Dear Ayah

[Keluarga] Buka memory yang ada di timeline Facebook. Aku pernah menulis ini disana.


Kebaikan Yang Bisa Kita Ajarkan Pada Anak

[Parenting] Temanku, (dia sekarang sudah meninggal dunia, innalillai wa innailaihi rajiun. Semoga Allah mengampuni semua dosa dan kesalahannya), bercerita padaku beberapa tahun yang silam.

"Mbak, aku kemarin aku dan teman-teman satu kost melakukan sebuah kesalahan. Bingung deh mbak."
"Kesalahan? Kesalahan apa?"
"Kesalahan fatal. Fatal banget. Lebih seperti membantu orang berbuat dosa. Duh.. sampai sekarang aku masih berdebar-debar nih jika ingat kejadian itu."
"Apa?"

Belanja Sepatu Pria di Bukalapak.com

[Lifestyle] Aku nggak tahu deh dengan para pria yang ada di sekeliling kehidupan kalian. Baik yang kalian sayangi atau yang kalian belum kenal (hehehe, kan tak kenal maka tak sayang biasanya). Tapi, pria-pria yang aku sayangi dan ada di sekelilingku (baca: suami dan putra sulungku) gampang-gampang susah jika harus berurusan dengan apa yang namanya Fashion.

Alhamdulillahnya sih selera mereka dalam berfashion tidak terlalu yang aneh-aneh. Pun tidak yang terlalu bersaing banget dengan aku sih yang utama. Hehehe... gaswat deh kalau para pria yang aku sayangi ini adalah pria pesolek. Bisa-bisa duit belanja jatahku makin berkurang nanti. 

Mengapa Belanja di Minimarket Jadi Pilihan?

[Lifestyle] Beberapa tahun yang lalu, keberadaan sebuah minimarket di sebuah daerah itu ada aturannya. Yaitu, antara satu minimarket dengan minimarket yang lain, dalam satu brand yang sama, minimal punya jarak sejauh 500 meter. Rasanya, Alfamart termasuk minimarket pemelopor dalam hal ini yang berekspansi ke wilayah penduduk (dulu Alfamartku.com belum terlalu dikenal via internet).

Itu sebabnya aku sering harus berjalan cukup jauh untuk mencapai minimarket Alfamart guna membeli sesuatu. Tapi, sekarang peraturan itu sepertinya dibuat lebih fleksibel. Selama jaraknya sudah melebihi 100 meter, maka boleh didirikan minimarket lain dengan brand minimarket yang sama, di dekatnya. Dampaknya memang sih persaingan menjadi semakin ketat.


Tips Hemat Di Tanggal Tua Berdasarkan Pengalamanku

Ini adalah sebuah acara Kompetisi Blogger ShopCoupons X MatahariMall. Yang diselenggarakan oleh ShopCoupons. voucher mataharimall dan hadiah disponsori oleh MatahariMall.
mataharimall-kompetisi

[Lifestyle] Dulu, sebelum menikah sebenarnya orang tuaku sudah mendidik aku dan saudara-saudaraku untuk bisa mengatur keuangan sejak usia dini. Caranya, yaitu dengan memberi kami uang jatah bulanan sejak kami masuk SMP.

Cukup nggak cukup, kalau bisa cukup.
Apakah itu karena orang tuaku tidak mampu? Tidak juga. Orang tuaku bisa dibilang orang yang cukup berada. Hanya saja, mereka ingin mendidik anak-anaknya saja agar bisa bijaksana dalam mengatur keuangan.

Suamiku Pengangguran. Gimana dong?

[Pernikahan] Sore ini, kebetulan banget aku iseng-iseng buka-buka facebook sambil menunggu hasil panen di game pertanian kesayanganku berbuah. Ini game digital biasa yang bisa diunduh di gadget berbasis android kok. Tapi bukan ini yang mau aku bahas. Yang aku mau bahas justru apa yang aku temukan ketika iseng membuka timeline facebook.

Temanku Belalang Cerewet, menshare sebuah skrinsut sebuah berita dari sebuah koran yang terbit di Bogor. Ini dia cuplikan foto korannya:


Fita Cakra: Penulis yang Humble

[Lifestyle] Yang namanya penulis itu, jika bertemu dengan orang lain maka yang akan ditanyakan oleh orang lain itu adalah: sudah menulis buku apa?

Sehingga, rasanya "berdosa" sekali deh jika seseorang mengaku sebagai seorang penulis tapi ternyata dia tidak pernah menghasilkan buku sama sekali. Padahal, penulis itu kan belum tentu menulis buku. Ada penulis cerpen di majalah atau tabloid, penulis cerita bersambung di majalah atau koran, penulis artikel motivasi di media cetak.

Obrolan ibu dan anak: Liptint dan Lipstik

[Keluarga] Alat make up yang baru-baru ini sering aku tambah dengan cepat koleksinya di meja riasku adalah: Lipstik.

Aku suka pakai lipstik. Lebih karena alasan, warna asli bibirku adalah pink pucat. Sementara warna kulitku warna putih oriental yang sedikit pucat. Dengan warna alis yang kecoklatan tipis, juga terpadu pucat dengan warna kulit dan bibir. Jadi, jika tidak memakai lipstik dan pinsil alis, aku akan terlihat pucat. Itu sebabnya jika bepergian, tanpa dandan sama sekali, ketika bertemu orang yang mereka tanyakan adalah: "Mbak Ade lagi sakit ya?"

Hehehee. Jadi, mengenakan lipstik dan pinsil alis itu akhirnya menjadi sebuah kebutuhan.

Memilih Perencanaan Prioritas Kebutuhan Keluarga

[Lifestyle] Meme yang paling sering aku terima itu sebenarnya adalah meme yang mengolok-olok tentang dompet yang kosong ketika tanggal tua. Sepertinya, jaman sekarang ini jika tidak menyusun perencanaan prioritas kebutuhan keluarga itu bakalan repot deh. Gajian tanggal 25, tanggal 10 dompet sudah kosong. Duit kok seperti cuma numpang lewat saja di dalam dompet setiap bulannya.

Ada yang mengalami hal seperti itu tidak?

baca dan lihat deret foto meme lucu di: Humor Dompet Kosong Nggak Punya Uang

Humor Dompet Kosong Nggak Punya Uang

[Lifestyle] Aku ikut dalam beberapa group whats app di handphoneku. Ada group saudara, group keluarga, juga ada group pertemanan. Pertemanan pun terbagi lagi. Ada teman SMP, teman SMA dan teman kuliah. Keluarga juga terbagi-bagi. Ada keluarga kandung, ada keluarga besar. Ada keluargaku, ada juga keluarga suamiku.

Dari sekian banyak group ngobrol di whats app itu, satu hal adalah, mereka sering mengirimkan aneka macam gambar dan video untuk dishare. Ada foto dan video yang nyebelin, ada yang bikin emosi, ada yang menjijikkan, ada yang buru-buru aku hapus karena tidak suka (pake banget) melihatnya, ada yang aku save karena aku suka,  dan juga ada yang lucu.

Yang terakhir ini yang aku suka. Lumayan bisa untuk menghilangkan rasa bosan.

Masak Bersama Anak: Bikin Puding Roti Panggang

[Keluarga] 3 Pekan lagi, insya Allah putri bungsuku akan menempuh ulangan akhir semester. Pekan depan, anak-anak kelas 6 SD sudah mulai menempuh ujian akhir sekolah. Akibatnya putriku diminta untuk belajar di rumah selama kakak kelasnya di kelas 6 menempuh ujian.

"Dik, belajar di rumah loh itu sekolah nulisnya. Bukan liburan."
"Iya... makanya bu, kita bikin puding roti yuk."

Tidak nyambung memang apa yang aku minta dan yang dia sarankan sebagai tanggapan atas permintaanku. Jadilah selepas maghrib, putriku mulai bersibuk ria di meja makan. Dia bersemangat sekali untuk membuat Puding Roti Panggang.

Berkompromi dengan Resiko Alergi Anak

[Parenting] Seorang teman, yang baru memiliki anak mendatangiku untuk menyampaikan curahan hati alias curhat perihal anaknya yang memiliki alergi.

Sebelum menikah, temanku ini amat yakin dengan suami yang menjadi pilihan hatinya tersebut. Pintar, memiliki prospek pekerjaan yang sepertinya cukup cerah, bisa diandalkan untuk menjadi imam keluarga, serta berbadan sehat.

Tapi selang 2 tahun kemudian, yaitu ketika mereka memiliki anak, baru tersingkap satu hal. Sang suami memiliki riwayat penyakit keluarga yang mengkhawatirkan. Dan kini, penyakit itu diturunkan pada anak mereka. Siapa sih yang ingin anaknya menderita sebuah penyakit? Pasti tidak ada orang tua yang menginginkannya.

Cari Tahu Seputar Alergi pada Anak

[Parenting] Memiliki dan membesarkan anak dengan resiko bakat alergi itu... sesuatu banget buat keluargaku. Karena, anak-anak dengan bakat alergi adalah anak-anak istimewa. Mereka sama seperti anak-anak yang lain. Hanya saja, ketika berhadapan dengan sesuatu yang sebenarnya tidak berbahaya, tubuh mereka malah mengeluarkan reaksi penolakan. Inilah yang disebut dengan alergi.

Bahagia itu adalah Berbagi Kebahagiaan

[Parenting] Anak adalah aset masa depan bagi sebuah bangsa. Dari dalam diri anak, semua orang tua menyisipkan sebuah harapan. Harapan itu dirajut dalam rapalan doa-doa yang mereka panjatkan. Baik yang dilarungkan secara diam-diam, maupun yang dikirim dengan suara yang bisa didengar oleh orang banyak. Termasuk oleh anaknya sendiri.

Kebahagiaan orang tua adalah, melihat anaknya bahagia. Ketika ada seorang anak yang menangis, orang tua yang berusaha untuk meredakan tangis anaknya sebenarnya ikut menangis juga di dalam hatinya. Ketika anaknya sakit, orang tua selalu berharap agar penyakit itu ditimpakan saja pada mereka. Jangan pada anaknya.

Demikian besarnya cinta orang tua pada anak mereka.