[Lifestyle] Tidak terasa, anak-anak sekolah nyaris mencapai akhir semester sekolah mereka. Ini sudah mendekati akhir bulan November. Sudah nyaris mendekati kebutuhan mencari hiburan akhir tahun. Putriku, sudah sejak awal November bahkan mencari-cari destinasi wisata yang seru buat keluarga menggunakan paket internet cepat yang ada di rumah.
"Bu, bulan desember aku udah mulai libur nih. Kita liburan yuk. Cari hiburan akhir tahun gitu. Kita liburan terakhir tuh sebelum pandemi loh, tahun 2019. Aku kangen liburan." ajaknya. Aku mengangguk setuju. Iya sih, sejak pandemi covid 19 dimana seluruh dunia terkena dampaknya, kami jadi keluarga "rumahan" dalam arti tidak berani pergi liburan. Paling liburan yang dekat-dekat saja, yaitu ke mall yang ada di dalam kota, atau menikmati hiburan rumah menggunakan paket internet rumah milik IndiHome. Mau pergi ke luar kota tuh rasanya mikir-mikir banget. Pastinya tontonan di Netflix dan platform lainnya akan terasa asyik karena didukung oleh Paket Internet Cepat dan lancar di rumah. Di momentum longgarnya pembatasan aktivitas sosial ini, wifi rumah paling bisa diandalkan untuk mencari rekomendasi liburan akhir tahun yang seru. Daripada sudah pergi keluar rumah dan menuju tempat liburan tidak tahunya kecewa, lebih baik cari tahu dulu informasi tentang lokasi liburan yang akan dikunjungi. Tentu saja menggunakan internet. Liburan keluar rumah tuh impian banget sih buat keluargaku yang doyan jalan-jalan.
ter-gres nih, saat liburan ke Kuala Lumpur, Malaysia tanggal 17 november 2022 |
Hal-hal inilah yang selalu dirindukan dari sebuah perjalanan liburan. Khususnya liburan sekeluarga.
Selain aneka kejadian tak terduga atau mungkin terduga tapi kaminya yang lupa bahwa hal itu bakalan terjadi, suka duka ketika liburan itu adalah mencari makanan halal di lokasi liburan.
Apalah artinya liburan tanpa cari makan di luar rumah? (foto koleksi pribadi) |
Cari Makanan Halal di Lokasi Liburan Makin Mudah dengan Paket Internet Cepat dari Rumah
Negara Indonesia, adalah negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam. Dengan demikian, memang tidak terlalu sulit untuk mencari makanan yang halal. Dimana-mana rasanya kita bisa menemukan makanan halal.
Meski demikian, tetap saja aku sekeluarga, karena kami beragama Islam, tetap berusaha untuk meyakinkan diri bahwa makanan yang kami santap di lokasi liburan itu adalah makanan yang halal. Dan berikut ini suka duka mencari makanan halal di lokasi liburan yang aku rangkum dalam beberapa list di bawah ini. Dan yup, semua ini diperoleh dengan bantuan Paket Internet Cepat. Terlebih menjelang liburan nih, lumayan banget buat hiburan akhir tahun. Karena koneksi ngebut dan stabil IndiHome dari Telkom Group hadir dengan harga istimewa, lho! Mulai Rp200.000-an per bulan kita bisa tuntasin semua aktivitas online harian kita. Bahkan IndiHome ada paket bundlingnya.
credit foto: website IndiHome dot co dot id |
Suka duka mencari makanan halal di lokasi liburan berdasarkan pengalamanku
1. Cari informasi status halal rumah makan yang akan dituju di internet terlebih dahulu
Harus diingat, meski negara Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, tapi di beberapa wilayah tidak ada jaminan bahwa makanan yang ditawarkan itu adalah makanan yang halal. Misalnya di Jakarta saja deh sebagai contoh karena aku kan tinggal di Jakarta. Jika kalian bepergian di wilayah Jakarta Selatan atau Jakarta Timur maka mencari makanan halal itu amat mudah. Rasanya dimana-mana ada. Nah, hal berbeda ketika kita datang ke wilayah Jakarta Barat atau Jakarta Utara. Di daerah ini kita harus hati-hati memperhatikan menu makanannya. Sering, nama restorannya sama karena memang model franchise gitu ya, tapi ternyata di dalam menu makanan yang ditawarkan ada perbedaannya.
Misalnya nih, sebuah rumah makan yang menjual makanan olahan China (tidak aku sebut namanya ya, maaf) dengan logo berwarna coklat keemasan, di Jakarta Selatan semua daftar menunya bisa kita makan dan memang sudah ada logo halal MUI nya. Tapi, ketika datang ke wilayah Jakarta Barat atau Jakarta Utara, ternyata ada tambahan menu di daftar menunya, yaitu makanan olahan dari kodok dan babi, dan otomatis tidak ada logo halal MUI nya.
Masalahnya, kan tidak enak ya jika kita sudah masuk ke dalam restoran, sudah duduk, lalu tidak jadi beli dan langsung ngeloyor keluar begitu saja. Apalagi jika sebelumnya sudah antri beberapa waktu untuk bisa dapat meja.
Nah, solusinya, aku sekeluarga seringnya sih sebelum masuk ke sebuah restoran tuh selalu mencari tahu informasinya dengan cara googling terlebih dahulu. Buka handphone, aktifkan mesin pencari google, masukkan kata kunci nama restorannya plus pertanyaan apakah halal.
Contoh : Yoshinoya halal apa tidak?
Nanti akan muncul berbagai macam review dan keterangan dari mereka yang pernah menulis atau mencari tahu dan membagi informasi yang mereka ketahui. Nah, disini tuh penting banget jika kalian berlangganan paket internet yang lancar, cepat dan ..... IndiHome kebetulan menyediakan layanan internet cepat dan lancar seperti ini. Kan nggak lucu ya jika mau mencari tahu status halalnya di internet tapi internetnya lemot hingga bikin informasi jadi freeze.
Jujur saja, aku tuh banyak merasa terbantu loh dengan informasi yang tersebar di internet tentang review kehalalan sebuah rumah makan. Disitu makanya butuh banget kan Paket Internet Cepat yang tersemat di dalam handphone atau wifi di rumah. Makanya aku rekomendasiin IndiHome sejak awal pad kalian. Di daerah rumahku, penggunaan internet IndiHome lumayan banyak peminatnya.
iseng banget nih foto di depan box IndiHome yang ada di dekat rumahku ketika jalan pagi (haha jadi wajahnya masih polos tanpa make up sama sekali bin dekil karena belum mandi) |
Aku pernah nih, ketika mencari tahu status halal sebuah rumah makan Jepang terkenal. Ternyata belum bertemu sih keterangan bahwa rumah makan Jepang tersebut sudah halal atau belum. Masalahnya, aku melihat banyak pengunjung yang mengenakan jilbab makan disana. Tuh, penasaran kan. Dan menunya, rata-rata adalah seafood. Ya namanya juga restoran Jepang jadi menunya didominasi oleh makanan olahan ikan. Nah, saat itulah aku menemukan sebuah ulasan dari seorang review yang berbagi pengalaman. Jadi, dia awalnya mau makan di restoran Jepang tersebut. Terus, karena melihat ikannya segar-segar yang dipakai untuk sushi-nya, dia pun iseng bertanya kok bisa ikannya terlihat segar seperti itu. Ternyata, kata salah satu kitchenhandnya, si Salmon dan Tuna disiram dengan cairan alkohol terlebih dahulu agar bisa terlihat segar seharian. Jadi ketika dibuat Sushi si Salmon dan Tuna tetap terlihat segar. Nah, gara-gara review seperti ini aku jadi tahu bahwa sebaiknya jangan makan di restoran Jepang yang itu. Cari restoran Jepang lain saja yang sudah ketahuan punya sertifikat Halal dari MUI nya.
2. Halal itu tidak sama dengan kearifan lokal.
Nah, satu lagi nih yang juga harus dicari tahu via internet sebelum kita masuk ke rumah makan tersebut. Yaitu kita harus mengerti bahwa halal itu tidak sama dengan kearifan lokal.
Jadi, mentang-mentang pemiliknya beragama Islam, bukan berarti rumah makan yang dia kelola mengeluarkan makanan halal ya. Ada beberapa makanan yang kental dengan kearifan lokal tapi sebenarnya tidak halal. Contohnya, sajian sate daging kelelawar, atau kalong bacem, atau kucing guling, atau sop daging ular. Termasuk yang masih dianggap abu-abu statusnya seperti saren di makanan Jawa, atau Swike yang banyak dijual di pesisir utara pulau Jawa. Silahkan cari informasi di internet mengapa semua makanan tersebut sebaiknya tidak dimakan oleh kita yang beragama Islam. Semua semata karena halal itu tidak sama dengan kearifan lokal.
3. Ayo pelajari terlebih dahulu apa itu halal dan perbedaannya dengan muslim friendly
Ada banyak alasan mengapa sebuah rumah makan belum mendaftarkan rumah makannya untuk mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Mungkin karena biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, atau karena kesulitan untuk mengurusnya karena harus melewati beberapa pintu adminsitrasi sebelum akhirnya sertifikat halal muncul, atau mungkin karena ada beberapa syarat yang belum terpenuhi yang lebih karena alasan administratif.
Nah, disinilah muncul istilah status muslim friendly.Umumnya, istilah ini muncul karena rumah makan ini bisa memastikan bahwa mereka tidak menggunakan daging babi, atau minyak babi, atau salah satu bagian dari binatang babi yang memang diharamkan bagi umat Islam. Tapi karena suatu hal mereka belum mendapatkan secara resmi sertifikat halal MUI. Nah, keterangan tentang hal ini biasanya tersebar keterangannya di internet lewat ulasan testimoni atau review tentang rumah makan tersebut.
Di negara Malaysia, dimana negara ini melandasi negaranya sebagai negara dengan syariat Islam, mereka berani memasang status Non Halal jika memang menjual makanan yang tidak halal; atau tulisan Muslim Friendly. Sayangnya, di Indonesia kita harus mencari tahu tentang hal ini lewat bertanya atau mencari informasi di internet.
4. Google sekarang menawarkan informasi tentang lokasi rumah makan dan tempat liburan loh.
Kalian sudah tahu belum bahwa sekarang google tuh lebih asyik untuk dijelajah karena google menyediakan banyak informasi tentang berbagai lokasi dan review tentang lokasi tersebut. Aku sekeluarga adalah pemakai fitur ini.
"Mau makan apa kita hari ini?"
"Coba Lewis Carol yuk, pernah nonton katanya ada Tea eksperience nya disana."
"Dimana tuh lokasinya?"
Lalu kami ramai-ramai membuka internet. Mencari lokasi terdekat karena ternyata rumah makan tersebut ada di beberapa tempat. Lalu melihat jumlah bintang yang diperoleh. Sst, aku sekeluarga lumayan percaya dengan jumlah bintang yang dimiliki oleh sebuah lokasi. Dan kami sekeluarga juga percaya dengan review jujur yang tertulis di kolom komentar yang ada di google. Beberapa kali kami urung mengunjungi sebuah tempat yang direkomendasikan oleh teman hanya karena kami membaca review bahwa di lokasi tersebut mengecewakan dan bintangnya tidak sampai 5. Pernah bahkan meski argo taksi sudah puluhan ribu tapi karena banyak review negatif tentang sebuah tempat liburan, akhirnya kami membatalkan rencana untuk berkunjung ke lokasi liburan tersebut di tengah perjalanan. Lebih baik kehilangan puluhan ribu rupiah ongkos taksi ketimbang kehilangan ratusan ribu rupiah untuk bayar tiket masuk dan beli makanan yang kata para reviewer bakalan mengecewakan. Alhamdulillah banget sih keterangan tersebut bisa didapat dari google dan tentu saja dengan bantuan paket internet cepat yang kami miliki.
5. Sudah pernah memanfaatkan Google Lens belum untuk memudahkan translate bahasa asing di kemasan makanan import?
Nah, terakhir nih. Sebelum kalian pergi berlibur, usahakan untuk men-download terlebih dahulu aplikasi google lens.
Apa itu aplikasi google lens? Ini adalah aplikasi kamera yang punya kemampuan mentranslate bahasa asing yang terlihat urek-urek menjadi bahasa yang kita mengerti. Jika tidak ada bahasa Indonesianya ya minimal bisa ditranslate ke bahasa Inggris lah.
Contohnya seperti ini nih:
foto koleksi pribadi |
foto koleksi pribadi |
aplikasi ini berguna banget ketika kita masuk ke sebuah toko yang menjual produk makanan import |
Google Lens bahkan berguna ketika kita berada di sebuah negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-harinya. Kita tinggal arahkan handphone kita ke arah petunjuk jalan misalnya, sehingga kita bisa membaca petunjuk jalan tersebut menulis apa sebenarnya. Atau mengarahkan handphone kita ke arah papan pengumuman atau pamflet atau spanduk bahkan peta lokasi yang berisi tulisan bahasa asing. Masya Allah, ini tuh membantu banget loh insya Allah.
Nah, itulah 5 suka duka mencari makanan halal di lokasi liburan dimana sebagian kendala terselesaikan jika ada layanan internet yang cepat dan lancar.
Alhamdulillah kita semua bisa hidup di masa sekarang ya, dimana ada banyak hal yang menjadi mudah karena ada bantuan internet.
Semoga tulisanku ini bermanfaat.
Ini yang dicari saat liburan apalagi kalau liburan ke luar negeri sulit banget buat tahu makanan halal karena bahasanya. Memang dalam hal ini google translate sangat membantu, eits terlebih ada paket internet yang bisa jadi solusi saat di luar rumah, nih. Terima kasih informasinya!
BalasHapus