Perlengkapan Rumah Yang Harus Diawasi Agar Aman Bagi Balita dan ABK

[Parenting] Beberapa belas tahun yang silam, anak salah seorang saudara jauhku meninggal dunia. Dia seorang anak berkebutuhan khusus.
Innalillahi wa innailaihi rajiun.
Penyebab kematiannya? Kecelakaan yang terjadi di dalam rumah.


Begini ceritanya.
Jadi, dalam kesehariannya, karena kedua orang tuanya bekerja, maka anak ini diasuh oleh neneknya, dan seorang pengasuh pribadi. Tapi, suatu hari pengasuh pribadi ini pulang kampung. Karena hanya izin pulang kampung beberapa hari saja, maka keluarga ini tidak mengambil pengasuh pribadi yang baru. Toh ada nenek di rumah yang bisa dititipi.

Hingga suatu siang, si nenek yang kelelahan jatuh tertidur. Tapi, anak yang harus dijaganya tidak ikut tidur. Dia berjalan merangkak ke sana ke mari. Hingga akhirnya dia merasa haus. Lalu dia melihat dispenser.

Ternyata, selama ini anak ini belajar bahwa orang-orang sekitarnya selalu minum dari air dispenser ini. Ada keran yang tinggal diturunin ke bawah dan air akan mengucur keluar. Maka, anak ini pun merangkak menuju ke dispenser. Meletakkan kepalanya di bawah keran air, membuka mulut dan mulai berusaha menurunkan keran air agar air keluar. Hanya saja.... yang diturunkannya itu ternyata adalah keran air panas.

Spontan air panas langsung masuk ke dalam mulutnya, dan langsung mengalir ke tenggorokannya. Anak ini berteriak. Tapi hanya beberapa saat.
Karena tidak lama kemudian dia segera meregang nyawa.
Innalillahi wa innailaihi rajiun.

(untuk alasan keamanan berdasarkan pengalaman inilah dispenser di rumahku bagian air panasnya selalu aku memilih yang model ada tombol penguncinya).

Sebenarnya, ada banyak sekali barang-barang di seputar rumah yang bisa membahayakan keselamatan anak-anak kita. Khususnya pada anak-anak Balita (bawah lima tahun) dan anak berkebutuhan khusus.

Perlengkapan rumah yang harus diawasi agar aman bagi Balita dan ABK:


1. Sakeral Listrik (colokan listrik)


Anak kecil itu rasa ingin tahunya besar sekali. Dan mereka sering penasaran, ada apa di balik lubang kecil yang sering menjadi tempat masuk aneka ujung kepala kabel yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya.



Sebenarnya, adik saya ketika masih usia 2 tahun pernah memasukkan kelingkingnya ke dalam colokan listrik seperti ini. Spontan dia tersetrum. Ibu, yang melihatnya panik dan langsung ingin menarik tangan adik. Tapi, ternyata ibu ikut tersetrum juga. Akhirnya, oleh pembantu rumah tangga kami, tangan ibu dipukul dengan gagang sapu yang terbuat dari kayu hingga tangan tersebut terlempat dari colokan listrik. Alhamdulillah adik dan ibu selamat.

Jadi, jika ada yang sampai tersetrum (naudzubillah min dzaliik), jangan coba-coba melepasnya dengan tangan telanjang. Tapi, gunakan benda yang merupakan penghantar listrik yang buruk seperti dari kayu atau plastik.

2. Sambungan Listrik yang ada di lantai


Nah, ini juga nih, harus diwaspadai. Karena mengandung aliran listrik yang tidak aman bagi balita dan ABK.




3, Botol-botol yang berisi cairan kimia yang biasanya terletak di lantai kamar mandi.


Tidak semua kamar mandi memiliki lemari tertutup untuk menyimpan botol-botol karbol, cairan disinfektan untuk WC, dan aneka cairan yang mengandung bahan kimia lainnya. Anak balita dan ABK yang sedang mengeksplorasi rumah, tanpa sadar sering masuk ke dalam kamar mandi dan bisa tertarik melihat aneka botol dengan bentuk yang lucu dan warna mencolok ini.

WASPADA.
Jika sampai terminum oleh mereka, maka yang harus dilakukan adalah: beri minum segelas susu putih segar (bukan UHT atau bubuk) pada anak. Susu segar bisa menetraliris racun di dalam perut. Setelah itu beri minum  air putih sebanyak-banyaknya pada anak. Tapi, segera pergi ke dokter jauh lebih baik lagi sih.



4. Kipas Angin

Kipas angin yang berputar itu, ujung-ujung kipasnya sering tidak terlihat oleh anak. Tapi keberadaan kipas angin yang berputar sambil menghembuskan angin sungguh memancing rasa ingin tahu balita dan ABK. Lalu, tanpa sadar, mereka mengulurkan ujung jemarinya ke dalam sela-sela jari-jari penutup kipas yang memang muat dimasuki oleh ukuran jari anak Balita dan ABK.

Saran: coba deh cari penutup kipas angin yang terbuat dari bahan untuk kristik. Itu jauh lebih aman sih menurutku.


5. Tombol keran dispenser

Ini dia ide dari tulisan ini keseluruhan. Yaitu keran air panas yang ada di dispenser. Untuk berjaga-jaga, jangan taruh dispenser di tempat yang bisa dijangkau anak balita. Atau, untuk mudahnya, cari model dispenser yang ada penguncinya. Seperti dispenser di rumahku ini. Jadi kalau cuma asal pencet aja tidak akan keluar airnya. Kalau mau air panas, harus diputar dulu kuncinya, baru tekan dan air panas baru akan keluar. In sya Allah ini jauh lebih aman.



Demikian  tips dariku hari ini.

5 komentar

  1. Duh serem banget yah. Ngeri banget bacanya.
    Aku milih gak pake dispenser aja. Toh jarang minum anget2

    BalasHapus
  2. nah itu, aku colokan listrik dipindahin keatas semua skrg

    BalasHapus
  3. Aduh ngeri. Untung semua barang bahaya di rumah sudah diamankan. Dua balita di rumah lagi masa penasaran sama ini itu. Saking parnonya, dispenser rumah sudah gah petnah nyala.Gak bisa air panas. Takuuuut...

    BalasHapus
  4. Innalillahi wa inna ilaihi rajiuun seremnya maaak hiks hiks...iya harus lebih aware terhadap barang2 yang ada di rumah...sudut meja dan perabot yang tajam juga perlu diperhatikan...

    BalasHapus
  5. ya ampuuun mba...bahaya memang yaaa...sekarang enak Bo et Obi udah agak besar, sebelumnya aku juga ekstra hati-hati dengan banyak barang di rumah..

    BalasHapus