Mengapa (tetap) Percaya Pada Bluebird


[Lifestyle] Memasuki awal Ramadhan tahun ini, aku dan suami alhamdulillah dikaruniai rezeki. Itu sebabnya aku dan suami menyiapkan sebuah paket sembako untuk dikirim ke suatu tempat. Cukup berat, sehingga aku perlu taksi untuk mengangkutnya hingga ke agen ekspedisi. Akhirnya, aku pun membuka aplikasi blue bird yang memang aku tanam di dalam hapeku. Mengapa aku tetap percaya pada Bluebird meski beberapa bulan yang lalu bluebird sempat diguncang isyu tidak sedap sehubungan dengan persaingan dengan armada taksi online? Karena Bluebird aku pikir mampu memberikan perlindungan pada pelanggannya. Ini ceritaku.


Suatu Hari Bersama Blue Bird Yang Bikin Resah


Di pekan pertama bulan Ramadhan tahun 2016 ini, yaitu di awal bulan Juni, aku dan suami sudah berniat untuk memberi sembako pada mereka yang membutuhkan. Setelah dipacking dan diberi tulisan alamat tujuan pengiriman paket sembako tersebut; aku butuh taksi untuk mengangkutnya ke agen ekspedisi.

Sebenarnya di dekat rumahku ada kantor pos. Tapi, karena ada banyak sekali paket pengiriman yang ditangani oleh kantor pos maka kantor pos tidak bisa menjamin paket sembako itu tiba masih di bulan Ramadhan. Aku pikir, buat apa jika tibanya setelah lebaran. Karena aku tahu, harga-harga kebutuhan pokok itu meningkat tajam di bulan Ramadhan. Bagi keluarga dhuafa, mereka benar-benar tertatih untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok keseharian mereka. Dan inilah saatnya bagi kita yang lebih memiliki rezeki untuk bisa membantu mereka. Jadilah aku memilih untuk mengirimnya lewat agen ekspedisi lain. Sayangnya agen ekspedisi merek lain itu jauh dari rumah. Jadi harus ada kendaraan untuk mengangkutnya.

Aku pun segera membuka aplikasi My Blue Bird yang aku tanam di hapeku. Sejak aku tahu bahwa Blue Bird sekarang memiliki aplikasi yang bisa ditanam di hape, aku sudah langsung mendownloadnya dari playstore android. Ada 2 merek taksi yang aku percaya dan Blue Bird adalah salah satunya. Tapi, di hapeku, Blue Bird adalah satu-satunya aplikasi taksi online yang aku percaya.

My Blue Bird di hapeku

Berbeda dengan ketika baru keluar dulu dimana aplikasi My Blue Bird masih sederhana, sekarang aplikasi My Blue Bird terlihat lebih profesional dan praktis.

Kelebihan aplikasi My Blue Bird Versiku:











kardus sembako yang akan dikirim
Berbekal semua kelebihan tersebut, maka aku tidak ragu menghubungi Blue Bird lewat aplikasi My Bluebird. Sudah tahu kan langkah-langkah jika ingin memesan taksi Blue Bird lewat aplikasi My Blue bird?

Pertama, kita tulis dulu dimana kita akan dijemput.
Kedua, kita tulis tujuan kita mau kemana.



Ketiga, pilih mau naksi taksi model apa. Nanti akan muncul perkiraan harga yang akan dibayar nanti. Dengan catatan: harga ini perkiraan jika jalan rayanya lancar ya. Kalau macet beda lagi pastinya ya.




Keempat, confirm pesan. Selesai. Tinggal tunggu.

Aku pun gembira setelah mendapat kepastian bahwa aku sudah bisa cepat mendapat taksi. Segera kardus-kardus yang akan aku bawa aku susun di garasi rumahku. Dan aku menggotongnya sendirian.
Fiuh.
Berat sih, tapi tidak mengapa.

Kita harus semangat ketika sedang berniat untuk melakukan kebajikan.

Lalu aku menunggu.
Kebetulan, sore itu selain niat mengantar kardus sembako, aku juga akan ikut kelas Pilates di daerah Tebet. Kelas Pilates yang aku ikuti berlangsung pukul 15.30 WIB. Kelas sore yang selesai beberapa jam sebelum waktu berbuka tiba. Aku pikir, urusanku dengan agen ekspedisi  tidak akan lama.

Setelah lama menunggu, aku kembali membuka aplikasi My Blue Birdku dan melihat bahwa ternyata supir yang akan menjemputku sepertinya tersasar cukup jauh ketika mencari rumahku.

awalnya sudah sedikit lagi jarak antara kami ketika aku tracking keberadaan si mobil

makin lama tracking keberadaan si mobil makin jauh


Oke. Aku segera berinisiatif untuk menelepon si Pak Supir. (untuk melindungi nama baik beliau, maka wajah, nomor plat dan namanya tidak akan aku ungkap dalam tulisan ini).
"Pak, sudah sampai mana?" Dari seberang terdengar suara dengan dialek daerah yang kental.
"Saya bingung ini bu. Rumah ibu lewat mana ya? Kok saya putar-putar tidak ketemu?"
"Kenapa tidak bertanya sih pak sama orang-orang di jalan dimana itu jalan rumah saya? Ini saya lihat bapak sudah dekat tadi, tapi sekarang malah makin menjauh."
"Iya bu, nanti saya usaha cari lagi."

Ya sudah, aku pun menunggu kembali. Tidak lama, dia yang menelepon aku.
"Bu, ancar-ancar rumah ibu dimana ya?"
Aku segera memberi petunjuk. Lalu si supir mengatakan iya. Aku pun menunggu lagi. Sementara waktu terus berjalan, mendekati pukul 15.00.
Duh.
Padahal, pukul 15.30 aku sudah harus masuk kelas Pilates.
Aku pun kembali membuka aplikasi my bluebirdku dan mentracking keberadaan taksi pesananku sudah sampai mana.


Astaga. Si supir taksi benar-benar sudah berputar-putar tidak karuan alias nyasar tingkat dewa. Aku segera menelepon taksi pesananku lagi.

"Pak. Kenapa sampai ke jalan itu sih? Itu bapak sudah jadi jauh banget dari rumah saya sekarang. Salah jalan pak."
"Saya juga bingung ini bu. Dari tadi kenapa nggak ketemu jalan menuju rumah ibu."
"Bapak nggak bertanya ke orang yang ada di jalan? Atau lihat GPS gitu."
"Nggak punya GPS bu. Saya juga bingung ini."
"Ini saya bisa lihat keberadaan bapak ada dimana. Nih, pak, bapak lurus, nanti jika bertemu belokan ke kiri di depan, bapak belok kiri. Lalu nanti segera bapak akan bertemu perempatan bapak belok kanan. Sekarang bapak lurus aja perlahan."

Lalu telepon aku matikan lagi. Mulai resah.
Lalu menunggu beberapa saat. Dan kembali aku buka aplikasi My Bluebird dan kaget ketika mentracking keberadaan si supir taksi pesananku. Dia sudah nyasar amat sangat jauh.







Aku segera menelepon si supir lagi.
Tapi, teleponku ditutup langsung ketika tersambung.
LOH?
Kenapa nih?
Aku telepon lagi.
Telepon lagi.
Lagi dan lagi.
Tapi tetap saja si supir taksi menolak teleponku. Begitu nada sambung terdeteksi, telepon langsung diputus begitu saja.
Ah.
Kesal
Kesal sekali.
Aku memandang riwayat pemesananku. Sebenarnya, kita bisa memesan taksi yang baru. Aplikasi my Bluebird memungkinkan kita untuk memesan beberapa taksi dalam satu waktu. Siapa tahu kita ingin memesan taksi bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk teman kita atau saudara yang butuh taksi tapi arah rumahnya berbeda dengan arah rumah kita. Tapi, aku khawatir pesananku yang sedang berjalan ini, nanti diklaim oleh si supir taksi yang kabur tidak bertanggung jawab.

Aku tidak rela jika dia memperoleh credit atas sesuatu yang tidak dia lakukan. Sama saja dengan korupsi kan itu (menurutku). Dan aku tidak akan mau memberi peluang bagi orang lain untuk memanfaatkan aku untuk "kejahatan" seperti itu. Tapi.... bagaimana mengatasinya? Aku lihat tidak ada fitur pengaduan di aplikasi My Bluebird. Hanya ada fitur riwayat saja. Dan tracking si supir taksi yang sudah amat jauh keberadaannnya.


Saat itulah tiba-tiba teleponku berdering. Dari nomor yang tidak aku kenal. Dan aku yakin itu bukan nomor hape si supir taksi yang kabur.

Dengan hati kesal, aku pun menerima telepon yang masuk ke hapeku itu. Si penelepon langsung menyapaku dengan ramah.
Ternyata, si penelepon adalah pihak customer service pihak Blue Bird.
Wah.
What a surprise.
Benar-benar pucuk dicinta ulampun tiba. Baru saja aku rasanin gimana cara menghubungi perihal pengaduan.
Si mas CS Bluebird bertanya dimana keberadaanku saat ini. Tentu saja aku jawab bahwa aku masih di rumah dan supir taksi yang kupesan bearda jauh dari rumahku terus melaju sendiri.

setelah aku mencoba menghubungi supir taksi sebanyak 8 kali, akhirnya CS bluebird menghubungiku minta maaf


"Iya bu, kami mentracking hal yang ibu keluhkan. Kami mohon maaf atas segala ketidak nyamanan yang ibu alami. Supir taksi yang ibu pesan mengaku tidak berhasil menemukan rumah ibu jadi dia membatalkan pesanan secara sepihak. Sekali lagi kami memohon maaf."
"Nah itu. Itu yang saya heran. Padahal di handphone saya, saya bisa jelas melihat tracking rumah saya, dan jalan yang bisa dilalui. Kenapa sih setiap supir taksi bluebird tidak dilengkapi dengan hal yang sama di handphone mereka? Setidaknya dikasi GPS deh di tiap mobilnya jadi kejadian supir tersasar karena mencari alamat rumah pemesan tuh bisa terhindari. Sekarang bahkan Google MAP tuh bisa didownload dengan mudah dari android dan ada fitur suaranya loh jadi bisa menuntun supir taksi yang mencari alamat."
"Iya bu, memang saat ini kondisinya belum dilengkapi. Sekali lagi kami mohon maaf."
"Ya sudah kalau gitu. Saya maafkan."
"Selanjutnya, apakah ibu akan dipesan taksi yang baru? Kami bisa membantu hal itu dari sini dan memastikan pesanan kali ini bisa tiba di rumah ibu."
"Nggak usah mas. Saya nggak jadi antar barang. Tadinya mesen taksi karena mau antar barang. Dari sana saya mau pergi ke tempat lain. Kalau sekarang sudah tidak sempat sepertinya. Makasih."

 Telepon ditutup. Dan aku memandangi layar handphoneku dengan takjub. Rupanya, tidak sia-sia aku mendaftar dan memasukkan data pribadiku di aplikasi My Bluebird ini. Karena dengan begitu, pihak bluebird bisa mentracking aku. Ini artinya, keamanan dan kenyamaan kita sebagai konsumen pemakai taksi Bluebird insya Allah aman.


jangan ragu memasukkan data pribadi kita dengan jujur ketika registrasi, insya Allah ini untuk keamanan dan kenyaman kita sebagai konsumen.

Blue Bird Tetap Bisa Aku Percaya (insya Allah)

Itu sebabnya aku tidak ragu dan tetap percaya pada Bluebird.
Dan sekarang, bahkan bisa lebih cepat memesan taksi dengan aplikasi My Blue bird ini. Lebih cepat memanggi taksi dengan bantuan aplikasi ketimbang dengan bantuan telepon biasa. Hanya saja, memang sedekat apapun jaraknya, minimum payment yang dikenakan tetap Rp20.000.
Jadi, nggak heran kan jika selama bulan juni ini aku sudah memesan taksi lewat aplikasi my bluebird ini sering sekali.

Ini beberapa pesananku yang bisa dilihat di riwayat pemesanan.


Dan bahkan, meski pada tanggal 8 Juni 2016 itu aku mendapatkan pengalaman tidak enak dengan taksi bluebird yang aku pesan lewat aplikasi My bluebird, tidak membuatku jera untuk memesan taksi lagi lewat aplikasi yang sama keesokan harinya.

Kebetulan, aku mendapat supir yang ramah dan mau membantuku menggotong kardus-kardus beratku masuk ke dalam kendaraannya.

Pak Supir yang baik hati, tiba di rumahku untuk menjemput
Nah. Itu ceritaku suatu hari bersama dengan bluebird. Apakah kalian juga punya cerita yang berbeda atau mirip? Jika ada, ayo ikut lomba blog #NewMyBlueBird. Ini infonya jika ingin ikut lomba ini: http://idblognetwork.com/microsite/NewMyBlueBird?refid=148 ya.




35 komentar

  1. Ya ampun pas pindahan dari Padang pakai jasa blue bird tapi enggak kepikiran buat moto, hadeh nyesel deh wkwkkw, semoga menang ya, Mbk.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku kebetulan karena nemu supir yang kayaknya masih orang daerah emang, jadi belum hafal jalan di jakarta. Jadi dah waspada dan kebetulan aku skrinshut tracking dia. Eh... kebetulan ada lombanya... alhamdulillah deh bisa sekalian nulis curcol gini.

      Hapus
  2. Keren ya cs nya sampe menghubungi mb Ade, kirain tinggal slonong boy aja.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener. aku juga surprise aja CS nelepon aku dan nanya apa benar aku masih ada di tempat. hehehe... aku kira aku dikadalin supir yang kabur gitu aja. dah gemes dan kesel aja. Eh.. nggak jadi. Malah berbalik jadi senang dan puas pake aplikasi mybluebird ini.

      Hapus
  3. Aku juga suka BlueBird tp kok ada aja supir yg bikin hati penumpang ga nyaman...

    BalasHapus
    Balasan
    1. cuma sekali itu aja sih nemu supir kek gitu. Kayaknya dia emang belum hafal jalan jakarta dan masih ... kedaerahan gitu deh perangainya. Mungkin dia juga nggak ngeh bahwa dia bisa ditracking oleh kita dan oleh kantor tempat dia kerja di bluebirdnya.Allahu'alam

      Hapus
  4. Wah lucu ceritanya, tapi sayang di tempatku gak ada taksi. N sukses ya Mbak Ade Anita untuk lombanya :-)

    BalasHapus
  5. Allah maha baik yah, kekecewaan mba Ade langsung diobati. hehehe Pengalaman. Aku pun alhamdulillah belum punya mobil sendiri jadi kemana-mana ngojek cantik alias bawa motor. Untuk berangkat agak jauh dan kalo cuaca kurang mendukung ditambah bawa Vito aku milihnya naik taksi biar praktis dijemput dan pulang pun diantar sampe depan rumah, dari awal ada bluebird ga pernah kecewa sama pelayanannya. Hehehe

    Sukses lombanya ya mba, ceritanya oke bangettt...

    BalasHapus
  6. Asyeek Bluebird makin kece ya, ngga boleh ketinggalan sama taxi berbasis app yg lain ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Bluebird terus bebenah dan berinovasi

      Hapus
  7. Wah BlueBird sudah ada app nya ya, tambah keren nih. Aku kalo naik taxi di Sby, juga pilih taxi BlueBird, rasanya lebih aman dan nyaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bluebird sudah ada di beberapa kota di seluruy Indonesia ya...mantap

      Hapus
  8. Aku sudah pakai aplikasinya. Servisnya memang Ok dan ternyata argonya juga turun.

    BalasHapus
  9. Bluebird gak nyampai ke rumahku wkwk..kampung banget ya rumahku. Hiks..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serius Leyla bluebird gak nyampe ke cimanggis?

      Hapus
  10. Beberapa kali pake aplikasi my blue bird pas mau pulang kampung so far so good. Mau ikutan juga ah.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tamggal 22 detlen ika. Jangan lupa ikutan

      Hapus
  11. Wah aplikasi bluebird sangat meebguntu

    BalasHapus
  12. Wah aplikasi bluebird sangat menguntungkan.Andai di Kudus ada ya☺☺☺sukses untuk kontesnya y mbk

    BalasHapus
  13. aku belum pernah nyoba appnya :p biasnaya tlp langsung hahaha. boljug nih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pake aplikasi ini lebih cepat respon drpd nelpon ke cs

      Hapus
  14. Wah asyik dong kalau gini ya. Aku juga lebih percaya sama blue bird di banding taksi liar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku belum pernah nyoba taksi online plat hitam. Ragu dengan keamanan mereka.

      Hapus
  15. Aku juga suka pake aplikasi ni kalo pas ga bawa mobil kekampus. Cepet banget respondnya dan ga riweuh jg kalo butuh taxi dmn pub tinggal buka deh.
    Goodluck mbak

    BalasHapus
  16. tak perlu antre atau kelamaan nunggu taksi pas kbetulan pergi kmana gitu ya mbak. Cukup hubungi bluebird lewat aplikasinya. :D

    BalasHapus
  17. Blue bird mmg sangt mmbantu... responnya cepet. Sayangnya di byl gg ada...

    BalasHapus
  18. Waah, enak ya bisa curhat dan ketemu solusinya. Aku tiap kali butuh taxi milihnya juga blue bird , nyaman lah nyopirnya :)

    BalasHapus
  19. naaa kalo pake aplikasi gak usah ribet2 lg, ceki2 supir, plat, bikin tenang hati

    BalasHapus
  20. Duuuh, ngasih kenyamanan dan kepercayaan banget ya Bluebird dari dulu hingga sekarang :D

    BalasHapus
  21. Keseeel banget pasti yah Mbak, udah nunggu lama tp si pak Supir itu malah gak dapat rumah Mbak. Kayaknya sih dia malu bertanya makanya sesat di jalan.
    Untung besoknya dapat pak Supir yg baik hati yah Mbak.
    Minimum payment Bluebird 20.000 yah Mbak, waktu kemarin ke Jkt jg gtu padahal deket banget tempatnya hihihih

    BalasHapus
  22. Saya selalu naik blue bird kalau dijakarta... Dulu, kadang ada yang emang supirnya minta pay minimum kadang ada juga yang kalau dikasih sesuai argo karena deket misal 8000 saya kasih 10.000 gitu mau hehehe...

    BalasHapus