semangat untuk terus belajar dan belajar

[Lifestyle] Suatu hari, seseorang tiba-tiba saja mengirimiku sebuah gambar di inbox facebookku. Siapa yang menyangka bahwa kiriman gambarnya ini membuat aku dan dirinya akhirnya berkenalan dan terjalinlah sebuah hubungan silaturahim.

Apa gambarnya:
Gambarnya ini nih:




Dari gambar ini, aku lalu memberi tanggapan:

Aku: "Setuju ukhti, itu sebabnya mereka yang mengenakan jilbab sebenarnya secara tidak langsung mereka sudah memilih dan terpilih untuk menjadi duta mewakili saudari-saudari muslimah lainnya di sluruh dunia."

Dia: "Tapi kok diera saat ini hijabnya model-model?"
Aku: "Diera itu maksudnya apa?"
Dia: " Di era maksudku. Saat ini."

Aku: "Ohh... di era... hehehe... aku kira nama siapa diera." (tiba-tiba aku jadi inget group band Viera soalnya... hehehe)

group band vierra
Dia: (menegaskan lagi) Di era, mbaa.. Hehehe..

Aku: Oo... gpp.. yang penting tujuan utama dari hijab itu terpenuhi.
Kamu tau, model2 jilbab di banyak negara itu tidak sama. Di afrika modelnya diikat di bawah dagu, di irak tidak ada dalamannya jadi ubun2 anak rambut di atas kening terlihat. Indonesia awalnya mengikuti model di malaysia. Tapi lalu berinovasi. Tapi..menurutku selama masih tidak keluar dari ketentuan tidak mengapa. 
Apa ketentuanya yaitu - menutupi leher - menutupi kepala - terulur hingga ke dada - pakaiannya tidak membentuk badan
Lalu bagaimana dgn orang2 yg memakai hijab dimodel-modelin? Harus diingat ukhti bhw tiap2 orang niat dan ilmunya beda2. Seiring dengan bertambahnya pemahaman dan kesadaran mereka maka ada dorongan tersendiri dalam diri mereka utk meningkatkan penampilan mereka. Itu sebabnya ada yg dari model jilbab lilit dua tahun kemudian pas ketemu lagi dah mulai dipanjangin... lalu dipanjangin lagi..dan terus begitu.
Kita doakan aja agar mereka istiqamah
Dia: Aamiin yaa Robb..
Makasih sharingnya, mbaa. Hehee. Maaf, tadi sebenernya aku salah kirim, gatau kalo ternyata ke-send ke akun mbaa juga.
Tapi keren , ternyata mbaa mau bales
Aku: ooo... aku kira dirimu ingin bertanya serius... hehehe.
tapi sekali lagi nih, kembali ke gambar yang kamu berikan padaku. maka demikianlah tiap2 kehendak dan pemahaman seseorang tersebut dalam rangka taat kepada Allah, semakin bertambah ketaatannya maka kebutuhan untuk melaksanakan semua perintah Allah semakin bertambah, yang wajib saja rasanya tidak lagi cukup, maka mereka pun melaksanakan yang sunnah.. semua yang sunnah... kondisi sebaliknya juga terjadi

Dia: Iya.
Aku pribadi juga masih 'merangkak' nih ngerjain wajibnya. Apalagi yang sunnah, masih guling-guling. Heehehe.
Khusyu' itu... butuh proses banget ya, mbaa?

Aku: itu akan tumbuh sendiri seiring dengan bertambahnya ilmu

Dia: Memperbaiki diri dengan menuntut ilmu.
Nyari gurunya... yang binguung. Belajar sendiri malah keder

Aku: (hanya mengiriminya stiker orang lagi tersenyum).
------------------------
Dari pertemuan tidak sengaja ini, aku jadi berkenalan dengan dia akhirnya. Dan percakapan ini membuatku jadi teringat lagi... bahwa belajar itu berlangsung seumur hidup kita. Bukan sekedar untuk menguasai sebuah ilmu tapi juga untuk memantapkan ilmu yang sudah kita miliki dan satu hal lagi: agar rasa syukur kita terus terasah dengan baik. Karena, ternyata ilmu yang kita miliki ini masih jauh berkurang untuk dikatakan cukup... Bukankah ilmu Allah itu bagaikan air lautan yang banyak itu dan ilmu yang kita miliki laksana celupan jemari kita ke dalam air laut tersebut.

11 komentar

  1. artikelnya bagus, semangatttt

    BalasHapus
  2. sama juga dengan saya. masih dalam tahap pembelajaran untuk meyempurnakan jilbabku

    BalasHapus
  3. wanita berjilbab memang lebih mempesona daripada yg tidak berjilbab,
    dan berjilbab itu memang tak ada yang sempurna, namun semua ada jalan dan proses menuju kesempurnaan.
    karena sepanjang usia di kandung badan, selama itulah kita hendaknya selalu belajar tentang kehidupan agar bisa memperoleh hidup yang lebih baik dalam pandangan ALLAH,
    itulah yang termaksud dalam ayat Iqra’, bismi rabbikal ladzi khalaq,
    kita bukan hanya dituntut belajar duniawi, namun juga tentunya akhirat, dengan demikian kita bisa tampil di dunia sebagai hamba ALLAH yang sejati.... semoga wanita-wanita muslimah bisa menjadi mujahidah ALLAH di dunia dan akhirat.... salam ;-)

    BalasHapus
  4. Ya memang selama hayat masih dikandung badan kita memang harus terus belajar.

    BalasHapus
  5. artikelnya bagus sekali, utk memotivasi saudara kita yg muslim utk berhijab,
    mbak , saya izin share gambar tsb ya.... makasih sebelumnya

    BalasHapus
  6. Setuju Mbak... kita nggak boleh dengan mudah men-judge negatif seseorang yang berpenampilan "belum rapi" di mata kita :)

    BalasHapus
  7. Tapi ada inbox yang enggak aku jawab mbak. Baru confirm friend, enggak assalamu'alaikum atau nyapa kenalan dulu langsung nawarin "bisnis" dia. Kirain bisnis apa kok mantap sekali nyebutnya, ternyata.... Buat saya, usaha halal apapun tidak pernah saya sepelekan, tapi ya gitulah kalau tidak mau menghargai saya juga sebagai orang yang baru dikenalnya. *malah curcol :D

    BalasHapus