DIY: Topeng Kertas

[Parenting]  Kurun waktu 3 tahun belakangan ini, ada sebuah trend yang diberikan oleh pasangan pengantin yang mengadakan acara resepsi di gedung-gedung bagi para tamu undangannya. Yaitu, pemberian fasilitas untuk mendapatkan foto studio. Biasanya, tiap undangan mendapat 1 kupon foto studio. Berarti, tamu undangan tersebut mendapat kesempatan untuk membuat 1 potret di studio mini yang disediakan di dalam ruangan resepsi.
Dulu, kira-kira 3 tahun yang lalu, waktu pertama kali mendapat undangan foto studio ini, aku rada-rada bingung sebenarnya. Karena, di depan tempat pemotretan bertebaran benda-benda yang digelar begitu saja. Aku kira itu properti untuk latar belakang Foto. Tapi, ketika sedang mengantri, aku jadi tahu bahwa benda-benda itu bisa dipakai sebagai aksesoris bagi mereka yang akan dipotret.

Benda-benda itu seperti topi bajak laut, topeng, topi tukang sulap, topi lebar, payung tasikmalaya, payung encim, kumis raksasa, kacamata raksasa, bunga kertas, kalung kerang dari gabus, marka jalanan dari gabus, marka cinta dari gabus, dan macam-macam deh. Lucu-lucu sih. Jadi serasa seperti sedang ada di film anime.

Sekarang, budaya baru dalam resepsi pernikahan itu sudah menular di nyaris semua acara pertemuan. Khususnya acara reuni. Ini foto yang aku buat dengan teman-temanku ketika kami mengadakan Reuni Perak SMA 8 Jakarta di Jakarta Convention Centre:


Nah. Kemarin, putri bungsuku terlambat pulang sekolah.
Biasanya, pukul 14.30 dia sudah muncul di hadapanku yang sedang menunggu dia di kantin sekolah. Setiap hari aku memang antar jemput sendiri putriku ini. Jika mendekati pulang sekolah, aku menunggu dia di kantin sekolahnya.

Karena sudah lewat pukul 14.30 dia belum muncul juga; akhirnya aku pun menyusul dia ke kelasnya yang ada di lantai 3 (fiuh). Di sana, putriku sedang ngedeprok duduk di atas lantai bersama dengan teman-temannya. Mereka sedang kebingungan bagaimana caranya membuat topeng kertas. Topeng kertas yang ingin mereka buat persis seperti topeng-topeng fancy yang disediakan sebagai properti jika ingin foto studio. Jadi, bukan topeng yang menutupi seluruh kepala seperti helm.

Wah. Yang namanya kerajinan tangan tuh, makananku sepertinya. Aku dulu suka mengerjakan kerajiann tangan (dan sepertinya bakat ini menurun ke putri keduaku; bukan ke yang bungsi ini). Jadilah akhirnya aku ikut duduk di lantai bersama dengan teman-teman putriku dan memberi penjelasan ringan bagaimana cara mudah dan praktis membuat topeng kertas. Setelah itu, karena hari semakin sore, jadi pekerjaan bisa dilanjutkan di rumah. Kan yang penting dasar-dasar pembuatannya sudah pada mengetahui terlebih dahulu.

Nah, sekarang ini cara membuat topeng kertas.

DIY (do it yourself) TOPENG KERTAS

Bahan yang harus disiapkan:

- Kertas biasa (yang bekas saja; tidak harus kertas baru).
- Karton
- Kertas origami
- Preferator
- Lem
- Karet

Cara membuatnya:

1. Bentuk dulu pola topeng yang diinginkan di atas kertas biasa 

2. Jiplak kertas ini di kertas karton, buat 2 pola jiplakan yang sama persis. Gunting

3. Buat lubang untuk matanya

4. Tempelkan kedua karton itu hingga keduanya rekat jadi 1 buah topeng (kenapa 2 ditempel jadi satu? Karena ini untuk mencegah agar kertas karton tidak cepat robek ketika nanti tertarik oleh karet 

5. Buat banyak kertas kecil-kecil yang akan ditempel di topeng karton dengan bantuan preferator. Atau bisa juga membuat banyak corak kecil-kecil bunga, daun atau apa saja.

6. Tempelkan satu persatu sesuai dengan pola corak yang diinginkan untuk topeng.

7. Setelah terisi penuh, baru masukkan karet gelang yang dironce satu demi satu untuk menjadi tali karet yang akan bisa dipakai agar topeng melekat di wajah.




jadi deh tugas sekolah putriku ini. Ini hasilnya. 

Catatan ade anita : namanya juga anak-anak ya. Waktu diminta untuk memikirkan corak topeng yang akan dibuat, putriku ini ingin membuat Two Faces. Yaitu, 1 wajah tapi punya 2 muka. Lebih tepatnya 2 ekspressi.

"Gimana sih, ibu nggak ngerti.""Iya.. aku maunya ada 2 suasana gitu. Yang kiri pelangi, matahari dan awan. Yang kanan hujan, mendung dan petir."
(aku berkerut. Bingung. Oke. Kata orang, imajinasi anak itu harus didukung karena itu pertanda dia kreatif. Tapi... bingungin nggak sih imajinasi putriku ini?)

"Ibu nggak ngerti ah.""Atau gini aja. Yang kiri lagi nangis. Ada air mata, terus matanya turun. Yang kanan lagi ketawa, terus ada bintang dan pelangi di matanya."
(Toeengggg. Aku makin bingung. Jadilah aku mengajak putriku ini untuk browsing dan melihat-lihat topeng yang pernah dibuat oleh orang-orang dan dishare di internet. Memang ada banyak sekali yang dia maksud. Seperti topeng Phantom the opera, itu 2 wajah, yang kiri putih yang kanan hitam. Lalu ada juga yang satu bergliter sehingga terkesan glamour, yang sebelahnya lagi warna-warna suram. Perlahan, aku mulai mengerti apa yang ada di dalam imajinasi putriku ini).

"Ya sudah. Terserah kamu deh buatnya gimana. Nanti kalau sudah selesai ibu lihat ya."
Dan akhirnya, ternyata dia membuat 2 corak berbeda untuk topengnya. Yang satu bunga-bunga mewakili musim bunga. Dan yang satu pelangi mewakili musim hujan.

"Bu... nanti kapan-kapan, kita buat lagi ya topeng yang lain. Yang ini biar buat dikumpulin tugas sekolah saja. Aku mau buat lagi yang motif lain buat main-main di rumah.""Oke."

Jadi, catatanku adalah: jika anak sedang berimajinasi, meski kita sebagai orang tua kadang sulit memahaminya, biarkan saja. Dukung saja. Tidak usah dilarang. Karena imajinasi yang dipangkas sebelum berkembang bisa menghalangi tumbuhnya kreatifitas. Hanya saja, tetap ketika mendampingi kita memberi masukan pada anak kita apa yang lazim dilakukan oleh orang lain, dan memberi gambaran tingkat kesulitan yang akan dia hadapi. Karena, biar bagaimanapun yang namanya anak-anak belum memilliki pengalaman meski ide-idenya berlimpah. Sementara kita sebagai orang tua, sudah punya pengalaman, meski ide-ide segar kita mungkin sudah tidak terlalu segar lagi. heheheheh.

11 komentar

  1. Anakku juga lagi senang bikin topeng kertas. Kalo beli mahal juga, 30 rb an, tp dibiarin aja. Cepat bosan.

    BalasHapus
  2. Nyobain ah bikin ginian, topengnya lucuuu

    BalasHapus
  3. lebih irit dan kreatif bikin sendiri topengnya ya, pakai bahan yang ada di rumah

    BalasHapus
  4. Aah keren, aku jg dulu pernah bikin topeng kertas :D

    BalasHapus
  5. kaya princess yg mau ketemu pangeran hiihi

    BalasHapus
  6. Hihi Hawna Hawna ... untung ibunya keren, bisa memahami dengan baik

    BalasHapus
  7. Hihi Hawna lucu, kreatif habis kayak ibunya.

    BalasHapus
  8. Topengnya lucu ... Jadi inget dulu pas kecil sering bikin toprng buat adikku. :D

    BalasHapus