Peternak blog adalah julukan yang diberikan pada seseorang
yang memiliki beberapa buah blog sekaligus dan dia merawat blog-blog tersebut.
Jadi, kalau ada kondisi dimana dia punya beberapa blog tapi yang diurusi cuma satu
sedangkan yang blog lain tidak pernah dia up date, cenderung ditelantarkan,
bahkan ada yang akhirnya ditinggalkan begitu saja, itu bukan seorang peternak
blog. Tapi, seorang yang pernah khilaf hingga memiliki banyak blog tapi dalam
perjalanan waktu dia akhirnya sadar bahwa rasa cinta dan kecenderungan hatinya
ternyata hanya pada satu blog saja (uh, istilahnya, nggak kukuw dweh).
Nah, waktu awal bikin blog tahun 2004 yang lampau, saya
sempat bikin blog ceritanya. Niat awalnya, blog itu awalnya cuma untuk menitipkan tulisan-tulisan saya yang
bertebaran di kafemuslimah.com. Ya, dulu saya adalah pengasuh rubrik uneg-uneg
dan berbagai macam rubrik lainnya di website kafemuslimah.com. Setiap pekan
saya harus menulis di atas 5 buah tulisan agar website itu bisa selalu ter-up
date dan banyak dikunjungi oleh orang. Saya tidak bekerja seorang diri di
website itu, ada 3 orang yang lain. Kami berbagi tugas, itu sebabnya saya bisa
konsentrasi menulis dan menulis karena tidak memikirkan hal-hal lainnya. Tetapi,
kesibukan saya mengasuh website ini berbarengan dengan kesibukan suami saya
yang sedang rajin terbang ke sana ke sini untuk urusan pekerjaannya. Dalam
setahun, rata-rata ada dua atau tiga negara yang harus beliau kunjungi.
Puncaknya, tahun 2004, suami saya mengajak saya untuk pindah sementara ke
negara Malaysia selama beberapa bulan.
Wah. Kebayang kan gimana dengan pekerjaan saya mengasuh
website Kafemuslimah.com? Jika hanya seorang kontributor tulisan biasa mungkin
ini bukan masalah berat. Tapi, saya mengasuh rubrik Uneg-uneg. Rubrik uneg-uneg
itu adalah rubrik dimana para pengunjung kafemuslimah.com bisa mengirimkan
curahan hatinya pada saya, dan saya lalu menerima curahan hati mereka,
sekaligus memberikan layanan pemberian nasehat cuma-cuma (advise). Untuk
memberikan layanan advise tersebut, ada banyak sekali buku-buku yang menjadi
landasan saya mengemukakan pendapat karena memang advise yang saya berikan
bukan advise yang ngasal. Ada landasan hukum ke-Islamannya. Tapi, menggotong
banyak buku ke Malaysia? Aduhh... nggak banget deh.
lemari buku satu |
lemari buku dua.. seluruhya ada 6 buah lemari buku di rumah saya, tapi jika diminta untuk memilih mana yang harus diangkut saya memilih dua lemari ini |
Akhirnya, solusi yang tampaknya paling mungkin untuk saya
lakukan saat itu adalah:
- 1. Saya membuat rangkuman beberapa buku yang kerap saya pakai. Lalu rangkuman itu dibuat bagan hingga kita bisa melihat kemana harus mencari jika bertemu dengan kata-kata kunci tertentu.
Cara kerjanya begini: setiap buku yang ditulis itu, sebenarnya berisi pengulangan-pengulangan atas beberapa IDE BESAR yang pernah ada sebelumnya. Hanya saja, lalu ditulis spesifikasi sub babnya. Jadi, oleh penulis lain, sala satu sub babnya dikuliti lagi, dianalisa lagi, dan ditulis ulang lalu menjelmanya menjadi sebuah buku baru. Dan begitu seterusnya hingga ada buanyak sekali buku.
Lalu, bagaimana cara mencari IDE BESAR-nya? Yaitu dengan
membuat POHON IDE.
Contoh:
kasus seseorang yang bingung memilih---> fokus arahan nasehatnya adalah benar atau salah ---> metode memilihnya melalui media shalat istikharah -->> seterusnya dia harus mempertimbangkan patokan benar atau salah yang menjadi ukuran dalam Syariah Islamnya apa? ---> semua pilihan yang akan diambil oelh seorang Muslim/mulismah itu jika dikaitkan dengan Syariah Islam akan bertemu dengan perlakuan hukum wajib/sunnah/makruh/mubah.
Berarti, yang harus saya rangkum itu adalah: tulisan tentang
apa itu wajib/sunnah/makruh/mubah dan tata cara melakkan shalat istikharah.
Dan begitu seterusnya.
Inilah POHON IDE yang saya maksud.
POHON IDE tersebut lalu saya simpan di hard disk. Ini, untuk membahas email-email
yang masuk untuk rubrik Uneg-uneg selama saya di Malaysia kelak. Lewat POHON
IDE tersebut maka jumlah buku yang harus saya bawa menjadi sedikit saja; yaitu
hanya buku-buku yang memuat IDE BESAR saja (fiuh... alhamdulillah saya terbebas
dari keharusan menggotong-gotong lemari buku saya itu. Wuih, bisa-bisa harus
nyewa peti kemas tuh jika tidak.
2. Untuk rubrik-rubrik lain, karena saya tidak tahu kelak di Malaysia itu apakah sulit atau mudah mendapatkan akses internet, apakah sulit atau mudah kesempatan untuk bisa "setor" tulisan agar website Kafemuslimah.com bisa terus terup-date, maka setiap hari saya mewajibkan diri saya untuk menulis 2-3 artikel sekaligus sebagai artikel cadangan jika ternyata saya tidak punya kesempatan untuk menulis selama saya disana. Dan itu saya lakukan dua bulan sebelum keberangkatan saya ke Malaysia (jadi saya punya nyaris 100 artikel ringan). Hasilnya, saya punya banyak sekali artikel yang belum tayang tapi kelak akan ditayangkan. Dimana menyimpannya? Nah... disinilah saya mulai melirik keberadaan Blog.
Blog itu ternyata bisa disetting untuk menjadi Blog Privacy;
jadi hanya saya saja yang bisa membacanya, orang lain tidak bisa. Sebenarnya,
saya mempertimbangkan juga Yahoo.briefcase saat itu, tapi, YB ternyata sering
down dan itu bikin saya kebat-kebit. Dan jadilah saya membuat sebuah blog yang
fungsinya hanya untuk menyimpan tulisan-tulisan saya saja. Dannn.... blog ini
ternyata bisa juga dijejali dengan rangkuman POHON IDE di atas.
Hanya saja, setelah saya balik lagi ke Indonesia, saya mulai
disodori dengan pemandangan blog-blog indah milik teman-teman. Wah. Ngiler euy.
Kepinginnnnnnnnnnnnnnn. Soalnya blog
saya yang cuma diperlakukan sebagai gudang naskah itu tampilannya amat sangat
sederhana. Gak ada hiasan (widget) atau variasi apapun. Mau dikutak katik,
weleh... gaptek euy.
Akhirnya.... saya pun melirik website blogger milik Google.
Kenapa milih ini? Ada alasannya.
1. Karena orang yang saya jadikan idola saya (yup, i am a stalker) memakai website blogger. Jadi, saya pingin juga seperti dia.
2. Karena ternyata website blogger tutorialnya dimana-mana. Wah. Asyik nih, bisa membantu orang-orang yang gaptek seperti saya.
3. Belakangan, ternyata website Blogger diambil alih oleh Google dan itu mempermudah segalanya karena saya tidak perlu bikin email baru (maklum, saya sering lupa password).
Akhirnya saya pun resmi meninggalkan blog pertama saya
tersebut dan mulai menggunakan blog yang ini tahun 2006. Dalam perkembangannya,
seiring dengan keaktifan saya ikut banyak group penulis, mulai muncul kebutuhan
baru lagi. Dan tanpa terasa, saya sekarang punya 3 buah blog. Ada blog yang
khusus berisi review saja yaitu catatan ade anita, ada blog yang berisi tulisan
fiksi semua, yaitu mengkhayal itu asyik (dulu adeanita89.com) , dan blog yang ini, yang saya isi hanya
dengan hal-hal yang nyata terjadi di keseharian saya saja (ocehan ade anita).
Nggak heran jika akhirnya saya pun resmi menjadi seorang peternak blog.
Jadi, jika ditanyakan seandainya saya tidak ngeblog apa yang
akan terjadi? Jawabannya, seandainya saya tidak ngeblog maka saya tidak akan
merasakan asyiknya menjadi seorang peternak blog seperti sekarang. Ngeblog itu:
asyik tau! Hehehe.
================
Penulis: Ade Anita
“Postingan ini disertakan dalam #8MingguNgeblog Anging Mammiri”
mbak ade, tulisanmu selalu keren.lha itu rujukannya bejibun.itu mah udah perpus mbak.ngiri plus mupeng liat koleksi bukumu mbak.:D.
BalasHapusternyata lagi, aku belum jadi peternak blog.sekedar khilaf.hehehe
iyaaa... aku doyan baca buku soalnya. itu baru dua buku kesayangan saja anik. masih ada buku2 lain.
Hapuswihhhh.... banyak banget bukunya mbak...., bisa jadi perpustakaan ..., lemarinya udah gak muat ..
BalasHapussukses ya,,,,
iya... pinginnya sih bikin satu ruangan khusus untuk perpustakan keluarga kelak. insya Allah semoga dimudahkan kelak. aamiin
HapusWah,,,, refrensinya banyak sekali Mba. Dan hampir bisa dipastikan hampir setiap blogger yang memilki artikel dengan tulisan yang baik, dia selalu memiliki hobi yang sama, yaitu membaca dan melihat kajian yang lebih luas. (sok tahu ya Mba) he,,,,x9
BalasHapusTapi secara pribadi saya salut bisa beternak blog, dan tidak puas akan satu blog saja. Labih terarah. Sip...... kalau begitu.
Sukses selalu
Salam,
iya,waktu awal ngejalaninnya memang terasa berat tapi setelah dijalani beberapa waktu, baru terasa asyiknya beternak blog. karena kita jadi tertantang untuk bisa menulis sesuai dengan pembagian yang jelas
Hapuswah sama kayaknya mbak,,, tapi kayaknya aku ternak blognya bnyk yg fiksi :D
BalasHapusUsul mbak, gmn klo buat photoblog :)
tumbler ya? hehe.. mungkin nanti, kalo aku dah jago make DSLR kali ya... hehehe *ngarep
HapusSubhanallah, koleksi literaturnya bisa ngalahin lemarinya. Pantes, tulisannya berisi karena pasti semua berdasarkan riset dulu ya Mbak.....
BalasHapusgak selalu by riset sih.. tapi emang karena pernah baca jadi suka otomatis inget ama bahan bacaan yang sebelumnya jika melihat sesuatu dan lalu tanpa terasa menjelma jadi tulisan
HapusAduhh... jadi inget blogku yg lain... mulai berternak lagi ah.... hihi ^^
BalasHapuswalah... ayoo.. kita ngangon lagi
Hapuswua, baru denger ada peternak blog. vocab baru nih, hhehe
BalasHapusaku udah lama denger kata peternak blog
HapusSaya juga termasuk peternak blog jeng.
BalasHapusAda yang bahasa Indonesia dan ada beberapa yang bahasa Inggris
BlogCamp untuk happy2, sisanya untuk diuangkan he he he (jujur)
Salam hangat dari Surabaya
pakde Cholik mah gak usah diragukan lagi.. udah jadi konglomerat blog malah jangan-jangan... banyak amat blog2nya.
HapusSelain itu peternak blog juga, menghasilkan uang dari aktivitas NgeBlog nya hehehe
BalasHapusNiche blog :)
nah itu dia tujuanku... pingin dapat posisi cantik di page rank biar blog ini kelak bisa bertelur emas. aamiin
HapusPantesan tulisan2 mbak Ade mantap2. Bacaannya bejibun gitu :D
BalasHapusxixixi... itu sisa waktu ngelola kafemuslimah dulu sih
Hapuswajar jadi peternak blog, sumber tulisannya aja banyak banget
BalasHapushehe... jadi malu
HapusPeternak blog.... Kereeeen... Buku2nya itu loh.....
BalasHapusdi rumahku gak ada hiasan rumah.. yang ada buku2 doang
HapusNgeblog itu emang aseek mak :D
BalasHapusBeternak Blog? wajar sih, asalkan menghasilkan dan sering di update insyaallah menghasilkan crink..crink $$$ hehhe..
Gaya banget ya, orang lain beternak ayam, bebek, sapi..lah kita beternak Blog, Mantab s :D
hehehe... ini sepertinya bakal jadi profesi baru kelak
Hapuswuihhh, buku2nya bagi ke aku aj mba Ade sebagian, hehehehe :D
BalasHapuswaah... beberapa bahkan ada yang sudah tidak terbit lagi alias buku nyaris langka... sayang kalo di kasih ke orang..
HapusMau dong mbak diajarin buat pohon idenya. Keren tuh
BalasHapuscaranya sebenarnya sama seperti bikin rangkuman. jadi, kita emang harus gambar pohon dulu. yaitu akar, lalu batang, lalu cabang, lalu ranting.
Hapusnah, untuk akar, coba baca deh buku2 itu, lalu kamu kelompokkan berdasarkan tema besar yang sama. MIsalnya "akidah". maka, ini menjadi akar. lalu, tumpukan buku2 yang sama, dibagi lagi berdasarkan kategorisasi yang sama. akidah-->>syariah islam. Nah, ini menjadi batang. lalu syariah islam itu apa saja? ini menjadi dahan. Nanti diturunin lagi, misalnya, berbuat baik pada orang tua caranya gimana, ini jadi ranting. gitu seterusnya. Nanti kita jadi tahu sendiri deh.
Pohon ide memang selalu membantu ya Mba?
BalasHapusSalam
astin
benerrr.. setidaknya kita jadi tahu batasan mana kita membahas sesuatu itu dan kapan tulisan kita sudah jauh melompat atau ngaco sebelum dikritik pedas orang lain.
Hapus