Anakku Yang So Sweet

[Parenting] Ada banyak sekali hal-hal yang mungkin bagi orang lain dianggap sebagai sesuatu yang remeh temeh, tidak berarti dan sepele tapi bagiku merupakan hal yang wuaaahhh... amat mengharukan. Bisa jadi, mungkin karna pada dasarnya aku tuh orangnya melankolis... atau ya.. gampang tersentuh saja sih. Salah satunya adalah seperti yang dilakukan oleh anak bungsuku.



Setiap kali kami berjalan-jalan ke luar rumah, kami terpaksa harus melewati waktu shalat di luar. Biasanya, kami menumpang shalat di mushalla yang ada di mall/ tempat rekreasi/restoran atau di masjid-masjid yang dekat dengan tempat tujuan.  

Nah, sebenarnya apa yang dilakukan oleh anakku ini sudah lama terjadinya. Tapi, kian lama aku kian merasa tersanjung dibuatnya jadi aku sering lupa mengabadikan adegan ini dengan kameraku. Padahal, biasanya aku rajin mengabadikan macam-macam peristiwa dengan kameraku. Bukan apa-apa, karena ada banyak perilaku yang terjadi sekejap saja di usia tertentu seorang anak. Ketika anak itu sudah melalui usia tertentunya, maka kebiasaan itu pun memupus dan kadang terlupakan alias tidak pernah lagi dia lakukan. Itu sebabnya aku rajin mengabadikan setiap moment yang menurutku berharga. Sisi kenangannya itu yang terasa manis untuk dikenang di masa yang akan datang. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh anak bungsuku ini, Hawna. Setiap kali selesai shalat, dia selalu melesat terlebih dahulu daripada diriku. Kemana dia? Dia selalu berusaha untuk mencari dimana sepatuku. Tahu sendiri kan, mushalla atau masjid itu selalu penuh dengan pengunjung dan otomatis, sepatu dan sendal yang berserakan di muka pintu mushalla atau masjid itu ada banyak sekali bertumpuk-tumpuk. Belum lagi jika ada pengunjung yang tanpa sengaja menendang sepatu kita dalam langkah mereka.

Setelah selesai menghimpun sepatuku, Hawna akan meletakkan sepatuku tepat di depan pintu. Dia juga melebarkan bagian terbuka di bagian atas sepatunya dan menaruh sepatu tersebut menghadap ke depan. Dengan demikian, aku tidak perlu repot-repot lagi membalik sepatunya atau sekedar membantu memakai sepatu dengan bantuan tangan. 
Benar-benar praktis.
Cepat.
Sekaligus... manis sekali.
Alhamdulillah.





Hmm... mungkin itu sebabnya meski aku dan anak bungsuku ini selalu bertemu setiap hari, bahkan sebagian besar waktu yang aku miliki sehari-hari itu kuhabiskan bersamanya, tapi rinduku padanya selalu melimpah ruah. Dan sayangku padanya selalu bertunas dengan subur. 
Alhamdulillah.
---------------
Penulis: Ade anita

5 komentar