Cerita Tentang Kaus Kaki Bayi Lucu

[Parenting] Sepertinya, jika usia sudah tidak lagi masuk kategori mahmud Abbas alias singkatan dari  mamah muda anak baru satu, segala kenangan tentang pengasuhan anak ketika mereka masih kecil menjadi kenangan yang amat manis untuk dikenang kembali. Mulai dari hal yang remeh temeh hingga hal yang berat. Salah satunya, kenangan tentang kaus kaki mereka. Iya, aku punya cerita tentang koleksi kaus kaki bayi lucu. Hehehe, jadi semacam cerita koleksi barang antik versiku ya.

Kaus kaki bayi lucu yang dimiliki oleh bayiku masih aku simpan loh. Aku taruh di album foto bahkan untuk dokumentasi pribadiku. Ceritanya bisa kalian baca di sini nih: "My Ibam" (part 2) : KOntak Batin dengan Suami yang Jauh di Mata . Atau kalian bisa juga membaca Tips Memburu Barang Antik di sini: Tips Memburu Barang Antik.

Cerita Tentang Kaus Kaki Bayi Lucu

Waktu masih berstatus mamah muda baru punya satu anak nih, salah satu benda yang membuatku sering senyum-senyum sendiri ketika masih hamil anak pertama itu adalah jika melihat kaus kaki dan kaus tangan bayi.

Waktu itu, aku dan suami (yang kebetulan sedang study di Australia dan kami melakukan hubungan LDR-an), sepakat untuk tidak mau mencari tahu apa jenis kelamin bayi dalam kandunganku. Karenanya, aku tidak terlalu antusias melihat baju-baju bayi yang lucu-lucu. Karena bingung juga sih. Mau pilih warna apa coba jika kita belum tahu jenis kelamin bayi dalam kandungan kita apa. Padahal ya, baju-baju bayi itu disediakan berdasarkan gender biasanya. Yaitu warna biru muda, atau pink muda. Warna universal yang tersedia di pasaran lain adalah warna ungu muda, kuning muda dan hijau muda.

Nah. Sesungguhnya ya, 3 warna tersisa yang diakui sebagai warna uniseks itu, tidak murni uniseks juga sih. Karena kuning muda itu cenderung dimiliki oleh anak perempuan. Sedangkan hijau muda cenderung dimiliki oleh anak lelaki. Ungu mungkin yang bisa di tengah-tengah meski sebenarnya jika ungunya ungu pastel, berarti cenderung dimiliki oleh anak perempuan sedangkan jika ungunnya ungu tua, barulah dimiliki oleh anak lelaki.

Pusing ya urusan warna berdasarkan gender ini? hahahaha.

begitu pentingnya urusan warna, pernah dilakukan loh penelitian untuk mengukur sebenarnya warna yang menjual dan dipilih oleh orang berdasarkan gender itu warna apa saja? Ini nih infografik marketing yang dicopy dari http://belikeliquid.com/blog/marketing-blog/the-effects-of-color-in-marketing/

Nah. Daripada nanti aku ketiban salah karena salah memilih warna yang sesuai dengan bayi pertamaku maka aku tidak fokus membeli baju bayi ketika masih hamil dulu. Aku malah senang membeli kaus kaki bayi lucu. Oh, juga mulai senang mengumpulkan aneka macam cardigan anak sih. Mungkin karena untuk persiapan menyusul suamiku yang ada di Australia. Kata suamiku di telepon, cuaca di Sydney di musim gugur dan musim dingin berbeda dengan cuaca di Jakarta. Meski tidak bersalju tapi dinginnya bisa menembus 4 derajat celcius. Jadi, lebih baik jika aku memiliki cardigan anak sejak dari Jakarta. 

Akhirnya, setelah koleksi kaus kaki bayi cukup banyak, ketika bayiku akhirnya lahir senangnya bukan main. Alhamdulillah urusan pakaian ternyata dapat banyak dari kado bayi. Tapi jarang sih yang ngasih kado kaus kaki bayi lucu. Jadi, nggak salah banget aku sudah mengoleksi kaus kaki bayi lucu sebelumnya. 

Uniknya kaus kaki bayi lucu ini adalah, dia terbuat dari benang yang bisa melar dan lembut di kaki bayi. Jadi, tidak serta merta kekecilan begitu bayi tumbuh. Cuma ya itu sih. Ketika bayiku berusia 4 - 5 bulan, dia hobi banget sama yang namanya mengisap jempol kakinya sendiri.

Iya. Benar. Kalian tidak salah baca: Menghisap Jempol Kakinya Sendiri. Jadi, bukan menghisap jempol tangan seperti umumnya yang sering terjadi pada anak lain. Tapi ini menghisap jempol kakinya sendiri. Badan bayi memang lentur sekali. Jadi mereka bisa membulat dalam rangka ingin menggenggam jemari kaki mereka sendiri. Karena teraba ada kaus kaki di telapak kakinya, maka perlahan mereka berusaha untuk menarik kaus kaki tersebut. Perlahan tapi pasti. Dan setelah kaus kaki tersebut akhirnya terlepas dari kaki mereka, biasanya sebelum dibuang kaus kaki itu akan dihisap dulu. Icip-icip. Lalu terbuang tanpa sengaja, Lalu mereka mainan kaki lagi dan akhirnya... slop. Menghisap jempol kakinya sendiri. 😁😁😁

Pernah suatu hari nih. Selesai belanja, aku dan suami menggendong bayi kami. Ketika digendong, bayi kami mengeluarkan suara... "Ugh".

Tapi karena itu bahasa bayi yang hanya bayi sendiri yang mengetahui artinya, kami abaikan. Hanya saja, aku mulai curiga karena setelah mendapati "ugh" nya dicuekin, bayi kami berusaha keras untuk menegakkan tubuhnya agar bisa melihat pemandangan di belakang punggung ayah yang sedang menggendong dirinya. Lalu pandangan matanya tidak lepas dari pemandangan di belakang punggung tersebut.

Lurus. Serius. Tidak berkedip.
Nah. Aku yang berada di belakang suamiku mulai curiga. Lalu mengikuti arah pandangan bayiku yang lurus memandang ke suatu titik. Ternyata... di tengah pedestrian jauh di belakang kami, tampak putih-putih di tengah jalan pedestrian tersebut. Putih-putih dari bahan pluffy seperti handuk. Mungil... serupa kaus kaki.

LOH? Kaus kaki!
Ternyata "ugh" yang dikatakan oleh bayiku mungkin memiliki arti "kaus-kaki-aku-jatuh-ayah".
Wah.
Hahahaha.
Langsung saja aku berbalik arah dan berlari mengambil kaus kaki tersebut.
Nah.. kaus kaki ini yang akhirnya aku taruh di dalam album dokumentasi bayiku.
Hahahaha.

Kalian sendiri. punya cerita tentang barang-barang "antik" yang jadi koleksi kalian tidak?

6 komentar

  1. Hihi, anak-anak emang kadang suka ngasih kode tapi gak jelas juga ngomongnya XD.

    BalasHapus
  2. Anak pertama dulu saya exited beli apa aja yang lucu2, termasuk kaos kaki. Tapi setelah anaknya lahir sih mbak. Karena menurut orang tua beli perlengkapan2 bayi yang masih dalam perut itu pamali, apalagi pernah keguguran. Jadi belinya perlengkapan ala kadarnya yang buat di bawa ke rumah Sakit aja. Selebihnya anak lahir baru beli. :)

    Mbak Ade perhatian banget ya sampai di pigurain itu kaos kakinya. Bajunya Alfi bayi udah saya kasih orang semua. Daripada ga kepake, Khan adeknya cowok. *Kayak yang ga mau nambah anak lagi aja* :)

    BalasHapus
  3. Kaos kaki dan kaos tangan bayi memang lucu-lucu menggemaskan ya, Mbak. Jadi inget aku masih simpan kaos kaki bayinya Fira, warnanya yaaa pink and blue gitu. Kalau Faiz agak bervariasi, mulai kuning, merah dan biru tua. Uuugh dedek bayinya pinter banget

    BalasHapus
  4. kaos kaki bersejarah ya Mbak, jadi dibingkai gitu, heheheh.
    kaos kakinya lucu Mbak, sukaaa :)

    BalasHapus
  5. Kaos kaki bayi anak saya hanya dipakai saat bepergian, kalau di rumah dia nggak pernah mau dipakein. Suka ditarik-tarik gitu. Tapi sam[ai sekarang umur 3 tahun, kalau mau pakai sepatu dia nggak bisa nggak pakai kaus kaki. Harus katanya. Hehehe

    BalasHapus
  6. Wah lucu dan rapi banget nih Mbk Ade membuat dokumentasi, patut ditiru nih :)

    BalasHapus