10 Barang-barang Yang Dibutuhkan Saat Berkegiatan Dari Rumah

[Lifestyle] Sudah berapa hari nih kita berada di rumah? Gimana situasi isi dompet? Masih aman terkendalikah? Sesungguhnya, isi dompetku semakin terlihat langsing nih. Hahaha.
Nah, untuk kesejahteraan isi dompet dan kebahagiaan semua orang yang ada dalam kondisi #dirumahsaja saat ini karena pemberlakukan PSBB selama pandemi COVID 19 belum berakhir, aku menginventarisis 10 barang yang dibutuhkan saat berkegiatan dari rumah. Apa saja?
Ini dia.


10 Barang-barang Yang Dibutuhkan Saat Berkegiatan Dari Rumah

1. Notebook alias Laptop


In mah kayaknya kudu dan wajib ya. Karena, sekarang sudah jaman serba internet. Bahkan, anak sekolah pun wajib punya laptop agar bisa melakukan berbagai macam kegiatan secara online. Terutama karena anak bungsuku tahun ini mengikuti ujian akhir sekolah dimana karena adanya Pandemi COVID 19 sehingga diberlakukan PSBB maka ujian akhir sekolah dilakukan di rumah, mulai dari ujian praktek hingga ujian tertulis. Dan ini semua memerlukan keberadaan notebook.


2. Tripod sekaligus monopod


Sekali lagi, karena anak bungsuku mengikuti ujian sekolah secara online maka keberadaan tripod yang sekaligus berfungsi sebagai monopod amat diperlukan. Khususnya ketika dia harus ujian praktek. 

Ujian praktek yang dilakukan oleh anakku adalah ujian agama islam berupa shalat dhuha lengkap, ujian SBD berupa menyanyi solo, ujian bahasa Indonesia berupa baca puisi, ujian Olahraga berupa melakukan gerakan senam. Sedangkan ujian prakarya membuat pot semen dari bahan dasar handuk bekas. Semua harus divideokan. Nah, disinilah diperlukan keberadaan tripod yang berfungsi sebagai monopod juga. Jadi seperti sedang membuat VLOG saja akhirnya.




3. Kipas Angin


Berada di rumah selama 24 jam, jika terus menerus menggunakan AC, bisa-bisa isi dompet menjerit galau segalau-galaunya. Sudah pasti tagihan listrik akan membengkak dong. Karena itu, keberadaan kipas angin adalah sesuatu yang penting. 
Bersihkan kipas angin, lalu gunakan seperlunya ketika AC sedang diistirahatkan sementara agar lebih hemat listrik. 


4. Tatakan Notebook agar bisa dipangku

Yang ini tuh karena di saat work from home alias berkegiatan dari rumah saat ini, yang bekerja di rumah bukan cuma aku saja. Tapi ada suami, dan juga 3 anakku plus 1 orang menantu. Jadi sudah terasa mindahin kantor ke rumah asli.

Anak-anakku, selama berkegiatan dari rumah  (sekolah jarak jauh lewat internet itu termasuk berkegiatan dari rumah juga ya) menempati kamar mereka masing-masing. Tapi, karena kamar anak sulungku dipakai untuk dia berkegiatan dari rumah maka istri anak sulungku mengungsi dengan memboyong notebook dan handphone plus pakaian menutup auratnya ke ruang makan (yang sebenarnya merangkap juga ruang tamu dan ruang keluarga di rumahku karena memang ruangannya cuma satu). Sedangkan kamarku, dipakai oleh suami untuk berkegiatan dari rumah nya. Lalu aku bagaimana? Nah, aku memakai pojokan tempat tidur dimana lokasi ini insya Allah tidak akan tertangkap kamera notebook suami yang sedang melakukan meeting dengan menggunakan zoom atau google meet. Agar penggunaan laptop tidak ada kendala, notebook tidak panas dan juga paha tidak panas, tatakan notebook ini tuh amat sangat membantuku.

Cuma tetap sih, jilbab instan harus tersedia di dekatku jika tiba-tiba ingin ke kamar mandi dan harus melewati suami yang sedang bekerja, berarti kan harus pakai jilbab ya. Begitu juga jika ingin mulai nge-defrost makanan beku persiapan bikin makanan buka, kan pasti melewati ruang keluarga dimana ada menantuku yang sedang berkegiatan dari rumah di meja makan, nah, berarti harus mengenakan jilbab juga.



5. Cetakan Takoyaki

Sebelum bulan Ramadhan tiba apa, semua orang yang berkegiatan di rumah tuh aslinya bawaannya pingin ngunyah saja.

Mereka bakal bolak-balik buka pintu kulkas buat ngeliat apa yang bisa dimakan. Atau ngintip meja makan, ada cemilan apa nggak. Jika dituruti, bisa-bisa jebol juga ya kantong buat beli makanan kecil. Dan keberadaan cetakan takoyaki ini luar biasa ngebantu aku banget.

Karena, sesungguhnya bukan cuma adonan takoyaki aja yang bisa dibuat di atasnya, tapi juga bisa bikin adonan bakwan mini, kue pukis, perkedel tahu panggang, poffercheese (eh nulisnya gimana sih?), juga telor dadar abang-abang (jadi ini tuh telor, tapi dicampur air dan dikasi tepung maizena, terus dikasi bumbu. Jadi deh cemilan murah meriah).

Cetakan takoyaki ini menyelamatkan isi dompet lah sekaligus membahagiakan kebutuhan ngunyah semua orang di rumah.



6. Blender tangan

Masih dalam rangka menyediakan pemenuhan kebutuhan mengunyah semua orang di rumahku nih. Kebayang nggak sih jika setiap hari harus mengulek, menumbuk bumbu, mengirisnya dengan cepat. Lelah banget kan ya? Dan rasa lelah dan jenuh itu rawan bikin orang jadi bete, dan lupa berbahagia.

Nah, blender tangan ini juga berguna banget buat aku yang merupakan pemain tunggal di dapurku. Di saat semua orang sibuk berkegiatan di rumah, aku kan tetap harus menyediakan makanan buat mereka ya. Dan karena memang selama ini tidak pernah menggunakan tenaga Asisten Rumah Tangga, jadi, aku pingin yang serba praktis dan nyata membantu. Blender tangan ini deh contohnya. Nyuci setelah selesai dipakainya juga mudah. Dan yang pasti, tidak menggunakan listrik. Jadi, bisa menekan penggunaan listrik di rumah.


7. Kukusan praktis

Sekarang kan karena kami jarang sekali keluar rumah untuk berbelanja keperluan sehari-hari, maka kami lebih sering membeli stok makanan beku atau makanan yang statusnya setengah matang dan bisa tahan lama (maksimal sepekan sih) jika di taruh di dalam kulkas. Akibatnya, jadi harus sering-sering mengukus untuk menghangatkannya.

Menghangatkan makanan dengan mikrowave memang bisa banget. Tapi pada beberapa makanan, malah bikin tekstur makanan tersebut jadi terasa lebih alot. Dan beberapa jenis makanan, ketika dihangatkan dengan mikrowave malah jadi berbau alias bau aslinya muncul dan dominan. Nah, kalau dihangatkan dengan cara dikukus, umumnya rasa dan tekstur aslinya tetap dan tidak berubah. Dan kukusan praktis keluaran tupperware ini amat sangat membantuku banget.


8. Loyang cetakan kue atau roti

Bosan dengan makanan yang dikukus atau digoreng, kenapa membuat makanan yang dipanggang? Dan trio cetakan loyang roti ini berguna banget selama berkegiatan di rumah.

Pagi-pagi, bangun, terus buat adonan roti. Adonan roti tuh enaknya bisa diterapkan untuk banyak hal. Bisa buat donat, pizza, atau beneran buat roti. Pokoknya buat aja dulu adonan roti pagi-pagi. Lalu, biarkan mengembang. Biasanya memakan waktu 3 jam an. Jadi sering aku tinggal tidur lagi. hehehe.

Nah, bangun tidur session dua, aku tinggal bikin deh. Mau bikin rotikah, atau pizza kah, atau donat panggang. Tinggal masukin oven aja. Beres.

Makanya di rumah aku selalu setok terigu, gist alias ragi roti, gula, mentega, coklat chip, keju batang, coklat meises, sosis, paprika, merica bubuk, dan kornet atau jamur.
Modal bahan-bahan di atas tuh bikin aku leluasa bikin sesuatu untuk memenuhi kebutuhan ngunyah orang-orang di rumah.


9. Panci anti lengket untuk deep fry

Dalam rangka berhemat, aku jadi sering masak di rumah. Terus, biar gorengan terasa garing dan krispi, maka syaratnya harus bisa digoreng dengan kondisi deep fry alias minyaknya agak banyak agar gorengannya tenggelam di dalam minyak panas tersebut.

Nah, jika menggunakan penggorengan biasa, otomatis kondisi deep fry ini bikin boros minyak goreng. Padahal kita kan harus berhemat juga ya. Nah, solusinya, gorenglah dengan menggunakan panci anti lengket ukuran kecil. Biasanya disebut panci susu karena tipe panci ini memang dipakai buat ngangetin susu biasanya.



10. Mixing Bowl

 Anakku yang sulung pernah memberi komentar padaku ketika melihat sebuah tayangan acara masak-memasak di You Tube Channel. Memang ada 1 cheff yang lumayan sering aku lihat resep-resepnya. Nah, menurut putra sulungku ini, aslinya kayaknya si cheff ini tidak jago-jago amat memasaknya. Biasa aja, itu sebabnya mungkin dia kalah di acara master cheff (😁😁malah jadi ngegosipin master cheff).  Tapi, perlengkapan memasak di mantan kandidat master cheff yang kalah ini mahal-mahal.

"Dia tuh nggak jago-jago amat memasaknya, tapi perlengkapan memasaknya mahal-mahal banget. Jadi kesannya tuh profesional banget."

Itu komentar anakku. Nah, yang dikomentari si cheff itu, tapi yang baper malah aku. hahahaha.

"Eh, tapi emang iya sih, Bam. Punya perlengkapan memasak yang tidak murahan itu memang bikin nyaman di dapur sih. Dan bikin kita bekerja di dapur juga jadi lebih praktis karena memudahkan. Kayak ibu nih. Tadinya ibu tuh nyampur-nyampur aneka adonan pake baskom plastik aja. Tapi setelah Hawna pernah memecahkan baskom plastik ibu pas disuruh ngalusin perkedel kentang pake ulekan, atau baskom plastiknya meleyot karena terlalu dekat dengan penggorengan, ibu kan coba beli baskom stainless yang rada mahal ya, eh... ternyata kok enak ya makenya. Gak mudah rusak, mudah dibersihkan, lebih stabil pas dipakai buat bikin adonan. Akhirnya, ibu ganti semua baskom plastik ibu dengan mixing bowl yang rada bagusan deh. Alhamdulillah enak loh. Bikin adonan pake tangan nyaman, pakai hand mixer  juga tetap nyaman dan stabil. Harga nggak boongin sih menurut ibu."

Jadi, demikian gimana keberadaan mixing bowl dari stainless steel ini amat sangat membantuku di dapur. After memasak tuh nggak nambah capek karena mudah dibersihkannya.


Demikian 10 barang-barang yang dibutuhkan saat berkegiatan dari rumah versi aku. 

Tidak ada komentar