Mempersiapkan Anak Menuju Usia Remaja

[Parenting] Tahun ini, insya Allah putri bungsuku akan menyelesaikan masa bersekolahnya di Sekolah Dasar. Setelah selama 6 tahun dia menimba ilmu di sekolah dasarnya, sebentar lagi dia insya Allah akan memasuki jenjang sekolah berikutnya, yaitu Sekolah Menengah Pertama.

Gembirakah dia? Insya Allah gembira.
Bersemangatkah dia menyambut jenjang masa yang baru ini? Insya Allah bersemangat.
Yang dia masih suka manyun-manyun merasa keberatan itu ketika diberitahu bahwa meninggalkan bangku sekolah dasar itu artinya dia sebentar lagi akan memasuki usia remaja. Dan suasana kehidupan remaja dengan seragam SMP atau SMA itu berbeda ba
nget dengan suasana kehidupan anak-anak dengan seragam SD.
Disitu dia merasa sedih harus segera mengucapkan selamat tinggal pada masa menjadi anak-anak.


Apa yang terjadi di Masa Remaja?





Kebetulan, selama dikelas 6 ini, putriku memiliki sebuah perkumpulan teman tersendiri. Aku sering tesenyum-senyum jika melihat putriku dan teman-temannya ini sedang berkumpul. Kenapa? Karena mereka nyaris sama tubuhnya. Mungil-mungil gitu, di tengah teman-temannya yang sudah mulai membesar tubuhnya.

Mereka selalu bersama-sama. Ngobrol bareng, jajan bareng, dan sama-sama memiliki kesukaan yang mirip-mirip juga. Mungkin karena sering bersama inilah maka mereka menamakan perkumpulan mereka dengan sebuah nama (dan karena putriku tidak mengijinkan aku untuk memberitahu kalian nama gank dia, jadi tidak akan aku tulis disini).

Kami, para ibu dari anak-anak di gank ini juga jadi erat hubungannya karena jika pulang sekolah, anak-anak ini sering bercerita tentang teman di ganknya. Nah, giliran ada gosip sesuatu seputar salah satu anak-anak ini, para ibu jadi tahu kemana tempat pertama yang bisa ditanyakan tentang kebenaran gosip itu. Kemana lagi jika bukan ke ibu yang menjadi salah satu dari anggota gank.

Tidak jarang kami para ibu jadi ikut-ikutan berkumpul untuk membicarakan anak masing-masing. Jadi, hubungan para ibu dari anak anggota gank terjalin karena keeratan hubungan anak-anak di gank ini.

Salah satu masalah yang sering ditanyakan oleh para ibu dari gank putriku ini adalah, "Gimana? Putrinya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda mau menstruasi belum?"
Hahahaha.
Iseng banget ya kami ini.
Iya. Karena, aslinya nih, gank putriku ini terbentuk karena putriku dan teman-teman ganknya ini memang sama-sama belum mengalami menstruasi sementara teman-teman di kelas 6 yang lain  sudah mendapat menstruasi. Itu sebabnya teman-teman di kelas 6 sekolahan putriku itu tubuhnya sudah terlihat besar-besar dan perilakunya sudah mulai seperti remaja awal.

Putriku bercerita bahwa teman-teman dia yang di luar gank, sudah mulai membicarakan tentang cowok ganteng di kelas lain atau di kelas lain. Beberapa sudah mulai ada yang "main suka-sukaan". Dan selera musiknya juga berubah, kebanyakan mulai menyukai artis idol bule yang badannya berisi dan terlihat dewasa. Padahal, putriku dan teman-teman ganknya masih menyukai artis korea dengan badan si artis yang imut dan lucu.

"Pokoknya banyak deh, bu. Jadi, akhirnya aku ama teman-temanku ngerasa nggak begitu cocok aja ama mereka. Nggak asyik. Lebih asyik kayak sekarang."

"Itu karena teman-temanmu yang lain selain teman-temanmu yang ini, sudah mengalami menstruasi, nak. Jadi, mereka sudah mulai terasa berbeda dengan kalian. Sebentar lagi juga paling kamu dan teman-temanmu akan mengalami seperti mereka. Yaitu ketika kamu sudah mulai menstruasi."

"Ih apaan sih ibu." (jawab sambil ngambek dan cemberut). "Aku kan masih kecil. Aku nggak suka jadi remaja. Nggak enak. Nggak asyik. Aku masih mau gini terus ah."

"Ya nggak bisa sih, dik. Mau nggak mau masa remaja pasti datang. Namanya juga kita terus tumbuh dan menua usianya." (lalu putriku merasa sedih dan tidak rela kehilangan masa kecilnya yang dia rasa lebih asyik dan lebih menyenangkan daripada masa remaja yang bahkan belum dia cicipi saat ini).

Apa saja tanda-tanda masa remaja itu bermula?


Masa remaja, ditandai dengan beberapa hal, yaitu:

1. Mulai berubahnya bentuk tubuh dan bentuk organ-organ tertentu.

 Yang pasti, pada remaja awal, susah banget nyari baju dan sepatu sih, kalau di anak-anakku. Kenapa? karena di awal usia remaja anak-anakku, mereka masih belum bisa menerima kenyataan bahwa mereka sudah bukan anak-anak lagi. Tapi, ukuran baju dan sepatu tidak berkata demikian. Jadilah susah banget nyari baju dan sepatu untuk mereka.

"Aku maunya yang ada Pooh-nya."
"Iya, tapi paling besar ukurannya itu nomor 35 nak. Sedangkan kaki kamu nomornya sekarang 36. Nanti kesempitan kalau dipaksain."

atau kejadian seperti ini nih:

"Ibu keluar dulu gih. Aku mau ganti baju."
"Ya udah ibu tutup mata."
"Nggak mau aku malu."
"Kan ibu udah tutup mata?"
.... (dia tertunduk malu)
"Sudah ada yang berubah ya di tubuhmu?"
"Aaahhhh... ibuuuuu.... aku nggak mau ngomongin soal itu. Nggak mauuuuuu." Lari ke kamar lain, banting pintu, terus nutup seluruh tubuhnya dengan selimut. Bersembunyi. Huff.

2. Terjadinya perubahan emosi yang tidak stabil

Iya, remaja itu cepat sekali ngambeknya. Salah sedikit, ngambek. Juga cepat tersinggungnya. Gampang cemberut dan jadi hobi merenggut. Tapi giliran senang, ya ampun.... terlihat banget dan kadang seperti meledak-ledak kegembiraannya itu. Jingkrak-jingkrak dan menari-nari.

3. Mulai Mengagumi Dirinya Sendiri

Tanda-tanda anak masuk usia remaja itu juga ditandai dengan semakin narsisnya mereka.
Hahahaha.
Jadi, dikit-dikit lihat cermin lalu senyum-senyum sendiri di depan cermin.
Mematut-matut diri lalu mulai bergaya bahwa di dunia ini hanya dia yang paling manis dan paling enak dilihat.
Andai  cermin bisa bicara... mungkin cermin akan berontak dan melakukan kudeta kali saking sering didatangi dan dikuasai oleh remaja.

4. Mendapat menstruasi pada remaja putri dan mimpi basah pada remaja pria

Menstruasi dan mimpi basah itu adalah sesuatu yang bersifat pasti pada remaja. Hal ini dalam agama islam adalah sebuah pertanda bahwa seseorang telah memasuki usia akil baliq. Islam menempatkan remaja dalam posisi yang istimewa loh. Yaitu, Allah menjanjikan bahwa remaja bisa masuk surga dan termasuk dalam 7 golongan yang dijamin masuk surga oleh Allah SWT. Remaja seperti apa yang dijamin masuk surga tersebut?

Yaitu remaja yang memiliki ketaatan pada Allah, dimana ketika dia beribadah dia mempersembahkan ibadahnya hanya untuk Allah dan meyakini bahwa Allah mengawasinya senantiasa kapan dan dimana saja. Dengan ketaatan dan keyakinan seperti itulah remaja itu melalui masa remajanya hingga mengantarkan dia memasuki usia dewasa kelak.

Dulu, aku sempat bertanya-tanya mengapa remaja menempati posisi sedemikian istimewanya? Setelah punya anak yang sudah melewati usia remaja dan saat ini sedang memiliki anak usia remaja aku sepertinya mengerti mengapa remaja yang ikhlas dan bertakwa itu memperoleh tempat istimewa hingga dijamin masuk surga. Karena remaja mengalami gejolak perubahan fisik yang mengagetkan mereka, mengalami gejolak emosi yang tidak stabil, mengalami gejolak kehidupan yang mulai beralih dengan segala tantangannya. Itu sebabnya masa remaja itu adalah masa yang jika tidak hati-hati bisa dengan mudah membuat seseorang tergelincir.

5. Terakhir, mulai hadirnya rasa senang pada lawan jenis.

Nah, ini alasan terakhir yang membuat putriku yang masih merasa "anak-anak" menjadi tidak nyaman ketika berteman dengan teman-teman kelas 6 lainnya yang sudah mengalami menstruasi. Karena, mereka sudah mulai memasukkan topik pembicaraan seputar cowok. Haahahaha. Padahal, putriku masih senang membicarakan koleksi bonekanya, koleksi stikernya, tukar-tukaran benda imut murah meriah, ngomongin kartun, ngomongin lagu idol korea, dll.

"Malas ah aku. Aku nggak ngerti. Apa cakepnya dia kok diomongin terus di kelasku."

Nah, teman-teman satu gank putriku ini belum sampai ke sana. Tapi sudah mulai mengalami beberapa poin ke arah remaja. Terlihat dari rok panjang SD mereka yang semakin tinggi dan kemeja sekolah yang mulai kesempitan.


Peranan Orang Tua dalam Mempersiapkan Anak Menuju Usia Remaja


Peranan Orang Tua dalam Mempersiapkan Anak Menuju Usia Remaja apa saja? Berdasarkan pengalamanku sih, yaitu:
1. Jadilah teman mereka. Jangan sering mencela atau mentertawakan mereka, nanti mereka malah menjauh dari kita.
2. Menyediakan waktu agar bisa mendengar mereka bercerita, curhat, berkeluh kesah.
3. Menambah stok kesabaran menghadapi ulah mereka yang emosinya labil banget.
4. Rajin-rajin menyediakan stock pembalut jika kalian punya remaja putri. Ini sekaligus sebagai barometer untuk mengawasi kesehatan reproduksi anak-anak perempuan kita.
5. Dampingi mereka agar bisa tetap mengingat Tuhan dan agama mereka ketika mereka sedang bergaul dengan siapa saja.

Setelah ini, aku mau bercerita tentang tema spesifik yaitu tentang Menstruasi. Ikuti tulisanku lagi ya.



8 komentar

  1. Hihihi..sama nih aku lagi seneng mantau Lintang. Banyak temennya sudah haid,tapi dia belum. Hanya buah dadanya lai menunjukkan gejala bertumbuh, dia juga cerita tentang temannya yang mulai genit, mengenal cowok.

    Aku lagi mnunggu dia haid dan mngarahkan bahayanya wanita sudah baliq,kewajibannya,dll. Seru ya mb

    BalasHapus
  2. makasih mba Ade sharingnya, lg mempersiapkan buat zaidanku juga nih.

    BalasHapus
  3. Bener banget ya bun. Lebih sabar menghadapi bayi saya mah daripada menghadapi remaja yang gampang ngambek. Stok sabarnya harus ektra soalnya hihihi

    BalasHapus
  4. Anak saya yang kelas 6 (cowok) juga sedang menuju masa remaja. Saya lihat teman-temannya sudah ada yang baligh. Sementara anak saya belum. Tinggal tunggu waktu kayaknya.

    BalasHapus
  5. Anaknya udah mau SMP ya Mbak, udah mulai ABG gitu anak-anak suka malu2 ya Mbak heheheh
    noted ini, buat bahan belajar nanti anak cowokku itu, Aamiin :)

    BalasHapus
  6. catet nih, karena 3 tahunan lagi Marwah bakalan menjadi remaja huhu, kenapa cepet banget waktu berlalu yah

    BalasHapus
  7. Saya baru tahu jika kesukaan perempuan juga akan berubah ketika beranjak remaja. Itu hanya opini atau umumnya ya bun?

    BalasHapus
  8. Anak pertamaku juga begitu waktu awal-awal remaja dulu, mirip Hawna...hihi. Kadang kalo dipikir, iya yah...kayaknya aku juga dulu begitu

    BalasHapus