Bahagia itu adalah Berbagi Kebahagiaan

[Parenting] Anak adalah aset masa depan bagi sebuah bangsa. Dari dalam diri anak, semua orang tua menyisipkan sebuah harapan. Harapan itu dirajut dalam rapalan doa-doa yang mereka panjatkan. Baik yang dilarungkan secara diam-diam, maupun yang dikirim dengan suara yang bisa didengar oleh orang banyak. Termasuk oleh anaknya sendiri.

Kebahagiaan orang tua adalah, melihat anaknya bahagia. Ketika ada seorang anak yang menangis, orang tua yang berusaha untuk meredakan tangis anaknya sebenarnya ikut menangis juga di dalam hatinya. Ketika anaknya sakit, orang tua selalu berharap agar penyakit itu ditimpakan saja pada mereka. Jangan pada anaknya.

Demikian besarnya cinta orang tua pada anak mereka.

Itu sebabnya semua orang selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik bagi anak-anak mereka. Bahkan meski mereka memiliki kemampuan yang amat terbatas.

Seorang ibu yang kelaparan, rela untuk mengatakan perutnya masih kenyang agar anaknya mau menghabiskan satu-satunya makanan yang mereka miliki. Dan seorang ayah yang kelelahan, ikhlas menahan lapar dan haus dan lelah tubuhnya, jika dilihatnya anaknya datang minta izin untuk menghabiskan sisa makanan yang ada di rumah.

Aku punya  teman yang saat ini kehidupan ekonominya tidaklah terlalu cerah. Dia sahabat penaku sejak lama. Sejak dia masih duduk di bangku SMA, dan sekarang sudah berkeluarga dan memiliki 3 orang anak.

Suaminya bekerja serabutan. Terkadang menarik becak, kadang mencari rumput untuk kambing, kadang berjualan mainan anak-anak keliling, kadang memanjat kelapa dan menjual buah kelapanya, atau kadang membersihkan sekolah. Menyapu, mengepel, menyikat kamar mandi sekolah. Pekerjaan apa saja dia bersedia mengerjakannya selama pekerjaan itu halal.

Dia harus rela jika uang yang dia terima dari pekerjaannya, dibelanjakan untuk keperluan makan istri dan anaknya. Hingga dia tidak sempat membelikan pakaian untuk dirinya sendiri atau istrinya. Dia juga rela menahan lapar agar istri dan anaknya bisa makan. Kadang, dia berdua istrinya harus menahan lapar berdua.

Anak-anak mereka memang sedang dalam masa pertumbuhan. Usia mereka adalah 8 tahun, 7 tahun, dan 4 tahun.

Kebetulan, aku sebagai sahabat penanya di Jakarta memperoleh kesempatan untuk menghadiri pekan alergi yang diadakan oleh Morinaga, yang bersamaan dengan  World Allergy Week. 

World Allergy Organization sendiri merupakan program tahunan inisiasi World Allergy Organization (WAO) dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai alergi dan penyakit lainnya yang terkait, serta menggagas pelatihan dan sumber daya untuk melakukan diagnosa dan tindakan pencegahan. Berkaitan dengan World Allergy Week, Kalbe Nutritionals melalui brand Morinaga, menggagas Morinaga Allergy Week lewat KAMPANYE SEMUA DARI INGIN TAU, yang terdiri dari 3 langkah: TAU-CEGAH & ATASI-SEBAR.



Kali ini, di bawah tema: ALERGI TETAP BERPRESTASI, Morinaga Ingin mengajak para orangtua untuk meningkatkan kesadaran pentingnya mendapatkan informasi alergi secara benar agar bisa mendukung Si Kecil yang alergi, untuk tetap berprestasi.

Inisiatif yang dilakukan Morinaga pada tahun ini adalah dengan memberi kesempatan kepada para orangtua untuk berkonsultasi kepada para pakar atau dokter anak ahli alergi dalam bentuk:

· Coaching Clinic di KALCare Jakarta

· Live chat dengan dokter di www.cekalergi.com/AllergyWeek

· Hospital Parenting Seminar

· Radio Talkshow di beberapa kota

Sehingga dengan TAU mengenai informasi alergi yang tepat, orangtua diharapkan dapat menCEGAH dan mengATASI alergi sejak dini. Selain itu Morinaga mengajak para orangtua untuk ikut berbagi (SEBAR) pengalaman tentang bagaimana mendukung Si Kecil yang alergi, tetap berprestasi melalui lomba Cerita Celoteh Cita-cita Si Kecil.

Mengapa masalah alergi penting untuk diperhatikan oleh orang tua?

Masalah alergi pada anak penting untuk diperhatikan oleh orang tua karena sesungguhnya, alergi yang diderita oleh si kecil itu perlahan bisa melemahkan semua potensi yang dimiliki oleh si kecil untuk tumbuh dan berkembang.

Bayangkan saja jika anak dengan bakat resiko alergi terus menerus menderita sakit akibat terpapar oleh alergi, maka tubuhnya yang seharusnya bisa berkembang malah terfokus untuk menghadapi pertahanan melawan penyakit akibat alerginya. Fokusnya yang seharusnya dikembangkan untuk menggali potensi diri, dilemahkan oleh penyakit yang dia derita akibat alerginya. Itu sebabnya, masalah alergi pada anak harus diperhatikan dengan seksama oleh para orang tua.

Aku menulis tentang upayaku mencari tahu informasi tentang alergi pada anak ini dalam tulisan berikut ini: Cari Tahu Seputar Alergi Pada Anak. Di tulisanku ini, ada hasil tanya jawabku dengan dokter spesialis alergi pada anak.



Morinaga, dalam hal ini, mengembangkan susu bagi anak-anak yang memiliki alergi susu sapi atau anak yang memiliki intoleransi lactosa dalam tubuhnya. Intoleransi lactosa, terjadi ketika tubuh tidak bisa mengubah karbohidrat yang terdapat dalam susu menjadi glukosa. Ketidak mampuan tubuh mengubah karbohidrat yang terdapat dalam susu menjadi glukosa ini membuat kerja usus menjadi berat. Dan ini mempengaruhi fungsi organ yang lain. Sedangkan alergi susu adalah kondisi dimana tubuh membaca bahwa asupan susu bagi tubuh sebagai sesuatu yang berbahaya dan menolaknya. Hal inipun bisa menyebabkan tubuh menjadi sakit.


Padahal, susu bagi anak-anak adalah hal yang penting sebagai tambahan nutrisi bagi dirinya. Kandungan susu bisa memberi nutrisi dan stimulai bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak.

Sejak anak masih bayi, kandungan susu ini bisa diperoleh oleh ASI. tapi setelah anak lepas dari ASI ibunya, dia membutuhkan tambahan susu. Itu sebabnya seorang anak sebaiknya diberikan susu sebagai tambahan nutrisi bagi tubuhnya.

Lalu bagaimana jika anak yang menderita alergi susu sapi dan intoleransi lactosa? Alergi Protein Susu Sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling sering terjadi pada bayi dan anak. hal ini disebabkan karena protein susu sapi adalah salah satu jenis protein yang pertama kali diberikan pada bayi. Selain itu, kemampuan pencernaan dan fungsi enzim pencernaan pada bayi belum bekerja dengan optimal. Untuk itulah  Morinaga dan KALBE NUTRITIONALS mengeluarkan produk susu bagi penderita alergi susu dan intoleransi lactosa, yaitu susu Morinaga P-HP dan susu  Morinaga Soya. Tujuannya tentu saja agar anak bisa tumbuh kembang secara optimal karena tubuhnya memiliki pertahanan ganda menghadapi berbagai penyakit dan alergi yang dideritanya. Dengan begitu, insya Allah dia bisa memiliki kemampuan untuk mengembangkan potensi multitalentanya.




Aku mendapat bingkisan spesial dari Morinaga alhamdulillah dalam pekan alergi ini. Dan ketika aku mendapat bingkisan spesial tersebut, aku lantas ingat temanku. Melihat susu yang melimpah ruah di rumahku, ingin rasanya aku berbagi dengan sahahat penaku tersebut.

Tentu saja, ASI is the best bagi para bayi di bawah usia 2 tahun. Tapi, setelah lewat masa-masa itu, pemberian nutrisi yang seimbang dan dikombinasikan dengan stimulasi yang tepat tetap dibutuhkan oleh anak-anak.

Dengan nutrisi yang seimbang dan stimulasi yang seimbang, maka  insya Allah akan tercapailah pembentukan generasi Platinum.

Apa itu Generasi Platinum?


Yaitu generasi masa depan dengan potensi multitalenta yang tergali sepenuhnya. Merekalah yang kelak akan membangun negara kita ini. Baik itu guru, dokter, insinyur, cheff, pilot, tentara, Dai, Pekerja Sukarela, Pekerja Lepasan, tehnisi, pekerja lepasan, penulis, pelukis, tenaga di bidang pengobatan, tenaga di bidang administrasi, tenaga di bidang keuangan, tenaga di bidang komputer dan internet, semuanya. Jika mereka semua saling bahu-membahu tentu insya Allah akan membuat hebat negara Indonesia.

Inilah generasi unggulan masa depan. Generasi yang sudah harus dimulai pertumbuhan dan pembentukannya sejak dari sekarang.


Tapi sekali lagi, bagaimana jika kemampuan orang tua untuk memberikan yang terbaik pada anaknya dan kesempatan untuk membentuk generasi platinum tidak dapat dicapai karena kemampuan ekonomi dan kendala lain yang memang kurang?

Untuk itulah, harus ada sinergi dan kerjasama antara yang keluarga yang mampu dan keluarga yang tidak mampu untuk saling support dan saling bantu satu sama lain.

Disitulah aku teringat sahabat penaku ketika melihat betapa berlimpahnya susu yang aku miliki sementara mungkin sahabatku itu tidak mampu beli susu.




Bahagia itu adalah Berbagi Kebahagiaan

Aku pun melakukan kirim-kiriman pesan dengan sahabat penaku tersebut. Usia persahabatanku sudah berlangsung selama lebih dari 10 tahun. Aku mengenalnya sejak tahun 2011. Berarti sudah berlangsung selama 15 tahun hingga sekarang. Sahabatku itu tinggal di pinggiran Sungai Komering. Yaitu di Ogan Komering Hilir, Sumatra Selatan.

"Aku ingin mengirimimu susu. Maukah engkau menerimanya?"
"Mau mbak. Mau banget."
"Baiklah. Aku akan mengiriminya. Boleh minta alamat rumahmu?"
"Ngg.... susunya... tidak usah deh."
"Mengapa?"
"Diganti baju seragam anakku saja boleh nggak? Baju seragam atasannya sudah mulai usang. Tapi kami belum bisa membelikan yang baru karena keuangan sedang benar-benar sulit. Dagang tidak ada pembelinya. Kerja apa saja pun sulit saat ini."

Anak-anakku aku ceritakan tentang kondisi sahabatku ini. Mereka bisa berempati alhamdulillah.

Bagi orang tua, sesekali memang kita harus mengajak anak-anak kita untuk mau melihat pada kondisi orang lain yang lebih tidak beruntung dibanding kondisi kita.
Dengan mengajak anak-anak melihat ke bawah tersebut, anak-anak jadi belajar untuk bersyukur.
Tentu saja, ketika sedang membawa anak-anak untuk melihat ke bawah, dalam arti melihat mereka yang lebih kurang beruntung dibanding mereka, satu hal yang harus diperhatikan. Yaitu, jangan mengajarkan anak untuk hanya menunjukkan belas kasihan saja pada mereka. Karena jika hal ini dilakukan maka anak-anak justru akan merasa bahwa dirinya lebih dan mereka kurang, Alih-alih mengajarkan anak untuk berempati, yang terjadi nanti malah anak-anak jadi berperilaku sombong.
Jadilah aku sekeluarga mulai bahu-membahu untuk melengkapi keperluan yang akan dikirim untuk sahabat penaku tersebut.

Ada baju seragam juga perlengkapan tulis dan mewarnai. Tambahan nutrisi lewat susu, dan dukungan untuk melakukan stimulasi anak lewat pemberian alat tulis dan mewarnai serta perlengkapan untuk pergi ke sekolah. 



Buat kami, susu-susu tersebut adalah sesuatu yang mudah didapat alhamdulillah. Tapi bagi orang lain, tentu kondisinya berbeda lagi. Dan karena bagi keluargaku bahagia itu adalah berbagi kebahagiaan; maka susu-susu yang diberikan pada kami itu akan lebih baik jika dikirim untuk membantu keluarga tidak mampu yang lebih membutuhkan.

Akhirnya, susu-susu dan tambahan beberapa barang pun siap dikirim ke daerah. 

Dan setelah beberapa hari kemudian, sahabatku itu mengirimkan sms padaku. Begini bunyinya:

Alhamdulillah.
Senang sekali membacanya. Sahabatku itu juga mengirimiku foto-foto ketika mereka semua menerima bingkisan Susu Morinaga.







ini bahasa Sumatra Selatan (komering) artinya: "Ma, susunya enak lain dengan susu yang mama beli. Aku jadi mau minum terus yang ada gambar sapinya itu. Kata orang bisa bikin aku pintar." (untuk diketahui, susu adalah barang mewah bagi keluarga ini; ketika bayi dulu, Aini hanya diberikan air tajin yang diberi gula saja setelah masa ASI lewat)




Alhamdulillah.
Kita tidak pernah tahu, takdir apa yang akan terjadi pada anak-anak di atas bumi Allah ini. Tapi, aku selalu merasa optimis bahwa jika semua orang peduli pada orang lain, maka kesempatan yang dimiliki oleh tiap-tiap anak untuk meraih cita-cita mereka akan tercapai. Tugas kita bersamalah untuk mendukung potensi si kecil dimana pun mereka berada. 


Untuk keterangan lebih lanjut tentang serba-serbi alergi dan susu Morinaga, bisa menghubungi akun berikut ini ya:

www.cekalergi.com,
FACEBOOK: Morinaga Platinum,
TWITTER: @MorinagaID,
INSTAGRAM @MorinagaPlatinum

8 komentar

  1. Masya Allah persahabatan yang indah ya mbk, semoga Allah mudahkan urusan mbk sekeluarga

    BalasHapus
  2. Alhamdulillaah dan Subhanallaah untuk persahabatannya Mbak. Semoga selalu penuh keberkahan rejekinya Mbak Ade dan keluarga. :)

    BalasHapus
  3. Anak adalah amanah yang harus diemban dengan baik termasuk memperhatikan kesehatannya.
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  4. Aq terharu banget....smg sangat bermanfaat buat sahabatnya mbak ade yaaa

    BalasHapus
  5. Alhamdulillaaah bisa berbagi terus ya mbaaa.. Semoga berkah dan pasti bermanfaat untuk mereka

    BalasHapus
  6. lengkap banget infonya, selain gizi akhlak anak2 juga perlu diasah ya mbak. saalh satunya dg berbagi ini. aku juga membiasakan anak untuk berbagi, alamdulilah anakku yg bekerja selalu memberikan uang paadku untuk dibagikan ke yg membutuhkan

    BalasHapus
  7. Duh bahagia ya kalau melihat orang lain bahagia,

    BalasHapus
  8. Mbaa, aku. Sampe terharh baca sms an mu sm sahabat penamu ituu

    BalasHapus