Setelah membentang tikar di atas pasir, kami pun berenang.
Sejauh mata memandang, pantai Ancol sepi dari pengunjung. Restoran di belakang
kami pun sepi sekali. Tiba waktu makan siang, kami semua duduk di atas tikar
dan mulai makan nasi bungkus yang dibawa ibu dari rumah. Ketika itulah
terdengar suara dua orang pria yang sedang bertengkar. Tubuh mereka besar dan
kekar, kedua bola mata mereka pun merah. Cara mereka berdiri terlihat
sempoyongan sementara mereka memegang botol minuman keras (selanjutnya ditulis miras) yang isinya sudah nyaris tandas. Karena suara
pertengkaran mereka amat keras maka tanpa sadar kami jadi ikut menonton. Tiba-tiba
saja salah satu di antara mereka menghempaskan botol yang telah kosong di
tangannya ke atas meja hingga pecah dan hanya tersisa separuh beling. Melihat
beling botol terhunus, temannya langsung bereaksi dengan mengeluarkan pisau
dari belakang punggungnya. Lalu. BLASH! Cepat sekali kejadiannya, pisau itu sudah menancap di perut lawannya!
Lawannya langsung roboh, dan darah deras menggenang.
![]() |
gambar buatan ade anita |
Kami semua terperangah dan spontan menjerit ngeri. Pelaku
pembunuhan itu langsung menatap kami dengan mata merahnya yang dipenuhi amarah.
Ayah pun langsung memerintahkan ibu untuk bersiap-siap pergi. Tanpa memerdulikan
nasi bungkus yang belum habis, bahkan piring-piring plastik yang masih
berserakan di atas tikar, ibu langsung mengambil barang-barang yang penting
saja lalu menyeret kami semua untuk segera pergi dari tempat itu. Si pemabuk
yang baru saja membunuh temannya itu terlihat sempoyongan mendatangi kami dan
ayah pun berdiri menghadang agar kami semua bisa berlari. Dari belakang
punggungku aku bisa mendengar ayah berkata, "Tenang bang... tenang."
Lalu aku tidak melihat lagi kejadiannya bagaimana. Cukup lama kami menunggu
kedatangan ayah di dalam mobil yang terkunci. Ayah akhirnya muncul dan berkata
bahwa si pemabuk sudah pingsan duluan sebelum mendekatinya dan itu memberi
kesempatan pada ayah untuk memanggil polisi.
Fiuh.
Peristiwa kedua, terjadi ketika aku duduk di bangku SMA. Seorang
teman memberitahu bahwa temanku ada yang tertangkap polisi karena: membunuh supir taksi. Kabar lengkapnya,
temanku itu melakukannya karena dia berada dalam pengaruh miras. Aku sempat
bertanya kejadiannya pada temanku itu (si pelaku) jawabannya:
"Gue gak sengaja, De. Maksud gue cuma buat nakutin
aja nodongin pisau ke dia, tapi karena gue mabok, perasaan masih jauh ternyata
udah nancep."
Ah. Itu cukup menggemparkan hatiku karena hubunganku dekat
dengannya. Sulit dipercaya karena aku dan dia sama-sama masih berusia belasan
kala itu. Masih masuk golongan remaja berseragam tapi dia sudah terjebak dengan
kejahatan seberat itu. Ah. Sulit dipercaya tapi ini nyata. Peristiwa pembunuhan
pertama yang aku lihat ketika aku kecil dahulu langsung teringat kembali. Bagaimana pengaruh alkohol dalam miras bisa membuat seseorang saling membunuh satu sama lain. Duh. Seram.
Bahkan sekarang, berita di surat kabar
menyiarkan tentang tabrakan maut, pemerkosaan, perampokan, tawuran yang terjadi sebagai akibat
dari pengaruh miras. Bahaya miras sepertinya sudah harus segera ditangani. Sebenarnya,
ada gak sih aturan di Indonesia yang mengatur tentang hal ini? Rasanya kita
sudah amat membutuhkan UU tentang larangan miras karena bahaya dari miras yang
kian tak terkendali sekarang ini. Tapi, sebenarnya bagaimana sih pendapat
masyarakat sendiri atas bahaya miras tersebut? Untuk menjawab pertanyaanku ini,
aku sengaja bertanya pada seorang teman yang non muslim dan aku perhatikan juga
mengkonsumsi miras. Apakah dia tahu tentang bahaya miras?
![]() |
ini keping obrolanku dengan cepi sabre temanku |
Menurut dia, sebenarnya miras itu pada dasarnya adalah
tradisi yang biasa pada banyak kebudayaan, khususnya di negara barat. Karena miras
itu memang dikonsumsi dengan tujuan yang tidak bertentangan dengan kesehatan
seperti untuk menghangatkan badan, membuat kantuk pada penderita insomnia.
Selain itu, miras juga dikonsumsi oleh masyarakat karena merupakan bagian dari
kebudayaan masyarakat itu sendiri (bagian dari ceremony dan kebiasaan turun temurun); bahkan minol (minuman
beralkohol) disandingkan dengan
obat-obat tertentu karena akan memberi efek yang menguatkan cara kerja obat
tersebut. Hanya saja ada sebuah 'kepatuhan
akan aturan' ketika mengkonsumsi miras
ini yang seharusnya disandingkan dengan budaya mengkonsumsi miras/minol tersebut.
Yaitu, miras/minol ini harus diminum
sesuai dengan takarannya. Itu sebabnya di barat, atau termasuk negara Asia
yang membolehkan miras diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat, dikenal gelas
dan botol mungil yang menjadi wadah tempat minuman-minuman ini. Teman saya yang
memang mengkonsumsi miras mengaku bahwa botol Jack Daniels yang dia miliki,
baru akan habis isinya setelah 3 bulanan. Karena dia memang meminumnya sedikit
sekali, sekedar agar bisa jatuh tertidur karena dia menderita insomnia.
rupa-rupa ukuran gelas sesuai dengan peruntukan jenis miras yang dikonsumsi agar sesuai takarannya. gambar diambil dar http://yogabartender.blogspot.co.id/2011/02/bar-glasses.html
Sayangnya, ada cukup banyak orang di Indonesia (termasuk
remaja) yang belum memahami bahaya miras dan mengembangkan sebuah pemahaman
yang salah terhadap miras ini. Mereka beranggapan bahwa dengan mengkonsumsi miras
maka mereka akan terlihat hebat-perkasa-dan-modern. Lalu, diminumlah miras ini
dalam takaran yang banyak: bergelas-gelas atau berbotol-botol. Nah, pada mereka
yang mengkonsumsi miras dalam jumlah yang banyak tersebutlah maka miras mulai
mengganggu kerja sistem otak manusia. Kesadaran mereka mengalami gangguan atau
biasa dikenal dengan istilah "mabuk". Dan efek ketergantunganpun bisa
terjangkit. Dan yang lebih berbahaya lagi adalah, karena tidak mampu membeli miras
yang aslinya harganya amat mahal (berkisar Rp500.000 hingga jutaan), maka dibuatlah miras
tiruan (istilahnya KW atau oplosan).
![]() |
gambar diambil dari https://iwandahnial.wordpress.com/2010/10/06/minuman-keras-oplosan-minta-banyak-korban-nyawa/ |
Ada beberapa jenis miras oplosan. Yaitu: miras yang dicampur dengan susu; miras yang dicampur dengan racun serangga; miras yang dicampur dengan spiritus; miras yang dicampur dengan obat penurun demam; miras yang dicampur dengan minuman bersoda; miras yang dicampur dengan minuman berenergi. Bahkan kata temanku Cepi, ada juga miras yang dicampur dengan kotoran burung!!
Semua jenis miras oplosan ini dijual bebas di warung-warung dengan harga yang amat terjangkau (berkisar antara Rp5000 s.d puluhan ribu saja). Sehingga, siapa saja bisa mengonsumsinya, termasuk para remaja (khususnya yang punya persepsi salah tentang jati diri mereka, atau sekedar untuk uji nyali/keberanian dan pamer bahwa mereka bisa mabuk). Kian berbahaya karena kemasan miras kw ini ada dalam botol miras asli sehingga "pamer keberanian" para peminum menjadi tidak terkendali dan itu bisa membahayakan keamanan yang bukan peminum (seperti terjadinya tindak kejahatan yang sudah saya tulis di atas).
Semua jenis miras oplosan ini dijual bebas di warung-warung dengan harga yang amat terjangkau (berkisar antara Rp5000 s.d puluhan ribu saja). Sehingga, siapa saja bisa mengonsumsinya, termasuk para remaja (khususnya yang punya persepsi salah tentang jati diri mereka, atau sekedar untuk uji nyali/keberanian dan pamer bahwa mereka bisa mabuk). Kian berbahaya karena kemasan miras kw ini ada dalam botol miras asli sehingga "pamer keberanian" para peminum menjadi tidak terkendali dan itu bisa membahayakan keamanan yang bukan peminum (seperti terjadinya tindak kejahatan yang sudah saya tulis di atas).
miras hasil razia yang dimusnahkan; gambar diambil dari sini
Itu sebabnya nyaris seluruh lapisan masyarakat (tanpa
memandang pada usia/agama/suku/budaya/jenis kelamin) setuju dengan kampanye tentang bahaya miras, dan
setuju dengan razia miras yang telah dilakukan
oleh pemerintah saat ini. Keikutsertaan masyarakat terlihat dari upaya mereka
melaporkan keberadaan miras oplosan atau jika ada pesta miras pada pihak berwajib dan kesiapan mereka
memberi bantuan apa saja yang dibutuhkan. Untuk selanjutnya, tentu saja
penguatan akan lahirnya sebuah Undang-Undang yang memberi keleluasaan bagi
penguatan larangan dan himbauan bahaya miras amat diharapkan untuk segera
terwujud.
===============================================
penulis: ade anita

ngeri, ya, pengaruh miras
BalasHapusIya ngeri banget mak myra
HapusHiii merinding bacanya mba
BalasHapusAku tuh sampe sekarang jadi rada2 takut liat orang mabuk win gara2 pengalaman buruku itu
HapusSubhanallah, serem mbak
BalasHapusIya, semoga itu pembunuhan terakhir yg aku hadapi tepat di hadapanku. Serem. Meski kejadiannya waktu kukecil tapi keinget terus ampe sekarang
Hapuskalau sudah minum yang satu ini,. pintu kriminal lain terbuka..
BalasHapuswuuh serem..
Bener..bener... Seratus..
Hapushiii mbak ngeri baca bagian pembunuhan di depan mata gara-gara miras, semoga RUU Anti Miras segera disahkan menjadi UU...
BalasHapusaamiin
HapusIya betul Mbak, peristiwa besar yang menyeramkan itu pasti teringat terus meski kita sudah lama mengalaminya. Sudah bertahun2 bahkan puluhan tahun yg lalu. Menyaksikan pembunuhan di depan mata kepala sendiri bukan peristiwa yang biasa2 saja, butuh waktu untuk menghilangkan traumanya.
BalasHapussebenernya aku sudah mulai melupakan tapi dia suka pop up sendiri jika melihat adegan serupa di televisi. waktu nonton film "ghost" demi moore pertama kali di bioskop, aku langsung inget adegan pembunuhan di ancol itu... seremm
Hapusmaaf mbak ade Anita, jika boleh saya berpendapat. Saya orang senang memiliki banyak teman, dan karena itu saya tidak pilih-pilih. saya juga punya banyak teman yang suka mengkonsumsi miras. namun saya belum pernah melihat teman saya sendiri terjerumus dalam tindak kekerasan ketika sedang mengkonsumsi miras tersebut. kemudian saya mulai banyak mengamati dan meneliti juga banyak bertanya kepada mereka, kawan-kawan saya yang mengkonsumsi miras tersebut. menurut saya dari hasil pengamatan saya tersebut, ketika terjadi kekerasan saat mengkonsumsi miras, itu dipengaruhi oleh banyak hal dan tidak terjadi secara tiba-tiba begitu saja. yang pertama adalah latar belakang dari si pengkonsumsi tersebut terutama dari segi psikologinya. yang kedua adalah lingkungan dari si pengkonsumsi dan yang ketiga adalah pola pikir. jika ketiga hal tersebut dalam kondisi tidak baik pada konsumsi miras, maka hal-hal tentang kekerasan bisa saja terjadi, itu sebenarnya yang membedakan pengkonsumsi miras orang barat dengan orang indonesia... terutama pola pikirnya. trimakasih.
BalasHapusnah.. itu sebabnya aku tulis dan cetak tebal tulisan: 'kepatuhan akan aturan' ketika mengkonsumsi miras ini yang seharusnya disandingkan dengan budaya mengkonsumsi miras/minol tersebut...."
Hapussayangnya, masyarakat indonesia malah mengembangkan budaya minum sebagai bagian dari budaya untuk gagah-gagahan dan agar diangggap modern. itu susahnya .
aku liat ilustrasi dan penjelasan mba ade jadi ngeri sendiri. apalagi misal orangnya itu dalam kondisi sedang mengalami masalah, pasti larinya ke miras ya. :'(
BalasHapusastaghfirullah...
BalasHapusitulah kenapa miras dirahamkan ya Mbak... bahayanya luar biasa...
anehnya, masih ada aja yg menegak miras walau tahu bahayanya seperti apa. sekecil apapun usaha, walau dg tulisan, penyebaran miras yg tidak sehat harus dilawan. kalo tidak hari ini, kapan lagi. salam dan sukses. ditunggu kunjungan baliknya
BalasHapusIlustrasinya keren, Mbk, semoga menang ya
BalasHapusSahabat Komunitas Pejuang #AntiMiras
BalasHapusAssalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh,
Dalam berbagai kesempatan dialog, diskusi dan pertemuan lainnya, kita sepakat untuk menjadikan Gerakan Nasional Anti Miras adalah sebuah Gerakan Massal Masyarakat atas kesadaran terhadap bahaya latent yang diakibatkan oleh minuman beralkohol (minol) dan minuman keras (miras), khususnya bagi Anak dan Remaja di bawah 21 tahun;
Sehubungan dengan itu, kita akan melaksanakan Traning for Trainers yg akan dipandu oleh teman2 dari @KomunitasSM dan @AntiMiras_ID , pada:
Hari/Tgl : Sabtu-Minggu 6-7 Juli 2013
Jam TFT : 08'00-17'00 wib
Tempat : Rumah Damai Indonesia
Jl H Saabun No20, Jatipadang, Margasatwa Pasar Minggu, Jakarta Selatan
kiranya Sahabat dapat mengirimkan minimal 2 orang calon peserta, yang terlebih dahulu akan diseleksi dari data yang diisi calon peserta melalui formulir:
http://www.mediafire.com/download/vb9pcdaiphf5p2k/FormPendaftaranTrainer.pdf
Keikut-sertaan Sahabat dalam upaya2 Gerakan Nasional Anti Miras, InsyaALLAH akan meningkatkan kesadaran semua stake holder terhadap bahaya minol dan miras, khususnya Pemerintah dalam mengendalikan penjualannya.
Training for Trainers Pejuang #AntiMiras - bhadiah HP Android Samsung Galaxy CHAT http://chirpstory.com/li/93088
#BlogPost Training for Trainers Pejuang #AntiMiras
http://antimiras.com/2013/07/training-for-trainers-pejuang-antimiras/
Salam Sehat #AntiMiras
@fahiraidris