[Lifestyle] Sering nggak mengalami kondisi malas pergi ke rumah sakit menemui dokter meski di dompet ada kartu asuransi kesehatan? Kok aku ya sering ya. Malas saja pergi ke rumah sakit jika sedang jatuh sakit dan aku merasa bukan penyakit yang berat.
Seringnya, pergi ke warung lalu beli obat sederhana. Tapi lalu nggak cocok, lalu beli obat lagi yang merek lain. Lalu mengambil kesimpulan sendiri, "Oh, berarti aku nggak cocok dengan obat itu."
Dokter langgananku di rumah sakit, menegurku dengan keras dengan kebiasaanku ini. Katanya, kebiasaan beli obat sendiri tanpa bertanya ke dokter itu rawan menyebabkan munculnya penyakit gagal ginjal di usia tua nanti.
"Pasien saya yang terbanyak itu datang dengan keluhan ginjal yang sudah tidak sempurna lagi, disebabkan karena selalu beli obat sendiri di warung tanpa konsul ke dokter. Bertanya sih lebih baik, daripada ngira-ngira sendiri."
Kalau sudah begitu, jawabanku paling, "Habis, saya malas datang ke rumah sakit dok. Jalan jauh, dan waktunya itu seringnya nggak cocok dengan waktu ketersediaan dokter yang bertugas. Jadi, sayanya bisa jam sekian, eh, dokternya bisanya jam yang lain. Nggak nemu."
Aku tuh sering banget mengalami kondisi di atas.
Kondisi lain yang bikin malas ke rumah sakit adalah, beberapa orang dokter sering mudah sekali memberiku obat antibiotik. Bukannya anti anti biotik sih. Tapi, keharusan untuk mengkonsumsinya harus sampai habis itu yang bikin malas. Aku kan termasuk orang yang jika sudah merasa sehat, ngapain minum obat lagi? Jadi, keberadaan antibiotik tuh kadang bikin nggak bebas.
Mau happy-happy setelah sembuh dari sakit, ya nggak bisa. Karena masih terikat dengan keberadaan anti biotik yang harus dihabiskan.
Karena itu, aku senang banget pas kemarin dapat undangan peluncuran aplikasi kesehatan baru, yaitu Grabhealth yang dikelola ole grup Good Doctor.
Bertempat di Gedung Kebangkitan Nasional, Jakarta, Grab health diluncurkan. Kebetulan, ada beberapa orang blogger yang diundang bersama dengan awak media lain. Dan aku salah satunya. Senang deh.
Jadi, ya, kalian yang punya handphone dan sudah menanam aplikasi GRAB di handphone kalian sebagai pilihan untuk ojek motor atau sewa taksi online; coba deh kalian perhatikan aplikasi GRAB kalian. Sekarang, sudah ada penambahan fitur baru disana. Yaitu, fitur GRABHEALTH.
Nah. Sekarang, mari kita ngobrol tentang fitur baru GRAB ini ya. Yaitu GRAB Health.
Pagi-pagi, tanggal 10 desember 2019, dengan menerjang kemacetan kota Jakarta, aku berusaha keras untuk bisa hadir di acara ini. Bahkan, mendung pun bukan penghalang. Setibanya di Gedung Kebangkitan Nasional, aku sempat menikmati suasana Gedung Museum Kebangkitan Nasional ini dulu sih. Selagi masih sepi.
Seperti yang kita semua sudah mengetahuinya, Gedung Museum Kebangkitan Nasional ini adalah dulunya adalah gedung yang dipakai oleh sekolah kedokteran pertama dimana kaum pribumi boleh bersekolah di Indonesia, yang dberi nama STOVIA. Di sekolah kedokteran pertama bagi pribumi ini, mulai terbentuk kelompok elite pertama di Indonesia. Yaitu mereka yang memiliki pendidikan tinggi, hingga melahirkan gagasan untuk membela dan memerdekakan negara Indonesia dari tangan penjajah. Keberadaan kelompok masyarakat elite berpendidikan di Indonesia inilah yang menjadi tonggak pertama dalam sejarah dimulainya kesadaran untuk bangkit membela dan mendirikan negara Indoensia merdeka.
Semangat inilah yang kurang lebih ingin diresapi oleh GRAB ketika meluncurkan fitur baru mereka di bidang kesehatan, GRAB HEALTH, power by Good Doctor.
Seringnya, pergi ke warung lalu beli obat sederhana. Tapi lalu nggak cocok, lalu beli obat lagi yang merek lain. Lalu mengambil kesimpulan sendiri, "Oh, berarti aku nggak cocok dengan obat itu."
Dokter langgananku di rumah sakit, menegurku dengan keras dengan kebiasaanku ini. Katanya, kebiasaan beli obat sendiri tanpa bertanya ke dokter itu rawan menyebabkan munculnya penyakit gagal ginjal di usia tua nanti.
"Pasien saya yang terbanyak itu datang dengan keluhan ginjal yang sudah tidak sempurna lagi, disebabkan karena selalu beli obat sendiri di warung tanpa konsul ke dokter. Bertanya sih lebih baik, daripada ngira-ngira sendiri."
Kalau sudah begitu, jawabanku paling, "Habis, saya malas datang ke rumah sakit dok. Jalan jauh, dan waktunya itu seringnya nggak cocok dengan waktu ketersediaan dokter yang bertugas. Jadi, sayanya bisa jam sekian, eh, dokternya bisanya jam yang lain. Nggak nemu."
Aku tuh sering banget mengalami kondisi di atas.
Kondisi lain yang bikin malas ke rumah sakit adalah, beberapa orang dokter sering mudah sekali memberiku obat antibiotik. Bukannya anti anti biotik sih. Tapi, keharusan untuk mengkonsumsinya harus sampai habis itu yang bikin malas. Aku kan termasuk orang yang jika sudah merasa sehat, ngapain minum obat lagi? Jadi, keberadaan antibiotik tuh kadang bikin nggak bebas.
Mau happy-happy setelah sembuh dari sakit, ya nggak bisa. Karena masih terikat dengan keberadaan anti biotik yang harus dihabiskan.
Karena itu, aku senang banget pas kemarin dapat undangan peluncuran aplikasi kesehatan baru, yaitu Grabhealth yang dikelola ole grup Good Doctor.
Grabhealth Power By Good Doctor Menjawab Tantangan di Bidang Kesehatan Masyarakat |
Jadi, ya, kalian yang punya handphone dan sudah menanam aplikasi GRAB di handphone kalian sebagai pilihan untuk ojek motor atau sewa taksi online; coba deh kalian perhatikan aplikasi GRAB kalian. Sekarang, sudah ada penambahan fitur baru disana. Yaitu, fitur GRABHEALTH.
fitur baru di aplikasi GRAB, yaitu Health |
Nah. Sekarang, mari kita ngobrol tentang fitur baru GRAB ini ya. Yaitu GRAB Health.
Mengapa diluncurkan di Gedung Museum Kebangkitan Nasional?
Pagi-pagi, tanggal 10 desember 2019, dengan menerjang kemacetan kota Jakarta, aku berusaha keras untuk bisa hadir di acara ini. Bahkan, mendung pun bukan penghalang. Setibanya di Gedung Kebangkitan Nasional, aku sempat menikmati suasana Gedung Museum Kebangkitan Nasional ini dulu sih. Selagi masih sepi.
hujan sempat turun sebentar |
museum Kebangkitan Nasional tempat diluncurkannya GrabHealth power by good doctor |
Semangat inilah yang kurang lebih ingin diresapi oleh GRAB ketika meluncurkan fitur baru mereka di bidang kesehatan, GRAB HEALTH, power by Good Doctor.
GrabHealth Power By Good Doctor Menjawab Tantangan di Bidang Kesehatan Masyarakat
Dalam sambutannya, Dr Adhiatma Gunawan, yang merupakan Head of Medical Management of good doctor technologi Indonesia, mengatakan bahwa saat ini, ada kondisi yang merupakan tantangan bagi Indonesia dalam rangka menyehatkan Indonesia. Kondisi itu adalah, ketimpangan yang terjadi antara daerah yang punya banyak sekali dokter, dan daerah yang hanya punya sedikit dokter. Ada daerah dimana kita perlu usaha lebih keras untuk bisa pergi ke dokter karena dokternya memang jarang. Sudah jarang, waktu untuk bisa bertemunya juga terbatas. Padahal, sering sakit itu tidak bisa menunggu waktu. Harus segera diobati, setidaknya dengan mendapatkan obat yang tepat untuk menyembuhkan sakit yang diderita.Dr adhiatma Gunawan, head of medical management of good doctor technology Indonesia #PercayaYangBaik #GrabHealth #GoodDoctor pic.twitter.com/3lZlyKSDYl— Ade Anita (@adeanita40) December 10, 2019
ini adalah peta persebaran tenaga kesehatan di Indonesia |
Selain persebaran tenaga kesehatan yang tidak merata di Indonesia, ada lagi nih, kebutuhan dalam masyarakat yang terbaca sebagai sebuah kebutuhan yang harus segera dipenuhi. Yaitu:
- Kebutuhan obat atau produk kesehatan di waktu yang genting.
Aku sih yang pernah merasakan butuh beli obat tapi nggak ada orang yang bisa diminta buat beli obat di rumah. Anak masih kecil, sakit pula, suami belum pulang. Atau, obat yang diresep sama dokter ternyata nggak tersedia di rumah sakit tempatku berobat, atau apotik langganan. Kan pusing ya mau cari obat di apotik mana? Masa iya aku harus door to door ke semua apotik? Kondisi lain, jika sedang berada di luar kota dan ada yang jatuh sakit.
Kurang lebih inilah 3 tantangan yang coba untuk dijawab sebagai tantangan dalam rangkat menyebarkan kebaikan bagi masyarakat Indonesia.
Dalam hal ini, Good Doctor melihat GRAB, sebagai sebuah layanan masyarakat berbasis aplikasi punya banyak kelebihan yang bisa diajak kerjasama untuk menjawab tantangan di bidang kesehatan masyarakat. Karena, GRAB saat ini pelayanan yang diberikan pada masyarakat pengguna aplikasi di Indonesia tersebar di 224 kota di seluruh Indonesia. Jadi peluncuran e-healthcare yang bekerjasama dengan layanan gooddoctor insya Allah akan membawa kebaikan, manfaat dan dampak positif bagi masyarakat.
latar belakang kemitraan good doctor dan Grab Indonesia |
Kebetulannya lagi nih, komitmen Grab untuk menerapkan teknologi yang membawa dampak, manfaat kebaikan bagi masyarakat Indonesia. Sesuai dengan tagline Grab yaitu menjawab, mengantar dan menjaga kebaikan bagi masyarakat.
Pemerintah sendiri dalam hal ini menginginkan bisa terbentuk ekosistem digital yang bisa dipercaya di Indonesia. Salah satu prioritas layanan kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional adalah untuk mengimplementasikan Program Indonesia Sehat dengan fokus Pendekatan Keluarga, berdasarkan 12 indikator utama keluarga sehat.
Kehadiran dokter digital itu banyak memberi keuntungan bagi Pemerintah. Seperti bisa membantu penyediaan kebutuhan tenaga kesehatan di Indonesia, bisa membantu masalah pemenuhan asuransi kesehatan nasional seperti mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh BPJS Kesehatan saat ini misalnya. Disamping juga semakin menguatkan masyarakat Indonesia agar bisa menjadi masyarakat tehnologi 4.0, dimana di dalamnya sudah terbentuk masyarakat digital sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan yang mereka hadapi dengan menggunakan tehnologi digital via intenet.
WHO sendiri, dikatakan oleh Dr Daeng M. Faqih, yang merupakan ketua umum pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia, memang sudah mengimbau agar setiap negara berusaha untuk memanfaatkan tehnologi dalam usaha untuk memberi layanan bagi masyarakat.
Sambutan dari dr Daeng M. FAQIH S.H, M.H, yang merupakan ketua umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia #PercayaYangBaik #GrabHealth #GoodDoctor pic.twitter.com/Lvi3xfSles— Ade Anita (@adeanita40) December 10, 2019
Ada 3 akses yang di garis bawahi oleh WHO dalam hal ini.
1. Tentang Keterjangkauan Layanan Kesehatan
Yaitu bisa dibukanya akses agar masyarakat cepat bisa mendapatkan pertolongan di bidang kesehatan.2. Pelayanan itu sendiri.
Yaitu ada jaminan kualitas dalma pelayanan dan kredibilitas tenaga kesehatannya.3. Kemudahan akses.
Yaitu jaminan agar masyarakat tidak mendapat informasi yang menyesatkan di bidang kesehatan.Dan berikut adalah kelebihan Grab Health dibanding dengan layanan kesehatan online lainnya di Indonesia.
1. Sudah bekerja sama dengan produk kesehatan dari jaringan lebih dari 300 apotek resmi berlisensi.
Sehingga pengguna Grab Health bisa memilih mana apotek berlisensi yang terdekat dalam jangkauan mereka.
2. Harga yang bisa dibayar pun sudah pasti dan transparan.
Jadi, pengguna layanan Grab Health bisa mempersiapkan berapa yang harus dibayar. Dan yang pasti bisa dibayar lewat fitur pendanaan yang sudah tertanam di aplikasi Grab sih. Jadi enak, tidak perlu ambil uang di ATM dulu.Biasanya, mereka yang terbiasa menggunakan Grab Online, selalu punya dana di aplikasi Grab mereka.
3. Pengiriman obatnya pun instan dan terpercaya. Karena dikelola oleh layanan Grab Express.
kelebihan Grab health dibanding aplikasi kesehatan online lain di Indonesia |
Nah ini kelebihan berikutnya dari Grab Health dibanding aplikasi layanan kesehatan online lainnya di Indonesia.
4. Konten edukatif terkini dikurasi oleh tim mitra dokter berbasis jurnal ilmiah.
Beberapa tahun lalu, sering banget kan ya istilah "tanya mbah google" jika ingin tahu macam-macam.Dalam perkembangannya, ternyata bertanya ke mbah Google tidak selalu membawa pencerahan. Pada banyak hal, malah menimbulkan kesimpang siuran informasi. Kenapa bisa begitu? Karena sering informasi yang disajikan oleh Google itu ditulis oleh mereka yang sebenarnya bukan ahlinya.
Jadi ada yang nulis jika mengalami bengkak akibat jatuh, kompres dengan handuk air panas di dalamnya jadi handuk terasa hangat. Tapi ada juga yang nulis sebaiknya kompres dengan handuk yang ada batu esnya alias dingin. Mana pendapat yang benar? Tidak jelas.
Nah. Jika sudah begitu, lebih baik kita bertanya pada ahlinya saja sih. Di fitur Grab Health ini, sudah tersedia konten edukatif terkini yang dikurasi oleh tim mitra dokter yang berbasis jurnal ilmiah. Jadi, informasi yang diberikan insya Allah bisa lebih mendekati kebenaran daripada kesimpang siuran informasi.
5. Saat ini, Grab Health memang fokus pada konsultasi secara online dengan para dokter yang tersedia di dalam fitur Grab Health ini.
Tapi, bukan berarti pada kondisi kesehatan lanjutan tidak dimungkinkan untuk bisa bertemu secara off line. Kita tetap bisa melakukan pertemuan secara off line dengan para dokter yang sudah diajak kerjasama dengan Grab Health, yang ada di beberapa rumah sakit yang sudah diajak kerjasama dengan Grab Health.Demikian Grab Health hadir bekerja sama dengan Good Doctor untuk menjawab tantangan di bidang kesehatan masyarakat di Indonesia.
Peluncuran layanan fitur #grabhealth power by #GoodDoctor #PercayaYangBaik resmi diluncurkan hari ini, jakarta 10 desember 2019 pic.twitter.com/orno042aGW— Ade Anita (@adeanita40) December 10, 2019
Tidak ada komentar