Cahaya Cinta yang Selalu Bersinar

Dear Arna putriku tersayang.
Ibu jadi teringat sewaktu Arna dilahirkan dahulu. Kamu tahu tidak Na, tubuhmu besar sekali; berat badanmu mencapai 4,78 kg dan tinggimu mencapai 58 cm. Bongsor sekali nak untuk ukuran bayi Indonesia. Entah mengapa kamu bisa lahir dengan tubuh besar seperti itu. Pasti bukan karena kamu dilahirkan di Sydney deh. Pasti karena gaya makan ibu yang aduhai selama mengandungmu. Ibu sedang tergila-gila dengan aneka macam tampilan ice cream yang dijual di Sydney kala itu, juga sajian coklat yang amat bervariasi disana. Duh. Setiap hari ibu selalu menyisihkan uang untuk membeli dua cemilan ini. Rupanya, gaya makan ibu inilah yang membuatmu cepat besar selama di dalam kandungan.

arna ketika baru belajar merangkak

Kamu tahu tidak Nak. Sebelum kamu lahir, nenekmu menitipkan beberapa pakaian bayi pada teman-teman ibu yang akan datang ke Sydney dari Jakarta. Rasa cinta Enin (*panggilan untuk nenek perempuan) terhadap cucu yang belum dia lihat sepertinya sudah tumbuh sejak kamu belum dilahirkan. Sayangnya, semua pakaian itu tidak dapat dipakai karena tubuh besarmu ketika lahir. Begitu juga dengan nappies yang sudah ibu dan ayah beli. Kamu sama sekali tidak bisa memakai nappies ukuran new born. Tapi langsung ukuran S dan dua bulan kemudian sudah harus memakai ukuran M. Padahal, saat itu ibu dan ayah bukan sedang bersenang-senang di Sydney itu. Ayahmu sedang tugas belajar dan biaya belajarnya diperoleh dari beasiswa. Sebagian tabungan sudah dibelikan juga mesin jahit canggih untuk ibu sebagai hadiah ayah untuk ibu karena sudah menghadirkan dirimu dengan selamat ke dunia. Akhirnya, terpaksa untuk memperbanyak koleksi pakaianmu yang tidak banyak itu, ibu terpaksa memotong kain gendongan yang dibawakan Enin dari Jakarta dan menyulapnya menjadi beberapa potong pakaian untukmu. Kamu lucu sekali dengan pakaian buatan ibu itu. Sampai detik ini, ibu selalu gemas melihat foto-foto ketika kamu kecil dahulu. Gemuk, mimik wajah serius dan mahal sekali senyumnya (hahahaha).
arna dan baju buatan ibu dari kain gendongannya


Nak, ingat tidak waktu kita menghadapi cobaan yang berkenaandengan kekakuan peraturan sekolahmu ketika masih SD dahulu. Waktu itu, sekolah mencoret keberadaanmu dari regu pemain suling untuk Group Paskibra dalam kejuaraan sekolah hanya karena kamu menolak untuk melepas jilbabmu. Kita sudah berusaha maksimal ya nak untuk melenturkan kekakuan peraturan sekolah itu. Ibu sudah menghadap sekolah dan membuka mata mereka agar melihat pada kemampuanmu dalam menguasai musik saja, bukan melihat pada jilbab yang kamu kenakan. Ibu bangga pada kemampuanmu membaca not balok yang amat baik; juga pada kemampuanmu bermain piano yang lumayan. Sayangnya peraturan tetap peraturan. Dia kaku dan tidak bisa dipatahkan. Tapi ibu tetap bangga karena kamu bisa ikhlas menerima peraturan tersebut dan tetap mempertahankan jilbabmu.

Nak, ibu selalu bangga pada dirimu. Pada prinsipmu untuk menerapkan akidah Islam yang kita yakini ini. Ibu harap, kamu selalu memegang prinsip itu erat-erat ya sayang (*kecup basah Arna). Tapi sayang ...  sebenarnya, ibu sedih melihat dirimu jadi 'kehilangan semangat' untuk bermain musik lagi. Ibu sebenarnya sedih kamu menolak untuk bermain piano lagi setelah kejadian itu. Padahal, sebenarnya kamu menyukai musik kan? Ibu bisa melihatnya dari kesukaanmu menyimak musik-musik korea dengan walkman dan headset di telingamu itu. Hmm... apa kita mau ganti alat musik aja ya sayang? Kita belajar main gitar bersama yuk? (hehehe, kamu tahu sendiri kan ibu pingin banget bisa main gitar. Asyik deh kayaknya kalau suatu hari nanti kita main gitar berdua; atau berlima main gitar sambil bernyanyi mengelilingi meja makan seperti yang kita sering lakukan selama ini sekeluarga... ayah dan kakakmu bermain gitar, adikmu memukul panci dan kita berdua menyanyi bersama.. seru ya, nak). Main musik lagi yuk, sayang. Musik itu bermanfaat untuk mengendurkan ritme otak kita yang terlalu tegang loh. Kelak kamu membutuhkan aktifitas positif untuk mengendurkan ketegangan otakmu setelah kamu dewasa sekarang. Jadi, tetaplah berlatih sedari kecil, nak. Agar kelak ketika kamu dewasa kamu punya sebuah keterampilan positif untuk tempatmu mencari penyegaran jiwa. 
kegiatan refreshing di rumah: karaoke unplug!


Nak, ibu harap kamu selalu memegang teguh apa perintah agama kita ya Sayang. Sama seperti ketika kamu menutup matamu ketika kita nonton drama Korea yang tiba-tiba menghadirkan adegan Kissingnya, atau ketika tiba-tiba film hollywood yang kita tonton bersama tiba-tiba menghadirkan adegan orang dewasa; semoga ketika ibu tidak ada di sampingmu, kamu juga melakukan apa yang selalu kamu lakukan ini juga ya sayang. Jaga pandanganmu agar tidak terkotori oleh tayangan yang bisa merusak akhlak muliamu ya sayang.  Ibu percaya kok sama Arna. Ibu tahu Arna anak yang bisa dipercaya. Semoga Allah selalu menjaga kemulian dirimu dan keindahan akhlakmu ya, sayang. Karena di luar sana, orang-orang semakin permisif terhadappelanggaran dan pelarangan. Semakin banyak orang jahat yang tidak lagi hanya digambarkan memiliki wajah jahat seperti di film-film anak yang kita tonton bersama waktu kamu masih kecil dahulu. Sekarang, orang jahat juga bisa berpura-pura baik dengan menampilkan wajah baik-baik. Ibu khawatir sekali melepasmu sendirian di dunia ini. Semoga, meski kelak ibu 'sudah tiada' kamu senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dimana saja dan kapan pun. Aamiin Allahumma Aamiin.

Arna, terima kasih ya karena kebaikan hatimu selama ini. Kamu tahu tidak sayang. Semua hadiah-hadiah kecilmu pada ibu itu sungguh membuat ibu terharu dan menyuburkan rasa sayang ibu padamu. Terima kasih untuk semua origami yang kamu kirimkan untuk ibu, terima kasih untuk goretan lukisan tanganmu, juga pada bantuanmu kamu selama ini. Bantuan ketika ibu sakit, ketika ibu sedang kerepotan, ketika ibu kedatangan tamu atau ketika ibu sedang sedang ingin bermalas-malasan (hehehe). Maaf ya sayang jika semakin hari semakin banyak ibu meminta bantuanmu. Ibu semakin lama semakin tua, semakin berkurang kemampuan untuk memegang dan menyelesaikan banyak pekerjaan. Juga semakin banyak penyakitnya,  jadi bantuan darimu sungguh amat ibu harapkan. Ibu sih selalu berharap bisa mendampingi dirimu hingga kamu menikah kelak, dan menghadirkan cucu-cucu yang lucu-lucu untuk ibu dan ayah. Pinginnya sih ibu masih bisa merawat dan ikut mengasuh cucu-cucu ibu kelak. Tapi, kita tidak pernah tahu sampai usia berapa jatah umur ibu di dunia ini. Jika ternyata ibu tidak mencapai usia panjang, tolong jaga adikmu ya sayang. Jangan galak-galak sama adikmu. Sayangi dia, kasihi dia. Bimbing dia seperti ibu membimbing dirimu yang tidak pernah  dengan kekerasan. Dan kamu harus ingat, bahwa perbedaan usiamu dengan adikmu itu 6 tahun sayang... jadi, perlakukan dia sesuai dengan usianya saat itu, jangan perlakukan dia seakan-akan dia seusia dengan dirimu. Cobalah untuk mengerti posisi adikmu, sayang. Ibu selalu berbunga-bunga jika melihat kalian berdua akur dan akrab serta saling membantu satu sama lain. Nggak usah sebal dan menjuliki adikmu sebagai "miss copycat". Adikmu itu nge-fans berat dengan dirimu karena di mata adikmu kamu adalah gadis yang keren, mirip artis Korea atau Jepang (hehehe tahu sendiri kan adikmu itu suka banget sama gadis Korea dan Jepang gara-gara kebanyakan nonton drama Korea dan animasi Jepang), pintar bikin macam-macam kerajinan, menguasai bahasa Korea secara otodidak, dan punya segala hal. Sebagai seorang Idol di depan mata adikmu itu, mengertilah kekaguman adikmu itu. Jangan malah dimarahi (meski memang sering seorang penggemar itu kehadirannya malah sering mengganggu privacy kita sih... xixixi... biarin deh, namanya juga penggemar. Nanti ada masanya adikmu itu akan menemukan sendiri, sebenarnya dia mau jadi seperti apa. Tapi jujur, ibu senang jika saat ini adikmu itu meng-idolakan dirimu karena kamu memang anak yang hebat kok. Daripada dia meng-idolakan orang lain yang kita tidak tahu seperti apa karakter aslinya).

arna ketika menyuapi ibu yang sedang sakit


Nak, ibu berharap hubungan kita bisa berlangsung dengan dua cara ya. Ibu sebagai ibumu dan ibu sebagai sahabatmu. Ibu senang dan lega kok jika kamu datang untuk curhat atau berkeluh kesah. Dan ibu juga senang ketika kamu menggandeng tangan ibu untuk melakukan banyak hal seakan-akan ibu temanmu (termasuk mengobrak-abrik benda-benda kecil imut-imut yang jadi dagangan orang di mall-mall itu. Hahaha. Beruntung ya, sayang, kita berdua tidak pernah laper mata melihat benda imut-imut dan menggemaskan tersebut. Ibu senang kita berdua bisa saling mengingatkan untuk tidak perlu membeli benda-benda yang bikin emosi-jiwa dan godaan besar untuk dibeli itu. Jika tidak saling mengingatkan, pasti di rumah kita berdua akan terpekur sendiri karena baru menyadari  sebuah penyesalan "ih, buat apaan ya ini sebenarnya? Cuma menang di imut doang.")




selisih usia arna dan adiknya yang 6 tahun


gambar buatan arna waktu usia 11 tahun dengan paint brush di komputer ibu


arna yang diidolakan oleh adiknya sehingga gaya arna sering ditiru oleh sang adik
arna dan kegemarannya pada kegiatan kerajinan tangan
Nak, surat terbuka ini sepertinya akan ibu sudahi. Kamu tahu sendiri kan, saat ini uwakmu, kakak kandung ibu sedang terkena serangan Stroke kedua di rumah sakit. Ada gumpalan darah sebesar 30 CC di otak sebelah kanan uwakmu itu sehingga menyebabkan tubuh sebelah kiri uwakmu, mulai dari kepala, tangan hingga kaki lumpuh dan mati rasa semua. Ibu mengetik ini di rumah sakit. Setiap pagi ibu harus menjaga uwakmu itu hingga menjelang sore. Lelah tapi ibu ikhlas. Kasihan uwakmu karena anaknya kan juga harus sekolah dan suaminya juga harus bekerja. Ibu amat berharap kamu bisa belajar banyak hal dari kejadian serangan Stroke yang menimpa uwakmu ini. Yaitu, bahwa keluarga adalah berisi orang-orang yang saling menyayangi satu sama lain dan siap membantu dengan penuh keikhlasan satu sama lain. Kita memang tidak bisa mengandalkan orang lain selain keluarga; bahkan termasuk tetangga kita sekalipun. Karena  ketika merawat orang sakit itu, kita harus menutupi aurat dia yang tanpa sadar tersingkap agar orang lain (dokter yang datang untuk kontrol, Cleaning Service yang datang membersihkan ruangan, para pembesuk) tidak melihat aurat si pasien. Kitalah yang menjadi keluarganya membantu dia menutupi aurat tersebut karena pasien memang lemah sekali badannya. Dan kita sebagai keluarga juga harus memompa semangat pada pasien agar punya keinginan untuk sembuh.


Pelajaran lain dari kejadian sakitnya Uwakmu yang harus kamu pelajari juga adalah, berhati-hatilah dalam mengkonsumsi macam-macam makanan atau cemilan. Karena dalam aliran darahmu mengalir kombinasi penyakit yang diturunkan. Jangan sampai kamu salah makan dan memicu gen penyakit itu untuk muncul dan menyerangmu. Naudzubillah min dzaliik. Tetap sehat dan jaga kesehatan ya sayang. Sakit itu mahal pengobatannya dan merepotkan banyak orang. Menjaga kesehatan jauh lebih murah dan mudah. Jangan lupa olah raga. Tidak usah diet-dietan, apalagi sampai diet gila-gilaan. Kamu cantik kok, sayang. Tapi memang menjaga tubuh agar tidak gemuk (seperti ibu) itu jauh lebih baik sih (ini pengalaman ibu sebagai perempuan gemuk: jadi gemuk itu susah nyari pakaian yang lucu-lucu; para pembuat pakaian sering diskriminatif memang, mereka rajin banget bikin model pakaian yang lucu-lucu Cuma untuk orang kurus dan langsing saja. Begh!). Tapi, percaya diri sajalah sebagai dirimu apa adanya. Dan yang pasti sih, tetap tersenyum dan berwajah ramah ya sayang. Wajah yang memancarkan senyuman dan keramahan itu jauh lebih enak dilihat dan menyenangkan hati semua orang ketimbang wajah yang cemberut dan merajuk. Jangan lelah melawan gejolak pubertasmu yang bikin emosimu gampang mengajak dirimu untuk menampilan wajah cemberut dan merajuk.

Sudah ya nak. Semoga Arna tetap menjadi anak ibu yang sholehah, rajin dan menyenangkan hati siapa saja. Seperti arti namamu, yang berarti Inti dari Emas, yang senantiasa menjadi cahaya cinta bagi ayah dan ibu: Swarnasari Nurandita I. Ibu sayang banget sama kamu.
kartu yang amat aku sukai buatan arna di hari ultahku tahun 2012 lalu



 ----------------
Tulisan ini dalam rangka proyek #DearDaughter di KEB yang diprakarsai oleh makpuh Indah Juli. Saya terima tongkat estafetnya dari mak Matris MUGNIAR MARAKARMA dan kini saya serahkan kepada MAK WINDI TEGUH yang baru punya baby dan MAK LINA SASMITA yang punya putri yang cantik.

38 komentar

  1. Wah arna gede banget lahirnya.ga kebayang. Semoga Arna selalu istiqomah ya dengan jilbabnya.
    Tongkat daku terima mak.makasi da dikasi tongkat :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin.. iya, dia lahir gede banget badannya dan itu normal lagi

      Hapus
  2. surat dari ibu kepada anaknya yang sangat mengharukan :)
    salam kenal untuk Arna ya, Mbak. Semoga tetap istiqamah

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih ya Rifaah. aamiin, semoga semua anakku selalu istiqamah

      Hapus
  3. Terharuuuu ... Arna gede sekali lahirnya ya, untung sekarang sudah langsing. Wajah anak2 mbak Ade banyakan ambil gen mbak Ade ya, oriental2 gitu ..khas sekali. Foto yang main alat musik itu, Arna mirip mbak Ade.

    Arna pake jilbab di SD ya. Sama dengan dek Athifah. ALhamdulillah sekarang banyak anak SD pake jilbab meski orangtuanya gak jilbaban. Teman2 sulung saya, di SDnya dulu ada bbrp yang pake jilbab duluan anaknya, baru ibunya.

    BAnyak pelajaran berharga di sini. Mudah2an Arna istiqomah sama jilbabnya dan belajar segala hal ttg kebaikab dari ibunya ... sun sayang buat Arna ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, kian lama kata orang2 arna kian mirip aku

      Hapus
  4. besar sekali saat lahir, ya mbak. dan apa itu normal atau caesar?
    semoga kelak saat dewasa, Ama menjadi wanita dengan pribadi yang santun karena keteguhan agama yang dia pegang. amin :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. lahirnya normal... dan yang menangani hanya bidan dan suamiku saja.. berdua saja.. lahirnya di Sydney jadi meski hanya berdua tapi didukung oleh kenyamanan teknologi

      Hapus
  5. matanya mirip mata ibunya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya... anak pertama dan keduaku mirip aku semua mata dan kulitnya. anak bungsu saja yang mirip bapaknya

      Hapus
  6. So sweet, langsung kangen emakku, huaaa, pengen mewek #ambiltissue...

    BalasHapus
  7. salam kenal Ama...semoga selalu jadi permata hati keluarga :)

    BalasHapus
  8. Arna sudahkah baca surat dari ibu ini Nak? #Hiksss emak-emak lain aja pd pengen nangis apalagi Arna sendiri.

    BalasHapus
  9. semoga jd anak yg bisa dibanggakan orang tua

    salam

    BalasHapus
  10. quote ini mengesankan : Ibu amat berharap kamu bisa belajar banyak hal dari kejadian serangan Stroke yang menimpa uwakmu ini. Yaitu, bahwa keluarga adalah berisi orang-orang yang saling menyayangi satu sama lain dan siap membantu dengan penuh keikhlasan satu sama lain. Kita memang tidak bisa mengandalkan orang lain selain keluarga; bahkan termasuk tetangga kita sekalipun. Karena ketika merawat orang sakit itu, kita harus menutupi aurat dia yang tanpa sadar tersingkap agar orang lain (dokter yang datang untuk kontrol, Cleaning Service yang datang membersihkan ruangan, para pembesuk) tidak melihat aurat si pasien. Kitalah yang menjadi keluarganya membantu dia menutupi aurat tersebut karena pasien memang lemah sekali badannya. Dan kita sebagai keluarga juga harus memompa semangat pada pasien agar punya keinginan untuk sembuh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyaa... itu bener. aku sendiri juga suka petkan kalimat itu dan berharap ini bisa jadi nasehat sepanjang masa untuk anak2ku

      Hapus
  11. masyaallah sekarang arna sudah besar dan cantik banget ya seperti ibunya, subhanallah mb perjuangan mb dalam mendidik dan membesarkan putri2 mb sungguh berkesan dan patut saya jadikan contoh. Semoga lekas diberikan kesembuhan untuk uwaknya de arna, amin Ya Allah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya.. tingginya sekarang lebih tinggi dari aku bahkan. sudah remaja banget.

      Hapus
  12. Aku amaze banget sama gendongan yg jadi baju. KEren hahahahaaa... dari dulu aku pengin mesin jahit tp gak di beliin. Seneng ya mak punya anak perempuan kalau sudah besar itu. Berasa punya sahabat yg gak pernah nyakitin kita. Sun sayang untuk Arna

    BalasHapus
    Balasan
    1. nah.. nah... kamu pasti makin feel amaze ngeliat bahwa tadahan iler dia (itu loh apron agar bajunya tidak basah oleh air liur baby) anak2ku tuh dibuat dari apa... hehehe.. dari perlak dia waktu baby dulu. Karena tidak terpakai lagi jadi aku potong2 menjadi apron buat makan

      Hapus
  13. nice posting....subhanallah....

    BalasHapus
  14. Semoga doa-doa Ibu untuk Arna terkabul..

    Salam kenal

    BalasHapus
  15. Pasti Arna langsung nangis meluk Bundanya...terharu..

    BalasHapus
  16. masalahnya dia tipikal remaja jaman skarang. jadi rada2 sulit menembus hatinya yang terdalam.

    BalasHapus
  17. ga bisa bayangin perjuangan mbak Ade waktu ngelahirin Arna, besar banget. Alfi aja cuma 2,5 kilo hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. dan itu dilakukan hanya dengan bantuan bidan dan suamiku saja

      Hapus
  18. Pasti seneng deh dapat hadiah tulisan gini dari ibu :)

    BalasHapus
  19. Hmm...Mbak Arna sebentar lagi balap Ibunya nih *makin tinggi aja*, remaja sekarang pertumbuhannya semakin pesat ya hehhe

    Salam kenal mbak Ade ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah.. dia sudah lebih tinggi dari aku sekarang. itu foto waktu pake kebaya, aku pake high heel dan dia pake sepatu teplek yang tidak ada haknya sama sekali.

      Hapus
  20. Balasan
    1. seruuuu... ayo bikin anak lagi, sapatahu dapat anak perempuan (*eh)

      Hapus