Betapa Pentingnya Memahami Al Quran (menurut Nouman Ali Khan)

[Lifestyle]  Aku mendapat link Youtube bagus nih buat belajar tentang betapa pentingnya memahami Al Quran menurut Nouman Ali Khan.

ustad Nouman Ali Khan (credit foto: google)


 Apakah kalian sudah mengetahui siapa itu Nouman Ali Khan? Jujur saja, aku mengetahui tentang sosok ulama satu ini dari anak sulungku dan menantuku. Jadi, sepertinya kaum milenial punya idola tokoh ulama islam tersendiri ya. Jadi, jika kalian bertanya siapa itu Nouman Ali Khan dari kakek nenek atau orang tua kalian yang sudah berusia di atas 55 tahun. kemungkinan besar mereka tidak tahu siapa itu Nouman Ali Khan. Tapi, jika kalian bertanya pada generasi milenial, maka sebagian dari mereka umumnya mengetahui siapa itu tokoh ulama Nouman Ali Khan. 


 Nouman Ali Khan 


Nouman Ali Khan adalah Nouman Ali Khan adalah seorang pembicara Muslim Amerika dan pengajar Bahasa Arab. Khan mendirikan Institut Bayyinah untuk Studi Bahasa Arab dan Al-Qur'an setelah dia mengajar Bahasa Arab di Nassau Community College. (dikutip dari Wikipedia).
Kelahiran: 4 Mei 1978 (usia 44 tahun), Berlin, Jerman.

Nouman Ali Khan adalah salah satu muslim paling berpengaruh di dunia saat ini. Kesantunannya dalam menyuarakan Islam serta menyebarkan kebajikan jika kita mengamalkan kitab suci membuat Nouman sangat disegani. 


 

 Aku kutip dari website Mizan Store, ada ulasan tentang Nouman Ali Khan. 
Kita mengenal Nouman sebagai orang yang begitu dekat dengan Alquran, mengkaji secara terperinci, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan. Mungkin beberapa orang mengira bahwa untuk menjadi seperti Nouman dibutuhkan waktu yang sangat panjang hingga dapat mencapai titik “spiritualitas” seperti yang dicapai Nouman saat ini. Pengalaman “spiritualitas” seseorang tentu berbeda-beda. Tidak ada kata terlambat untuk memulai. Mulailah hari ini dan mudah-mudahan kita dapat bertemu dengan apa yang selama ini kita cari. Nouman dalam kajian “In Need of Wisdom” yang berlangsung pada 12 Februari 2015 di Dubai, Uni Emirat Arab menceritakan sebuah kisah yang menarik tentang kehidupannya. Sejak kecil, Nouman yang besar di Jerman dengan latar keluarga Pakistan belum mempelajari secara sungguh-sungguh mengenai Alquran. Nouman justru cenderung “seadanya” dan tidak memelajari Alquran dan bahasa Arab secara menyeluruh. Bahkan hingga usia 19 tahun dan kembali ke Amerika, Nouman semakin jauh dari Islam.

Pada usia yang rentan akan kegalauan, Nouman berusaha untuk menemukan kembali kepercayaannya tentang agama. Dalam perjalanannya, Nouman justru menemui pihak-pihak yang bertentangan dengan Islam juga tentang kebenaran Alquran.

Nouman sempat bergabung dalam komunitas yang non-muslim yang gemar berdebat mengenai Islam. Nouman juga sempat masuk ke dalam komunitas yang selalu mengomentari kehidupan muslim lain. Mungkin beberapa orang beranggapan bahwa dengan bergabungnya Nouman pada komunitas-komunitas semacam itu justru akan membuat Nouman semakin “jauh”.

Ajaibnya, dengan bergabungnya Nouman di sana, ia justru mendapat penguatan untuk meluruskan pikiran, untuk mempelajari ajaran Islam yang sesuai dengan aqidahnya. Beruntung pada perjalanannya, Nouman justru dipertemukan dengan Dr. Abdus Samie seorang ahli Quran yang mengajarkan cara menerjemahkan dan menjelaskan Al Quran dalam bahasa Urdu. Maka dimulailah perjalanan Nouman menemukan kembali iman Islam melalui Al Quran bersama Dr. Abdus Samie dan kelas bahasa Arab-nya yang mengagumkan.

Dia lalu mendirikan universitas Al Bayyinah dan menjadi CEO di sana hingga sekarang.

Betapa Pentingya Memahami Al Quran (menurut Nouman Ali Khan)


 

Nah, dalam video ini Ustad Nouman Ali Khan akan mencoba menjelaskan mengapa kita penting memahami Al Quran. Video dimulai dengan penjelasan, tentang apa tugas dari Nabi Muhammad SAW.

Tugas, mungkin lebih tepatnya misi, yang diemban oleh Nabi Muhammad SAW adalah, untuk membawa masyarakat yang saat itu jatuh dalam sebuah perilaku korupsi dalam skala luas dan besar; dan membawa masyarakat tersebut untuk menuju ke arah cahaya, yaitu cahaya iman.


Pertanyaannya, bagaimana cara Nabi Muhammad SAW melakukannya? Lewat sebuah proses. Ayat di atas, Al baqarah : 257, termasuk dalam sebuah ayat madaniyah; dimana ayat tersebut bukan hanya sangat cocok diterapkan bagi orang Quraisy saja, tapi juga bagi orang Islam, dan khususnya bagi masyarakat Islam.

Mengapa dikatakan sangat cocok? Nouman Ali Khan menjelaskan bahwa sangat mungkin iman seseorang itu bergerak turun. Dan sangat mungkin jika iman seorang muslim itu ternyata dirasakan kurang merasa dekat dengan Allah pada satu generasi, dan lalu berlanjut ke generasi selanjutnya, dan generasi selanjutnya dan seterusnya. Sangat mungkin jika seseorang yang ketika imannya sedang turun akhirnya berubah menjadi seorang yang materialistik (mencintai benda atau bisa disebut hanya memikirkan dunia saja, dan semakin jauh tentang keyakinan akan kehidupan akherat). 

Ada banyak tanda-tanda iman kita semakin jauh dari Allah. Seperti tidak ada lagi tangisan ketika melakukan shalat misalnya. Atau tidak ada rasa nikmat ketika membaca Al Quran. Bahkan ada yang merasa malas membaca Al Quran dan mulai meninggalkannya. Atau hati merasa kosong, bolong, dan ketika kita mencoba mengucapkan kalimat thayibbah (kalimat memuji Allah) tidak ada rasa apa-apa yang hadir untuk mengisi rasa kosong di dalam diri kita tersebut. Akhirnya, ketimbang mendekat kepada Allah di saat kita merasa kesepian dan kosong, kita malah mengisi kekosongan tersebut dengan hal-hal keduniawian seperti mendengarkan lagu-lagu, larut dengan lagu tersebut, atau menonton drama korea atau drama china atau thailand, atau jepang. Hingga waktu habis dan hari berganti dan kekosongan itu tetap ada. 

Nah, bagaimana sekarang jika individu dalam komunitas itu punya masalah keimanan massal? Bagaimana caranya komunitas membantu untuk memperbaiki masalah ini? Nah... inilah penjelasannya dari ayat Al Baqarah : 257 ini ditujukan.

Al Quran 2: 257. Allah pelindung orang yang beriman. Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan.

Ayat ini menjelaskan betapa pemurahnya Allah Subhanahu Wata'ala, betapa penuh rahmahNya, kepada orang-orang yang beriman karena Allah SWT senantiasa ingin mengeluarkan orang-orang beriman dari kegelapan kepada cahaya (iman).
Masya Allah. 

Ayat di atas tidak hanya ditujukan pada seseorang saja, tapi juga bagi seluruh masyarakat secara keseluruhan. Bagi orang-orang beriman di seluruh dunia bahkan. Masya Allah.

Sekarang, bagaimana caranya mengeluarkan orang-orang beriman yang sedang berada dalam kegelapan kepada cahaya (iman)? 
Orang-orang beriman disini tuh maksudnya, orang-orang yang percaya pada Allah SWT, percaya pada Rasul Allah, Nabi Muhammad SAW, percaya pada malaikat Allah, percaya pada kitab Allah, yaitu Al Quran, percaya pada hari kiamat, percaya pada takdir Allah (qadha dan qadar); tapi di saat yang bersamaan merasakan kegelapan karena merasa jauh dari Allah dan jauh dari apa yang mereka percayai ini, merasakan kekosongan dalam jiwanya dan merasa jauh dari agama Islam. Nah, pada kelompok orang-orang ini (yang bisa jadi itu adalah aku dan kamu juga termasuk); yang harus dilakukan adalah, seperti tercermin dalam ayat ke dua dari surat Al Jumu'ah.


Ayat di atas (al jumuah: 2) mencontohkan bahwa Allah mengajarkan pada Rasulullah SAW yang saat itu buta huruf, dengan cara membaca ayat-ayat-Nya, sekaligus mengajarkan hikmah dan penjelasannya sehingga akhirnya Rasulullah SAW bisa memimpin ummatnya untuk keluar dari kesesatan yang nyata.

Artinya, ketika kita sedang merasa jauh dari cahaya iman, maka yang harus kita lakukan adalah mentautkan hati kita dengan ayat yang diajarkan Allah pada Rasulnya, Nabi Muhammad SAW, dengan cara membaca Al Quran, kita harus stop dan mulai berpikir tentang kalimat-kalimat Allah dalam Al Quran tersebut; dan mulailah berpikir bahwa pada setiap kalimat Al Quran tersebut, sebenarnya Allah sedang berbicara dengan kita lewat perantara ayat-ayat Al Quran tersebut. 

Allah chose to speak to you
Allah chose to speak to me

Tidak ada agama lain yang menunjukkan arah secara langsung bahwa Allah sedang berbicara dengan kita lewat kalimat-kalimat-Nya secara langsung. 


Jadi, masih kata Nouman Ali Khan dalam videonya ini ya, ketika kita buta huruf dalam arti tidak bisa membaca atau menulis, maka bukan kesalahan kita jika kita tidak membaca Al Quran. Ya namanya juga buta huruf. Nah, tapi, ketika kita bisa membaca dan menulis, tapi menolak untuk membaca maka itu adalah kesalahan kita. Karena dengan membaca maka kita baru akan paham. 


Dengan begitu, adalah kewajiban kita semua, aku-kamu-kita-dan termasuk mereka, untuk mengedukasi umat Islam agar tidak ada lagi buta huruf Al Quran. 

Baca, perbaiki bacaan agar bacaan menjadi jelas, ulangi, stop, lalu pikirkan, renungkan, resapi, lalu baca lagi. Insya Allah alur cara membaca seperti rangkaian ini akan membawa kita untuk bisa mengerti isi Al Quran. Dasar dari memahami Al Quran adalah kita mengerti apa yang sedang kita baca tidak hanya lewat pelafalan di bibir saja, tapi mengumpulkannya di dalam hati dan memikirkannya di dalam otak penjelasan-penjelasan tersebut dalam kehidupan kita.

Spiritual emergency adalah ketika kita tidak mengerti apa yang sedang kita baca di saat kita membaca Al Quran.
Nah loh. 



2 komentar

  1. Sebagai seorang muslim tentu membaca dan memahami Al-Quran itu penting karena ini merupakan pedoman hidup bagi kita umat muslim. Namun, di zaman sekarang semakin berkurang saja muslim yang mau mempelajari Al-quran. Jadi penasaran, mau nonton video youtube-nya. Terima kasih sharingnya!

    BalasHapus