Tapi keluhan di lututku tidak berkurang. Dia hanya bertahan sejenak hingga aku sedikit merasa nyaman ketika harus naik turun tangga penyeberangan (yang panjang itu) saja. Selebihnya, aku oke-oke saja. Bahkan kegemaranku melakukan jalan kaki kemana saja, lututku tidak bemasalah. Masalah baru muncul setelah aku jatuh di bulan november 2012.
Waktu itu, ketika aku sedang bersiap ingin jalan pagi di pagi hari, tiba-tiba saja aku semaput di jalur hijau. Headphone di telingaku rusak, celana panjangku terkoyak di bagian lutut, layar handphoneku tergores sedikit. Aku dirawat di rumah sakit selama 3 hari setelah itu. Selanjutnya, aku kembali harus mengkonsumsi Glucosamin dan vitamin neurotik. Hingga sekarang.
Lalu, bulan april lalu, tiba-tiba saja keluhan di lututku muncul sesuatu yang baru. Yaitu, aku merasa jika sudah berjalan lebih dari 45 menit secara terus menerus, maka engsel lututku itu terasa seperti bergeser. jadi, antara dua sendi lututku itu, terasa sekali dia bergeser dan jika digerakkan subhanallah sakitnya. Jika saja aku tidak punya rasa malu dan tidak perah tahu aturan yang mengajarkan bahwa perempuan dewasa itu tidak boleh menunjukkan tantrum seperti anak kecil, aku pasti sudah menangis sambil teriak-teriak kesakitan. Jadi, meski sakit aku hanya menahannya di dalam hati sambil mencari cara untuk menyesuaikan rasa sakit itu agar tidak terlalu menggigit.
Aku bertemu dengan cara sederhana: yaitu naik undakan. Jika kita naik undakan beberapa undakan maka lutut yang terasa bergeser itu akan kembali ke posisi normal. Tapi, berhubung rasa sakitnya menyerang kian intens, yaitu dari 45 menit setelah berjalan non stop menjadi 30 menit setelah berjalan non stop maka aku pun datang ke dokter Orthopedy alias dokter tulang. Oleh dokter tulang, aku dikirim untuk foto rontgen, lalu ct scan.... hasilnya: aku dinyataka dokter terkena Sindroma nyeri patellofemoral (PFPS) karena memang tidak ada bagian otot yang robek (setelah mendengar ceritaku bahwa aku jatuh di taman bulan november 2012 lalu). Lututku juga mengalami pengapuran karena letak tulang rawannya yang terlalu dekat.
Apakah itu? Berikut ini aku copy paste keterangan tentang penyakitku ini dari sebuah blog, yaitu blog dokter fisik.
Sindroma nyeri patellofemoral (PFPS) terjadi ketika tulang rawan patella mendapat beban berlebih karena terlalu banyak digunakan (seringkali disebabkan oleh aktivitas yang tinggi) atau sebagai hasil dari keseimbangan pergerakan yang buruk. Olahraga dengan dampak tinggi / high impact(seperti sepakbola, bola basket, sepak bola, tenis dan berjalan) dapat memperburuk kondisi nyeri patellofemoral. Selain itu, berjalan pada permukaan yang tidak rata, seperti mendaki bukit atau berolah raga pada permukaan yang berbeda (seperti dari rumput pindah ke lapangan keras di tenis) juga dapat meningkatkan kemungkinan nyeri patellofemoral.Patellofemoral pain syndrome merupakan keluhan yang sering dijumpai pada sendi lutut baik pada atlit maupun yang non atlit. 25 % pasien yang mengeluhkan nyeri lutut pada klinik kedokteran olahraga di diagnosa sebagai penyakit ini, dan wanita 2 kali lebih sering terkena gejala ini daripada pria. Pada umumnya lebih disebabkan overuse injury karena beban berlebih pada sendi patellofemoral yang berulang-ulangGejala yang khas adalah adanya rasa nyeri di belakang patella atau sekitar patella yang bertambah saat berlari dan beraktifitas yang melibatkan aktivitas menekuk lutut. Gejala ini dirasakan secara bertahap, meski pada beberapa kasus disebabkan oleh trauma dan dapat terjadi pada kedua lutut. Dapat terjadi kekakuan sendi, juga terjadi pada penderita yang duduk lama dengan lutut ditekuk (seperti duduk lama saat nonton bioskop, kadang disebut juga “theather sign”). Nyeri disebabkan aktivitas yang menyebabkan beban berlebihan pada sendi lutut, seperti menaiki dan menuruni anak tangga, jongkok atau berlari.
Sejauh ini, ada beberapa alat yang aku gunakan dalam proses pengobatan melalui fisiotherapy ini, yaitu:
1. SHORTWAVE DIATHERMY (SWD).
Apa itu SWD?
Pengertian SWD
Terapi panas penentrasi dalam dengan menggunakan gelombang elektromagnetik frekuensi 27,12 MHz, panjang gelombang 11 m.
Tujuan Pemberian SWD
Memperlancar peredaran darah, mengurangi rasa sakit, mengurangi spasme otot, membantu meningkatkan kelenturan jaringan lunak, mempercepat penyembuhan radang (keterangan diperoleh dari http://remizapratama.blogspot.com/.
gambar diambil dari sini |
ini anak bungsuku yang rajin dan sabar nungguin aku selama pengobatan. alhamdulillah |
Ada juga alat pemanasan seperti ini:
gambar diambil dari sini |
2. ULTRASOUND (US)
Apa itu?
Pesawat ultra sonik merupakan suatu generator yang menghasilkan arus bolak balik berfrekwensi tinggi (high frequency alternating current) yang mencapai 0,75 s.d 3 MHz. Arus ini berjalan menembus kabel koaksial pada transducer yang kemudian di konversikan menjadi vibrasi oleh adanya efek piezoelektrik.
Efek piezoelektrik ini pertama kali diperkenalkan oleh Pierre dan Jacques Curie (1880), yang di peroleh dari vibrasi kristal quartz atau dari produk sintetis kristal keramik berupa barium titanate maupun lead zirconate titanate.
Kristal ini dibentuk dengan ketebalan 2-3 mm melingkar sesuai dengan axis elektrik, kemudian dieratkan pada bagian dalam permukaan tranducer. Saat di aliri arus atau beda potensial, kristal ini akan mengalami vibrasi baik secara kompresi maupun ekspansi dengan frekwensi sama dengan sinyal elektrik yang datang. Umumnya frekwensi yang di hasilkan oleh generator adalah 1 dan 3 MHz.(keterangan diambil dari: sini)
Efek US > Mekanis : menimbulkan efek micromassage -> dilatasi -> inflamasi
> Thermal : menimbulkan efek panas tranduser lebih kecil dimana panas ringan sampai 5 cm (deep) dan lebih dominan pada continue.
> Piezoelectric : perubahan muatan membran sehingga terjadi proses kimiawi di jaringan di sekitarnya
> Biologis : menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah à meningkatkan sirkulasi darah -> meningkatkan permeabilitas dan regenerasi jaringan à menimbulkan rileksasi otot sehingga akan mengurangi nyeri (keterangan ini diambil dari sini)
Nah, ini dia alatnya:
Bagaimana rasanya?
Hmm, mungkin bagi orang lain biasa-biasa aja kali ya tapi buat lututku itu.. aduhhhhhhhhhhh... ngiluuuuuuuuuuuuuu banget. Jadi rasanya itu seperti jika kita sedang membersihkan karang gigi gak tahunya alat bornya kena gusi... DEG. Ngilu banget rasanya. Brrr.... Tapi, berhubung ini pengobatan, jadi ya meski dijalani ya.
Jadi, jika orang lain senang datang ke Fisiotherapy maka aku tuh rada-rada berat datang ke fisiotherapy sejak alat pemanasku diganti dengan alat ini karena asli gak tahan rasa ngilunya. Rasanya lututku seperti sedang dibor, apalagi jika sinar birunya pas banget nyentuh bagian lututku yang sakit. Aduh mak.
Uhuyyy.... namanya juga eksis, meski sedang kesakitan nahan rasa ngilu, sempat-sempatnya aku ambil gambar adegan penyiksaanku... hahahaha |
3. Nah, ini pengobatan fisiotherapy terbaru yang diterapkan di kakiku. namanya: Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS)
Apa itu?
Pengertian TENS
> Transcutaneus Electrical nerve stimulation (TENS) merupakan suatu cara penggunaan energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk merangsang berbagai tipe nyeri
> Pada TENS mempunyai bentuk pulsa : Monophasic mempunyai bentuk gelombang rectanguler, trianguler dan gelombang separuh sinus searah; biphasic bentuk pulsa rectanguler biphasic simetris dan sinusoidal biphasic simetris; pola polyphasic ada rangkaian gelombang sinus dan bentuk interferensi atau campuran.
> Pulsa monophasic selalu mengakibatkan pengumpulan muatan listrik pulsa dalam jaringan sehingga akan terjadi reaksi elektrokimia dalam jaringan yang ditandai dengan rasa panas dan nyeri apabila penggunaan intensitas dan durasi terlalu tinggi.
Tujuan pemberian TENS Memeilhara fisiologis otot dan mencegah atrofi otot, re-edukasi fungsi otot, modulasi nyeri tingkat sensorik, spinal dan supraspinal, menambah Range Of Motion (ROM)/mengulur tendon, memperlancar peredaran darah dan memperlancar resorbsi oedema. (keterangan diambil dari: sini)
Bagaimana rasanya? Rasanya sakitttttttttttttttt banget. Karena kita disetrum listrik dengan tegangan cukup lumayan di bagian yang terasa nyerinya. Aduhhhh.. mak, gak tahan deh. Tapi, setelah masa penyiksaan itu (hehehehe) kakiku jadi terasa ringan sih. Enak dipake jalan. Alhamdulillah.
-----------------------
Penulis: Ade Anita
Banyak juga peralatan fisioterapinya ya Mbak. Semoga lututnya lekas sembuh dan kembali beraktivitas seperti semula. Saya akan memperhatikan lutut yang juga suka sakit kalau diajak naik turun tangga. Terima kasih atas sharingnya :)
BalasHapussama-sama evi... semoga lututmu sehat deh, gak enak sakit lutut seperti aku .
HapusIni juga yang dialami oleh paman saya.Lutut sakit.
BalasHapusTerima kasih infonya
Salam hangat dari Surabaya
ikut fisiotherapy aja pak pamannya. sakit sih emang tapi itu karena aku emang sakit. pasien lain yang juga ngejalanin fisiotherapy sih pada heran liat aku teriak mengaduh sakit karena menurut mereka enak fisiotherapy itu. lututku sakit banget jadi ya gitu deh
Hapuswaduh aku belum pernah nyoba fisiotherapy itu gimana..hemm semoga cepet sembuh ya lututnya teh :)
BalasHapusaku pernah kaya gitu, tapi dipergelangan tangan. Get well soon ya mbak :)
BalasHapuskatanafisiotherapy.blogspot.com
BalasHapusnikmati therapynya di rumah..
Kak pas sakit bisa dtekuk engga? Saya sakit tidak bisa dtekuk hanya bisa setengah jongkok lutut saya sakit bgt
BalasHapusKalo ada info tempat fisioteraphy yg bagus boleh info ka ke 08977877799
Saya butuh sangat ka