Tiga Pilar dalam Komunitas ASEAN dan Harapan bagi Indonesia

[Lifestyle] Kalau lagi puyeng-puyeng atau bete, ada satu kegiatan yang sering aku lakukan yang berkenaan dengan internet. Yaitu, melakukan window shopping. Window shopping ini benar-benar dalam arti aku menikmati barang-barang yang dijual dengan membuka layar window notebookku. Hehehe.... asyik saja jalan-jalan ke etalase dagangan orang lain dan melihat barang-barang jualan mereka. Stress hilang dalam sekejap dan bete juga enyah.
"Ih, itu hobbi yang boros banget deh mbak."
"Boros itu kalau begitu lihat lalu kita langsung membelinya."


Nah, salah satu barang yang suka bikin aku "celeguk" nelen ludah sekaligus ngences gak karuan dengan wajah mupeng liat layar monitor adalah aneka ragam jualan tas. Ish... heran, kenapa para designer tas-tas tersebut tidak juga pensiun menggoda para wanita. Terussss saja menghadirkan model-model tas yang lucu-lucu dan menarik hati (ugh.. menyebalkan).

gambar diambil dari lelong.com

Nah, ngomong-ngomong soal jualan tas, entah mengapa kok barang-barang jualan yang dijual di Indonesia lebih mahal ya ketimbang negara-negara lain di ASEAN sekalipun? Sekarang aja nih, yang lagi jadi trending topic di kalangan teman-temanku di sekolah anakku adalah isyu bahwa handphone smartphone akan dikenakan pajak sebesar 125% (malah ada ibu-ibu yang yakin banget bahwa pajaknya akan dikenakan sebesar 300%. Yang ini agak-agak gak masuk akal sebenarnya, mungkin udah saking kesalnya ya karena panik harga-harga mau dinaikin. Jadi anggap ini sebagai curcol mereka yang lagi merajuk. "Ya udaahh..sekalian aja dinaikin ampe 300% sekalian. Sebel."... begitu kira-kira).  Btw,  di sisi lain rada-rada aneh sih, kenapa para ibu ini lebih panik ketika harga handphone dan kacamata Coach dan tas Michael Kors bakalan dikenakan pajak barang mewah ketimbang harga sayuran yang juga lagi meroket. Hmm, asal tahu saja, sekarang harga seikat daun katuk itu sudah sebesar Rp2000. Padahal dulu Rp2000 itu dapat tiga ikat. 

Masih soal harga handphone dan barang-barang non premier yang dimasukkan sebagai barang mewah, ternyata eh ternyata, di Singapura harga Handphonenya lebih murah ketimbang di Indonesia. Bahkan meski dollar Singapura terus naik nilainya sekalipun. Nah, di Malaysia, harga handphone bisa lebih murah lagi daripada Singapura dan tentu saja dibanding Indonesia. Sebagai perbandingan, Samsung Galaksi Note II itu harganya berkisar di RM1370 (jadi kalau dikurs-in ke Indonesia saat ini adalah sebesar Rp4.726.500). Nah, padahal di Indonesia harganya masih bertengger di atas lima setengah juta perak! Lalu model tas juga demikian. Harga tas Guess gerai resmi Guess di Malaysia itu model yang kebetulan saya lihat itu harganya bertengger di RM199 (kalau dikurs-in harganya jadi Rp686.500) padahal model yang sama di gerai resmi Guess juga di Indonesia harganya bertengger di Rp1.499.000 alias satu setengah juta perak kembali seribu rupiah (masih ada kembaliannya sih emang alhamdulillah).

Itu baru membicarakan tentang dua jenis barang. Belum barang-barang yang lain seperti komputer dan barang-barang elektronik lain, termasuk kamera DSLR.  Dan kita belum ngulik-ngulik harga tas-tas, kacamata, sepatu, baju-baju branded  yang dijual di Thailand, yang suka bikin ibu-ibu suka kalab belanja kalau sudah ada di kawasan Siam Paragon Mall dan sekitarnya.

Dan belum harga  jasa dokter dan biaya berobat di Malaysia dan Singapura; atau sekolah mereka yang biaya pendidikannya jika dipersandingkan ternyata tidak berbeda jauh dengan biaya pendidikan di Indonesia.  Itu sebabnya , semakin lama semakin banyak orang Indonesia yang mulai berobat dan bersekolah di Singapura dan Malaysia. Itu belum termasuk turis-turisnya ya. Jadi, kawasan ASEAN itu sekarang menjadi lebih mudah dijangkau. Bepergian ke negara-negara tetangga kita di kawasan ASEAN itu sekarang sudah seperti bepergian ke daerah lain di wilayah Indonesia saking mudahnya. Jadi gak usah heran kalau semakin banyak orang yang pergi pagi ke Malaysia buat periksa karang gigi, lalu makan siangnya di Thailand dan malamnya sudah bisa kumpul lagi dengan anak-anak mereka di Jakarta. Atau pergi ke Vietnam buat belanja aneka macam selendang pashmina, terus sebelum pulang mampir dulu di Laos buat beli kain tenun bordirnya (yang kalau diperhatiin mirip dengan kain tenun NTT).  Pergi ke dua negara tetangga kita itu sudah serasa pergi ke kawasan Bandung, Jawa Barat saja seumpama kita tinggal di Jakarta. Mungkin ini ya dampak dari kawasan bersatu Komunitas ASEAN. Artinya, seluruh kawasan ASEAN sudah sama saja layaknya sebuah negara besar yang di dalamnya terdapat beberapa negara bagian. Jadi, semua sudah menjadi satu kesatuan tersendiri.

Nah, seorang teman yang tinggal di Thailand, bercerita bahwa saat ini sekolah  tempat dia menimba ilmu Insya Allah mulai tahun ini akan melakukan perubahan pada jadwal tahun ajaran baru sekolahnya. Jadi, yang semula tahun ajaran sekolahnya berakhir di bulan Mei dan dimulainya ya di bulan Juni, tapi karena adanya kesepakatan dengan negara-negara ASEAN lain tentang rencana pembentukan komunitas ASEAN bersatu maka tahun ajaran sekolah di kalender pendidikan Thailand  sana digeser semua menjadi berakhir di bulan Juli dan mulai belajar di bulan Agustus. Dan demikian yang berlaku di semua negara-negara ASEAN lainnya. Artinya, mulai ada penyeragaman waktu dan event-event tertentu.

Yip. ASEAN, yang lahir di tahun 1967 dan saat ini sudah memiliki 10 negara sebagai anggotanya (yaitu Brunei Darussalam, Kerajaan Kamboja, Republik Indonesia, Masyarakat Republik Demokratik Laos PDR, Malaysia, Republik Filipina, Republik Singapura, Kerajaan Thailand, Republik Sosialis Vietnam dan Persatuan Myanmar) sepakat bahwa dengan bersatu membentuk satu komunitas yang saling bekerja sama dan saling tergantung satu sama lain akan bisa membangun kehidupan yang lebih baik bagi semua orang. Lalu, terdorong oleh berbagai perubahan struktural dalam perekonomian dunia dan untuk menghadapi kejadian semakin meluasnya blok-blok perdagangan dengan kecenderungan ke arah proteksionisme, negara-negara yang tergabung dalam ASEAN pada tahun 1991 sepakat untuk mempercepat langkah-langkah kerja sama ke arah integrasi ekonomi. Dan hasilnya memang luar biasa.

"... implementasi Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 yang bertujuan mendorong efisiensi dan daya saing ekonomi kawasan ASEAN akan mengubah paradigma dan struktur perekonomian regional. Produk domestik bruto (PDB) ASEAN yang pada 2011 mencapai dua triliun dolar AS, diharapkan akan mencapai 10 triliun dolar AS pada 2030. Ini membuat ASEAN sangat menjanjikan banyak peluang bisnis dan investasi,..." (pendapat dari Ketua Panitia Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Goes to ASEAN-China Young Enterpreneur Forum V Brunei, Muhammad Mansur, ketika menghadiri Forum Pengusaha Muda ASEAN-China V yang akan berlangsung 19-22 Agustus 2013 di International Convention Center, Bandar Sri Begawan, Brunei Darusalam yaitu pada forum yang bertema "Renewing Prospect for Growth". sumber dari sini)



Kenapa sebuah komunitas bersama bisa menciptakan kehidupan yang lebih baik? Karena masing-masing akan saling menyokong dan saling membantu serta saling menjaga. Hal ini ditegaskan lagi dalam KTT ke-22 di Brunei Darussalam itu,  dengan mengangkat “Menyatukan Rakyat, Menciptakan Masa Depan”. Dari KTT ASEAN ke 22 ini, dihasilkan pokok perundingan pembangunan badan persatuan ASEAN, dengan tiga pilar yaitu Persatuan Keamanan, Persatuan Ekonomi dan Persatuan Sosial dan Kebudayaan. Pembangunan Badan Persatuan ASEAN itu harus dirampungkan sebelum 31 Desember 2015.

Apa itu tiga pilar yang dimaksud di atas? Maksudnya adalah, bahwa jika ke sepuluh negara-negara ASEAN ini bersatu maka akan terbentuklah kekuatan yang pasti jauh lebih kuat ketimbang hanya sendiri-sendiri. Nah, tapi, keunikan masing-masing negara ASEAN ini kan bermacam-macam ya. Sekarang, gimana caranya agar keunikan masing-masing negara ini tetap bisa dipertahankan tetapi kemajuan dalam pencapaian-pencapaian tetap bisa diraih? Caranya melalui tiga buah pilar di atas.

Pilar pertama, yaitu Persatuan Keamanan.  Untuk bisa menjalankan roda perekonomian yang kuat, maka dibutuhkan keamanan yang terjamin. Jadi, usaha-usaha untuk menjaga perdamaian di kawasan ASEAN itu amat penting untuk dilakukan. Kita tentu tidak ingin negara lain di luar ASEAN mencuri hasil alam di kawasan dengan hasil alam terkaya di dunia ini bukan?  Maka kerjasama untuk saling menjaga keamanan itu menjadi penting. Bisa dengan cara Neighbourhood Watch (saling jaga sebagai sesama tetangga dekat), bisa juga dengan cara Patroli bersama. Antar negara ASEAN juga harus saling menjaga perdamaian, jangan meributkan hal-hal yang bisa memancing keutuhan bersama, tapi juga harus menghormati satu sama lain agar tidak ada yang saling tersinggung, apalagi sampai terjadi perang. Duh, nggak deh.

Pilar kedua, Persatuan Ekonomi, sepertinya akan datang jika keamanan sudah terjaga dengan baik. Karena iklim usaha, pembangunan industri dan kesempatan investasi akan semakin menggeliat. Kemakmuran akan datang ketika perekomian semakin kuat dan terus meningkat.

Pilar ketiga, Persatuan sosial dan budaya, adalah sebuah upaya untuk mempertahankan keunikan masing-masing negara sekaligus mengembangkan potensi masyarakatnya yang beragam tersebut. Potensi masyarakat yang berkembang akan membuat masing-masing negara yang berada dalam komunitas ASEAN bisa merasakan manfaat yang sebesar-besarnya dari berbagai kerjasama yang telah dilakukan oleh persatuan masyarakat ASEAN tersebut. Seperti misalnya, mereka yang kekurangan guru berkualitas di negara Laos misalnya, bisa mengirimkan tenaga guru mereka untuk menimba ilmu di negara Indonesia. Atau melakukan barter perdagangan. Atau melakukan kegiatan berkesenian bersama.

Sekarang, demi terwujudnya rakyat yang bersatu menyongsong masa depan bersama di kawasan komunitas ASEAN, ketiga pilar di atas menjadi fondasi bag perkembangan geliat kerjasama negara-negara ASEAN. Aku yakin Komunitas Rakyat ASEAN insya Allah mampu mewujudkannya. Tapi, khusus untuk negara Indonesia, ada sebuah penekanan tersendiri nih menurutku. Yaitu,  Indonesia mulai sekarang harus bisa  mengimbangi langkah negara-negara ASEAN lainnya adalah melakukan pembenahan di berbagai sektor. Jangan sampai karena terlambat melakukan pembenahan maka Indonesia gagal menyamakan langkah dan akhirnya malah diletakkan orang dalam prioritas terakhir dalam negara yang ingin mereka kunjungi di kawasan ASEAN.

Semoga saja komunitas ASEAN ini bisa dengan nyata memajukan semua negara yang saat ini berbeda-beda tingkat perekonomiannya menjadi sebuah kekuatan yang patut diperhitungkan oleh negara-negara lain di seluruh dunia kelak. 

--------------
bahan bacaan:
http://news.detik.com/read/2012/11/22/124647/2098159/103/3/era-baru-menuju-integrasi-ekonomi-asean
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/04/28/peta-baru-geo-ekonomi-asia-timur-pasca-acfta-128274.html
http://adissetiawan.blogspot.com/2013/06/komunitas-ekonomi-asean.html
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/13082-kucuran_ase
an_fund_tunggu_forum_menkeu
http://www.riaupos.co/1355-opini-dinamika-asean-dan-permasalahannya.html#.UiXX2TbI2cY
http://www.agusmulyadi.web.id/2013/08/konektivitas-masyarakat-asia-tenggara.html
http://www.disukai.com/2013/06/tujuan-asean-dalam-deklarasi-bangkok.html
http://www.bharian.com.my/articles/PelaburanbersamapertingkatpenyepaduanekonomidalamASEAN/Article/
http://www.depkeu.go.id/ind/others/bakohumas/bakohumaskemenko/MP3EI_revisi-complete_(20mei11).pdf
http://daengfandi.blogspot.com/2013/05/asean-community-2015-sudah-siapkah-kita.html
http://www.academia.edu/4328146/Kekuatan_Ekonomi_Regional_dan_Interdependensi_Intra_ASEAN
http://www.eslblogcafe.com/skr/baimon09380/

3 komentar

  1. Waaaa....jadi obrolan tentang tas tadi malam, benar-benar ditulis di mari ya mbak, xixixii...
    We are One for ASEAN deh mbak, semoga kita siap bergandeng tangan dengan negara ASEAN lainnya, menyongsong ASEAN Community 2015 :)

    BalasHapus
  2. Waaaaa,,tulisannya bagus mak. Dikemas pake bahas shopping jd berbinar2 nih mata (maklum, mata wanita :D). Sukses ya mak buat #10daysforasean-nya

    BalasHapus
  3. Halo, nama saya Mia Aris.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800.000.000 (800 JUTA ) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%. Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah i diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com.
    Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.

    BalasHapus