My 3 Wishes for This Year

 [Keluarga] Tidak ada yang menyangka rasanya bahwa ternyata pandemi akibat virus covid 19 terjadi setahun penuh dan bahkan lebih. Kabarnya, pandemi ini baru akan berhenti setelah tiga tahun. Artinya, kemungkinan tahun 2022 baru selesai. Entahlah. Hari ini, aku akan menulis 3 harapan yang aku miliki dan tentu saja berharap bisa terjadi tahun ini. Yap, ini bagian dari tantangan hari kedua #challengemyself untuk rajin menulis blog.


Agak lama aku berpikir, jika punya 3 kesempatan untuk memilih di antara begitu banyak harapan yang bisa dikabulkan untuk terjadi tahun ini. 

Kaya-pintar-beli sepeda baru-beli lemari buku-beli ayunan taman-beli kursi goyang buat di teras-beresin ruang perpustakaan-belajar masak-bikin buku-jahit-belajar menyulam-belajar merajut-belajar bahasa asing-jalan-jalan-renovasi rumah-berenang-ke kuala lumpur lagi-pingin ke malaysia yang di pulau kalimantan-beli sepatu baru-beli lipstik-beli baju baru-beli sepatu baru-beli tas baru-beli handphone baru-ganti panci-beli teko ketel bunyi ukuran mini-beli mosquito killer electric-ketemu teman-teman secara offline-arisan keluarga offline, dst, dll, dsb, etc.

Aku sampai melemparkan pertanyaan ke anak-anakku loh pertanyaan serupa. Pingin tahu apa jawaban mereka.


Jawaban putri tengahku:

"Aku bingung bu, karena aku pinginnya jalan-jalan sih. Aku kangen traveling. Tapi, pasti belum bisa tahun ini. Yang lainnya, apa ya? Bingung, karena toh kita masih akan di rumah saja sepertinya sampai tahun depan."

Sedangkan jawaban putri bungsuku:

"Aku kangen dengan Malaysia. Pingin ke Kuala Lumpur lagi, sama ke wilayah lain di Malaysia yang belum kita kunjungi. Itu loh bu, kota bagian Malaysia yang ada di pulau Kalimantan. Kita belum pernah kan ke sana? Sama.... mmm.... aku sih berharap sekolah tetap online sampai aku lulus SMA juga nggak apa-apa. Aku senang sekolah online kayak sekarang. Sudah mulai terbiasa dan kayaknya merasa lebih enak kayak sekarang sekolahnya. Kita bisa belajar banyak hal dalam satu waktu. Kalau sekolah normal manah bisa ngelakuin hal ini?"

Itu jawaban anak-anakku. Aku jadi mikir dan makin bingung memilih apa yang aku inginkan tahun ini.

"Tahu nggak, tadinya ibu mau milih, berharap pandemi segera berakhir agar kehidupan bisa normal lagi. Tapi ibu ingat, kamu dari kemarin-kemarin selalu berharap agar bisa sekolah online sampai kamu lulus SMA karena kamu merasa sekolah online lebih enak. Jadi, ibu berharap kita sekeluarga tetap sehat dan tetap dalam lindungan Allah saja, meski pandemi belum selesai."

Lalu selanjutnya bukannya segera menulis blog, kami malah asyik ngobrol. 

Aku dan putri-putriku memang begitu. Gemar sekali terdistraksi ketika sedang mengerjakan sesuatu gara-gara kami bertiga gemar ngobrol. Ngobrolnya nggak jelas sih. Ngalor-ngidul nggak karuan.

Dan akhirnya, aku tahu apa yang aku inginkan untuk terjadi di tahun ini.

1. Aku ingin langsing.

Yap. Benar. 

PPKM di rumahku bukan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat. Tapi, PPKM itu Pelan Pelan Kami Melebar.

😁😁😁😁😁

Aku benar-benar berharap di akhir tahun, berat badanku berkurang 15 s.d 20 kilogram. Sepertinya itu lebih ideal dan lebih menyehatkan buat kondisiku saat ini.

2. Aku ingin kedua bola mataku sehat kembali.

Ya. Setahun ini kedua bola mataku sedikit mengalami masalah. Dokter menemukan katarak di bola mata sebelah kanan. Kata dokter, kondisi penglihatanku saat ini yang sebelah kanan, jika tidak dibantu dengan kacamata hanya berkisar di 65%. Dengan bantuan kacamata menjadi 70%. Dokter meresepkan ukuran kacamata baru setiap 6 bulan sekali. Dengan ukuran kacamata baru, insya Allah dari 70% bisa bertambah jadi 90%.

Di samping katarak, ada juga floaters di kedua bola mataku.


kondisi floaters di mata. Jadi kita seakan melihat banyak bintik-bintik yang bertebaran di pandangan mata kita. (Tahu nggak, awalnya aku menyadari ini gara-gara, aku pikir lagi banyak serangga kecil dari buah yang terbang. Jadi aku halau dengan tangan, tapi kok halau udara kosong? Nah, disitu aku baru sadar, pandangan mataku bermasalah)


Aku nggak separah gambar di atas sih, bagian yang kabur tuh hanya beberapa spot saja; misalnya bagian kelompak sebelah kiri yang terlihat kabur, tapi kelopak lain masih jelas. Atau bagian tangkainya saja yang kabur, bagian bunganya masih jelas. Alhamdulillah. Cuma ya memang sekarang harus mengaji pakai Al Quran yang diperuntukkan untuk manula, yang hurufnya besar-besar baru terlihat jelas seluruh hurufnya. 

Sekarang, aku dan suami menjalani perawatan terapi obat untuk kedua bola mata kami. Semoga tahun ini bisa lebih baik lagi kondisi kesehatan matanya.

3. Aku benar-benar berharap kucing-kucing di depan rumahku berhenti beranak.

Hahaha. Ini beneran ya. Setahun pandemi, kucing liar di depan rumahku sudah 3 kali beranak pinak. Mentang-mentang aku tidak pernah keluar rumah, mereka jadi bablas melahirkan terus.

Aku berharap mereka semua berhenti beranak. Sudah. Cukup. Semakin lama kok semakin banyak saja jumlah kucing di daerah rumahku. Huff.


Sudah. Itulah 3 harapanku tahun ini. 



Tidak ada komentar