[Parenting] Siapa yang suka menyeruput segelas kopi? Aku sendiri, termasuk orang yang bukan pecandu minuman kopi. Awal bulan Juli ini, kebetulan aku menghadiri acara pernikahan sepupu di Yogyakarta. Setelah acara akad nikah selesai, seluruh tamu dipersilakan untuk mencicipi hidangan sarapan pagi. Pemilik hajat menyediakan lontong opor dan minuman dengan 2 pilihan, teh atau kopi. Suami dan anak-anakku memilih teh. Sedangkan aku, memilih kopi. Suamiku langsung mengerutkan kening atas pilihanku ini.
"Itu kopi loh, De."
"Iya mas, aku tahu. Kalau sedang ada acara begini, aku biasanya suka milih kopi memang. Karena biar nggak ketiduran."
"Aku jarang milih kopi. Nyaris nggak pernah." kata suamiku.
"Aku sejak ikut acara gathering blogger sih, mulai suka milih kopi. Karena ya itu tadi, biar nggak ketiduran pas dengar pembicara lagi ngomong. hehehe."
Aku memang amat sangat jarang minum kopi. Lebih lengkapnya, keluarga kecilku amat sangat jarang. Itu sebabnya di rumah kami bisa dibilang tidak ada kopi.
Oh. Aku sesekali memang membeli 1 sachet kopi pahit (tanpa gula dan tanpa kremer). Kopi pahit sebungkus kecil ini aku taburkan di pinggir lemari. Konon, semut dan kecoa tidak suka dengan bau kopi pahit. Jadi, taburan kopi pahit ini cukup efektif untuk mengusir semut dan kecoa. Selain keperluan ini. aku tidak pernah membeli kopi.
Jadi, bisa dimaklumi ya jika suami keheranan melihat aku memilih secangkir kopi untuk minuman pilihanku.
Pada anak-anak, kami (aku dan suami) tidak pernah sih memberi arahan minuman apa yang boleh dan tidak boleh. Secara garis besar, kami hanya memberitahu mereka bahwa ada minuman yang dilarang oleh agama Islam jadi sebaiknya dijauhi dan dihindari karena alasan agama, dan minuman yang sebaiknya dihindari karena alasan kesehatan.
2. Semua minuman yang mengandung darah, atau nanah, atau semua turunan darah.
3. Semua minuman yang pembuatannya ada campur tangan hewan yang diharamkan oleh Islam.
4. Semua minuman yang terkena hukum haram untuk diminum dalam Islam.
2. Semua minuman yang tidak jelas pembuatannya, dan status halal haramnya masih diperselisihkan.
3. Semua minuman yang bisa memicu alergi yang kita miliki (ini subjektif memang).
4. Semua minuman yang terlalu banyak kandungan gulanya.
"Nak, ingat ya. Keluarga besar kita memiliki gen penyakit diabetes melitus. Jadi, kurangi minuman dan makanan yang banyak mengandung gula."
Dalam hal ini, kopi, termasuk kategori minuman yang banyak mengandung gula.
Kata seorang teman yang pecandu kopi, sebenarnya seorang penikmat kopi asli itu, tidak bisa disebut penikmat kopi jika masih menambahkan gula yang cukup banyak dalam segelas kopi yang dia minum.
"Cita rasa kopinya jadi hilang, De."
"Tapi kan kalau nggak pakai gula jadi pahit?"
"Justru disitu seninya minum kopi. Diseruput sedikit demi sedikit biar rasa pahitnya tidak terasa. Sambil nyeruput sedikit demi sedikit, kita akan mencium aroma kopinya. Nah... aroma kopi yang tidak diberi gula itu lebih harum. Nih, kamu tahu nggak kenapa yang namanya warung kopi itu selalu terlihat orang-orang yang duduk santai sambil ngobrol? Karena. mereka meminum kopi mereka sedikit demi sedikit. Jadi nggak main srosot srosot 2 menit langsung bersih gelasnya. Kalau langsung diseruput habis, rasa pahitnya jadi terasa banget. Nah.. .diminumnya perlahan, lalu ngobrol, minum lagi.. ngobrol lagi. Itu sebabnya meminum kopi itu adalah minuman saat bersantai."
"Berarti buka warung kopi itu harus siap rugi ya, karena 1 pelanggan 1 jam-man nempatin bangku." (lalu temanku kesal dengan komenku ini).
Hehehehe.
Aslinya, aku memang amat jarang datang ke sebuah tempat makan lalu memesan secangkir kopi. Kopi yang aku minum, biasanya adalah kopi gratisan yang disediakan dalam jamuan makan. Sebagai bukan penikmat kopi, aku masih sayang membelanjakan uangku untuk membeli secangkir kopi.
Eh.
Tapi sebenarnya, aku pernah sakali membeli segelas kopi. Yaitu Kopi Americano. Kisah ini aku tulis di status facebookku.
"Itu kopi loh, De."
"Iya mas, aku tahu. Kalau sedang ada acara begini, aku biasanya suka milih kopi memang. Karena biar nggak ketiduran."
"Aku jarang milih kopi. Nyaris nggak pernah." kata suamiku.
"Aku sejak ikut acara gathering blogger sih, mulai suka milih kopi. Karena ya itu tadi, biar nggak ketiduran pas dengar pembicara lagi ngomong. hehehe."
Aku memang amat sangat jarang minum kopi. Lebih lengkapnya, keluarga kecilku amat sangat jarang. Itu sebabnya di rumah kami bisa dibilang tidak ada kopi.
Oh. Aku sesekali memang membeli 1 sachet kopi pahit (tanpa gula dan tanpa kremer). Kopi pahit sebungkus kecil ini aku taburkan di pinggir lemari. Konon, semut dan kecoa tidak suka dengan bau kopi pahit. Jadi, taburan kopi pahit ini cukup efektif untuk mengusir semut dan kecoa. Selain keperluan ini. aku tidak pernah membeli kopi.
Jadi, bisa dimaklumi ya jika suami keheranan melihat aku memilih secangkir kopi untuk minuman pilihanku.
Pada anak-anak, kami (aku dan suami) tidak pernah sih memberi arahan minuman apa yang boleh dan tidak boleh. Secara garis besar, kami hanya memberitahu mereka bahwa ada minuman yang dilarang oleh agama Islam jadi sebaiknya dijauhi dan dihindari karena alasan agama, dan minuman yang sebaiknya dihindari karena alasan kesehatan.
Minuman yang sebaiknya dijauhi dan dihindari karena Islam melarang untuk mengkonsumsinya:
1. Semua minuman yang mengandung alkohol.2. Semua minuman yang mengandung darah, atau nanah, atau semua turunan darah.
3. Semua minuman yang pembuatannya ada campur tangan hewan yang diharamkan oleh Islam.
4. Semua minuman yang terkena hukum haram untuk diminum dalam Islam.
Minuman yang sebaiknya dihindari karena alasan kesehatan:
1. Semua minuman bersoda.2. Semua minuman yang tidak jelas pembuatannya, dan status halal haramnya masih diperselisihkan.
3. Semua minuman yang bisa memicu alergi yang kita miliki (ini subjektif memang).
4. Semua minuman yang terlalu banyak kandungan gulanya.
"Nak, ingat ya. Keluarga besar kita memiliki gen penyakit diabetes melitus. Jadi, kurangi minuman dan makanan yang banyak mengandung gula."
Dalam hal ini, kopi, termasuk kategori minuman yang banyak mengandung gula.
Kata seorang teman yang pecandu kopi, sebenarnya seorang penikmat kopi asli itu, tidak bisa disebut penikmat kopi jika masih menambahkan gula yang cukup banyak dalam segelas kopi yang dia minum.
"Cita rasa kopinya jadi hilang, De."
"Tapi kan kalau nggak pakai gula jadi pahit?"
"Justru disitu seninya minum kopi. Diseruput sedikit demi sedikit biar rasa pahitnya tidak terasa. Sambil nyeruput sedikit demi sedikit, kita akan mencium aroma kopinya. Nah... aroma kopi yang tidak diberi gula itu lebih harum. Nih, kamu tahu nggak kenapa yang namanya warung kopi itu selalu terlihat orang-orang yang duduk santai sambil ngobrol? Karena. mereka meminum kopi mereka sedikit demi sedikit. Jadi nggak main srosot srosot 2 menit langsung bersih gelasnya. Kalau langsung diseruput habis, rasa pahitnya jadi terasa banget. Nah.. .diminumnya perlahan, lalu ngobrol, minum lagi.. ngobrol lagi. Itu sebabnya meminum kopi itu adalah minuman saat bersantai."
"Berarti buka warung kopi itu harus siap rugi ya, karena 1 pelanggan 1 jam-man nempatin bangku." (lalu temanku kesal dengan komenku ini).
Hehehehe.
Aslinya, aku memang amat jarang datang ke sebuah tempat makan lalu memesan secangkir kopi. Kopi yang aku minum, biasanya adalah kopi gratisan yang disediakan dalam jamuan makan. Sebagai bukan penikmat kopi, aku masih sayang membelanjakan uangku untuk membeli secangkir kopi.
Eh.
Tapi sebenarnya, aku pernah sakali membeli segelas kopi. Yaitu Kopi Americano. Kisah ini aku tulis di status facebookku.
Tidak ada komentar