Cara Mengenal Allah (Pengantar Ma'rifatullah, bagian pertama)

*Kemenangan Rasulullah SAW (Tafsir Al-Fath:1,2,5)

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :

“Telah diturunkan kepadaku dua ayat keduanya lebih aku cintai dari dunia seluruhnya.”

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus.” (Al-Qur’an Al-Karim Surah Al-Fath [48]: ayat 1-2)

Apakah Hubungan Pranikah Yang Syar'i itu?

Apakah Hubungan Pranikah Yang Syar’I itu?
13
MAY
2008
4 Comments
by pacaranislamikenapa in Artikel, pacaran islami, Renungan

Source
Uneq-Uneq, kafemuslimah.com – Thursday, 13 January 2005

Tanya: Assalamu’alaikum Wr Wb…
Mba Ade Anita yg dirahmat Allah SWT, aku masih bingung mengenai hubungan pra nikah yg syar’i itu seperti apa? apakah seperti yang aktivis dakwah kampanyekan yaitu melalui murobi ataukah seperti konsep manajemen cintanya Aisha Chuang, jd dikonsep mgt cintanya aisha memapaparkan bahwa kita dapat mencari pasangan hidup kita tanpa proses murobbi , dibuku itu hujjahnya sangat rasional sekali dgn bdasarkan pada alquran dan assunnah..
mohon dijawab… Af1 apabila ada kata2 yg menyakiti ukhti..
Syukron Jazakumulloh ….
Wassalamu’alaikum Wr Wb

Ngomong-ngomong soal Poligami

Ngomong-ngomong Soal Poligami


Karya : Ade Anita


tentang-pernikahan.com - Tahun lalu, berita tentang Poligami pernah sangat naik daun (hehehe, dah jadi celeb baru). Ini gara-gara Puspo Wardoyo, seorang pengusaha sukses pemilik rumah makan ayam bakar Wong Solo, menggelar acara Poligami Award. Dengan penuh keyakinan, si pemilik hajat, Puspo Wardoyo, mengatakan bahwa acara ini berkenaan dengan maksud untuk menyebarkan virus Poligami di tengah masyarakat (duh, istilah yang digunakannya..*!?%£@!?.. ). Pertimbangannya adalah, jika terdapat 10 juta pengusaha kaya raya yang mengambil 4 wanita menjadi istrinya, maka itu artinya, bisa menyelamatkan 40 juta wanita Indonesia dari jurang kemiskinan, memberdayakan mereka secara lebih terhormat dan otomatis bisa mengurangi jumlah TKW yang harus dikirim ke luar negeri (Pikiran Rakyat, 2 agustus 2003).

sebelum menghilang

Sebelum menghilang,  aku ingin membukukan beberapa tulisan yang pernah aku tulis (arsip) dan pernah pula ditayangkan di tempat lain. Mereka adalah:

tentang poligami:   http://tentang-pernikahan.com/article/articleindex.php?aid=421 ang
tentang pacaran yangislami http://pacaranislamikenapa.wordpress.com/2008/05/13/apakah-hubungan-pranikah-yang-syari-itu/  
tentang meluruskan pinsil yang bengkok http://pacaranislamikenapa.wordpress.com/2008/05/13/apakah-hubungan-pranikah-yang-syari-itu/
 resep puding mangga http://www.kotasantri.com/duniamuslimah.php?aksi=Artikel&Rubrik=2&Halaman=17
skripsiku  http://www.socialwelfare.fisip.ui.edu/program-sarjana,op,mahasiswa-alumni,subop,listalumni,id,25
tentang tumor payudara http://ummahattokyo.tripod.com/kesehatan/tumor_payudara.html
tentang hati yang selalu berbolak balik http://nengbulan.multiply.com/journal?&page_start=20
tentang cara mengenal Allah http://oshie.wordpress.com/oase-ilmu/
cinta bintang kejora http://keluargazulkarnain.blogspot.com/2004_07_01_archive.html

Tayangan 'Syur' di Ruang Keluarga

KORAN TEMPO
Rubrik Laporan Utama
Edisi 2004-08-22

Seorang ibu mengungkapkan rasa gundahnya berkaitan dengan tayangan sinetron yang menurut dia seronok. Ia menulis di situs eramoslem.com, antara lain tentang sinetron Montir-montir Cantik yang ditayangkan RCTI tahun lalu.
"Pertama kali aku melihat sinetron ini secara tidak sengaja, memperlihatkan seorang montir (diperankan oleh Sarah Azhari) yang sedang membersihkan mobil dengan menggunakan selang air dan sabun. Dengan diiringi musik, dia mulai bergoyang mengelap mobil, menyabuninya lalu, hop la... kran air yang dipegangnya diarahkan pada dirinya sendiri. Setelah itu, dia pun mandi di tempat pembersihan mobil itu, tentu saja dengan gerakan yang sangat erotis. Dan kamera terus menari-nari meliput liuk tubuhnya di mana pakaian basah yang dikenakannya sudah menempel di seluruh permukaan tubuhnya," tulis Ade Anita, si ibu yang prihatin itu.

warna warni

Apa bedanya kuning, hijau dan pink? Jika hal ini ditanyakan kepada anak bungsuku pasti jawabannya akan terdengar dengan suara yang mantap dan tegas (ya dengan bumbu-bumbu cadel dan sound like donald bebek, maklum dia baru berusia 2 tahun 10 bulan), "Mirip."

Anak dalah hiburan bagiku. Kala jenuh datang melanda, atau penat datang menghampiri, celoteh mereka merupakan sebuah atmosfere baru yang terasa amat menyegarkan dan membuat senyum kembali hadir diwajah dan hatiku. Seperti saat ini, ketika aku dalam dua pekan ini aku mengajari anakku tentang warna-warni. Dimulai dengan menyortir warna-warna crayon yang boleh ada di dalam tempat pinsilnya. Hampir semua crayon datang dengan packing yang penuh dengan variasi warna. yah, paling sedikit aku lihat ada 12 warna. Untuk anak usia dua tahun, 12 warna itu masih terlalu banyak. Sulit untuk mengajarkan bahwa biru muda dan biru tua itu sama-sama warna biru. Jadi, aku pilih saja warna-warna dasar. Kuning, pink, merah, putih, hitam, coklat, orange, ungu, biru dan hijau. Lalu aku ajak dia untuk memegang crayon dengan benar dulu, baru kemudian membentuk apa saja terserah dia. Mulai dari garis, gambar benang kusut, sampai akhirnya dia bisa mewarnai penuh segumpal warna tertentu. Sambil memegang warna, aku ajari dia warna. Jika dia sedang mencoret dengan pink, maka aku ulang-ulang itu warna pink. Dua hari setelah perkenalan tersebut, dia mulai mencoba untuk menerapkan pengetahuan tentang warnanya ke benda-benda yang ada disekelilingnya. "Bu, kalo meja warna apa?" ... "Bu, kalau baju ayah warna apa?"... terus, hampir setiap waktu dia bertanya bukan hanya kepadaku, tapi juga kepada ayahnya atau kepada kakak-kakaknya. Kadang, pertanyaan yang sama bisa diulangnya puluhan kali dalam sehari.  Berhari-hari, sampai kadang orang-orang merasa sedikit terganggu dengan pertanyaannya.  hasilnya, dia sekarang sudah hapal warna coklat. Warna lain,.... hm. Disinilah kelucuannya. 

Kapasitas ingatannya untuk menghapal aneka nama warna sungguh menakjubkan. Dia sudah tahu bahwa ada warna biru, ada warna ungu, ada hijau, pink, kuning, dll, dsb. Tapi... konsep perbedaannya belum dihapal. Jadi, semau dia saja memberi nama warna terhadap benda yang ditunjuknya. Seperti baju hijau, dia sebut kuning. Sepatu hitam dia sebut pink dan sebagainya. Harus benar-benar sabar mengingatkan dia bahwa pemberian nama terhadap identitas warna tidak bisa semaunya. Warna itu kan sesuatu yang bersifat universal. Kalau sesuka hati, waaah.. bisa salah persepsi nanti. Seperti hari ini, ketika aku sedang memakai baju pink dan sedang asyik menyisir rambutku di muka cermin, bungsuku datang dengan wajah polos, lucu dan imutnya. Senyum lebarnya begitu segar menyapaku.

"Eh... ibu lagi nyisir ya?" Aku mengangguk sambil ikut melempar senyum ke arahnya.

"Ibu kok pake baju warna hijau... mau pergi ya?" senyumku langsung berkerut. Dari ujung leher hingga ujung gaun, warna pink begitu mendominasi gaunku.

"Bukan sayang, ini warna pink."

"Kok mirip hijau?" Suaranya masih bertanya, alisnya ikut berkerut. Aku tersenyum geli.

"Apa miripnya sih? Kan beda banget. Ini hijau." Aku menunjuk sisir yang kebetulan memang warna hijau daun.

"Tuh... mirip kan?" suara cadel lucu anakku langsung mendahului pernyataanku. Aku terbelalak sambil menahan tawa. Kalau tertawa, pasti anakku ini akan kecil hati.

"Beda banget. LIhat, ini pink. Ini hijau. Beda kan?"

"Oh, beda ya. " Aku segera meraih tubuh mungil bungsuku ini. Sampai sekarang masih misteri, apakah dia mengerti "konsep sama dan beda" itu. Tapi aku tidak peduli lagi. Dia sungguh sebuah hiburan yang menyegarkan bagiku.