[Lifestyle]  Waktu aku ikut acara Fun Blogging 8 pada tanggal 19 Desember 2015 di Jakarta, ada sebuah nasehat yang sepertinya tidak bisa dilupakan begitu saja. Nasehat itu adalah pentingnya melakukan Blog Walking.

"Kalian harus melakukan blog walking. Dan jika melakukan blog walking, pilihlah identitas komentar yang Nama-URL. Kenapa? Karena kedua pilihan identitas komentar ini berguna untuk meninggalkan jejak bukan hanya di blog teman yang sedang kita kunjungi ini. Tapi juga jejak untuk diditeksi oleh mesin pencari google. Gunanya, ada banyak sekali gunanya. Salah satunya, blog kita jadi terindeks oleh mesin pencari Google dan DA kita bisa naik nilainya. Bahkan meski chapcha yang diberikan karena memilih identitas komentar yang Nama-URL ini susah-susah, nggak apa-apa. Coba saja, yang penting blog walking lalu tinggalkan jejak lewat Nama-URL."


Begitu salah satu pesan dari Guru Fun Blogging Ani Berta di acara tersebut.

(untuk lebih lengkapnya tentang Fun Blogging 8, bisa dibaca di : Dari Hobi Menjadi Profesi? Bisa.)

Ada satu nama yang direkomendasikan oleh para guru di Fun Blogging. Yaitu nama blogger yang rajin melakukan blogwalking kemana pun dan kapan saja. Bahkan blogger yang satu ini, tidak peduli apakah blog yang dia datangi kelak akan melakukan kunjungan balik atau tidak ke blog dia. Blogger ini juga tidak ambil pusing apakah namanya akan diingat oleh blogger yang blognya sudah disinggahi atau tidak.

Kebetulan, karena aku berada satu group ngerumpi dengan blogger yang disebut-sebut sebagai contoh blogger yang senang melakukan blogwalking dengan ikhlas, aku bangga dong. Blogger yang dimaksud adalah Lidya Fitrian (nama blognya: Ruang Menulis Lidya alias  http://www.lidyafitrian.com/).

Di group ngerumpi kami  di group Whats App, yang namanya Em(b)ak Ceria, lidya memang sering dipanggil sebagai Ratu Blogwalking. Tanpa diminta lagi, dia sudah melakukan kunjungan ke blog tiap-tiap anggota group.

Dulu, waku kami baru saja berkumpul di group whats app Emak Ceria (masih emak, dan formasinya masih lengkap: yaitu mereka yang tergabung di 50 semifinal Srikandi Blogger KEB 2014), Lidya pernah bercerita bahwa dalam sehari dia bisa melakukan blogwalking sebanyak minimal 20 blog dalam sehari.

Ketika aku baru saja membuat Blog baru, Lidya menasehatiku ketika aku ragu apakah aku mampu mengejar DA rank 20 dalam beberapa bulan.
"Bisa mbak. Blog baruku itu bisa mencapai DA 25 dalam kurun waktu 3 bulan saja. Yang penting blogwalking saja sebanyak mungkin setiap hari. Dan rajin posting. setiap minggunya."

Lidya mengaku bahwa handphone itu, memang nyaris selalu ada dalam ganggamannya. Sambil nunggu anak pulang sekolah, di parkiran motor dia melakukan blogwalking. Sambil antri ATM, dia juga blogwalking. Sambil menunggu masakan mendidih, dia blogwalking lagi. Sambil menunggu anaknya mengerjakan soal-soal pelajaran yang dia berikan, dia juga blogwalking.

"Apa nggak ada kerjaan ya dia? Ih, pasti deh rumahnya dah dirapihin sama pembantu, dan kemana-mana bawa mobil. Makanya banyak waktu luang buat ngelakuin itu semua." (mungkin ini komentar yang demen nyinyirin orang). Nah, hebatnya lagi nih; ternyata Lidya ini sehari-harinya tidak punya ART alias asisten rumah tangga alias pembantu rumah tangga. Dia juga nggak punya mobil jadi kemana-mana naik kendaraan umum atau motor.

Hanya saja memang, suaminya mendukung penuh kegiatan dia untuk melakukan kegiatan sebagai blogger. Itu sebabnya dia sering menghadiri acara blogger di banyak tempat dengan tenang dan bisa melakukan aktifitas blogging-blogwalking-build net working with others blogger.

Dan Lidya Fitrian ini juga paling rajin nongol di group ngobrol whats app Em(b)ak Ceria. Sebenarnya, dia punya satu julukan spesial lagi di group, tapi julukan ini rahasia sih. Cuma anggota group kami saja yang tahu. Privat banget chyin.

Ada 5 Hal yang Aku Sukai dari Lidya Fitrian:

1. Dia nggak pernah pelit berbagi informasi.

Entah itu informasi tentang job review, tentang lomba, atau gosip terkini, atau jika ada  pembukaan lowongan content writer, atau penawaran untuk menghadiri gathering.

2. Dia juga nggak marah jika kita ganggu lewat japri untuk urusan yang bersifat pribadi, kapanpun. 

"Lidya... jadi cara ngitung pangkat kuadrat itu gimana yang mudahnya? Tolong tulisin dong caranya." (ini urusan sekolah sih. Anaknya Lidya kelas 4, tapi pintar di pelajaran matematika. Sedangkan anakku kelas 5, dan kebetulan aku sering lupa cara paling mudah mengajarkan matematika).
"Lidya... tolong cek-kin DA ku dong. Kok aku error mulu ya pake hape."
"Lidya... aku mau minta tolong buatin domain buat blog baruku ya."

"Mbak Ade, bagi alamatnya. Mbak memenangkan kuisku."
"Eh? Kuis apa? Aku lupa."
"Kuis waktu itu loh mbak."
(tuh, dia yang japri aku untuk mengingatkan jika aku lupa hadiah yang belum aku ambil)

hadiah kuis kecil dari Lidya yang aku menangkan di group Em(b)ak Ceria.

3. Dia juga senang ngobrol dan orangnya nggak cepat tersinggung. Murah senyum gitu deh. 

Jadi, kita melemparkan topik apa saja, dia selalu hadir untuk menimpali. Meski jika mengetik selalu irit kalimat sih.
"oh.. masa sih?"
"iya sama."
"ah, nggak juga."
"aku sudah sampai. Turun kereta duu ya."

Amat jarang aku  menemukan Lidya ngobrol sampai satu paragraf yang terdiri dari 2 atau 3 kalimat di dalamnya deh, setiap kali membaca komennya.

4. Nah, ini yang aku banyak belajar dari Lidya: Tulisan yang dia ikutkan di sebuah lomba, sering terpilih untuk menang. 

Isinya memang tidak seheboh tulisan blogger-blogger lain yang penuh dengan infografis yang kece badai, atau dihiasi dengan foto edit yang heboh dan ngejreng. Tulisan Lidya selalu sederhana. Tapi, jika kita baca, isinya tulus, jujur, tapi lengkap dan semua poin yang diminta oleh panitia ada semua. Poin-poin  ini yang aku pelajari dari tulisan Lidya (*siapa tahu aku juga bisa terpilih menjadi menang terus tulisan buat lomba blogku).

Jadi poin-poin yang aku petik dari tulisan Lidya yang selalu meraih kemenangan itu adalah:
"Nggak usah heboh, nggak usah rame, nggak usah nempelin kesusahan demi meraih simpati pembaca, nggak usah repot dengan foto-foto yang bikin orang kagum, nggak usah baper jika ngak ada yang komen, nggak usah dendam jika nggak dikunjungi balik, nggak usah kesal jika ternyata kalah, nggak usah sirik jika orang lain menang, nggak usah menghias-hias tulisan biar rame.
Karena yang penting itu adalah: content, content, content dan sekali: content."

Makanya, aku sering tuh, jika ikut lomba blog, aku ngecek apa lagi kekurangan yang belum aku ceritakan di tulisanku dengan melihat tulisan Lidya.  hahahaha... soalnya aku sering lupa, "Eh, panitia mintanya apa saja ya?"

5. Terakhir, kelebihan Lidya yang aku sukai adalah, dia tidak pernah menganggap peserta lain yang ikut di lomba yang juga dia ikuti sebagai kompetitor. 

Jadi, dia sering malah mengingatkan kita apa yang masih kurang.
"Mbak Ade... mbak belum masukin backlink."
"Mbak Ade... back linknya nggak bisa diakses."
"Mbak Ade... ada typo di tulisannya."
"Mbak Ade.... Ade Ade Aje." (yang ini bukan omongan dia, ini aku aja iseng nulis disini.. hahahaha).

 Kadang, ketika aku sedang tidak percaya diri untuk ikut sebuah lomba, Lidya langsung japri aku.
"Mbak, kok nggak ikut lomba itu."
"Eh? Nggak ada ide."
"Ikut saja mbak. Kelebihan embak justru karena embak punya pengalaman sendiri. Orang lain cuma baca brosur atau riset internet. Ikut saja mbak."

Teman yang baik kan Lidya ini? Sebaik temannya juga sih (maksudnya aku.. buahahahaha).

Berhubung nggak ada foto katanya hoax, tapi Lidya minta agar fotonya tidak usah ditampilkan, jadi aku tampilkan saja deh foto group Em(b)ak Ceria yang baru. Ini group ngobrol kesukaan aku di whats app nih. Kenapa? Karena talking can be fun if you have your trully friend beside you.