Rumah Masa Kecil #5: Jangan Melakukan sesuatu yang merugikan dirimu sendiri

Apa yang paling aku sukai sejak kecil? Memandang langit yang luas terhampar. Nggak tahu kenapa sejak kecil aku senang sekali memandang langit. Begitu suka sehingga aku sering memanjat pohon yang tinggi sekali di rumah masa kecilku.

Review Blognya Mugniar: Membaca Blog layaknya Membuka Sebuah Ensiklopedia

[Lifestyle] Kata orang,  isi kepala seseorang itu terlihat dari cara dia mengemukakan sesuatu dan cara dia memandang sesuatu. Jika kata orang ini sebuah fakta yang bisa dipertanggung-jawabkan maka aku bisa memastikan bahwa blog yang aku review ini dimiliki oleh seorang yang cerdas dan punya rasa ingin tahu yang besar serta pantang menyerah untuk belajar hingga dirinya menguasai sesuatu. Ya, inilah blog milik temanku Mugniar Marakarma, yang dia beri nama: Mugniar's Note: Sebuah Renungan.

Catatan ketika sakit: Mengenal alat-alat fisiotherapy


[Lifestyle: Kesehatan]: Sebenarnya, sudah sekitar tiga  tahun lalu lututku selalu merasa sakit jika dipakai untuk turun naik tangga. Padahal, setiap pagi aku harus naik dan turun tangga penyeberangan yang terbentang di tengah jalan MT Haryono Jakarta. Ketika aku keluhkan hal ini pada dokterku, dokter menganjurkan aku untuk mengkonsumsi glucosamine.

Rumah Masa Kecil #4: Sudut yang paling kusukai

Setiap orang pasti memiliki sudut tersendiri dalam rumahnya yang paling dia sukai. Ada yang suka ruang belajar, ada yang suka ruang makan, dan sebagainya. Bisa jadi, antara satu orang dengan orang yang lain berbeda sudut ruangan yang paling dia sukai. Bahkan, sepasang anak kembar sekalipun, bisa jadi memiliki sudut yang paling disukai secara berbeda. Nah, berikut ini adalah sudut ruangan dalam rumah masa kecilku yang paling aku sukai.


Rumah Masa Kecil #3: Si Gemuk Lucu

Ibuku senang berkebun. Halaman rumahku memang luas. Ada pohon mangga, belimbing, rambutan, jambu air, nangka, serta kecapi. Belum lagi tanaman pendek-pendeknya yang senantiasa terawat sempurna seperti aneka perdu, aneka pakis dan tanaman bunga-bungaan. Tanah yang terhampar pun tidak dibiarkan oleh ibuku begitu saja. Selalu ada rumput hijau yang dibentangkan diatasnya. Hijau royo-royo mungkin amat tepat untuk halaman rumah tempatku dibesarkan itu.

RUmah Masa Kecil #2: Yang Aku Sukai tapi Dibenci Ayahku

Hubunganku dengan ayah dekat sekali.
Entah mengapa aku dan ayah bisa dekat satu sama lain. Sejak kecil, kami banyak menghabiskan waktu berdua. Seperti setiap jarum jam menunjukkan pukul 21.00 WIB maka, aku dan ayah akan segera duduk anteng di depan televisi untuk mengikuti acara TVRI: Dunia Dalam Berita. Ini seperti menjadi acara wajib bagi kami berdua.Nah, setelah acara Dunia Dalam Berita selesai, biasanya kami akan saling mengingat apakah malam itu akan diputar film silat mandarin berseri di televisi ataukah tidak. Sekali lagi, karena aku dan ayah sama-sama menyukai film silat mandarin berseri. Tapi, jika suasana di sekitar televisi ramai oleh orang-orang lain selain kami berdua, itu sudah bisa dipastikan bahwa film silat Mandari berseri tidak diputar malam itu setelah acara Dunia Dalam Berita karena pasti ada acara hiburan. Entah itu acara musik ataukah drama TVRI. Itu sebabnya orang-orang selain kami berdua ramai duduk menanti di depan televisi. JIka acara hiburan musik atau drama TVRI tidak diputar, pasti mereka sudah pada bubar jalan kembali ke kamar masing-masing.

Rumah Masa Kecil #1

Entahlah.
Jika dibilang cinta, tentu saja aku masih cinta.
Jika dibilang sayang, sayang yang kumiliki mingkin lebih hebat daripada yang orang sangka.
Disana aku dibesarkan. Melalui masa kecil yang seru. Melalui masa remaja yang luar biasa. Bahkan mengalami masa romantisme akhir usia remaja dengan amat menyenangkan. 

Super Glue that Not Super At All

Super Glue that Not Super At All. Hehehe, gaya ya judulnya. Ini cerita tentang Putri bungsuku yang aksesoris pita pada bandonya tiba-tiba saja terlepas. Padahal, dia amat menyukai bando tersebut.