Meteor Garden 2018 vs 2001

[Keluarga] Tulisan ini, sebenarnya aku buat untuk menulis tentang review film Meteor Garden 2018. Tapi, aku masukkan ke dalam kategori Keluarga dalam blogku ini karena satu alasan, drama Mandarin ini ditonton oleh nyaris aku sekeluarga. Nyaris, karena hanya tertinggal suamiku saja yang tidak menontonnya. Suamiku memang tidak begitu suka mengikuti drama cinta-cintaan seperti ini. Dia lebih suka drama yang ada unsur ditektifnya, atau ada unsur misteri yang harus dipecahkan. 

Anak-anakku yang pertama kali memberitahu tentang remix ulang drama Meteor Garden. Sebagai fans Meteor Garden 2001, aku langsung dong penasaran pingin nonton remix Meteor Garden yang kekinian itu seperti apa? Apakah semuanya sama kecuali pemainnya saja atau ada perubahan modifikasi di dalamnya. Nah, tulisan ini berisi tentang pendapatnya tentang Meteor Garden 2018 vs 2001, dulu dan kini. 







1. Pemeran Utama Meteor Garden 2018 vs 2001


Di atas, aku sudah mengatakan bahwa suamiku kurang suka cerita drama romantis. Jadi, jika aku ingin menikmati aneka drama romantis, biasanya aku menontonnya bersama dengan anak-anakku. Itu sebabnya review drama berseri Meteor Garden 2018 VS 2001 ini aku beri kategori keluarga. Karena drama seri Meteor Garden ini, aku tonton bersama anak-anakku. Kami membahas cerita yang baru saja kami tonton bersama, menyanyikan theme songnya bersama-sama juga. Lalu saling mengeluarkan curhat sehubungan dengan cerita drama ini juga bersama-sama. Jadi ya, bisa dibilang drama berseri Meteor Garden sukses masuk dalam tema pergosipan keluargaku. hahaha.

Jika ditanya apa yang aku suka dari sebuah drama seri, aku suka drama yang pemeran utamanya enak dilihat. Hahaha. Eh, tapi aku juga suka drama yang konfliknya tidak terlalu receh. Tapi tetap sih, aku lebih suka jika pemeran utamanya enak dilihat. Dan enak dilihat ini sifatnya subjektif. Karena enak dilihat versi aku adalah, jika dia pemeran utama perempuan, maka ketika dia sedang memerankan peranan sebagai perempuan muda yang energik, aku maunya ya beneran terlihat muda dan energik. Jadi, meski si aktris cantiknya kebangetan tapi ketika dia seharusnya memerankan peranan sebagai orang yang muda dan energik tapi ternyata dia malah tampil tua, terlalu lembut, terlalu jaim, dan make up nya terlihat tua, nah... aku nggak suka nontonnya. Seperti di drama Korea Rooftop Prince misalnya. Entah mengapa aku merasa pemeran utama wanitanya terlihat tua padahal harusnya dia terlihat muda.

Nah. Di Meteor Garden 2001 dan 2018, keduanya sukses memasang pemeran utama yang enak dilihat semua.

Nah, ini dia pemeran Meteor Garden 2018 vs 2001


Pemeran Dao Ming Si 

Pemeran Hua Ze Lei

Pemeran Mei Zuo

Pemeran Sanchai

pemeran Ximen

Tuh. Menurutku sih pemilihan pemerannya tuh cocok banget. Pas. Baik yang jadul Meteor Garden 2001 atau yang kekinian Meteor Garden 2018.

Ganjalanku malah pada pemilihan karakter di pemeran pembantunya saja sih. Aku kurang suka sama tampang om-om yang suka sama Caina, cewek yang disukai Meizuo. Duh. Kenapa di antara sekian banyak laki-laki harus milih artis dengan wajah yang om-om banget? Kesel aku.

nih dia nih tampang om-om yang tidak aku sukai di drama berseri Meteor Garden 2018 ini. Kenapa harus milih pemain berwajah boros ini sih? Sebel lihatnya. Pantas  menantuku ngasi saran, "Bu, nanti pas lagi nyeritain Caina, diskip aja bu, daripada sebel." 


2. Remake Yang Kreatif

Ada hal menarik yang patut diacungi jempol pada Remake Meteor Garden 2018 ini. Yaitu, suasana kekiniannya itu tidak hanya seputar fashion yang digunakan oleh para pemainnya saja. Tapi, remake yang diterapkan di drama berseri Meteor Garden 2018 ini juga menerapkan isyu-isyu kekinian yang mungkin di tahun 2001 dianggap bukan isyu penting tapi karena jaman sudah berkembang dan masyarakat sudah berubah maka isyu-isyu sepele jaman dahulu sekarang menjadi isyu super penting.

Isyu-isyu yang membuat remake Meteor Garden 2018 aku anggap sebagai kreatif adalah:


1. No More Bullying

Yupe. Benar. Aku suka banget karena di sepanjang drama berseri Meteor Garden 2018, tidak ada lagi kasus-kasus bullying yang terjadi. Jika pun beredar gosip tentang bagaimana kasus bullying terjadi di seputar kampus, ternyata itu adalah gosip. Dan gosip itu bisa dibuktikan dengan fakta yang sebenarnya. Jadi, kasus hoax bisa membuat sebuah peristiwa yang tidak benar berubah menjadi gosip tentang terjadinya bullying.
Makanya, Meizuo selalu berkata, "Tanya langsung pada kami jika kamu mendengar cerita yang tidak masuk akal. Kami tahu kejadian aslinya, tapi malas untuk menjelaskannya satu-persatu ke orang-orang yang gemar menyebarkan berita bohong. Daripada habis energi untuk melakukan itu, lebih baik gunakan energi itu untuk berprestasi."

2. Kaya dan tampan saja tidak cukup, kalian tetap harus berprestasi jika ingin tampil keren.

Nah, ini juga yang bikin aku suka dengan remake Meteor Garden 2018. Di Meteor Garden 2001, F4 itu anak-anak orang yang tajir melintir, kaya banget-banget hingga segalanya bisa dimiliki oleh mereka. Sampai-sampai dosen saja berubah jadi seperti pecundang jika sudah berhadapan dengan anggota F4.

Nah. di Meteor Garden 2008, ternyata, kekayaan yang dimiliki oleh F4 itu tidak sepenuhnya diperoleh karena orang tua mereka kaya raya. Tapi, kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki oleh anggota F4 murni karena prestasi mereka. Seperti Dao Ming Si yang di usia 17 tahun main saham dan dari hasil bisnis main sahamnya ini berhasil mengumpulkan kekayaan sebesar 1 Milyar. Dan jumlah ini terus bertambah karena kemampuan Dao Ming Si yang luar biasa indra penciuman bisnisnya. Begitu juga dengan anggota lainnya. Mereka semua jago main Bridge, dan jago main olahraga Bridge profesional itu berarti bisa mudah mencari uang karena di China, permainan kartu Bridge profesional itu memang banyak uangnya. Mungkin sama seperti olahraga Golf di Amerika. 

3. Memilih Teman yang Baik itu penting, karena teman yang baik akan membawa kebaikan juga pada kita.


Nah. Ini juga isyu yang disematkan di drama berseri Meteor Garden 2018 ini. Aku suka isyu ini disematkan. Karena terbayang bahwa drama berseri ini bakalan ditonton oleh banyak orang muda: remaja, para ABG, dan mungkin juga emak-emak yang ingin bernostalgia dengan Meteor Garden 2001 seperti akyu.

Pidato Ximen di acara wisuda sekolahnya, aku suka banget. 
"Dulu, aku biasa-biasa saja, tidak punya prestasi dan tidak punya sesuatu yang dibanggakan. Tapi, aku beruntung karena bertemu dengan teman-teman baik yang mau bersahabat denganku. Karena persahabatan itu, kami saling tolong menolong hingga kemampuan terbaik kami yang tersembunyi muncul. Dan akhirnya kami saling support untuk bisa berprestasi. Buat adik-adik kelasku, carilah sahabat seperti ini selama kalian bersekolah. Carilah sahabat yang bisa mengeluarkan sisi terbaikmu, bukan sisi terburukmu, maka kalian akan bisa lebih keren dari F4."

Aku suka banget dengan nasehat Ximen ini. Jadi, ketika adegan ini aku melirik ke putriku. 
"Ibu setuju dengan apa yang dikatakan oelh Ximen. Sahabat yang baik dan bisa membantu kita agar selalu baik, insya Allah akan jadi sahabat kita yang sejati."

4. Jangan bantah Orang tuamu, karena bisa jadi dia terlihat berbuat salah karena ada alasan tertentu. Perbaiki mereka dengan sopan, bukan ditentang atau ditinggalkan.


Nah. Ini juga nih, sisipan pesan yang disematkan di drama berseri Meteor Garden 2018 yang keren. Pada banyak drama lain, kita sering melihat pertentangan antara orang tua dan anak yang terjadi meruncing. Konflik tak terelakkan. 

Di sinetron Indonesia, konflik antara orang tua dan anak sering berakhir si anak jadi amat kurang ajar pada orang tuanya. Ish. Jujur aku tidak suka dengan sinetron Indonesia ketika memperlihatkan tentang pertentangan antara orang tua dan anaknya. Karena, sering digambarkan si anak jadi kurang ajar banget, dan cenderung melakukan hal-hal yang durhaka pada orang tuanya.

Di Meteor Garden 2018, ibunya Dao Ming Si, yaitu Dao Ming Feng, memang terlihat menyebalkan banget. Keras kepala, kejam, dingin. Awalnya sebagai anak, baik Dao Ming Si maupun kakaknya Dao Ming Hwang, bingung menghadapi ibunya ini. Tapi, mereka bisa bertahan untuk tidak melakukan sesuatu yang "durhaka". Mereka, bersama dengan sahabat F4, berpikir dan mencari tahu kenapa bisa begini degilnya si ibu. Setelah mengetahui latar belakangnya, mereka pun mencari solusinya.

"Aku pikir, ibumu sudah tidak bisa menemukan jawaban untuk persoalan bisnis yang dia hadapi. Ibumu masih berpikir seperti pebisnis jaman dulu, padahal jaman sudah berubah saat ini. Kita orang-orang mudalah yang tahu bagaimana bisnis ibumu bisa diselamatkan dengan bertransformasi menjadi bisnis kekinian."

Tuh. Jadi ya, jika orang tuamu sulit diberi pengertian, jangan lantas dimusuhi. Tapi cobalah untuk mengerti. Karena bisa jadi, orang tuamu begitu itu karena mereka tidak siap menghadapi perubahan jaman yang serba cepat karena mereka sebenarnya produk orang jaman dulu yang dipaksa hingga tertatik-tatih mengikuti perkembangan jaman yang serba cepat dan pesat tanpa persiapan apapun. Marah mereka adalah luapan dari rasa keputus asaan. Kesal mereka adalah luapan dari kelelahan. 

5. Menikah itu lebih baik daripada pacaran.


Nah... ini dia yang superb. Hahaha.
Aku suka Meteor Garden 2018 ini karena ada misi dari pemerintah China yang sejalan sih menurutku dengan islam. 

Di China sana, kondisinya saat ini adalah orang-orang mulai terjangkit rasa enggan untuk menikah dan berumah tangga. Jumlah orang yang tergila-gila dengan karir semakin meningkat. Akibatnya, jumlah keluarga yang terbentuk lewat pernikahan semakin berkurang tiap tahunnya. Belum lagi ditambah dengan rasa enggan untuk memiliki anak karena rasa khawatir bahwa anak akan menghambat karir mereka.

Dari rasa enggan untuk menikah ini, maka semakin banyak pasangan yang memutuskan untuk pacaran saja tanpa menikah. Akibat dari hal ini, ada banyak. Mulai dari kelahiran yang terus berkurang, dan angka aborsi yang terus meningkat. Atau yang parahnya lagi adalah, angka penelantaran bayi yang lahir karena tidak dikehendaki di luar nikah terus bertambah (cari sendiri saja ya beritanya di google). 

Apa kerugian negara Cina jika gejala enggan menikah dan enggan punya anak terus bertambah? Kerugiannya, karena kelak, angka usia non produktif semakin besar sementara usia produktif semakin berkurang.

Tahu sendiri kan, karena kemajuan di bidang kesehatan, perbaikan gizi dan kualitas makanan, maka usia harapan hidup di Cina terus bertambah. Sekarang, mereka yang berusia di atas 60 tahun itu ada banyak sekali. Masalahnya, tidak semua orang yang berusia di atas 60 tahun bisa bekerja. Umumnya, mereka masuk kategori manula yang harus disubsidi biaya hidupnya oleh pemerintah. 

Darimana pemerintah mendapat dana untuk mensubsidi para manula ini? Dari sumber daya manusia yang bekerja di usia produktif. Tapi, jika jumlah anak-anak yang lahir semakin berkurang setiap tahunnya sementara para manula teurs bertambah, berarti kan ketika anak-anak jumlahnya tidak lagi banyak ini berada di usia produktif, mereka harus mensupport para manula yang akumulasinya teurs bertambah besar. Ini yang berat.

Itu sebabnya Cina (dan beberapa negara maju lainnya malah dari apa yang aku baca) mulai menggalakkan kampanye untuk "menikahlah dan mari membentuk keluarga". Keluarga yang bukan hanya mengayomi suami istri dan anak mereka saja, tapi juga bisa mengayomi para orang tua yang masih mereka miliki.

Tapi, memaksa anak muda untuk menikah  kan tidak mudah ya di negara yang sedang bergeliat sebagai negara industri. Jadilah disisipkan kebaikan menikah ketimbang pacaran. 

"Aku ingin, bisa makan 3 kali sehari ditemani oleh dirimu." (kata Dao Ming Si pada Shancai di restoran dalam rangka prolog ngajak Shancai nikah)
"Aku ingin terbangun dan kamu ada di sisiku, sebagai bagian dari hidupku."
"Aku ingin kita tumbuh bersama, menua bersama, bertengkar lalu baikan kembali dan memperbaiki kesalahan, lalu bertengkar lagi, lalu baikan kembali. Lalu bertengkar lalu baikan lagi. Begitu saja denganmu. Sampai bosan. Tanpa harus punya rasa khawatir bahwa kamu akan meninggalkan aku karena kita sudah menikah."

Tuh. Motivasi kebaikan menikah itu lebih baik dari pacaran, dapat banget kan dari beberapa untaian kalimat-kalimat yang diutarakan oleh Dao Ming Si di atas? Aku sampai senyum-senyum sendiri melihat percakapan Dao Ming Si pada Shancai ini.
Tapi aku setuju banget.

Keluarga itu, biar bagaimana pun, harus dimulai dari sebuah pernikahan. Kalian setuju juga nggak?

35 komentar

  1. Mak Adeee... nggak nyangka ngikutin juga MG versi baru ini. Saya sudah ngerasa cukup ngikutin yg 2001, dan punya pikiran "kenapa mesti ada lagi sih, emang yg dulu gak cukup?"
    Eh, ternyata baca ulasan ini jadi menarik ya.. banyak sisi baik yang diperlihatkan di serial MG 2018 ini.

    BalasHapus
  2. Aku nonton ini full cuma episode 1, hihihi. Masih terbayang2 pemeran Sanchai di drama lain sih. Secara remake emang bagus dan kekinian. Mereka gak cuma ngandelin uang tp otak juga. Tapi karena selera aja jadi pas ada di TV cuma sekilas2 lalu

    BalasHapus
  3. Woooowwwww keren banget. Setuju banget sama tulisannya. Suka banget kalau ada pembahasan tentang film meteor garden dan yang bahas tuh dari generasi meteor garden 2001. Bener banget kalau MG 2018 dari segi cerita lebih bagus dan berkualitas jadi menurutku meteor garden 2018 ini semacam perbaikan dari meteor garden 2001

    BalasHapus
  4. Halo salam kenal mba, saya juga penggemar meteor garden 2001 dan 2018 nih, memang dari segi kualitas cerita, jauh lebih cakep yg seri 2018 ini ya, karena pesan moralnya banyak sekali, tapi klo dr segi kualitas akting masi lebih suka akting sanchai & taomingse yg dulu deh hehe peace! Oiya sekedar meluruskan mba, ttg taomingse yg berhasil bisnis saham itu 'main'saham konotasinya agak negatif deh, investasi atau trading saham lebih mendekati, krn investasi saham itu bukan gambling,imho �� oiya mampir ke blog saya ya

    BalasHapus
  5. aku dulu ngefans banget sama meteor garden taiwan, sampai nonton semua drama taiwan lainnya, pas tau kalau ada remake nya aku kesel hahahahahah korea BFF lee min ho sampe yg seri ini meteor garden 2018 aku ga sudi nontonnya wkwkkw gak tergantikan deh yang 2001 itu hohohooh

    BalasHapus
  6. Aiih, kalimat proposenya bikin meleleh dan baper. Aku belum nonton nih yg versi remake, tp masih ingat betul gimana sukanya aku sama MG versi 2001. Hmm

    BalasHapus
  7. Aku termasuk yang cinta mati sama MG 2001, sampe dibelain bobo malem malem hihihi. belum pernah nyoba nonton yang 2018 ini, tapi baca reviewnya kok kayanya menarik yaaa

    BalasHapus
  8. Tahun 2001 saya cuman nonton dikit-dikit aja setiap episodenya. Paling suka sih lagu-lagunya dulu itu, walopun gak ngerti mereka bilang apa, tapi musiknya asyik. Hehe..

    BalasHapus
  9. Waaah, meski remake tapi disesuaikan dengan jaman saat ini dan membawa misi yang lebih baik untuk para remaja ya, Mbakde. Entahlah apa aku bisa nonton juga seperti Meteor Garde 2001 atau ndak, yang jelas suka banget uraian yang MBakde buat.

    BalasHapus
  10. Pemain San chai yang sekarang lebih cantik ya daripada yang dulu. Hhehhee. Kalo pemain lama kayaknya masih apik yang cowok deh. Hehhee. Aku blm nonton yang seri terbaru. Tapi penasaran juga mau mencoba nonton

    BalasHapus
  11. Mba aku jadi inget MG 2001 pas aku masih SMA kelas 1 mau nonton ini perjuangan banget wkwkwk klo ga nonton nanti di sekolah ga bakal nyambung krn seantero kelas ciwi2 pd ngomongin ni film :D

    BalasHapus
  12. ceritanya yang MG 2018 bagus sih lebih oke dari yang dulu. cuman aku kurang sreg ama ceweknya kaya kurang ceria gitu

    BalasHapus
  13. Beluuum sempat nonton meteor garden 2018, berkat review mba ade jadi semangat nonton dan masuk daftar tononan, dan Jerry Yan sampai sekarang masih ganteng walaupun sudah om-om heuheue

    BalasHapus
  14. Om-om berwajah boros. Hahahha saya ngakak sama tulisan di bagian ini.

    Dulu saya gak suka MG. Lebih ke males-malesan sih nontonnya. Tapi, sekalinya nonton langsung suka. Belum pernah nonton yang versi baru. Bakalan suka banget kayak dulu apa enggak, ya? :)

    BalasHapus
  15. Aku auka endingnya mereka nikah ya.. Beda dengan MG 2001.. Walau lebih suka pemain yg lama

    BalasHapus
  16. Tetap yg 2001 ah favoritku karena tayang saat aku masih berada di dunia mimpi = masa muda. Hehe...

    BalasHapus
  17. Sayaa juga penggemar meteor garden 2001 hehe. Tapi yg 2018 ini belum pernah nonton,baru liat iklannya aja. Oh beda ya ceritanya juga? Gak ada bullying bagus donk ya, pemerannya juga lebih cakep-cakep ya

    BalasHapus
  18. aku belum nonton nih mbak yang 2018 ini. Nah gitu dong gak ada bullyying jadinya kan mendidik juga.
    Aku ingin, bisa makan 3 kali sehari ditemani oleh dirimu ya nikah aja kalu gitu udah bener hehehe

    BalasHapus
  19. Kalau soal aktor2nya aku sepakat Bagus2 semua di 2018, sama nih mba aku juga kalau mau nonton pemilihan pertama itu soal tampang para aktor, enak gak yah lihatnya hihi. Dulu, nge fans banget sama meteor garden versi 2001, masih Sd kayakx waktu itu wkwkw. Nah ini jadi penasaran yang versi terbarunya.

    BalasHapus
  20. Ini juga film fenomenal yg melekat bgt diingatan kita. Wktu itu aku msh kecil bgt, tp ingt sama cwo2 Meteor Garden ini. Wahh, ada yg 2018, sayang aku nggak ikuti.. Aktor aktrisnya juga bening2.. Tp msh lekat di ingatan wajah2 aktor dan aktris yg dulu.

    BalasHapus
  21. Iya nggak ada bully bully lg di meteor garden 2018 ini. Banyak pesannya juga. Ya seperti yg sudah mbk ade tuliskan di atas. Tp klok soal akting, aku lebih suka meteor garden yg 2001. Aktingnya cakep. Klok yg 2018 ini, kelihatana agak kaku kaku gimana gituuu

    BalasHapus
  22. Aku ga ngikuti semua nih mba Ade bahkan yang tahun 2001 itu juga aku ga pernah nonton blass. Kasihannya aku huahahahah

    BalasHapus
  23. darama Taiwan yang paling aku suka dulu, bahkan aku ngefans ama tao ming tse wkwkwk
    duh aku sekaang jarang nonton tv bund, jadi penasaran ya Allah yang sekarang lebih keren dari yang dulu ya ternyata.

    BalasHapus
  24. Selalu suka sama tulisan kategori Parenting Mbak Ade. Btw, aku numpang jadiin quote ya, kalimatmu di atas yg tentang orang tua. :)

    BalasHapus
  25. Aku lebih suka yg versi dulu. Dao ming tse nya lebih songong yg dulu daripada sekarang hahahaha

    BalasHapus
  26. Aku belum nonton. Yang terbaru tapi kalau dilihat dari gregetnya sih ya kayaknya tetep yang tahun 2001 ..ga pernah bosen juga liatnya.

    BalasHapus
  27. Ya ampuuuun mba Adeee.. beneran ini sekeluarga yang nonton? Huahahaha.. kami rada2 innocent kalau urusan perdrakoran hehehe

    BalasHapus
  28. Hehehee...aku nemenin Mas Bandi di pojokan aja ya mbaaa... ga begitu ngerti juga sama Meteor Garden ini meskipun dulu pada jamannya bener2 booming.

    BalasHapus
  29. Omigod tayangan zaman aku SMP ini maaakk :D
    AKu gak seberapa ngikutin tapi aku punya pernak perniknya kyknya dulu semua buku tulisku ada gambar pemeran meteor garden hahaa

    BalasHapus
  30. Keren banget review drama meteor garden tapi yang mereview mbak Ade. Yang nomor 5 saya juga sepakat banget.

    BalasHapus
  31. Nainii..
    Point-point keren yang mau aku tuliskan di blog beres nonton Meteor Garden 2018.

    Wkwkkw....sukak banget.
    It's true.

    Meteor Garden jaman now lebih realistis, tapi aku kehilangan sisi-sisi dramatisir yang menguras air mata.


    Duh jadi gimana?
    Emm...kalau ditanya lebih suka mana, aku lebih suka Meteor Garden Japan version malahan.

    Si Domyouji Sukasha.
    Entah gimana...mungkin karena ini cerita asli dari manga Hana Yori Dango kali yaa...

    BalasHapus
  32. Sama dengan mba Indah.
    Aku juga belum bisa membahas ini lebih jauh.
    Masih tim Hollywood ^^

    Begitulah, yang namanya selera...
    Mari saling menghormati, eeeaaa


    BalasHapus
  33. Duh ini Meteor Garden kesukaan aku banget mbak, nggak pernah terlewatkan deh pokoknya hihi

    BalasHapus
  34. Wah aku awalnya males mau nonton baca ini jadi penasaran deh Mbk Ade.

    BalasHapus
  35. huaaaaa saya belum nonton yg versi 2018 nya nih Mbak.
    padahal dulu waktu SMA bela-belain begadang demi nonton ni drama, hahahah.
    pemerannya cantik dan cakep2 yaaah, sesuai jamannya lah yaaa si Oppa2nya ini :)

    BalasHapus