Komunitas Ideal Versi Ade Anita (bagian 1)


[Lifestyle] "Komunitas Ideal?" Sebentar... biar aku ingat-ingat dulu ya sudah pernah ikutan komunitas apa saja selama ini. Karena seingatku, aku pernah beberapa kali keluar masuk atau masuk tapi gak pernah keluar-keluar beberapa komunitas. Aih, kenapa bisa begitu? Ada ceritanya. Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan.


Mungkin aku akan memulai dengan komunitas pertama yang aku ikuti lewat internet. Ya.. ya...ya. Komunitas pertamaku memang aku ikuti berawal dari keaktifanku di internet. Ini adalah komunitas yang aku ikuti di tahun 2001. Namanya Komunitas Cybernetika My Quran, disingkat menjadi KCMYQ. Anggota-anggotanya adalah mereka yang sering terlibat dalam diskusi di ruang chatting MIRc My Quran.

My Quran ini adalah sebuah website. Salah satu fiturnya, yaitu Chit Chat, sering aku kunjungi. Aku berkenalan dengan beberapa orang disana, dan bahkan menjalin persahabatan lebih erat dengan beberapa orang di antara mereka. Tapi, pertemanan dan persahabatan ini tidak serta merta membuat kami langsung membuat komunitas. Awalnya hanya sering berhimpun dan merasa dekat lewat pertemuan di dunia maya tersebut. Ada keakraban yang terbentuk dan itu hangat sekali. Lalu,seringnya pertemuan di dunia maya ini melahirkan sebuah kerinduan untuk melakukan pertemuan langsung alias kopi darat. Nah, pada pertemuan kopi darat pertama itulah KCMYQ terbentuk. Kami bersepakat bahwa pertemuan itu harus dirutinkan dan kebersamaan kami harus memberi arti dan manfaat. Semua itu tentu saja baru bisa dilakukan dalam sebuah wadah komunitas. Dan karena komunitas ini terbentuk berawal dari kebersamaan di dunia maya, maka diberi nama Cybernetika. Lalu karena awalnya adalah para pengunjung fitur Chit Chat (atau MIRc) My Quran, maka diberi tambahan My Quran. Jadilah: Komunitas Cybernetika My Quran.

Ketika pertama kali melakukan kopi darat itu, ehem... aku sebenarnya rada-rada malu sih. Karena, usiaku ternyata terpaut jauhhh dengan mereka semua. Hehehe. Anggota yang sudah menikah dan punya anak (dua lagi) ketika kopi darat baru aku sendiri. Yang lain masih pada single-single, bahkan masih ada yang duduk di bangku sekolah. Jadilah beberapa orang di antara mereka yang semula memanggil "Mbak Ade" tiba-tiba saja mengubah panggilan menjadi "Bu Ade".  Tentu saja aku menolak perubahan ini. Hahahaha.. jadi makin berasa tua soalnya.

Pertemuan yang kami adakan bukan hanya sekedar pertemuan saja. Ada sesuatu yang kami kerjakan. Yaitu, kegiatan sosial. Dan ini yang bikin aku semangat untuk aktif dengan kegiatan mereka. Kami ketika itu membagi-bagikan sembako pada masyarakat kurang mampu. Setelah itu, pertemuan berikutnya, kami  mengadakan acara kunjungan dalam rangka Ifthor (buka puasa bersama) di  Panti Asuhan Yatim Piatu. 



Pertemuan berikutnya lagi, kami kembali melakukan kegiatan membagi-bagi sembako di daerah kumuh masyarakat kurang mampu. Di pertemuan ini, semula ada gagasan untuk melakukan bakti sosial dan pendampingan bagi masyarakat kurang mampu yang tinggal di daerah ini karena ada usaha dari pihak luar untuk melakukan penggusuran pada tempat tinggal mereka. 

Nah, suamiku tentu saja menolak ajakan ini karena menurut beliau pemberian bantuan pada masyarakat kurang mampu yang dilakukan secara sukarela oleh sekelompok anggota masyarakat (dalam hal ini komunitas biasa; bukan komunitas yang berafiliasi dengan kelompok lain), jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak lain untuk menungganginya menjadi kegiatan lain seperti kampanye partai politik tertentu, atau menjadi kegiatan yang mendudukkan kita pada posisi melawan pemerintah yang legal (mengingat status penduduk di daerah yang ingin diberi bantuan ternyata tidak jelas apakah pendatang ilegal atau penduduk Jakarta resmi). Sejak itu aku jadi tidak ikutan lagi dengan kegiatan-kegiatan sosial KCMYQ, karena belakangan ternyata KCMYQ lebih banyak melakukan kegiatan yang ber-afiliasi atau didampingi dengan kegiatan partai politik tertentu. Bukannya anti partai politik, hanya saja aku tidak ingin niat membantu masyarakat jadi berubah menjadi niat lain jika didampingi dengan kegiatan partai politik (yang sudah pasti niatnya adalah mengumpulkan suara masyarakat untuk memilih mereka). 

Aku sempat menulis email pada milis KCMYQ untuk memberitahu bahwa aku keluar dari keanggotaan KCMYQ karena aku tidak setuju jika KCMYQ bergabung dengan partai politik tertentu dan bergandengan tangan dengan partai politik tertentu dalam melakukan kegiatan apapun. (Dan .... Tampaknya, tidak ada yang keberatan aku keluar. Hiks. Cian deh daku. Jadi... keluarlah aku dari keanggotaan komunitas ini).

Ketika demam Facebook mulai melanda dan meninggalkan demam MIRc, aku bertemu kembali alias reunian dengan komunitas ini. Aih, senangnya. Sayangnya, kegiatan komunitas ternyata sudah terhenti entah kapan. Sepertinya seiring dengan pernikahan yang dilangsungkan oleh para anggotanya yang dulu single-single dan selanjutnya kesibukan rumah tangga dan pekerjaan telah membuat para anggota komunitas tidak lagi aktif.




Reuni di Facebook group ini membuat pertemuan dengan teman-teman dan sahabat ku di komunitas kembali terjalin akrab lagi sampai sekarang. Meski hanya lewat Facebook.

Dari pengalamanku bersama komunitas pertamaku ini, maka ada beberapa hal yang bisa aku garis bawahi tentang komunitas ideal. Yaitu:

1. Komunitas terbentuk karena adanya kesamaan tujuan dan kepentingan bersama antara beberapa orang.
2. Berdasarkan point pertama, maka komunitas ideal itu sebaiknya tetap memegang teguh pondasi awal pembentukannya apa? Sebaiknya ini dicantunkan dalam AD/ART komunitas.
3. Mengingat anggota komunitas yang terdiri dari individu yang beragam, maka sebuah komunitas ideal hendaknya tidak melakukan perubahan terhadap arah dan tujuan kegiatannya. Bahkan meski arah dan tujuan kegiatan tersebut adalah sesuatu yang sesuai dengan mayoritas anggota komunitas tersebut. Jika hal ini terjadi, maka sebenarnya komunitas itu tanpa sadar telah melakukan diskriminasi terhadap hak-hak yang dimiliki oleh anggota minoritas komunitas tersebut. Sama seperti keanggotaanku di komunitas pertamaku di atas. Karena aku kukuh bersikeras enggan menyetujui ide untuk bekerja sama dengan partai politik tertentu (meski partai politik itu diyakini oleh sebagian besar anggota komunitas) maka aku pun terpaksa menyatakan diri untuk keluar dari komunitas tersebut.
4. Komunitas ideal adalah komunitas yang bisa memberi manfaat bagi diri kita dan lingkungan di sekitar kita. Jadi, bukan hanya memberi manfaat bagi nama besar komunitas itu saja.
Selanjutnya... eh... sebaiknya aku tulis saja ya kesan-kesan yang lain di tulisan baru. Karena komunitas berbeda memberi kesan dan pengalaman berbeda untukku. Jadi.. bersambung ya. Sementara itu, mari nikmati foto-foto kebersamaan ketika aku masih aktif di KCMYQ.








=================================
Penulis: Ade Anita
Postingan ini diikut sertakan dalam event #8 minggu ngeblog bersama anging mamiri


6 komentar

  1. Memang benar. Sebaiknya komunitas itu bersifat netral dan dalam koridornya sendiri. Tidak terikat dan diintimidasi nantinya oleh kepentingan apapun, termasuk parpol. Mantap semangatnya mbak!

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benerrr.. karena jadi bingung dengan niat pas mo ngapa-ngapain dengan komunitas itu

      Hapus
  2. Dulu juga pernah pake MiRC tapi Saya gak tau bisa sampai beneran kopdar kayak Mbak Ade begitu. Saya hanya ngisi waktu suntuk aja buat chatting di sana :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. eh? di my qurankah? Wahh.... coba kalau nyasar ke MIRc my quran, bisa ketemu ya kita..

      Hapus
  3. Kalau komunitas sudah ditunggani oleh parpol berarti ada orang dalam yang punya koneksi dengan parpol, hehehe. bukankah begitu mbak?.

    Tapi yaa.., ternyata komunitas yang bisa bersifat dakwah apalagi mengkaji Quran, kini tinggal nama.., namun semoga saja orang2 tetap menjalin komunikasi yang positif atau membentuk lagi komunitas murni membahas atau kajian Quran, sehingga terbentuk manusia yang qurani... insya Allah..

    O iya, anggotanya kebanyakan akhwat ya?. hehehe. tapi udah pada menikah. .. :)

    Salam dan tetaplah berkomunitas demi penyehatan jiwa...:)

    BalasHapus
    Balasan
    1. yang ikhwannya juga banyak kok... sekarang mah dah pada nikah

      Hapus