Senja masih menyisakan warna jingga di cakrawala. Sementara wajah bulat matahari sudah tenggelam di ufuk barat. Ragu aku meletakkan gagang telepon kembali ke tempatnya. Lalu perlahan membuang napas panjang, membuang resah.
Huff. Mungkin ada sedikit rasa kecewa yang terselip di dalam dada ini. Rasanya sungguh tidak enak manakala ada sesuatu yang mengganjal di dalam dada tapi tidak ada satupun yang bisa kita lakukan untuk menendangnya pergi. Sedih. Semua rasa sedih yang bersemayam di dalam dadaku ini bermula dari berakhirnya percakapan yang aku lakukan di telepon tadi.
Langganan:
Postingan (Atom)