[Parenting] Yang tak terduga 2 tahun lalu adalah, ketika anak sulungku datang menghadap aku dan suamiku karena satu keinginannya, dia ingin menikah.
Waktu itu, siang-siang dan kami sedang menikmati brunch sambil berbincang di meja makan. Anakku tuh bicaranya santai banget. Dia bersandar dengan wajah menatap layar televisi dan tangannya sibuk dengan cemilan di tangan. Kausnya lusuh, dua kakinya terulur panjang meski dia sedang duduk di atas kursi. Punggungnya bersandar melorot ke bawah hingga tengkuknya bisa bersandar di sandaran kursi makan. Aku pikir dia sedang berkhayal ketika berkata, "Ibu, ayah, aku boleh nggak nikah muda?"
Waktu itu, siang-siang dan kami sedang menikmati brunch sambil berbincang di meja makan. Anakku tuh bicaranya santai banget. Dia bersandar dengan wajah menatap layar televisi dan tangannya sibuk dengan cemilan di tangan. Kausnya lusuh, dua kakinya terulur panjang meski dia sedang duduk di atas kursi. Punggungnya bersandar melorot ke bawah hingga tengkuknya bisa bersandar di sandaran kursi makan. Aku pikir dia sedang berkhayal ketika berkata, "Ibu, ayah, aku boleh nggak nikah muda?"