Buah Manis Kesabaran

[Catatan Akhir Tahun] Apa yang akan aku tulis ini sebenarnya kejadian yang terjadi di tahun 2013 silam. Sudah lama banget memang. Sayangnya, waktu itu aku belum aktif sebagai blogger. Jadi, aku menulis segala sesuatunya di status facebook. Dan karena dulu aku aktif sekali menulis status facebook, maka dalam sekejap, status itupun tenggelam.

Hingga akhirnya sejak 2 tahun ini ada fitur baru di facebook yang membantuku untuk menemukan kembali status lama yang telah tenggalam. Fitur itu bernama "On this Day Memory". Jadi, pada tanggal dan hari ini, tapi tahun-tahun yang telah terlewati ada apa saja.
aplikasi On This Today di Facebook



Nah, hari ini, tapi di tahun 2013 silam, aku menulis sebuah status yang aku alami dari kejadian nyata. Kejadian yang aku alami sendiri, jadi bukan cerita fiksi atau khayalan.

Jadi, aku memang punya beberapa sahabat pena.
Dari jaman belum ada facebook dan media sosial, aku sudah bersahabat pena melalui kirim-kiriman pos surat (tulis tangan, masukin ke amplop kasih perangko). Hingga akhirnya jaman Media Sosial melanda persahabatanku dengan para sahabat penaku. Kami tidak lagi berkirim-kiriman surat. Sebagai gantinya, kami mengirim pesan lewat SMS handphone.

Di daerah, masalah sinyal handphone itu masih menjadi kendala utama bagi para pemilik handphone. Akibatnya, tidak semua orang mengetahui kegunaan aplikasi whatsapp. Syukurlah. Aku pikir, yang membuat sebuah persahabatan pena terus langgeng mungkin justru karena kami tidak hendak bertatap muka dan melakukan pembicaraan secara live. Keasyikan mencurahkan isi hati lewat tulisan itu ada seninya tersendiri.

Aku dan sahabat penaku tahu banyak hal. Tentang sosok masing-masing, anggota keluarga, dan kehidupan sehari-hari. Karena kami bukan hanya bertukar kabar lewat tulisan, tapi juga membagi foto dan cerita lain.

Perbedaannya dibanding belum ada jaman media sosial adalah, aku dan para sahabat penaku bisa menulis berlembar-lembar banyaknya. Sedangkan sekarang, kami hanya menulis sedikit sekali. Sekedar untuk berbagi kabar karena memang keterbatasan jumlah karakter yang disediakan oleh fitur short messages system (SMS) di handphone.

Suatu hari di tahun 2013, sms dari sahabat penaku ini masuk ke handphoneku.

Seorang temanku, hidup dengan ekonomi pas2an sehingga pekan lalu anak2nya pulang sekolah sambil meletakkan buku2 sekolahnya dalam kantong plastik. 

"Kenapa? ""Tas sekolahnya putus."Temanku nulis sms padaku cerita bhw dia sedih sekali krn jangankan untuk beli tas anak2nya, untuk makan sehari hari aja susah."Mari..biar aku belikan tas utk anak2mu.""Jangan mbak. Aku gak mau pertemanan kita rusak oleh pemberian. Nanti muncul dalam hatiku niat lain setelah menerima pemberian dari mbak. Aku mencintai pertemanan kita ini krn Allah, bukan krn niat lain."

Jujur. Aku terharu dengernya. Bersyukur krn masih dikasi kesempatan menyaksikan teman yg amat jujur seperti dia. Lalu dia cerita bahwa 2 hari yang lalu, saat dia sakit dan gak ada duit, dia bantu mijit seseorang yg jatuh. Temanku ini memang pandai pijat patah tulang. 

"Mbak, orang yg aku pijat itu ternyata datang dari jauh dan uangnya hilang di jalan. Jadi dia gak bayar. Tapi aku ikhlasin saja." (Padahal aku tau pasti temanku itu sedang kesulitan keuangan yg parah)Lalu sore ini temanku sms:
"Mbak ade. Ternyata orang yg aku bantu pijit kakinya yg terkilir itu sore ini datang bawa makanan: ayam, labu dan ubi. Anak2ku senang luar biasa krn bisa makan ayam goreng dan sayur labu. Bukan cuma itu, dia juga memberiku tas sekolah baru tuk anak2ku."

Entah mengapa. Temanku yang menerima rezeki tapi aku yg ikut bahagia. Pake banget. Alhamdulillah.
Sabar itu... akan terasa manis di ujung penantian ya. Selalu demikian.


Jadi.... mari kita terus memelihara prasangka baik pada Allah SWT, dan tetap mengenakan sayap sabar dan syukur di kanan kiri kita dalam menghadapi berbagai macam hal. Ini nasehat akhir tahunku untuk diriku sendiri.






7 komentar

  1. Masya allah...pengingat banget buat aku mba, buat terus bersabar dan bersyukur. Makasih mba ade ��

    BalasHapus
  2. Sya juga pernah gtu mba, lagi bokek bokeknya eh ad yang ngasih makann. Bersyukur banget rasanya kalau bergantung sama Allah sellu ada jalan 😊

    BalasHapus
  3. Ya Allah...Semoga kesabaran..keikhlasan..tak pernah hilang dihati...

    BalasHapus
  4. ah ceritanya bikin haru biru, sabar memang butuh perjuangan berat dan ikhlas

    BalasHapus
  5. Ikut seneng dengan kebahagiaan temennya ya mbak.
    Kalau ada kesulitan emang sebaiknya serahkan ke Allah tapi juga tetep usaha ya TFS

    BalasHapus
  6. Duh jd malu, krn mungkin saya belum sesabar teman mba ade

    BalasHapus
  7. Selalu ada hikmah yang bisa diambil disetiap kejadian ya mbak

    BalasHapus