Mobil Idaman untuk Keluargaku

[Lifestyle: Shopping] Punya mobil pribadi itu... antara kepingin dan tidak kepingin.

Jika sedang bepergian, karena aku sering melewati jembatan penyeberangan yang melintang di atas kota Jakarta, rasanya jadi tidak kepingin punya kendaraan pribadi.

Jakarta tuh... macetttt dimana-mana.
Khususnya di hari Senin pagi (dari pukul 06.00 s/d pukul 11.00) dan Jumat sore (mulai pukul 14.00 s/d pukul 21.00... kadang, malah macet sampai pukul 22.30).

Kejebak macet itu rasanya.... menyebalkan.


Aku pernah terjebak macet dari kawasan pasar Bukit Duri menuju ke rumahku di kawasan Pengadegan. Jarak yang sebenarnya pendek ini harus ditempuh dalam kurun waktu 2 jam. D-U-A J-A-M!!!. 
Lututku tuh rasanya sampai bergeser karena terlalu lama kedua kakiku harus menekuk di sudut bangku yang sempit. Beruntungnya, waktu itu aku hanya naik kendaraan umum mikrolet. Jadi, meski duduk di dalam kendaraan mikrolet selama dua jam, tetap bayarnya hanya enam ribu perak (Rp6000). Gak kebayang jika harus naik taksi. Widiwww... berapa coba argonya? 

Tapi... jika  lebaran tiba nanti, kan ada acara silaturahmi tuh ke rumah saudara, nah... disitu aku mulai bermimpi jika saja aku punya mobil pribadi. Karena, untuk bepergian ke rumah saudara di hari lebaran itu, kendaraan umum mulai jarang didapat. Mungkin karena pengemudinya banyak yang juga ikut berlebaran ya.  Jadi, untuk naik taksi pun antriannya lumayan panjang. Belum lagi jika ternyata rumah saudara yang ingin dituju itu ternyata termasuk daerah yang tidak banyak dilalui kendaraan umum. 

Keinginan untuk memiliki mobil pribadi, juga hadir ketika sedang bosan di rumah dan ingin jalan-jalan ke rumah teman. Enaknya sih memakai mobil pribadi. Karena, tidak semua temanku punya rumah yang letaknya dilalui oleh kendaraan umum. Apalagi jika rumahnya ada di perumahan yang masuk ke dalam letak rumahnya. Nah.... mau nggak mau, lebih enak didatangi dengan kendaraan pribadi sih sebenarnya.

Kami sekeluarga pernah berdiskusi, perlu tidak sih memiliki kendaraan pribadi. 
Alasan belum perlu:
1. Karena, lokasi kantor suami dan kampus anak sulungku, bisa dijangkau dengan kereta listrik Commuter line.
2. Jakarta itu sudah penuh dengan kendaraan dan asap polusi, jadi sebaiknya sih jangan ditambah lagi (ini pendapat si anakku yang  mahasiswa).
3. Jika pun harus membeli kendaraan pribadi suatu saat nanti, kalau bisa sih menghindari kredit kepemilikan kendaraan.

Alasan sudah perlu:
1. Kami semua ada lima orang. Jika naik taksi, penuh sesaknya kian waktu kian terasa seiring dengan makin besarnya tubuh anak-anak kami.
2. Keterampilan mengemudi kendaraan itu, termasuk keterampilan yang sebaiknya diajarkan pada anak-anak kita, meski kita tidak memiliki kendaraan pribadi apapun.
Umar bin Al-Khattab berkata,"Ajari anak-anakmu berenang, memanah dan naik kuda".
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Segala sesuatu yang di dalamnya tidak mengandung dzikrullah merupakan perbuatan sia-sia, senda gurau, dan permainan, kecuali empat (perkara), yaitu senda gurau suami dengan istrinya, melatih kuda, berlatih memanah, dan mengajarkan renang.” (HR. An-Nasa’i).

 Zaman dahulu, kuda itu termasuk alat tranportasi yang digunakan untuk bepergian dan juga untuk menjalankan tugas dan kewajiban dimana perpindahan lokasi adalah bagian dari tugas tersebut. Zaman sekarang, tentu saja kuda sudah tidak digunakan lagi di jalan-jalan. Fungsi kuda sudah digantikan dengan kendaraan pribadi seperti mobil/motor/sepeda. Jadi, analogiku adalah,
mengajarkan pada anak-anak kita agar mereka menguasai kemampuan untuk bisa mengemudi kendaraan pribadi adalah salah satu tugas dari orang tua.

Itu sebabnya, diskusi tentang perlu atau tidak kami memiliki mobil pribadi, mulai disinggung akhir-akhir ini seiring dengan usia anak-anak kami yang semakin dewasa. Setidaknya, ada media tempat mereka berlatih menggunakan keterampilan mengemudi mereka.

Bicara tentang mobil, berarti bicara tentang kriteria mobil idaman untuk keluargaku dong.

Mobil Idaman untuk keluargaku, dari hasil diskusi lebih lanjut (ya.. ya... di dalam keluargaku segala sesuatunya itu memang harus didiskusikan; hasil diskusinya sendiri belum begitu penting sebenarnya, tapi proses diskusinya itu yang wajib diikuti oleh seluruh anggota keluarga) adalah:

1. Mobilnya boleh mobil baru, boleh juga mobil bekas. Yang pasti sih mobil murah. 

Keuntungan mobil baru: ada asuransinya; semua onderdil masih baru; jika ingin dijual lagi lebih mudah.
Kerugian mobil baru: mahal.

Keuntungan mobil bekas: memang tidak ada asuransinya tapi jika harus bocel-bocel atau lecet karena dipakai oleh orang yang baru bisa menyetir, tidak terlalu bikin pegal hati. Dan mobil bekas itu lebih murah daripada mobil baru pasti.
Kerugian mobil bekas: tidak ada asuransinya!

(ish.. kenapa sih perihal asuransi ini penting di keluargaku? hehehe... soalnya, waktu aku duduk di bangku kuliah tahun pertama, kami pernah kecurian mobil. Jadi, ada orang yang bongkar garasi rumah orang tuaku, lalu mereka membawa kabur mobil kami yang diparkir disana. Dan yang bikin ngenes saat itu adalah, kejadiannya tepat 2 bulan setelah asuransi kehilangan kendaraan pribadi berakhir dan ayah memutuskan untuk tidak memperpanjangnya lagi. 
HAH! Gimana nggak ngenes coba?

Kejadian lain, adikku mobilnya tertabrak orang lain. Penyok dan jelek deh pokoknya. Tapi, karena mobilnya diasuransi all risk, oleh pihak asuransi mobilnya diganti yang masih mulus. Horeee.... )

Sedangkan Keuntungan membeli mobil murah: hemat uang (dan siapa tahu bisa terhindar dari kredit pemilikan kendaraan umum yang panjang tenornya. (keluargaku termasuk keluarga yang menghindari kredit jangka panjang pinjaman bank soalnya), juga lebih membumi saja (tsahhh.... hahahaha... eh tapi benar sih ini).
Disamping hemat uang ketika membelinya, kita juga hemat uang ketika harus membayar pajak kendarannya. Juga hemat pada biaya perawatannya.
Bahkan, kita juga bisa parkir di tempat yang biasa saja, tidak perlu parkir di tempat khusus jik sedang datang ke mall. Dan yang pasti, bebas cemas ketika sedang melaju di jalanan ibukota Jakarta (yang di beberapa tempat tertentu sering terjadi kejahatan perampokan pada pemilik kendaraan mewah).

Kerugian membeli mobil murah: hmm... karena duit yang terpakai cuma sedikit jadi duit sisanya masih banyak. Bingung deh mau dipakai buat beli apa lagi? hahahahaha (alasan yang mengada-ada syekaliii). Tapi yang pasti, karena belinya murah, berarti nanti pas jual bekasnya ya jauh lebih murah sih. hehehe.

2. Mobil itu termasuk golongan mobil Citycar. 

Yaitu mobil mungil dengan cc kurang dari 2000 cc, dan berukuran mungil.
Kenapa memilih tipe citycar?
Karena mobil tipe citycar ini, parkirnya mudah (karena bentuknya yang mungil), bensinnya irit, dan untuk kondisi jalanan ibukota yang sering padat alias macet dimana-mana, maka mobil tipe citycar lebih fleksibel di berbagai kondisi jalanan. Bisa diajak nyelip di  jalan tikus (alias jalan pintas di tengah perkampungan dalam rangka menghindari jalan protokol yang lagi macet), dan ketika harus berada di jalan besar utama pun, mobil tipe citycar bisa lebih luwes dikendarai di tengah-tengah kepungan kendaraan lain.

Ada beberapa kandidat sih. Yaitu: Nissan March, Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Honda Brio, dan Suzuki Mirage.


Masing-masing kendaraan di atas, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan pembicaraan tentang ini sepertinya jadi bahan diskusi yang tersendiri di dalam keluargaku.
Seperti jika berbicara tentang kualitas, maka merek Honda sejak dulu selalu mengusung tagline bahwa mereka lebih mengutamakan kualitas. Sedangkan jika berbicara tentang harga yang mudah dijangkau maka merek Daihatsu selalu menjadi pemenangnya. Sedangkan Nissan, adalah mobil buatan Jepang yang kata orang, awet pemakaiannya (istilahnya bandel). Suzuki, pun demikian.

Yang pasti, tipe citycar ini, selain muat 5 orang, juga punya bagasi yang cukup luas jadi tetap nyaman dipakai oleh kami sekeluarga. Jujur saja, aku kurang suka jika harus menaruh barang-barang di bawah kursi penumpang. Jadi kalau bisa sih, tetap ada bagasi untuk menaruh barang.

Dan satu lagi:  punya hidung! hahahaha... Penting loh ini. Karena, ketika aku belum menikah, aku pernah merasakan punya mobil tanpa hidung. Aduhhh... pernah sekali mobil itu tabrakan dan karena tidak punya hidung, jadi asli itu menegangkan sekali. Serasa nonton film horor di bioskop 3D. SERAAAAMMMM....!

3. Panjang dan lebar mobil ramah dengan kondisi garasi di rumahku dan kondisi jalan di sekitar perumahanku.

Nah.... poin ketiga ini, penting.
Karena memang sudah berniat untuk suatu saat nanti ingin membeli mobil pribadi (aamiin) jadi, ketika membangun rumah tahun lalu, kami sudah membuat garasi dengan ukuran tertentu. Yaitu ukuran mobil citycar. Panjangnya kurang dari 4 meter dan lebarnya kurang dari 3 meter (makanya nggak mungkin kan punya Fortuner atau yang sejenisnya... ehhehehe).

Jalan depan rumahku hanya bisa dilewati oleh dua mobil yang bersisian. Masalahnya, sering banyak yang tinggal di dalam gang belakang rumah parkir mobilnya di pinggir jalan. Akibatnya, untuk keluar masuk kendaraan akan amat menyulitkan jika body mobil punya lebar dan panjang yang lebih dari 4 x 3 meter. Bisa sih dilewati, tapi pasti supirnya akan mandi keringat dan pinggangnya tegang banget karena harus benar-benar memperhatikan jalanan dan selokan.
Jadi... panjang dan lebar mobil idaman keluargaku tentu saja harus sesuai dengan kondisi jalan di sekitar perumahanku (kecuali jika memang ingin olahraga memanjangkan leher setiap hari).


YAP. Itu 3 kriteria mobil idaman untuk keluargaku. Kriteria lain sih tidak terlalu penting untuk dibahas disini. Seperti lebih baik membeli mobil anu saja karena hadiahnya boneka, atau membeli warna pink biar matching dengan warna kamar yang pink.

Kebetulan, ada satu tempat yang bisa dikunjungi jika ingin mencari mobil baru, atau mobil bekas, juga mobil murah. Atau sekedar ingin mempertimbangkan mana mobil yang harus dipilih jika ada pertimbangan khusus seperti yang terjadi di dalam keluargaku. Yaitu di situs  Rajamobil.com. Koleksi mobilnya lengkap dan banyak.

Situs Rajamobil ini, bukan hanya tempat penjualan dan pembelian mobil saja. Tapi, website ini juga lengkap berisi ulasan dari berbagai orang tentang mobil-mobil tertentu. Jadi, yang bingung alias galau untuk menentukan pilihan seperti yang terjadi di dalam keluargaku, bisa lebih mendapatkan pencerahan.

Kita bisa mencari mobil dengan kriteria tertentu: mobil bekas, mobil baru atau mau dari keduanya juga bisa. Nanti, semua mobil yang kita cari akan terlihat bentuk-warna-lokasi tempat menjualnya yang terdekat dengan tempat kita tinggal serta harga yang ditawarkan.


tinggal masukkan mobil apa yang kita cari, dengan cara mengisi semua pilihan di atas.

atau bisa juga dengan cara mencari mobil berdasarkan kriteria lain seperti berdasarkan harga, atau berdasarkan perbandingan atau dengan mencari berdasarkan lokasi showroom mobil yang mudah dijangkau dari lokasi tempat kita berada atau bisa juga mencari berdasarkan mobil apa yang sedang promo. Mobil promo itu artinya selain membeli mobil, kita juga dapat bonus-bonus lain biasanya.


Di website Rajamobil ini, juga ada video yang berisi aneka tips dan trik ketika ingin membeli mobil, atau video tentang review mobil tertentu, atau video tentang event-event bursa penjualan mobil. Di antara semua video-video itu, maka yang paling aku sukai dan rekomendasi untuk dikunjungi adalah dua buah video ini nih.





Setelah melihat video itu, aku jadi seperti dapat pencerahan bagaimana apa yang harus dilakukan sebelum membeli mobil bekas. Bukan apa-apa sih, tapi keluargaku kan tidak terlalu yang iye banget untuk urusan mengetahui apakah mobil bekas itu masih layak pakai atau malah nanti merongrong keuangan kami.

Nah... untuk amannya, Rajamobil juga menyediakan berbagai layanan berikut nih. Yaitu spesifikasi dan komparasi dari kendaraan yang sedang kita pikirkan untuk kita miliki. Jadi, semoga sih tidak terjadi sesal belakangan gitu.


Sekarang... tinggal mengambil kesepakatan dalam diskusi keluarga saja sebenarnya, jadi mau beli mobil yang mana nih?

Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog mobil impianku



15 komentar

  1. komplit plitt ya bund postingannya ini, semoga terwujud deh mimpinya dapat mobil pribadi ;)

    BalasHapus
  2. Xixixi mobil punya hidung. Sama lah aku jg sukanya yg punya hidung. Semoga mobil impiannya segera dimiliki ya mba ade

    BalasHapus
  3. Klo jadi beli mobil ajak aku jalan2 ya bu :D

    BalasHapus
  4. Ayo2.. dipilih2... ^^
    lengkap banget nih ulasannya mamaa

    BalasHapus
  5. Ibam nanti ajak2 mamih jalan2 yaaaa

    BalasHapus
  6. Rajamobil ya webnya, makasih banyak ya mbak, baru tahu saya :)

    BalasHapus
  7. Kerennya juga nih Rajamobil.com. Jadi mupeng punya mobil

    BalasHapus
  8. City car juga idamanku tuh Mba Ade. Ini yg punya suami jeep ga pake power steering, ga berani nyetirnya, takut encoookk...

    BalasHapus
  9. untuk wanita mang cucok klo city car ya mbak ade

    BalasHapus
  10. ayo mbak kita beli city car bareng2 hehehe

    BalasHapus
  11. rajamobil bisa jadi alternatif buat yang mau beli mobil meski gatau apa-apa soal mobil :D

    BalasHapus
  12. komplit bangeeet mbaak..bisa buat referensi kalau sudah di jakarta nanti :)

    BalasHapus