[Catatan Akhir Tahun] Sejak pandemi akibat covid 19 bermula di tahun 2020 silam (berarti kita semua sudah hidup di tengah Pandemi Covid 19 nyaris 2 tahun ya?), aku punya kegiatan baru. Yaitu, belajar menggambar menggunakan handphone.
Alhamdulillahnya, aku akhirnya mendapat pencerahan nih. Jadi, tanggal 18 Oktober 2021, aku pun menulis surat digital buat keluargaku di grup whatsapp keluarga sebagai berikut:
Btw, ibu mo cerita ah... lagi senang plus "terharu" ceritanya.
Ibu cerita dari awal ya. Jadi, tahun 1970 itu, eh... terlalu awal banget. Nggak usah seawal ini kayaknya.
Jadi, pas naik haji doa ibu satu yg selalu diulang ulang... ibu minta, ìbu n anak2 ibu, dimudahkan utk belajar al quran, dan didekatkan pada kecintaan pada al quran.
Terus, pulang dari sana, qadarullah beneran dimudahkan. Mulai dari tiba2 dicolek Ilent buat belajar ngaji privat di rumahnya, lalu diajak ikut pengajian di shafa, lalu pandemi datang, bertemu dg bbrp layanan ngaji online private.
Setelah itu, ketika pekerjaan ibu sbg blogger mulai berkurang krn usia yg bertambah ðŸ¤, ibu ngisi waktu luang dg ikut kursus online lain dan qadarullah, pengajarnya islami semua alhamdulillah. Jadi setiap materi selalu diarahkan agar tidak keluar dari syariat Islam.
Ada yg gurunya keras (kelas kamara, yg bikin kartun, dia beneran mengharamkan wajah. Jadi harus beneran faceless). Ibu sempat keder n gentar... tapi alhamdulillah bertemu lagi dgn kelas yg lebih soft penafsirannya.
Jadi, ibu semangat lagi belajarnya. (Kayaknya, ibu termasuk orang yg sensi n manja ya kali, jika dikerasin malah jadi beneran menolak atau malas berusaha. Tapi jika dilembutin jadi semangat lagi buat berusahanya).
Ini aturan kelas gambar kartun ibu yg baru... yg ibu cocok krn lembut n ramah.
Ibu cerita dari awal ya. Jadi, tahun 1970 itu, eh... terlalu awal banget. Nggak usah seawal ini kayaknya.
Jadi, pas naik haji doa ibu satu yg selalu diulang ulang... ibu minta, ìbu n anak2 ibu, dimudahkan utk belajar al quran, dan didekatkan pada kecintaan pada al quran.
Terus, pulang dari sana, qadarullah beneran dimudahkan. Mulai dari tiba2 dicolek Ilent buat belajar ngaji privat di rumahnya, lalu diajak ikut pengajian di shafa, lalu pandemi datang, bertemu dg bbrp layanan ngaji online private.
Setelah itu, ketika pekerjaan ibu sbg blogger mulai berkurang krn usia yg bertambah ðŸ¤, ibu ngisi waktu luang dg ikut kursus online lain dan qadarullah, pengajarnya islami semua alhamdulillah. Jadi setiap materi selalu diarahkan agar tidak keluar dari syariat Islam.
Ada yg gurunya keras (kelas kamara, yg bikin kartun, dia beneran mengharamkan wajah. Jadi harus beneran faceless). Ibu sempat keder n gentar... tapi alhamdulillah bertemu lagi dgn kelas yg lebih soft penafsirannya.
Jadi, ibu semangat lagi belajarnya. (Kayaknya, ibu termasuk orang yg sensi n manja ya kali, jika dikerasin malah jadi beneran menolak atau malas berusaha. Tapi jika dilembutin jadi semangat lagi buat berusahanya).
Ini aturan kelas gambar kartun ibu yg baru... yg ibu cocok krn lembut n ramah.
Lalu, setelah itu aku pun menshare tulisan yang aku dapat di grup kelas menggambarku. Sekalian juga ya aku share disini karena informasinya insya Allah bermanfaat banget buat kalian yang kebetulan ingin menggambar dan mau tidak mau harus menggambar makhluk hidup agar kita semua selamat dan tidak keluar dari koridor syariah Islam.
Aturan menggambar makhluk hidup dalam Islam
Hukum Gambar Dalam Islam (copas dari tulisan guru gambarku)
a thread (caelah mirip twitter aja)
a thread (caelah mirip twitter aja)
إنَّ الَّذينَ يصنَعونَ هذِÙ‡ الصُّÙˆَرَ يعذَّبونَ يومَ القيامةِ ، يقالُ Ù„َهم : Ø£Øيوا ما خلقتُÙ…ْ
“orang yang menggambar gambar-gambar ini (gambar makhluk bernyawa), akan diadzab di hari kiamat, dan akan dikatakan kepada mereka: ‘hidupkanlah apa yang kalian buat ini’” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis di atas sahih.
Saya sendiri tidak berani bilang ini haram itu haram, karena saya juga masih fakir ilmu.
Hukum gambar namanya Hukum Taswir. Hukum ini sangat luas cakupannya dan banyak perbedaan pendapat dikalangan ulama.
Ada yang mengharamkan mutlak. Dan ada yang membolehkan dengan syarat.
Silahkan buka link ini untuk penjelasan lebih lanjut.
Hadis di atas sahih.
Saya sendiri tidak berani bilang ini haram itu haram, karena saya juga masih fakir ilmu.
Hukum gambar namanya Hukum Taswir. Hukum ini sangat luas cakupannya dan banyak perbedaan pendapat dikalangan ulama.
Ada yang mengharamkan mutlak. Dan ada yang membolehkan dengan syarat.
Silahkan buka link ini untuk penjelasan lebih lanjut.
https://youtu.be/xYtcMcQ0j4s
https://www.instagram.com/p/Bkl7u_sHiMx/?igshid=1f0c0ujjh3ajc
Jadi intinya, apapun yang kita ambil darinya akan kita pertanggung jawabkan di akhirat.
Semua tergantung niat.
Berkaryalah dengan niat untuk berdakwah, untuk kebaikan.
Gambar sesuatu yang baik, jangan menggambar hanya karna ingin mendapatkan pujian dari orang lain. Apa lagi pujiannya "Wah gambarmu mirip dengan aslinya", itu bukan pujian tapi itu teguran kalau yang kita buat sudah termasuk menyaingi ciptaan Allah.
Gambar manusia boleh, tapi jangan disempurnakan. Misalnya tampa wajah, atau matanya saja yang ada mulut dan hidung ditiadakan.
"Nanti hasilnya jelek dong"
Tentu saja tidak. Banyak illustrator yang tidak menyempurnakan karyanya demi kehati-hatian.
Contoh dua gambar ini, tetap terlihat bagus meski wajahnya tidak digambar sempurna.
jadi insya Allah gambar kartun atau komik boleh, jika bentuknya tidak sempurna, seperti tidak punya mata atau tidak punya hidung atau proporsi badan tidak sempurna |
atau gambarnya sempurna tapi faceless alias tidak disempurnakan wajahnya. |
Guruku bilang, jika kita mendapat komentar dari orang lain dengan kalimat "ya ampun, mirip banget gambarnya dengan aslinya, kayak foto banget." nah, seharusnya kita merenung. Itu bukan pujian, tapi sebuah teguran bahwa kita sudah memasuki wilayah abu-abu dalam ajaran Islam, yaitu membuat sesuatu yang menyerupai makhluk ciptaan Allah, yang seharusnya dihindari atau tidak dimasuki. Ubah segera gaya gambarnya demi untuk kehati-hatian.
Dan ini gambar yang sebaiknya dihindari atau jangan dilakukan:
Maaf ya jika ada yang tersinggung dengan tulisanku ini. Aku hanya menyampaikan. Silahkan kalian kaji kembali masing-masing. Kalau perlu tanyakan pada yang lebih ahli. Untuk saat ini, hal ini yang aku pegang dan aku jadikan pedoman buatku menggambar. Dan semoga anak keturunanku kelak juga mematuhinya.
Nah, iya sih aku sendiri lebih ilustrasi yang lucu imut gitu tanpa hidung. Jadi, gak begitu mirip sama manusia tapi tetap bagus.
BalasHapus