Kasus Sambo di tahun 2022

 [Catatan Akhir Tahun] Tetanggaku, adalah seorang polisi yang sepertinya sih punya pangkat yang lumayan tinggi. Karena beberapa kali aku melihat mobil polisi pengawal parkir di depan rumahnya. Tapi yang pasti, hal yang menandakan bahwa dia seorang polisi yang berpangkat tinggi adalah harta kekayaannya yang berlimpah ruah.

Fiuh.

Yap. Dia sangat kaya raya.


foto milik Gambar oleh Gambar oleh S K dari Pixabay

Mobil yang dia miliki, ada lebih dari dua.

Rumah yang dia miliki, juga ada lebih dari dua.

Sepatu branded apalagi, baju branded apalagi, tas mewah juga apalagi. 

Mungkin istri saja yang belum lebih dari dua (eh, ups; maksudnya yang terlihat secara kasat mata ya. Eh, kenapa dibahas ini? Aduh, maksudnya. Ah, ya sudahlah. Lupakan). 

Tahun 2022 itu Tahun Kembali Sekolah Normal

 [Catatan Akhir Tahun]  Tahun 2022 ini, aku tandai sebagai tahun yang menggembirakan sekaligus rasa khawatir hadir dalam satu waktu. Yaitu ketika akhirnya Pemerintah mencabut kebijakan untuk membatasi sekolah tatap muka karena semua anak sekolah sudah dipastikan telah mendapat vaksin C19 sebanyak dua kali. 

Akhirnya, setelah selama dua (2) tahun anak-anakku melakukan sekolah online, di tahun 2022 ini mereka kembali menjajaki sekolah offline. Tentu saja ada drama seragam kependekan, atau kekecilan, atau sepatu sekolah yang begitu akan dikenakan ternyata sudah kekecilan. 

Ini Dia Hari Libur Nasional di Indonesia tahun 2023

 [Lifestyle] Untuk merencanakan banyak hal dalam setahun, ada hal penting yang biasanya diperhatikan oleh orang-orang, khususnya keluargaku sih. Yaitu, hari libur nasionalnya kapan saja. 

Ini tuh penting sih buat keluargaku karena agar kami bisa mempersiapkan segala sesuatunya sejak sekarang.

Seperti, kapan ramadhan datang, kapan hari raya, selain hari raya, kapan lagi hari dimana bisa libur panjang karena hari jumat atau seninnya tanggal merah.  Gunanya apa? Gunanya, tentu saja jika memang berencana ingin liburan, bisa membeli tiket dengan harga early bird atau booking hotel sebelum orang-orang menyerbu booking hotel di dekat-dekat tanggal merah yang bererot.

Cari Makanan Halal di Lokasi Liburan Makin Mudah dengan Paket Internet Cepat dari Rumah

[Lifestyle]  Tidak terasa, anak-anak sekolah  nyaris mencapai akhir semester sekolah mereka. Ini sudah mendekati akhir bulan November. Sudah nyaris mendekati kebutuhan mencari hiburan akhir tahun. Putriku, sudah sejak awal November bahkan mencari-cari destinasi wisata yang seru buat keluarga menggunakan paket internet cepat yang ada di rumah.

"Bu, bulan desember aku udah mulai libur nih. Kita liburan yuk. Cari hiburan akhir tahun gitu. Kita liburan terakhir tuh sebelum pandemi loh, tahun 2019. Aku kangen liburan." ajaknya. Aku mengangguk setuju. Iya sih, sejak pandemi covid 19 dimana seluruh dunia terkena dampaknya, kami jadi keluarga "rumahan" dalam arti tidak berani pergi liburan. Paling liburan yang dekat-dekat saja, yaitu ke mall yang ada di dalam kota, atau menikmati hiburan rumah menggunakan paket internet rumah milik IndiHome. Mau pergi ke luar kota tuh rasanya mikir-mikir banget. Pastinya tontonan di Netflix dan platform lainnya akan terasa asyik karena didukung oleh Paket Internet Cepat dan lancar di rumah. Di momentum longgarnya pembatasan aktivitas sosial ini, wifi rumah paling bisa diandalkan untuk mencari rekomendasi liburan akhir tahun yang seru. Daripada sudah pergi keluar rumah dan menuju tempat liburan tidak tahunya kecewa, lebih baik cari tahu dulu informasi tentang lokasi liburan yang akan dikunjungi. Tentu saja menggunakan internet. Liburan keluar rumah tuh impian banget sih buat keluargaku yang doyan jalan-jalan.

Bayangkan merasakan langsung angin yang datang berhembus dan membelai kulit kita, tentu beda rasanya dengan hembusan angin yang berasal dari kipas angin di dalam ruangan. Merasakan sengatan matahari yang bersinar, merasakan butir pasir yang tergelincir di antara sela jari, atau memandang aneka pemandangan yang luas tak terbatas sejauh mata memandang. Belum lagi mengalami secara langsung suka duka keseharian selama liburan yang mungkin pada saat terjadinya bikin kami meringis tapi sepulangnya kembali ke rumah malah menjadi bahan tertawaan yang dikenang tanpa rasa baper. Dan jangan lupa, bisa memberi tambahan feed buat akun media sosial yang kita miliki. Biar dapat banget good vibes-nya kalau istilah anak jaman sekarang tuh. 

ter-gres nih, saat liburan ke Kuala Lumpur, Malaysia tanggal 17 november 2022


Biaya Kuliah di Universitas Indonesia

 [Lifestyle] Bagi kalian yang saat ini memiliki anak yang duduk di bangku sekolah kelas 12 SMA, tentu sudah bersiap untuk masuk ke Perguruan Tinggi. Hal yang lebih dahulu dipikirkan sebelum masuk ke Perguruan Tinggi tentunya adalah biaya kuliah. Hal ini penting untuk dipikirkan karena menyangkut keberlanjutan pendidikan anak kita di perguruan tinggi.

Berbeda dengan sekolah di jenjang sebelumnya, yaitu TK, SD, SMP, SMA dan yang sederajat dengan keempatnya, biaya pendidikan yang dibayarkan ketika kuliah berlaku untuk satu (1) semester alias kurang lebih enam (6) bulan. Jadi kita bayar di awal untuk enam bulan ke depan. Pada jenjang pendidikan dasar, sedang dan menengah sebelumnya (TK, SD, SMP, SMA dan yang sederajat dengan keempatnya, biaya kuliah berlaku untuk satu (1) bulan ke depan saja. Alias kita harus bayar SPP setiap bulannya. Oh ya, hal ini tidak berlaku di sekolah negeri ya. Karena sekolah negeri umumnya gratis mulai dari SD negeri, SMP negeri, hingga SMA negeri. 

credit foto: laman facebook Universitas Indonesia

Data Privacy dan Data Security

 [Lifestyle] Kemarin, tanggal 22 September 2022, aku hadir di pada acara malam Inagurasi IndiHome Blog Competiton 2022. Ini tuh malam dimana akan diumumkan 36 pemenang lomba blog yang diikuti dalam rangka Hari Kemerdekaan yang diadakan oleh IndiHome. Aku ikut lomba ini, dan tulisan yang aku ikut sertakan di dalam lomba berjudul "5 Cara Memaknai Arti Kemerdekaan". Sayangnya, tulisanku kalah dalam lomba ini. Tapi tak mengapa; pepatah mengatakan bahwa kekalahan itu adalah bukti bahwa kita pernah berusaha cuma belum berhasil. Ini lebih baik daripada tidak berusaha sama sekali. 


Tapi, sesungguhnya tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini. Jadi, meski hadir dan menggunakan kuota sekitar satu setengah jam untuk mendengarkan pembawa acara alias MC yang merangkap penyanyi pengisi acara di acara tersebut; tetap ada informasi yang aku peroleh, alhamdulillah. Yaitu tentang data privacy dan data security.

Dasyatnya Surat Al Fatihah (menurut Ust, Bachtiar Nasir)

 [Lifestyle; review buku] Sebagai anggota baru di komunitas Rahma Quran Study, aku dapat tugas untuk membuata sebuah resume kajian yang membahas tentang surat Al Fatihah. Bisa dari nonton di channel Youtube, bisa juga dari membaca buku. Jadi, sudah dua hari ini aku menyimak beberapa video di Youtube yang terkait dengan tugas tersebut.  Tapi, materi tentang surat pertama dalam Al Quran ini, aku sendiri punya kisah tersendirinya sebenarnya. Nah, aku mau nulis prolog ceritaku dulu ya sebelum menulis resumenya.

credit foto dari https://demakbicara.pikiran-rakyat.com/islamia/pr-1394783139/surat-al-fatihah-tulisan-arab-latin-terjemahan-dan-keutamaannya


Betapa Pentingnya Memahami Al Quran (menurut Nouman Ali Khan)

[Lifestyle]  Aku mendapat link Youtube bagus nih buat belajar tentang betapa pentingnya memahami Al Quran menurut Nouman Ali Khan.

ustad Nouman Ali Khan (credit foto: google)


 Apakah kalian sudah mengetahui siapa itu Nouman Ali Khan? Jujur saja, aku mengetahui tentang sosok ulama satu ini dari anak sulungku dan menantuku. Jadi, sepertinya kaum milenial punya idola tokoh ulama islam tersendiri ya. Jadi, jika kalian bertanya siapa itu Nouman Ali Khan dari kakek nenek atau orang tua kalian yang sudah berusia di atas 55 tahun. kemungkinan besar mereka tidak tahu siapa itu Nouman Ali Khan. Tapi, jika kalian bertanya pada generasi milenial, maka sebagian dari mereka umumnya mengetahui siapa itu tokoh ulama Nouman Ali Khan. 

Mengapa Anak-anak Suka Bermain?

 [Parenting] Kalian tahu tidak perbedaan orang dewasa dan anak-anak? Yap, jawabannya orang dewasa cenderung untuk bersikap serius sementara anak-anak cenderung untuk bersikap main-main saja. Seperti syair yang ada di lagu pembuka  serial Crayon Sinchan:

Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik
Oh senangnya aku senang sekali

Kalau begini akupun jadi sibuk
Berusaha mengejar-ngejar dia
Matahari menyinari semua perasaan cinta
Tapi mengapa hanya aku yang dimarahi

Di musim panas merupakan hari bermain gembira
Sang gajah terkena flu pilek tiada henti-hentinya
Sang beruang tidur dan tak ada yang berani ganggu dia
Oh sibuknya aku sibuk sekali

si crayon sinchan, yang khas dari Sinchan itu alisnya tebel banget


Kurang lebih, memang demikianlah dunia di mata semua anak-anak. Seluruh tempat yang mereka lihat adalah tempat bermain yang asyik. Apa saja jadi sebuah imajinasi tersendiri dalam pikiran mereka dan ujung-ujungnya jadi tempat bermain. 

Tapi, kenapa sih kok anak-anak suka bermain? 

Tanda-Tanda Kesuksesan Tadabbur Al Quran

 [REVIEW BUKU

Prolog dari aku. 

Aku ingat doaku ketika naik haji di tahun 2018 silam. Doa yang setiap hari, bahkan setiap shalat dan setiap berdoa aku panjatkan di tanah suci. Aku berdoa, agar diriku, diri anak-anakku, dan suamiku serta keturunanku, dimudahkan untuk bisa belajar dan mencintai Al Quran.

Waktu itu, rasanya tumbuh sebuah kesadaran bahwa pegangan hidup yang paling pasti itu cuma satu, AL Quran saja. Tidak ada yang lain. Dan kondisi sebenarnya, aku dan anak-anak, hanya berinteraksi dengan Al Quran secara basa-basi saja. Sekedar bisa membaca, lalu sebagaimana bahan bacaan lainnya, setelah selesai dibaca tidak ada bekasnya di dalam hati. Menyedihkan sekali.

Jika dalam sehari yang selama 24 jam tersebut dibuat bagan penggunaan waktu, maka kurva untuk membaca Al Quran mungkin hanya 1% atau bahkan kosong. Dan itupun hanya sekedar dibaca saja. Tidak ada rasa nikmatnya. Benar-benar hanya sekedar "isi presensi sudah baca Al Quran agar nanti di hari kiamat, kabar bahwa kami pernah baca quran tidak dianggap hoax karena ada bukti centang di list kewajiban tersebut". 

Di masjid Nabawi, hal pertama yang aku lihat ketika pertama kali menginjakkan kaki di sana di kala Shalat Shubuh itu adalah, seorang perempuan tua yang duduk membaca AL Quran sambil mengalirkan air matanya. Begitu khusyuk, dan seakan tidak peduli dengan sekitarnya. Seakan ketika sedang membaca itu, yang ada di muka bumi ini hanya dia dan Al Qurannya saja. 

5 Cara Memaknai Arti Kemerdekaan

 [Lifestyle] Alhamdulillah kita hidup di jaman sekarang, jaman dimana internet cepat dan unlimited adalah bagian dari  gaya hidup tersendiri. Jadi, kita bisa lebih merdeka.

Arti MERDEKA mengutip dari KBBI adalah: 

merdeka/mer·de·ka/ /merdéka/ a 1 bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri: sejak proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 itu, bangsa kita sudah --; 2 tidak terkena atau lepas dari tuntutan: -- dari tuntutan penjara seumur hidup; 3 tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa: majalah mingguan --; boleh berbuat dengan --;

Sedangkan arti KEMERDEKAAN mengutip dari KBBI adalah:

kemerdekaan/ke·mer·de·ka·an/ n keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan: - adalah hak segala bangsa;

 Indonesia, sedang merayakan Pekan Kemerdekaan Indonesia di tanggal 17 Agustus 2022, yang ke 77 tahun. Masya Allah, Alhamdulillah. 77 Tahun itu bukan deret angka cantik loh. Meski nyaris di banyak budaya di seluruh dunia, angka 7 itu adalah angka favorit yang dipercaya merupakan angka keberuntungan atau angka kebangkitan. Dan yap, tema Pekan Kemerdekaan Indonesia tahun 2022 ini adalah "Bangkit Lebih Kuat, Pulih Lebih Cepat."


Dalam tulisanku sebelumnya, aku menulis betapa meriah perayaan Pekan  kemerdekaan Indonesia di tahun 2022 ini. Bagaimana tidak? Selama 2 tahun Indonesia berada dalam belenggu Pandemi Covid 19. Yang membuat semua orang tidak punya kebebasan untuk mencari nafkah, untuk berkegiatan, untuk mengekspresikan diri, untuk berkumpul dan berserikat, bahkan untuk sekedar bersilaturahmi dengan orang lain di luar keluarganya. Mana ada Pekan Kemerdekaan Indonesia di dua tahun yang silam. (kalian bisa baca di tulisanku yang ini "Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus" )

Nah.

Apa yang dialami oleh rakyat Indonesia selama dua tahun silam (2020-2021), mungkin mirip dengan kondisi sebelum merdeka. 

Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2022

[Lifetsyle] Alhamdulillah, tanggal 17 Agustus 2022 lalu, Indonesia merayakan hari kemerdekaan yang ke 77 tahun. Berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya, kali ini aku mengibarkan bendera Merah Putih di depan rumahku tidak di tanggal belasan bulan Agustus. Tapi sejak tanggal 1 Agustus. Mengapa demikian? Karena memang ada surat edaran dari Kelurahan yang mewajibkan para warga untuk mengibarkan bendera Merah Putih sejak tanggal 1 Agustus selama 1 bulan penuh. Dan tebak, ternyata aku kesulitan mencari tiang benderanya.

Entahlah. Setiap tahun, rasanya aku selalu merasa kehilangan tiang bendera yang terbuat dari bambu sepanjang 4 meter ini. Jadi, nyaris setiap tahun menjelang perayaan hari Kemerdekaan Indonesia, aku selalu membeli tiang bendera baru. Tahun ini, bahkan aku menambah personil merah putih yang lain yaitu sebuah lampion dengan motif bendera Indonesia, Merah dan Putih.

lampion merah putih dan tiang bendera yang baru


Alhamdulillah, suasana jelang perayaan Hari Kemerdekaan di sekitar rumahku lumayan meriah loh. Mulai dari hiasan banner merah putih yang menghiasi pagar-pagar rumah tetangga, hingga kibaran bendera Merah Putih yang berkibar di setiap rumah hingga gapura kreatif yang dibuat warga. 

Bersama Total Mendukung UMKM Indonesia

 [Lifestyle] Masih inget nggak dengan kasus Holywings yang ramai dibicarakan beberapa pekan yang lalu? Untuk menyegarkan ingatan kita semua (sekaligus buat artsip blog ini juga sih), jadi Holywings dikecam oleh banyak pihak ketika suatu hari membuat sebuah event dengan iming-iming memberi minuman beralkohol gratis buat pengunjung Holywings yang punya nama Muhammad dan Maria. Sontak banyak pihak yang terkejut dengan event ini. Karena di Indonesia, dua nama ini mewakili figur tokoh agama yang dianggap sakral. Muhammad adalah nama Rasul umat Islam, sedangkan Maria adalah nama ibunda Jesus di agama Kristen dan Katolik. Event ini dianggap melecehkan agama. Polisi bergerak cepat dengan menangkap penggagas ide event tersebut. Tapi tak berhenti disini saja. Pemda Bogor melakukan sidak ke Hollywings dan mendapati minuman beralkohol yang melebihi ambang batas izin, yaitu di atas 35%. Sedangkan Pemda DKI Jakarta, ketika melakukan sidak mendapati bahwa Hollywings telah melanggar beberapa aturan kesepakatan perizinan mendirikan tempat usaha. Kedua Pemda di atas,  langsung mencabut izin usaha hollywings. Hal ini menimbulkan efek domino dimana daerah lain pun meminta agar izin hollywings di tempat mereka juga dicabut. Beberapa pemegang saham Hollywings, awalnya membela Hollywings dengan mengatakan bahwa jika seluruh usaha Hollywings dicabut, maka akan mengancam 3000 pegawai yang otomatis akan di PHK. Nah... disinilah Pemerintah (daerah DKI Jakarta, aku kurang paham dengan daerah lain, maaf) menawarkan untuk mereka yang terancam akan di PHK oleh Hollywings untuk mengikuti program pelatihan untuk membuka UMKM.

Yap. UMKM. Inilah bidang usaha yang selama pandemi banyak menyelamatkan orang-orang yang kehilangan pekerjaan hingga bisa tetap bertahan hidup. Tenaga kerja yang di PHK oleh perusahaan mereka, banyak yang banting setir merintis UMKM. Ada juga UMKM yang menampung para tenaga kerja yang terkena PHK atau para pencari pekerjaan yang belum mendapatkan pekerjaan. 

UMKM di Indonesia itu, bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 97% dari total keseluruhan jumlah tenaga kerja yang tersebar di Indonesia. Hebat kan?

Suka Duka Mendampingi Anak Sekolah Online

 [Parenting, Pendidikan] Siapapun tidak ada yang menyangka bahwa kita semua akan berhadapan dengan masa Pandemi akibat Covid 19 yang mengubah seluruh tatanan kehidupan dalam masyarakat. Bukan cuma kita, tapi seluruh penduduk di seluruh dunia. 

Ya. Sepertinya, 2 tahun pandemi akibat covid 19 di tahun 2020 dan 2021 akan selamanya menjadi sebuah kenangan dan catatan tersendiri buat semua orang di muka bumi.  

Pentingnya Apresiasi Agar Tetap Berprestasi

 [Parenting] Semua orang tua, tanpa terkecuali, dalam hidupnya pasti pernah melontarkan sebuah kalimat untuk mengapresiasi peningkatan kemampuan yang berhasil dilalui oleh anaknya.

"Eh, adik sudah bisa makan sendiri? Keren."

"Masya Allah anak ibu sudah tidak ngompol lagi."

"Alhamdulillah, anak ayah bisa berjalan sendiri."

Jika dihitung, ada banyak sekali bentuk apresiasi yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Apresiasi itu adalah bentuk dari kasih sayang orang tua terhadap anaknya. Hal yang sederhana. murah untuk dilakukan, mudah untuk diterapkan, tapi membawa dampak yang luar biasa pada seorang anak.

Lewat apresiasi yang diterima dari orang tuanya, seorang anak tahu bahwa dia dipedulikan dan dihargai. Dengan demikian, anak menjadi percaya diri untuk melakukan sesuatu. Rasa percaya diri ini membuat anak punya keinginan untuk bisa melakukan lebih dari yang dia capai saat ini. Hal inilah yang menjadi awal tumbuhnya niat untuk bisa berprestasi dalam diri anak.

Tatap Muka

 [Cerpen IndiHome] 

Tatap Muka

(oleh : Ade Anita)

Jempol Bu Brata bergerak menggeser layar handphone agar isi berita yang tampil di layar berubah. Menelusuri satu demi satu isi obrolan yang tampil runut di grup chat. Mencari sebuah nama.

"Hei, mau sampai kapan sih asyik dengan hamdphonenya? Ini kenapa deh, yang jauh dicari yang dekat dicuekin." Pak Brata memperlihatkan wajah cemberut. Tapi ekspresi ini diacuhkan oleh Bu Brata. Bu Brata tahu, suaminya tidak benar-benar sedang marah. Protes iya, tapi marah tidak. 35 tahun menikahi lelaki, yang kini memiliki rambut tipis beruban dan separuh botak, membuat Bu Brata tahu kebiasaan suaminya. Pria bermata lembut itu selalu berusaha keras mengerti dirinya dan selalu punya segudang kata maaf dan maklum atas apapun yang Bu Brata lakukan.

"Ih, si papa. Aku lagi cari komentarnya Elsye. Kok dia sudah lama loh nggak ikutan kasih komen di grup alumni SD."

"Ya bisa saja kan dia lagi sibuk?" Pak Brata menjulurkan lehernya hingga kepalanya condong ke arah layar handphone istrinya. Matanya seakan berusaha untuk mencuri lihat percakapan di layar handphone. Tapi Bu Brata tahu, sekeras apapun usaha Pak Brata melirik tulisan di layar handphone di tangannya, besar kemungkinan Pak Brata tetap tidak bisa membacanya. Kedua mata lelaki berusia 65 tahun itu sudah ada kataraknya. Stadium 4 pula. Jadi, jika membaca harus benar-benar dekat dengan wajah baru bisa terlihat jelas.

JNE Mendukung UMKM untuk Bangkit Kembali

UMKM di Indonesia itu mungkin adalah kelompok yang paling unik dibandingkanbentuk usaha yang lain selama pandemi akibat covid 19 berlangsung. Mengapa? Karena UMKM Indonesia adalah kelompok yang paling mengalami dampak secara langsung ketika status pandemi diberlakukan.

Bayangkan, UMKM yang umumnya adalah menawarkan barang atau jasa pada pembeli secara langsung dengan modal mereka yang sedikit, tiba-tiba dilarang untuk berjualan atau menwarkan barang atau jasa pada pembeli karena semua orang disarankan untuk berdiam di rumah saja. Dalam sekejap, banyak UMKM yang menangis karena modal mereka yang sedikit tidak dapat diputar untuk usaha tapi harus terpakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Modal adalah nyawa bagi sebuah UMKM. Jadi, ketika modal terus menerus tergerus diambil tanpa ada kepastian untuk diganti dengan lebih baik, maka modal akan habis. Jika modal habis, maka habis pulalah UMKM tersebut.

Selama pandemi berlangsung di kurun waktu 2020, lalu sepanjang tahun 2021, ada banyak UMKM di Indonesia yang akhirnya bertumbangan alias gulung tikar.

Saudara-saudaraku punya UMKM dan mereka bercerita betapa berat menjalani hari-hari selama pandemi. Bahkan ada saudaraku yang setelah modal usahanya habis terpakai untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mereka sekeluarga mulai memakan makanan beku yang sedianya harus dijual agar bisa balik modal. Jadi modal berupa cash keras habis, modal berupa barang pun terpakai sudah.

3 Perempuan Biasa yang Luar Biasa di Drama-Drama Netflix

Pernah tidak ketika bertemu orang lain, mereka mengambil kesimpulan sendiri atas diri kita menurut persepsi mereka?

Seperti ini nih (pengalaman pribadiku nih hehe) :

"De,... kamu orangnya kalem banget ya?"

"De,... elo nggak bisa diem ya ternyata, energik banget."

"De,... elo cerewet ya, banyak maunya."

"Buset dah, elo orangnya galak bin tegas ya ternyata. Serius mulu ih."

"Tolong, bisa nggak serius barang sekejep? Dari tadi bercanda mulu ya."

Dan seterusnya. Terkadang, eh, sering malah, persepsi orang-orang tersebut satu sama lain saling bertentangan. Ada yang memberi kesan aku pendiam, kalem, tapi orang lain ada yang menduga aku ramai, cerewet, nggak bisa diam. Ada yang menganggap aku orangnya streak to the point alias nggak suka muter-muter, tapi ada yang menganggap aku justru kurang terus terang, jadi mereka harus meraba-raba mauku apa sebenarnya.

JNE Raih Penghargaan Muzakki Istimewa Award 2022 dari Baznas Indonesia

Kemarin, bersama adik dan kakakku di grup whatsapp kami, kami sempat berdiskusi tentang siapa itu Muzakki. Mungkin, bagi orang lain ini topik yang basi. Tapi, bagi kami, topik ini tidak pernah basi. Ilmu agama memang demikian, terus diulang dan dikaji agar pengetahuan tentangnya terinternalisasi dengan baik dalam diri setiap Mukmin dengan begitu akan mudah untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Insya Allah. Itu sebabnya tidak ada ilmu pengetahuan dan informasi yang bisa disebut "sudah basi". 

Muzakki dan Mustahik

Muzakki adalah orang yang memberikan zakatnya. Yaitu mereka yang dikenai kewajiban membayar zakat. Lebih spesifiknya seperti yang diuraikan dalam Al Quran surat At Taubah (9) ayat 103, yang artinya:

"Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui."

Siapa saja mereka yang masuk golongan bisa disebut sebagai muzakki? Yaitu:

Para Pemenang JNE Content Competition 2021

Dua bulan lalu, aku sibuk mengajukan permintaan untuk melakukan wawancara atas saudaraku yang kebetulan menjadi pelaku UMK (usaha mikro  kecil) dan UMKM (usaha mikro kecil menengah). Bidang usaha UMK adalah bidang usaha yang menurutku paling mengalami dampak terhadap Pandemi Covid 19 yang telah berlangsung selama 2 tahun (2020/2021 s.d 2021/2022). Nah, bulan lalu JNE bekerjasama dengan platform Kompasiana mengadakan lomba menulis tentang UMKM. Kalian ikut sertakah jadi peserta lomba yang bertaburan hadiah tersebut? Nah, selanjutnya sepertinya hal yang ditunggu-tunggu oleh kalian yang mengikuti ajang lomba tersebut. Apalagi jika bukan pengumuman pemenang lomba. 

Berikut ini adalah pengumuman pemenang lomba tentang UMKM yang diadakan oleh JNE dan Kompasiana.


5 Hal Yang Bikin Aku Bahagia

 [Lifestyle] Ada banyak banget nih hal-hal yang bisa membuat aku bahagia. Apalagi di jaman sekarang. Mungkin karena jaman sekarang akunya sudah bisa (insya Allah) lebih menikmati makna kehidupan ya. Jadi ada banyak banget hal-hal yang otomatis aku syukuri dan itu ternyata menghadirkan rasa bahagia tersendiri.

Jaman dulu, ketika aku masih muda dulu, hal-hal yang aku hargai di jaman sekarang belum bisa aku hargai. Benar-benar masih selfish banget dakuh dulu. Jadi, aku punya standar tersendiri apa itu yang bikin aku bahagia dan ketika standard itu tidak terpenuhi maka akunya mudah uring-uringan dan mengklaim tidak bahagia. Lalu mulai cemberut, ngambek atau marah-marah. Parah memang kelakuan minusku jaman dulu itu.

Nah, sekarang aku mau nulis 5 hal yang bikin aku bahagia.

Lomba Tentang UMKM di Kompasiana Diperpanjang

 [Lifestyle] Masih segar dalam ingatan kita ketika Presiden Joko Widodo di penyelenggaraan ajang lomba balap di sirkuit Mandalika, membeli produk UMKM Lombok. Salah satu yang dibeli Presiden Jodo Widodo saat itu adalah sepasang sepatu sneaker berwarna merah dengan kain tenun Lombok sebagai salah satu bahan dasar sepatunya. Cantik.

credit foto: Twitter @AgungSu63878987

credit foto: Twitter @AgungSu63878987


UMKM Indonesia memang luar biasa. Dan UMKM adalah salah satu bidang usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Indonesia. Kenapa bisa begitu?