya mungkin bisa langsung diliat di websitenya Pojok Pulsa di artikel  Panduan singkat gabung pojok pulsa. Kelebihan Pojok Pulsa dibandingkan dengan kios Reload Agen Pulsa lainnya adalah, Pojok Pulsa bebas uang pendaftaran, deposit yang ingin ditanam juga bebas dan aman, transaksi cepat, harganya murah. Bahkan mungkin lebih murah dan cepat ketimbang harus mengirim sms "ma minta pulsa dong." dengan cara menipu dan merampok orang. 

Ah. Hidup ini hanya singkat. Hidup dengan cara yang aman dan halal, seharusnya menjadi rujukan semua orang ya. Toh, apa lagi yang kita bawa setelah meninggal kelak kecuali amal baik saja? Betul tidak?




Postingan ini dalam rangka Lomba Blog Pojok Pulsa:

Mau Pulsa Gratis? Follow: @pojoktweet | Facebook Page Pojok Pulsa | Pojok Pulsa Google Plus Page
-----------------------------------------------------
Penulis: Ade Anita



3 komentar

  1. masih ada aja ya yang minta pulsa hehehe. Pernah nih mbak aku terima sms isinya yank kirimi aku pulsa dong hahaha penipunya gak tau kalau kami pakai kartu pasca bayar gak mungkin itu dari suamiku kan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. masih sering sampe sekarang tapi kisah anaknya adikku ini luar biasa karena dia udah ngerampok anaknya adikku itu, terus sempet2nya minta pulsa ke ibunya si korban. itu keterlaluan banget menurutku

      Hapus
  2. Kok aneh ya menipu tapi caranya diulang-ulang dengan "kalimat yang mirip bahkan sama" tapi dengan nomer pengirim yang berbeda2.. Apa itu pelakunya cuma seorang. Atau sekedar trend saja dalam penipuan?

    BalasHapus