Masa Kecil yang Bahagia

Masa kecil itu.... selalu luar biasa ya. Aku alhamdulillah memiliki masa kecil yang bahagia. Berbagai macam permainan sudah pernah aku coba, meski semua permainan sederhana. Bukan permainan yang mahal-mahal seperti yang dimiliki oleh anak-anak keluarga berada di perkotaan (penekanannya perkotaan karena aku memang lahir dan besar di kota Jakarta).

Orang tuaku dulu memang memberi kebebasan pada anak-anaknya untuk bermain dengan siapa saja dan dengan apa saja (bahkan). Pada prinsipnya, ada sebuah nasehat yang ayah sering utarakan padaku ketika aku masih kecil dahulu, "boleh main apa saja, dengan siapa saja, asal jangan sampai merugikan dirimu dan merugikan keluargamu. Titik." Karena pengalaman bermain yang luas tersebut maka alhamdulillah aku merasa sudah melalui masa kecil yang bahagia.

Sekarang, aku sudah ibu-ibu. Dan anak-anakku ada yang masih kecil, ada yang remaja dan ada yang sudah besar. Tentu saja aku ingin mereka pun bisa melalui masa kecil yang bahagia. Itu sebabnya kemarin ketika menjemput putri bungsuku pulang dari sekolahnya, di anak tangga sekolah, putriku tampak sedang berkutat dengan sesuatu di tangannya. Teman-temannya sedang mengerubungi dia.

"Mamanya Hawna.. mamanya Hawna... lihat deh, Hawna masa gak bisa niup balon tiup."

Aku pun melirik ke arah Hawna. Dia tampak sedang berusaha untuk melilitkan cairan alot seperti jelly dari tube kecil agar bisa melilit di pucuk sedotannya. Lalu dia mulai meniup ujung yang tidak ada jellynya. Pipinya gembung. Wajahnya memerah. Tapi tidak ada balon yang keluar.

Aku dulu menyebut ini "Kelembungan" tapi anak2 sekarang menyebutnya balon tiup. Gambar diambil dari sini
Seorang temanku, sesama ibu-ibu segera menegurku.
"Ish.. anakmu itu loh. Main gak karuan seperti itu. Itu ngapain coba buang-buang uang beli kayak gituan. Habis ditiup juga nanti dibuang. Aku sudah marahi anakku. Sana.. marahi anakmu juga."

Aku pun mendekati putri bungsuku ini. Dan diam memperhatikan kesibukannya.
"Bisa nggak nak?"

Putriku akhirnya berhenti meniupnya. Dan menatapku dengan wajah memelas.
"Susahhh.. nggak bisa aku niupnya."

Aku memang tidak ingin memarahi anakku. Meski apa yang dia beli dengan uangnya ini adalah sebuah benda yang sia-sia dan jika dipikir-pikir membuang-buang uang, tapi.... ini memang bagian dari masa kecil dia. Dia berhak mencoba berbagai macam permainan. Dan sejauh itu tidak membahayakan nyawanya, aku lebih permisif.  Itu sebabnya alih-alih menuruti saran temanku, aku pun meletakkan tas belanjaan di atas lantai dan membantu Hawna memahami seni melilit jelly di ujung sedotan agar jelly itu bisa mengembang dan mengggelembung seperti balon ketika ditiup.


Akhirnya... wajah serius Hawna pun berubah menjadi wajah yang ceria dan bahagia ketika dia berhasil membuat sebuah balon. Tentu saja setelah mengorbankan sebuah sedotan kecil... (hahaha, karena dia selalu menggigit ujung sedotan sehingga ujung sedotan itu pecah.
Gak papah deh. Yang penting Happy ending.
Semoga ini semua kelak menjadi kenang-kenangan masa kecil yang bahagia buat Hawna.

8 komentar

  1. Iya nih, anakku juga pernah main plembungan ini. Tapi aromanya tajam sekali ya, bikin pusing kepala.

    BalasHapus
  2. sama-sama, anak-anakku juga mainan pelembungan ini... hihihi, dan emaknya juga suka mainin.

    BalasHapus
  3. saya bisa membayangkan betapa senangnya hawna ketika berhasil membuat sebuah balon dari hasil meniup jelly tersebut, rupanya masih eksis juga jelly pembuat gelembung balon itu ya....padahal saat saya kecil dulu barang itu sudah ada dan laris manis.... itu berapa puluh tahun yg lalu loh....sekarang masih ada ..berarti bisa bertahan diantara mainan modern dan gadget...luarbiasa....
    keep happy blogging always....salam dari Makassar :-)

    BalasHapus
  4. Mak, di tempat saya namanya SEBULAN, dari kata sebul (bahasa Jawa-Tiup).
    Dulu saya sering niup banyak terus disusun jadi bentuk robot2an gitu. He :)

    BalasHapus
  5. Aaaahhh....
    Biarkan saja dia happy.... wong kita dulu juga begitu kok. Hahaha...
    Aku ingat dulu juga suka tiup-tiup begitu, dan itu fun banget....
    Lanjutkan ya Nak.... lama-lama pasti bisaaa.... hehehe...

    BalasHapus
  6. maenan masa kecil yang masih bertahan mpe sekarang,,, :) masih suka ditiup juga mpe sekarang..... hheee...

    BalasHapus
  7. dulu sering mainan plembungan juga :D sekarang masih ada yang jual ya, mba ade?

    BalasHapus
  8. sampai sekarang aku suka beliin balon gitu buat anak-anak mbak

    BalasHapus