Menjelang malam, ketika menunggu Leonardo De Caprio beraksi kembali di film Black Diamondnya di televisi, pada jeda iklan saya membuka facebook lewat hape. Pandangan saya tertuju pada sebuah status yang menurut saya lucu. Begini isinya:
Adrian Kelana:
Regues tengah malam .silahkan menuliskan judul dibawah ini. Semata mata ini untuk melatih ketajaman imajinasi yang digerakan oleh hati.
Dan yang ingin komen kritik maupun saran .sangat saya nantikan dengan kerendahan hati rimba kelana.salam
Saya lalu berpikir, "ini orang iseng banget sih." Tapi, setelah dipikir-pikir, rasanya apa yang dia lakukan sesungguhnya adalah sesuatu yang menakjubkan. Saya melihat ini adalah usaha dia untuk memberi tugas pada dirinya sendiri agar terus menggali potensi yang dia miliki, yang dia sadari benar keberadaannya. Yaitu, kemampuan untuk bisa menulis apa saja dan dalam keadaan apapun.
Bagi saya, yang notabene seorang penulis pemula, apa yang dia lakukan itu terus terang belum bisa saya lakukan. Saya masih terpaku pada mood. Jika ada tawaran menulis, saya masih melihat dulu apa yang membuat tawaran itu menarik untuk diikuti. Biasanya, saya akan ikut tawaran menulis yang mencakup:
- Tema yang saya kuasa (artinya, saya tahu bagaimana saya harus menciptakan tokoh dalam cerita itu dan saya tahu mau apa dengan tema itu. Ini implikasinya, biasanya membuat saya harus berpikir cukup lama terlebih dahulu, lalu dilanjutkan dengan proses perenungan, barulah kemudian bisa menulis).
- Tema dimana saya tahu pasti kondisi bolak baliknya (saya selalu merasa kesulitan jika harus menulis sesuatu yang saya tidak tahu pasti seperti apa kondisi aslinya. ITu sebabnya, sebelum menulis biasanya saya mencari tahu dulu lewat media tentang berita terkait).
- Tema dimana batas imajinasi saya bisa mencakupnya (kadang, imajinasi saya sering harus berbenturan dengan nilai idealis dalam kepala saya. Akhinya, imajinasi saya terbentur dan terkotak. Tapi, sampai detik ini, tidak pernah saya berusaha untuk mendobrak dinding nilai idealis tersebut. Saya terus mempertahankannya. Jadi, sering sebuah tawaran menulis yang saya temui, terpaksa saya abaikan karena saya tidak mau berimajinasi dimana imajinasi tersebut bisa meretakkan dinding nilai idealis yang ada di kepala saya).
- Tawaran itu berasal dari mana (duh, ini bersifat amat sangat subjektif sebenarnya. Seorang penulis yang baik seharusnya tidak boleh memiliki pendapat ini. Tapi demikianlah apa yang saya masih miliki. Saya selalu melihat, latar belakang pengajak.)
- Terakhir, tema tersebut tidak akan menghasilkan persepsi negatif dalam benak orang lain terhadap saya dan keluarga saya (hehe, saya selalu menghindari menulis sesuatu yang bersifat amat sensitif pada orang-orang terdekat saya. Menulis itu adalah hobbi dan proses kreatif, tapi menjaga silaturahim adalah sebuah kewajiban, dan menutupi aib seseorang adalah sesuatu yang seharusnya ditegakkan).
Baik. Kita kembali pada status Adrian Kelana. Pagi ini, 19 maret 2011, pk. 06.27 WIB, saya membuka kembali status Adrian Kelana dan akhirnya terkagum sendiri. Ternyata, dia berhasil memenuhi kebutuhan kreatifitasnya dalam waktu satu malam. Seperti radio yang menyediakan acara permintaan lagu, demikianlah Adrian Kelana memuaskan para pemesan tulisan di statusnya. Berikut jawaban dari statusnya:
Lya Descanova "KETIKA HATI MASIH MENDAMBAKAN CINTA ITU NAMUN CINTA YANG LAIN MENYAPA"
7 hours ago · Like · 1 person
Boru Sasada Siregar Mas aku reques lagi ya...
" Kan ku kenang selalu "
7 hours ago · Like
Ade Anita enyahlah kau dari cakrawala itu
7 hours ago · Like
Evinia Kristanti Sayang untuk Bunda ku..
7 hours ago · Like
Adrian Kelana
@ lya.
@ tersapu cinta yang baru @
jalan ini masih teramat panjang untuk kita lalui
semak belukar telah menoreh luka pada telapak kaki kita
namun kita tetap seayun menuju titik harapan
saat jejak hampir sampai pada tikungan ketujuh
mataku disamun senyum bunga di pinggir jalan
keraguan bergejolak melawan arus
kasih kita tersapu cinta yang baru
by.adrian kelana
7 hours ago · Like · 2 people
Adrian Kelana
@ boru .
@ kan ku kenang slalu @
begitu banyak cerita yang telah kita torehkan
suka duka melebur dalam satu bejana
tanggis tawa yang pernah kita nikmati bersama
namun kini arah telah bersimpang jalan
semua tinggal cerita yang akan ku kenang slalu
by.adrian kelana
7 hours ago · Like · 1 person
Boru Sasada Siregar Thanx ya mas, sempurna....
7 hours ago · Like
Adrian Kelana
@ ade.
@ enyahlah kau dari cakrawala itu @
terlalu lama kau tudung pertiwi dengan selendang dosamu
pandangku samar oleh tingkahmu tuan
kini enyahlah kau dari cakrawala negriku
aku muak mendengar janji palsumu
by.adrian kelana
6 hours ago · Unlike · 2 people
Adrian Kelana
@ evinia.
@ sayang untuk bunda @
bunda, tak mampu aku menghitung tetes tetes kasih yang kau beri
tak sanggup aku mengganti darah yang tertumpah
kini dalam sujud tak henti ku simpul doa buatmu
sebagai sembah bakti sayangku padamu
oh ibundaku tersayang
by.adrian kelana
6 hours ago · Like · 2 people
Andi Nurmiyati Mapangandro Rinduku untuk rimba kelanamu ^_^
6 hours ago · Like
Adrian Kelana
@ andi nur.
@ rindumu untuk rimba kelana @
kau slalu diam menyelam sunyi
menatap dari sebalik awan putih
sesekali tatapmu jatuh di bawah rimbaku
kusambut dengan salam jabat erat jiwaku
saat kabut menyamun pandangmu
ku lihat kau gundah menahan rindu
angin bertanya pada hatimu
kau jawab ada rindu pada bait rimba kelana itu
kini aku yang diam membaca jejak
pantaskah bait purbaku tuk dirindu?
By.adrian kelana
6 hours ago · Like · 2 people
Sepertinya, sebagai penulis pemula, saya memang masih harus banyak belajar dari mas Adrian Kelana dan penulis lain yang lebih senior ya. Hebat sekali beliau.
------------
Penulis: Ade Anita
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar