Bahagia itu merdeka dan ikhlas

 [Parenting] Ada satu pengalaman baru yang bikin aku berbunga-bunga campur haru di bulan Oktober ini. Yaitu ketika putri bungsuku menunjukkan cerpen yang dia tulis sendiri. Dia menunjukkan padaku tentu saja ada maksudnya. Ini kali pertama dia membuat cerpen dan cerpen buatannya langsung diikut sertakan dalam sebuah lomba cerpen remaja yang diadakan dalam rangka bulan bahasa di Indonesia, bulan Oktober. Jadi, dia minta pendapatku sebagai first reader cerpennya.

Pendapatku apa? Ketika membacanya, terlepas dari beberapa typo yang aku temui dan satu dua lubang cerita, tentu saja cerpennya bagus untuk ukuran seorang pemula. Keceriaan aura remaja, aura usia muda yang tersemat kental dalam keseluruhan cerita, sama sekali tidak membuat cerpen yang dia tulis terasa muram. Meski ceritanya adalah cerita yang masuk kategori "gelap dan muram". Usianya baru 15 tahun tapi dia berani menulis sesuatu yang "dark" buatku itu sesuatu yang luar biasa. Tentang kekerasan yang dialami oleh seorang remaja di lingkungan pertemanannya. Meski temanya muram, tapi ada rasa hangat yang aku rasakan ketika membaca tulisannya. Ini, membuatku jadi memperhatikan putriku seusai membaca cerpennya.

Torang Bisa, Semangat dari PON XX Papua

 [Lifestyle] Sejak tiga bulan lalu, mungkin karena aku masih punya anak yang duduk di bangku SMA, geliat semangat PON XX yang akan diselenggarakan di Papua, sudah santer terdengar. Beberapa anak yang kebetulan teman anakku, terpilih jadi atlit yang akan diberangkatkan menuju Papua mewakili Propinsi DKI Jakarta (karena aku kan tinggal di Jakarta). Ada yang berangkat bersama kontingen team Basket, Softball, Taekwondo, sepatu roda, dan Sepak Bola serta Volley.  Melihat anak-anak yang seusia dengan usia anakku ini mengepalkan tangannya sebagai tanda mengirimkan semangat sportifitas bahwa mereka siap bertanding, membuatku ikut merasa bersemangat.



Masih muda, tapi sudah berprestasi itu sungguh luar biasa. Dan semakin terlihat istimewa karena mereka siap diberangkatkan menuju ke bumi tempat asal burung Cendrawasih sana. 

Dan akhirnya, PON XX pun diselenggarakan di bumi Cendrawasih, Papua sejak awal bulan Oktober 2021 (tepatnya dari tanggal 2 Okktober 2021 hingga 15 Oktober 2021). Slogan yang dimiliki oleh PON XX kali ini adalah: "Torang Bisa". Yang artinya, Kita Orang yang menjadi Torang , dan Bisa yang berarti punya kemampuan untuk berjuang meraih sesuatu. Ditulis dengan tinta warna merah yang di Papua sendiri dikenal sebagai simbol dari kekuatan, keberanian, energi untuk meraih kesuksesan. Jadi dengan kalimat pendek berarti "Kita Bisa".  Nyaris segenap anak bangsa ikut menyemarakkan perhelatan olah raga terbesar di Indonesia ini, bahkan meski kali ini  harus berlangsung di tengah suasana Pandemi Covid 19 sekalipun. Karena selain sebagai ajang unjuk kemampuan dalam bidang olahraga, PON juga merupakan ajang untuk daerah yang menjadi tuan rumah untuk memperkenalkan potensi yang mereka miliki. Dengan begitu, ada banyak bagian dari masyarakat yang diharapkan bisa ikut berkembang dan diperkenalkan ke tengah masyarakat secara luas.