Data Privacy dan Data Security

 [Lifestyle] Kemarin, tanggal 22 September 2022, aku hadir di pada acara malam Inagurasi IndiHome Blog Competiton 2022. Ini tuh malam dimana akan diumumkan 36 pemenang lomba blog yang diikuti dalam rangka Hari Kemerdekaan yang diadakan oleh IndiHome. Aku ikut lomba ini, dan tulisan yang aku ikut sertakan di dalam lomba berjudul "5 Cara Memaknai Arti Kemerdekaan". Sayangnya, tulisanku kalah dalam lomba ini. Tapi tak mengapa; pepatah mengatakan bahwa kekalahan itu adalah bukti bahwa kita pernah berusaha cuma belum berhasil. Ini lebih baik daripada tidak berusaha sama sekali. 


Tapi, sesungguhnya tidak ada yang sia-sia dalam hidup ini. Jadi, meski hadir dan menggunakan kuota sekitar satu setengah jam untuk mendengarkan pembawa acara alias MC yang merangkap penyanyi pengisi acara di acara tersebut; tetap ada informasi yang aku peroleh, alhamdulillah. Yaitu tentang data privacy dan data security.

Evolving Society

Salah satu pembicara dalam acara Malam Inagurasi IndiHome Blog Competition 2022, adalah Bapak Edy Kurniawan atau biasa disapa akrab engan Pak Iwan. Beliau adalah Vice President Marketing Management PT Telkom Indonesia (PERSERO). 

Awalnya, Pak Iwan bercerita bahwa kerjasama dengan para blogger sebagai salah satu penggiat di media sosial adalah sebuah keharusan di jaman sekarang dalam dunia marketing. Mengapa? Karena perkembangan teknologi dan internet di jaman sekarang memang memunculkan profesi baru yang meninggalkan atau tidak menggunakan lagi cara lama dalam mensosialisasikan sebuah informasi ke tengah masyarakat.

Sebagai contoh media cetak atau koran. Dulu, sampai dengan awal tahun 2000-an, semua orang masih menggunakan koran dan majalah cetak. Lazim kita melihat pemandangan orang yang duduk sambil membaca koran atau majalah. Tapi, secara perlahan, tehnologi dan kemajuan percepatan internet telah mengganti juga koran dan majalah cetak ini menjadi koran dan majalah digital. Lalu mulailah rontoh perusahaan penerbitan koran dan majalah cetak. Mereka yang bertahan adalah mereka yang mau mengubah keseluruhan sistemnya menyesuaikan diri dengan kehendak jaman. Dalam hal ini, beralih memproduksi koran atau majalah digital, atau bahan bacaan digital. Lalu bermunculanlah aneka e-book. Sekarang, kita sudah amat jarang bahkan hampir tidak pernah lagi melihat pemandangan orang yang masih membaca koran atau majalah cetak. 

Nah, inilah contoh profesi yang ditinggalkan orang karena adanya kemajuan tehnologi dan internet. Beberapa laman bahkan ada yang merilis 12 profesi yang akan ditinggalkan orang di tahun 2030. Ada yang 7 profesi yang akan punah di masa depan. Kalian bisa mencari sendiri informasinya di internet.

Dalam hal ini, blogger, adalah profesi baru yang diakui saat ini karena blogger punya media baca berbasis digital; yaitu blog. Tapi bisa jadi, kelak profesi blog pun akan ditinggalkan oleh orang karena kemajuan tehnologi dan internet telah mengubah juga gaya hidup seseorang. Sekarang, makin lama orang makin menggemari sajian informasi yang ada di Tik Tok, atau Instagram, atau You tube. 

Sebagai contoh, jika seseorang ingin belajar memasak. Jaman dulu, dia akan membeli buku resep atau membeli tabloid atau majalah cetak yang ada resep di dalamnya. Lalu jaman berubah dan sekarang orang bahkan mencari resep di Tik Tok atau Instagram. Dulu carinya di blog, tapi orang malas baca, lalu mencari di You Tube. Tapi You Tube terlalu lama, tidak praktis. Akhirnya mencarinya di Tik Tok atau Instagram.

Apa sih gaya yang berubah dalam hal ini? Orang-orang, ternyata cenderung berperilaku ingin serba cepat. Mereka tidak sabar jika harus menunggu lama. Nah, Tik Tok atau Instagram itu kan cepat sekali. Tidak sampai menonton 5 menit, kita sudah mendapat resep lengkap. Selain itu, orang-orang juga ternyata senang karena ada tayangan visual di Tik Tok atau Instagram. Jika resep yang ditulis, maka orang masih membayangkan seperti apa kira-kira tampilan masakannya nanti. Lalu di Instagram, diperlihatkan fotonya. Nah, lalu sekarang Tik Tok dan Instagram ada video pendeknya; jadi terlihat tutorialnya secara visual. 

Artinya apa? Artinya, blogger pun tidak boleh hanya mengandalkan pada kemampuan menulis saja. Harus mau belajar hal-hal lain selain menulis. Seperti belajar bagaimana membuat infografik yang baik, bagaimana membuat foto atau mengedit foto yang menarik, bagaimana membuat video yang menarik. Nah, inilah hal-hal yang dituntut dari sebuah pekerjaan yang mengharuskan pelaku profesi terserbut melakukan penyesuaian berupa inovasi sesuai dengan kemajuan tehnologi dan internet. 

Nah, inilah yang disebut dengan Evolving Society atau masyarakat yang berkembang.
Mungkin karena Pak Iwan sendiri saat ini menjabat sebagai Vice President Marketing Management PT Telkom Indonesia (PERSERO); jadi Pak Iwan menyinggung tentang trend pemasaran saat ini di tanah air.


Data Privacy dan Data Security


Selanjutnya, Pak Iwan memaparkan bahwa akibat dari kehendak jaman yang membuat semua orang bersinggungan dengan hal-hal yang terkait dengan gaya hidup digital, mau tidak mau semua orang dituntut untuk membawa semua data yang mereka miliki saat ini ke dalam ranah digital. 

Mulai dari penggunaan cloud untuk menyimpan foto atau video hingga akhirnya mengupload identitas data pribadi ke dunia digital. Dalam hal ini termasuk data-data keuangan.

Kalian tahu kan berita yang baru-baru ini sedang dibicarakan orang terkait dengan data pribadi? Yap. Berita tentang hacker bjorka yang akan menyerang sistem informasi di Indonesia. 

foto aku copy dari liputan6 dot com (https://www.liputan6.com/tekno/read/5067594/headline-hacker-bjorka-bikin-pemerintah-indonesia-gerah-bakal-ditangkap-segera


foto bjorka yang aku copy dari kompas dot com (https://tekno.kompas.com/read/2022/09/18/13450057/ketika-negara-buru-hacker-bjorka?page=all )


Kasus hacker Bjorka ini terkait dengan keamanan data para pengguna internet, khususnya yang bersinggungan dengan data pribadi mereka yang seharusnya tersimpan secara digital dengan aman. Disini, kita akan mengenal dua istilah yang serupa tapi ternyata beda. Yaitu data privacy dan data security.

Apa itu Data Privacy dan Data Security?

Dari Wikipedia, aku kutip keterangan sebagai berikut:

Information privacy is the relationship between the collection and dissemination of data, technology, the public expectation of privacy, contextual information norms, and the legal and political issues surrounding them. It is also known as data privacy or data protection.
Jadi, data privacy adalah kumpulan informasi yang memuat data pribadi yang harus dilindungi peredarannya di tengah masyarakat, meski boleh disebarkan untuk keperluan tertentu.

Mungkin ketika mengisi data untuk membuat akun kita akan ditanya seperti nama lengkap, alamat email, nomor telepon. Ini yang umum. Pada instansi atau wilayah khusus lain, pertanyaannya jadi lebih pribadi, seperti meminta nomor KTP, foto diri, dan sebagainya. Semua data ini tentu saja harus dilindungi. Ini sebabnya muncullah data security.

Dari Wikipedia juga, aku kutip keterangan sebagai berikut:
Data security means protecting digital data, such as those in a database, from destructive forces and from the unwanted actions of unauthorized users, such as a cyberattack or a data breach.

 Secara sederhana, data security adalah sistem keamanan yang diperlukan untuk melindungi data yang ada di dalam sistem, jaringan, dan komponen digital lainnya.

Pak Iwan bilang, seiring pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, data pribadi menjadi aset atau komoditas bernilai tinggi di era big data dan ekonomi digital. 

Konsekuensinya, data pribadi merupakan hak yang harus dilindungi, sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) dan amanat yang disampaikan oleh konstitusi Negara Republik Indonesia serta Undang-Undang Dasar 1945. 

Nah, insya Allah Indonesia akan membuat Undang-Undang yang mengatur tentang perlindungan data tersebut.

infografis dicopy dari https://indonesiabaik.id/infografis/ruu-pdp-jenis-data-pribadi-yang-wajib-dilindungi#

Serangan Peretas di Ruang Zoom Meeting di acara Malam Inagurasi Indihome Blog Competition 2022

Hal yang menarik adalah... 
Ketika aku sedang asyik mengikuti pagelaran secara online lewat ruang zoom meeting; tiba-tiba di layar share screen muncul video porno.

Wah.
Kaget banget.
Tapi masih mending aku sih. Ada blogger lain yang saat itu sedang di depan laptop bersama anak mereka yang masih kecil. Jadi otomatis mereka ikut melihat sajian video porno yang muncul sekilas di ruang admin yang sedang melakukan share screen tayangan acara yang sedang berlangsung secara offline secara life.

Akhirnya, buru-buru aku ke ruang chat room. Di sana, ternyata mulai muncul komentar seseorang yang menggunakan nama Amelia, menggunakan font rusia.
 
HEi. Apa ini? Lalu secara otomatis, aku pun melakukan screen recording kehebohan yang terjadi di ruang chat zoom meeting tersebut.




Akhirnya, setelah itu aku pun lapor ke koordinator blogger grup ku.

Ini Jawabannya:

Iya, Mba. Semua tim panitia juga noticed akan hal itu.
Aku sebagai salah satu tim panitia dari perwakilan blogger sekali lagi mengucapkan "mohon maaf atas ketidaknyamanannya" ya atas insiden pada zoom meet semalam.

Sekadar informasi tambahan:

Link zoom semalam sayangnya memang tidak dibuat satu arah (seperti webinar) gitu sehingga peserta lomba atau bukan sepertinya bisa masuk kapan saja dan tanpa ada filter apapun. Link zoom semalam pun diprovides dan dihandle sepenuhnya oleh media CNBC Indonesia (sebagai pihak kolaborator event dan publikasi)

Begitu ada case di lapangan, kami tim panitia blogger langsung lapor ke internal IndiHome dan tim PR IndiHome langsung menindaklanjuti semua laporan dan temuan di lapangan yang didapat dari para blogger yang hadir secara virtual.

Ini sangat menjadi concern dan pembelajaran buat kita semua saat harus terlibat dalam event online. Semoga kejadian ini tak terulang lagi ya

Aku juga obrolin hal ini di grup keluargaku. Satu anakku dan istrinya kebetulan bekerja di bidang Komputer informatika. Ini jawaban dia:


Sudah. Demikianlah ceritaku. Semoga ada bagian yang bermanfaatnya. 

2 komentar

  1. Langsung ingat tentang Bjorka, enggak main-main memang hacker. Sejak tahun lalu tentang data negara lain yang dibajak oleh hacker menghebohkan dunia sudah sempat khawatir kalau di Indonesia bakal terjadi juga, eh ternyata tiba masanya. Memang kita perlu memahami tentang keamanan dan privasi. Terima kasih informasinya!

    BalasHapus