Dari Hobi Menjadi Profesi? Bisa!

[Lifestyle]
 Mengawali tahun 2016 ini, aku ingin menuliskan sesuatu yang aku sukai. Dia adalah menulis. Hobi yang sudah aku miliki sejak aku masih duduk di bangku sekolah dasar. Yaitu ketika waktu malam buatku semakin larut karena disibukkan dengan kegiatan menulis semua pelajaran sekolah.

Menulis bagiku adalah terapi untuk memacu ingatan agar bisa mengingat banyak hal.  Apa saja, khususnya pelajaran sekolah. Ketika semua orang sudah jatuh tertidur, aku masih berkutat dengan kegiatan menulis ulang semua pelajaran sekolah di buku tulis. 


Menulis ulang segala sesuatunya adalah  caraku untuk mengubah dari informasi yang bersifat short term memory (ingatan jangka pendek atau sementara) berubah menjadi informasi yang bersifat permanen atau ingatan jangka panjang (long term memory). Dan kegiatan menulis ulang segala sesuatunya ini  membuatku menggemari kegiatan menulis.

Lalu, sebagaimana semua hobi, muncullah tuntutan untuk bisa melakukan lebih terhadap hobi tersebut. Bagiku, hal itu mulai tumbuh dengan cara menambahkan imajinasi dalam beberapa informasi yang aku kumpulkan.

Yup. Ketika aku duduk di bangku sekolah menengah, aku mulai bereksperimen untuk menulis cerita fiksi. Tapi belum berani mengirimkannya ke media cetak. Masih sebatas saling tukar cerita dengan sahabatku. Lalu berkembang menjadi keberanian untuk menulis berbagai artikel ringan di majalah dinding.

Saking gemarnya membuat tulisan artikel a la- a la, aku dulu bahkan berani menerima bayaran jika ada anak lain yang malas membuat makalah tapi punya uang banyak. Mereka tinggal memberiku upah, lalu dengan senang hati aku buatkan mereka sebuah makalah. Tapi tetap belum berani mengirimkannya ke media cetak. Lagipula, aku termasuk anak yang hobi menulis tapi tidak hobi membaca.

Mulai berani mengirimkan ke media cetak itu justru muncul ketika aku sudah menikah. Yaitu ketika ada sebuah lomba menulis cerita anak yang diadakan oleh Majalah Bobo dan permen Padle Pop. Untuk pertama kalinya aku menerima sertifikat sebagai 50 cerita terbaik. Jangan ditanya gimana senangnya.

Pengalaman di atas, memunculkan kegemaran baru:  menulis untuk diikut sertakan dalam lomba kepenulisan. Kalah: ikut lagi. Nggak pernah menang: tetap ikut lagi. Tidak pernah jemu dan putus asa. Diselingi dengan kesibukan menjadi ibu rumah tangga muda di negeri orang (Australia).

Ketika akhirnya aku pulang kembali ke Indonesia di awal milenium baru, aku mulai kenal dengan internet.

Perkenalan dengan internet ini  justru membuatku mulai rajin mengirimkan tulisan opini atau urun rembug ke milis-milis yang di awal tahun 2000an masih marak. Beberapa orang yang menyukai gayaku menulis lalu mengajakku untuk menjadi content writer di beberapa website. Ada website Myquran.com, Al Ghuraba, dan akhirnya tahun 2002 aku secara eksklusif menjadi admin sekaligus pengasuh beberapa rubrik merangkap content writer di kafemuslimah.com.

Setelah 10 tahun malang melintang di website kafemuslimah.com, tahun 2012 kafemuslimah.com secara resmi ditutup. Bubar. Dan aku pun mulai intensif menuangkan hobi menulisku di notes-notes facebook dan kembali gemar berburu lomba menulis dan audisi antologi. Aku sempat diajak untuk menjadi content writer di website  The Indonesia Writers. Hingga suatu hari aku membaca tentang audisi untuk menjadi Srikandi Blogger yang diadakan sebuah Group Komunitas (KEB).

Menjadi Blogger 

Blogger? Apa tuh? Waktu itu aku belum mengerti sepenuhnya apa itu blogger. Tapi secara garis besar pengertiannya adalah mereka yang menulis segala sesuatunya di media blog pribadi. Dan mulailah babak baru, serius mengisi blog pribadiku dengan aneka tulisan. Segala macam persoalan teknis perbloggan aku pelajari sambil jalan. Gara-gara diharuskan untuk aktif menulis di blog sebagai syarat ketika menjadi kandidat 50 besar Srikandi Blogger, aku mulai rajin menulis di blog. Fokus menulis di blog. 

Ketika ternyata aku kalah melaju di ajang Srikandi Blogger itu, paksaan untuk rajin menulis di blog sudah membuatku jatuh cinta dengan kegiatan blogging. Apalagi, aku mulai memenangi beberapa lomba blog. Meski bukan hadiah utama, tapi tetap saja menyenangkan. 

Tahu nggak? Ternyata, sekarang dunia blogging sudah menjadi sebuah profesi tersendiri. Yaitu profesi seorang Blogger. Profesi dalam arti, seorang blogger bisa mendapatkan penghasilan dari kegiatannya menulis di blog. Hal ini baru aku sadari di tahun 2014 lalu. Yaitu ketika seorang blogger  senior menulis status di facebook bahwa pencapaian dia selama setahun sudah terpenuhi, yaitu memperoleh penghasilan sebesar 35 Juta setahun dari kegiatan blogging.

Wah. Kok bisa? 
(nelen air liur... ngences saking mupengnya pas baca status dia di akhir 2014). 
Gara-gara status ini, aku jadi mencanangkan bahwa tahun 2015 aku akan berusaha untuk setidaknya mendapatkan separuh dari pendapatan yang didapat oleh blogger idolaku itu.

Lalu mulailah babak pencapaian baru dalam menulis: blogging.
Dalam rangka belajar menulis kalimat pendek yang efektif, aku ikut group flash fiction.
Dalam rangka belajar menulis cerita yang membuat nyaman pembaca: aku ikut beberapa kelas menulis online.
Dalam rangka belajar mengubah tampilan blogku agar terlihat menarik: aku mengubah templatenya.
Dalam rangka belajar agar blogku bisa lebih oke: aku ingin ikut Fun Blogging.
Tapi, yang terakhir ini bukan perkara mudah. Karena yang ingin mendaftar ikut Fun Blogging itu waiting listnya panjang.  Dan belum tentu diadakan di Jakarta. Karena Fun Blogging menyapa di banyak kota besar.
Bulan November pertengahan, barulah ada kepastian, bahwa aku bisa ikut Fun Blogging 8 di Jakarta.
Alhamdulillah.

FUN BLOGGING 8: Dari Hobi Menjadi Profesi


Acara pertama diisi oleh Haya Aliya Zaki. Dia ini penulis yang serba bisa. Profesi awalnya adalah dosen di bidang ilmu kesehatan. Prestasinya seabreg-abreg di bidang kepenulisan. Yang menarik adalah, Haya di awal dia memberi materi tentang Writing Great Content, Haya memberi kami semua sebuah tugas. Yaitu menulis dengan tangan kiri apa saja yang ingin kami dapatkan dari kegiatan blogging. Nanti, katanya, tempel memo itu di pinggir komputer atau sesuatu yang sering dilihat agar bisa menjadi motivasi ketika sedang melakukan kegiatan blogging.

Ini punyaku nih, aku tempel di buku jurnalku (iya, aku masih rajin nulis jurnal yang tulisan tangan memang):




Untuk mendapatkan harapan tersebut, kita bisa melakukan dengan cara memperbaiki konten dalam blog kita. Karena, konten yang baik inilah yang kelak akan membuat kita berterima kasih pada blog kita karena bisa mendapatkan bermacam-macam apresiasi. Haya mencontohkan dirinya sendiri yang memperoleh banyak sekali keberkahan dari kegiatan bloggingnya selama ini. Termasuk dibayar jutaan rupiah atau dollar dan jalan-jalan ke luar negeri gratis.

Untuk membuat konten yang baik dalam postingan blogpost, menurut Haya ada 13 tips. Salah satunya seperti tidak boleh typo, jujur, sesuai dengan minat, perhatikan EYD, dan seterusnya.

Dari materi Writing Great Content ini, ada 3 nasehat yang melekat dalam kepalaku. Yaitu:

"Sesungguhnya, "nafas" blog kita adalah konten." (quotes dari Bang Win)


"Tulislah draft pertamamu dengan perasaan lalu tulis ulang draft itu dengan pikiranmu" (quotes dari film Finding Forrester).
Materi kedua, diberikan oleh Shinta Ries, Advancing Your Blog Platform.  Shinta Ries memaparkan tentang prinsip-prinsip SEO secara basic. Seperti bagaimana membuat keyword, bagaimana membuat permalink yang bersahabat dengan mesin pencari google, dan sebagainya. Dan juga hendaknya kita menulis setidaknya 1 tulisan dalam sepekan sebuah tulisan yang memenuhi kehendak dari mesin pencari google. Dengan begitu, blog kita bisa terindeks oleh mesin pencari google.

ini fotoku bersama dengan salah satu peserta Fun Blogging terjauh : dari Yogyakarta. Kami termasuk peserta yang datang paling pagi loh.



Dan ini quotes yang nempel di kepalaku : 



Materi terakhir diberikan oleh Ani Berta, dengan judul materi How To Monetize Your Blog Through Branding. Ani Berta ini, sebelumnya adalah seorang pekerja kantoran loh. Lalu setelah dia resign dari kantornya, dia menjadi full blogger.

 Hal yang menarik adalah, jika sebelumnya 2 pemateri sebelumnya menganjurkan agar kami mulai mengelola sebuah blog yang bukan berasal dari blog gratisan, nah, Ani Berta ini justru memaparkan peroleh yang dia dapatkan dari berkah ngeblog dari blognya yang gratisan. (Nah loh, jadi mesti memakai platform berbayar atau memakai platform gratisan nih? hehehe. Jawabannya sudah diberikan di pemateri sebelumnya, yaitu kenyataannya, sekarang ini banyak perusahaan yang lebih menghendaki blogger yang memiliki blog mandirilah untuk memasarkan produk atau jasa mereka.)

Menurut Ani Berta, jika diseriusin, memang sebenarnya seorang blogger bisa hidup dari kegiatan bloggingnya. Ani Berta mengatakan bahwa dia, setiap bulan bisa menghidupkan asap dapurnya dari kegiatan blogging. Bahkan, dia dibayar puluhan juta oleh perusahaan atau pemilik brand untuk melakukan kegiatan blogging yang menguntungkan perusahaan tersebut.

Artinya, amat mungkin mengubah dari hobi menjadi profesi. 3 pemateri Fun Blogging sudah membuktikan hal tersebut. Berawal dari hobi mereka (ada yang hobi menulis, ada yang hobi main ngutak ngatik coding computer), akhirnya sekarang mengubahnya menjadi profesi.

Jadi, kalau ada yang bertanya, Dari hobi menjadi Profesi? Jawabnya: Bisa.

Berikut adalah beberapa pekerjaaan yang bisa dilakukan oleh seorang blogger menurut Ani Berta.


Mengapa seorang blogger bisa melakukan banyak hal dan dipercaya untuk menulis banyak hal dan dibayar untuk melakukan hal itu? Ini alasananya:


Jadi, gimana caranya agar bisa memonetize alias ngeduitin blog kita? Ikut Fun Blogging aja deh untuk tahu lebih jelas tentang hal itu. hehehe. Karena asli, setelah selesai Fun Blogging ini, mataku tuh jadi melek dan kepalaku jadi punya banyak rencana terkait dengan peningkatan kegiatan bloggingku. Dan yang pasti, aku jadi makin semangat ngeblog sih. Semangat tapi tidak merasa terintimidasi dengan rezeki orang lain tentunya. Karena satu hal yang aku sadari sekarang, bahwa ngeblog itu adalah sebuah kegiatan yang Fun. Dan #berkahngeblog yang kemudian berdatangan kepadaku (aamiin) adalah bonus dari semua yang sudah aku lakukan dan hadiah dari Allah SWT.

Sekarang,  aku mau cerita bahwa selain pemateri di atas, juga ada bintang tamu yang mengisi acara Fun Blogging 8 ini. Lebih tepatnya mungkin sponsor ya. Yaitu ibu Martha Simanjuntak dari IWITA (Indonesian Women IT Awareness). IWITA adalah organisasi perempuan tanggap teknologi informasi.

Menurut ibu Martha, saat ini ada fenomena dimana ternyata blogger itu melengkapi kegiatan jurnalisme di Indonesia. Antara blogger dan jurnalis, keduanya saling melengkapi informasi yang berkembang di Indonesia. Masalahnya adalah, ternyata 65% konten yang beredari di internet berisi konten yang negatif. Disinilah IWITA menaruh harapan pada para blogger, agar sisa persen lainnya, yaitu 45%, bisa diisi dengan konten yang positif. Khususnya dari para peserta Fun Blogging.

Selain Ibu Martha Simanjuntak, pemateri tamu lainnya adalah dari Sari Husada. Ketika Fun Blogging berlangsung, di saat yang bersamaan, Sari Husada sedang melakukan sebuah lomba blog dalam rangka menyambut hari ibu dengan tema: Aku Ibu Yang Istimewa. Lewat lomba ini, diharapkan para ibu menyadari bahwa dirinya sebenarnya amat berharga. Karena itu amat pantas jika seorang ibu memberikan apresiasi untuk dirinya sendiri, dengan memberikan hadiah bagi dirinya sendiri. Entah itu lewat meluangkan waktu me time, atau pemberian apresiasi untuk diri sendiri yang lain.

Sari Husada juga mempromosikan website mereka. Website ini adalah komitmen Sari Husada untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa Sari Husada peduli pada pemberian Nutrisi Pada Bangsa.

Yap. Itulah kegiatan Fun Blogging 8 yang aku ikuti di tangagl 19 Desember 2015 lalu. Sebuah acara penyegaran buat isi kepalaku banget. Sekaligus mereset ulang semangat ngeblogku agar bisa lebih baik di tahun 2016 ini dan tahun-tahun berikutnya.

Eh... siapa tahu loh, apa yang aku tulis di kertas kecil berwarna kuning, yang ditulis dengan susah payah dengan tangan kiriku itu, bisa aku dapatkan. Hayuu ah di-aamiin-kan saja.
Aamiin.

Dari Hobi menjadi Profesi? Bisa!... yakin saja.

foto ramai-ramai  ketika selesai acara (foto dari sini)

A photo posted by Ade Anita (@adeanit4) on


33 komentar

  1. Aamiiiin untuk semua doamu mbaaa.. Duuh jadi pengen ikutan FB jugaaa.. Ilmu er keseruannya itu asyiiikbangeeet

    BalasHapus
  2. Ngga hobi baca? *kok samaan?* hahaha Tapi, baca tulisan teman di blog, aku suka. :)

    Aku pingin banget ikutan FB ini, kalau menunggu di Banjar aja, kira2 sampai sini ngga ya. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin siapatahu FB diadain di kota terdekat dengan banjar..ikut saja. Asyik loh ini

      Hapus
  3. Pengiiin banget ikutan fun blogging. Moga nanti ada diadain di Balikpapan dan waktunya pas bisa ikut acara :D

    BalasHapus
  4. Di Malang kapan nih fun blogging? Mupeng banget

    BalasHapus
    Balasan
    1. jika memang banyak mungkin suatu hari team FB akan bertandang ke Malang.

      Hapus
  5. waduh, kogk sama ya mbak.
    saya kalau lihat stat yang begituan juga pengen.
    semoga tahun ini bisa ngerasain hasil dari ngeblog.
    amiin...

    BalasHapus
  6. Haha.. aku juga, suka nulis tp ngga hobi baca. eh tapi dirimu mah tulisannya baguuss, novel aja banyaaak. suksees iih, apalagi setelah ikut FB8.Makin bersinar yooo. Lomba NUB nya udah berakhir yaa, aku kok kudet. hiks

    btw, itu foto kita kayak abis belanja beneran. wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah. lomba NUB yang menang mak Irul... Me Time dengan memanah.

      Hapus
  7. Beruntung sekali kita bisa bertemu lewat kegiatan ngeblog ya, mba' Ade :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya benerrr.... jadi kenal dengan miss rendang deh aku

      Hapus
  8. Amin atas catatan di kertas kuning itu :) terima kasih telah berbagi ilmunya mbk Ade, siap diterapkan :) semog aku pun bisa berjut-jut hehhee

    BalasHapus
  9. Ngiik, itu tentengan kenapa banyak banget? :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaaa... goodie bag dari fun blogging emang banyak. jadi berasa kayak belanja

      Hapus
  10. Balasan
    1. eh... dirimu aku lihat ada di daftar tapi kenapa aku cari nggak ada? berhalangan hadir ya?

      Hapus
  11. Wah makasi sharingnya mba ade. Bermanfaat sekali. Ga sabar nunggu fun blogging di medan

    BalasHapus
  12. pengen banget bisa ikut kegiatan bermanfaat ini, tapi sepertinya FB gak bakalan sampe di sulawesi tenggara :(

    BalasHapus
  13. habis belajar belanja ya Mbak? heheee. senang bisa ketemu Mbak Ade yang ceria dan baaaaik banget. Belajarnya jadi seru dech,

    BalasHapus
  14. paling suka sama quote-nya Bang Win,"Sesungguhnya, "nafas" blog kita adalah konten."
    kalo yang saya alami selama ini juga begitu, kalo konten blog kita bagus, pembaca akan betah, kalo udah betah mereka pasti bakal balik lagi ke blog kita

    BalasHapus
  15. Kemarin ketemu Mbak Ade tapi belum ngobrol panjang kali lebaaar. Gegara baca ulasan ini jadi kepo tulisan yang lain :)))

    BalasHapus
  16. dulu aku gak ngerti loh mbak ghost writer itu apa :)

    BalasHapus
  17. dulu wkatu pertama kali ngeblog, syaa gak membayangkan kalau blog isa jadi profesi. Setalah merasakannya, ternyata memang asik :)

    BalasHapus
  18. Eh, kita adalah tiga orang datang pertama kali dan pagi sekali yah mbak Ade di Fun Blogging 8.

    Pantas artikelnya keren sudah melanglang buana di dunia penulisan. Tapi ada satu pertanyaan yang membuatku ganjal, bagaimana bisa senang menulis tidak begitu senang membaca? Biasanykan senang menulis karena senang membaca dan banyak kata atau diksi yang membuat seorang blogger lincah dalam menari di keyboard laptop.

    Seneng bisa kenal mbak Ade nama saya Dede he he :)

    BalasHapus
  19. jika mbak ade orang yang pertama datang, maka saya adalah orang yang terakhir datang.. telat.. kebiasaan buruk :(..

    BalasHapus
  20. Waaa, ngeblognya udah lama ya, Mba Ade ini.
    Hebat ih..
    Salut sama peserta yg dari Yogya.

    BalasHapus
  21. Jadi pengen ikutan fun blogging deh ...

    BalasHapus
  22. Memang kalo pekerjaan dari hobi itu akan jauh lebih menyenangkan dan tidak membosankan. Karena kita seperti menjalankan hobi daripada bekerja. :)

    BalasHapus