FOX Family alias Keluarga Rubah

 [Catatan Akhir Tahun] Selama Pandemi Covid 19, aku mengisi waktu luang berkegiatan di rumah saja dengan mengikuti beberapa kelas online, salah satunya adalah Kelas Belajar Motret Dengan Handphone. Lama tiap level itu biasanya adalah 7 hari. Dan karena waktuku ada banyak (namanya juga di rumah saja) maka begitu selesai satu level, aku segera mendaftar ke level berikutnya. Hingga akhirnya, sebagian besar level cara memotret yang baik sudah aku ikuti. Lalu, tiba-tiba @KelasMotret membuka kelas belajar menggambar dengan menggunakan handphone. Wah. Ini baru buatku, jadi aku ikuti kelas ini. Ini terjadi di awal tahun 2021 lalu.

Buat bisa gambar sesuatu itu, ternyata selain dari teori dan tutorial cara menggerakkan kuas atau pena agar membentuk sebuah siluet atau sketsa tertentu, hal terpenting adalah punya imajinasi dan latihan menuangkan imajinasi agar tertuang di atas canvas. Hal ini yang sedikit sulit untuk dilakukan.

Jadi, ciri khas belajar gambar di @kelas.motret itu adalah, kita harus bisa membuat icon mereka, yaitu Seekor Rubah. Ini gambar Rubah pertamaku, pasangan Rubah ceritanya. Dibuat awal tahun 2021 (dibuat dengan aplikasi Pixelab)

Mengapa sulit? Karena imajinasi tidak bisa dipesan seperti kita memesan makanan di aplikasi pesan antar makanan. Pilih temanya apa, lalu pilih varian makanannya, lalu klik order. Menunggu paling lama 30 menit, dan makanan sudah ada di depan pagar diantar oleh kurir pesan antar.

Jika saja imajinasi semudah itu dipesan, mungkin semua orang bisa menggambar dan menghasilkan karya. 

Rubah buatanku yang berikutnya. Mulai bisa melengkung garisnya dan tidak lagi kaku, serta sudah bisa memasukkan emosi ke ekspresi wajah Rubahnya. Lumayan bikin semangat. (dibuat dengan aplikasi Pixelab)

Kenyataannya, imajinasi tidak bisa dipesan semudah memesan makanan di aplikasi pesan antar. Untuk bisa menghadirkan imajinasi, kita harus tenang. Punya banyak referensi yang dilihat atau didengar atau didiskusikan dengan orang lain misalnya. Aku sendiri, biasanya setelah mengetahui tema besar yang harus dibuat, aku biasanya melihat-lihat Pinterest. 

Di aplikasi Pinterest, banyak sekali karya yang sudah pernah dibuat oleh orang lain sebelumnya. Lalu karya kita seperti apa?

ATM : Amati, Tiru, Modifikasi

Yang terlarang itu adalah menjiplak sebuah karya secara utuh lalu mengakuinya sebagai milik kita sendiri. Ini sesuatu yang tidak patut sama sekali. Hasil karya yang dihasilkan dari menjiplak karya orang lain secara utuh itu sebuah kejahatan intelektual. Pada beberapa kasus, hal ini bisa dikenakan sanksi tertentu.

Tapi, imajinasi kita bisa muncul setelah mengamati karya orang lain. Ini yang disebut dengan terinspirasi. Untuk hal ini, maka inspirasi yang hadir bisa dituangkan dalam karya dengan tehnik ATM. Yaitu amati, tiru dan modifikasi.

Misalnya ini nih:

Ini gambar yang diambil dari Pinterest, dengan kata kunci Breakfast

Sedangkan ini yang imajinasiku hasil dari tehnik ATM  :

ini breakfast hasil imajinasiku. Setelah gambar, aku komen dalam hati, "Gimana nggak gemuk, breakfastnya sebanyak ini?" wkwkwkwk (dibuat dengan aplikasi Pixelab)

Imajinasiku kadang suka absurb.

Perintahnya gambar pemandangan gunung Fuji di Jepang. Tapi, aku pingin menambahkan gambar lain selain gambar gunung. Berhubung baru diajarin gambar rubah yang makhluk hidupnya, belum pernah diajarin gambar orang, jadi terpaksa aku.... gambar ROBOT. hahahaha. Kan ceritanya Jepang, masa sih nggak ada robot di sana? (alasan karena nggak bisa gambar orang) (dibuat dengan aplikasi Pixelab)

Aku menikmati kelas menggambar yang aku ikuti. Dan akhirnya, setelah beberapa lama menekuni aku menyadari satu hal: ternyata passion ku bukan memotret, juga bukan menyusun gambar yang sudah jadi seperti halnya jika kita berada di media Canva (jadi tinggal pilih icon gambar yang sudah jadi, lalu disusun sesuai dengan tema yang ingin kita buat). Passionku adalah, membuat sesuatu yang bermula dari kertas kosong, lalu perlahan mengisinya sesuai dengan keinginanku. Sesuai dengan warna yang aku inginkan, sesuai dengan bentuk-bentuk dan corak yang aku inginkan dan itu semua aku sendiri yang membuatnya. 

Akhirnya, aku tinggalkan pelajaran memotret dan menyusun gambar di Canva. Aku mendalami gambar.

Tentu saja gambarku jauh dari sempurna. Tapi aku bahagia membuatnya karena merasa hal itu bisa mewakili secara utuh imajinasi yang ada di kepalaku. 

the next level Rubah buatanku (diikat saja dengan bantuan garis salur-salur yang ada di buku, biar nggak ganggu orang yang lagi nulis). Dibuat dengan aplikasi Pixelab

Hal-hal yang bikin asyik menggambar itu menurutku adalah, setelah kelas gambar yang aku ikuti selesai, aku bergabung dengan komunitas alumni kelas gambar ini. Namanya KMDDCom. Nah, orang-orangnya pada penuh semangat semua. Jadi nyaris tiap pekan selalu ada challenge yang diadakan. Tidak ada hadiahnya sih. Jika pun ada give away yang diadakan oleh sesama anggota komunitas dengan memberikan challenge gambar sesuatu, hadiahnya tidak besar. Paling besar sepertinya pulsa Rp75.000. Jadi, kami semua benar-benar mengikuti semua challenge karena dasar kecintaan pada gambar digital. 

Ini Rubahku yang lain, diikut sertakan di challenge dengan tema GOLD. Jadi, aku bikin leontin Rubah dari emas saja. Alhamdulillah menang give away nih, jadi, menutup tahun 2021 dengan manis ya. Dibuat dengan aplikasi Medibang paint.

Dan, perkembangan menggambar Rubahku kurang lebih seperti ini:

Ini salah satu challenge dari KMDDCom, yaitu menampilkan perkembangan gambar yang sudah dimiliki. Jadi, aku buat progress gambar Rubahku. 

Dan taraaaa.... ini kartu keanggotaanku di komunitas Kelas motret basic digital design. Awalnya ikut digital design lalu terus jatuh cinta dengan digital drawing. 



2 komentar

  1. Wih bagus hasilnya, jatuh cinta sama yang gambar makanan hasil imajinasinya cantik. Asyik juga belajar kayak gini.

    BalasHapus
  2. fox , hewan imut setelah kucing, tapi jarang dipelihara ;D

    BalasHapus