kisah sepotong donat dan ice cream magnum gold


Catatan di hari Ulang Tahunku: kisah Sepotong Donat dan Magnum Gold

by Catatan Ade Anita on Wednesday, 26 September 2012 at 16:55 ·
Matahari pagi ini seperti biasa bersinar dengan amat ramah. Suasana pagi baru saja menggeliat tapi aku dan kedua putriku sudah meninggalkan rumah dalam rangka pergi ke sekolah. Tentu saja aku tidak bersekolah, tapi mengantar kedua putriku ke sekolah masing-masing.
Udara pagi masih begitu segar.  Kendaraan yang berseliweran di sekitar daerah rumahku belum banyak yang lalu.  Bahkan burung-burung pun masih menggeliat di depan sarang mereka, dan beberapa ekor kucing beberapa masih tampak malas untuk bergerak. Waktu malam terasa masih amat pendek bagi mereka.  Berbeda dengan semangat dan warna ceria yang terpancar dari wajah putri bungsuku (6 tahun 8 bulan).



"Eh, bu..., ini tanggal berapa?" (secara tiba-tiba Hawna menghentikan langkahnya dan bertanya serius).
"Tanggal 26."
"Hari apa?"
"Hari rabu. Lah, itu kan pake baju pramuka?"
"Loh? Tanggal 26 bukannya hari kamis?"
"Bukan. Hari kamis tanggal 27. Ayo ah, nanti telat kalau kita ngobrol di jalan." (akhirnya kami berjalan lagi. Tapi, mungkin merasa ada yang tidak pas di hatinya, Hawna kembali menghentikan langkahnya dan karena tangan dia aku pegang, maka langkahku juga ikut tertahan).
"Berarti... hari ini... ibu ulang tahun dong?" (Ah, akhirnya... dia ngeh juga. Jujur, sebenarnya sejak pagi, aku amat mengharapkan dapat ucapan selamat ulang tahun dari orang-orang terdekat yang aku cintai ini. Tapi, mereka sepertinya cuek-cuke saja. Begh!)
"Iya.. ibu ulang tahun hari ini." (Lalu aku memandangnya sambil tersenyum dan mengirimkan sebuah pandangan mata paling syahdu yang pernah aku miliki selama ini. Pesan yang siratkan dalam pandangan mataku amat sangat jelas: tiada-kesan-tanpa-kehadiran-kado-anda. Tapi, yang aku temui hanya kedua alis mungil yang saling bertaut yang dimiliki oleh raut wajah mungil di hadapanku.)

"....." (dan kami melanjutkan perjalanan selanjutnya dengan mulut terkunci. Aduh... mana ucapan selamatnya? Mana kecupan sayangnya? Mana hadiahnya? Manaaaaa? Kenapa diam-diaman saja dan membiarkan waktu terus berlalu? Ulang tahun kan cuma setahun sekali.. hiks... hiks... mulai sedih rasanya. Dan aku mulai melirik kedua putriku yang terus saja berjalan dalam diam).

"...." (astaga... sudah beberapa menit berlalu dalam diam?? HAH!!! Ya sudahlah... mungkin .. ah... mungkin memang hanya suamiku tercinta yang ingat ini hari ulang tahunku. Tidak anak-anakku... hiks.)

"Bu... bu... sini deh. Aku bisikin." (Di penggal terakhir perjalanan sebelum kami naik kendaraan umum di tepi jalan besar, tiba-tiba Hawna, putri bungsuku, akhirnya meminta kepalaku untuk mendekat ke depan mulutnya. Tinggi tubuh Hawna memang hanya sebatas pinggangku. Dengan lesu, aku pun mendekat.)
PLUP. (sebuah kecupan yang basah dari bibirnya yang basah, amat sangat basah, mampir di pipiku).

"Selamat Ulang Tahun ya bu." (What? AHHHHH..... aku benar-benar merasa melayang. Terbang saking bahagianya. )
"Makasih ya nak." (Hawna mengangguk).

"Ibu... mau hadiah apa?" (aku melirik ke arahnya sambil tersenyum).
"Ibu mau nggak aku beliin cup cake? Ibu suka kan cup cake?" (aku mengangguk)
"Iya deh, nanti aku beliin. Tapi.... aku nggak punya uang. Cup cake mahal ya bu?" (hahahahahahaha, aku tertawa di dalam hati. Pertanyaannya polos banget)
"Mahal nak. Ya sudah, kalau Hawna nggak punya uang, nggak usah ngasi hadiah apa-apa nggak apa-apa kok."
"Atau... ibu punya uang nggak? Aku bagi dong uangnya?" (what?)
"Buat apa?"
"Buat beli hadiah buat ibulah. Buat apa lagi? Kan, aku nggak punya uang." (Benar juga. Aku pun membuka dompetku sambil tersenyum. Ini mah namanya dari aku buat aku. Benar-benar democrazy. Aku memberinya uang Rp5000).
"Hmm, aku beliin ibu donat aja deh. Kan ibu suka juga kan donat?"
"Iya deh, terserah Hawna saja." (Lalu, aku pun mengantarnya ke sekolah. Pulang sekolah, ketika aku sedang menunggunya di depan kantin sekolah, Hawna muncul tiba-tiba dan mengagetkanku dari belakang."


"DOR!... Ibu, donatnya habis. Jadi, aku beliin ibu donat yang lain. Ini... selamat ulang tahun ya bu." (hehehehe.... senang deh, bahagia deh, sedap deh, nikmat deh. Pokoknya semua rasa yang bisa bikin kita melambung jauh ke atas langit dan menyentuh semua awan-awan putih itu, aku borong semua siang ini).
Setelah itu, di rumah, ketika Hawna jatuh tertidur (namanya juga tidur siang), putri kedua ku pulang sekolah. Dia langsung masuk kamar, lalu tiba-tiba muncul di hadapanku dengan sesuatu di tangannya.

"Bu.. ini... buat ibu. Selamat ulang tahun ya." (aku meraba sebuah kado kecil yang dingin di tanganku. Amat sangat dingin. Segera aku buka dan isinya adalah: Ice Cream Magnum GOLD!!!!...
Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....... subhanallah... berlimpah ruah nikmat yang aku terima hari ini. Ini Ice Cream yang beberapa hari yang lalu aku khayalkan bersama dia untuk aku nikmati. Hahaha.. maklum, lagi diet, jadi aku beberapa hari yang lalu cuma bisa bilang ke dia, ketika dia bertanya:
"Bu, kalau lagi nggak diet, ibu maunya makan apa?" (lalu aku jawab, aku mau cup cake, cake opera, ice cream hagen duz, ice cream magnum, rainbow cake, red velvet cake, dlll , pokoknya semua yang berkalori tinggi dan harus dijauhi oleh orang yang lagi diet... dan tralala trilili... aku dapat Ice Cream Magnum GOLD...  Oke. Berarti lupakan dulu diet hari ini, dan besok harus jalan kaki lebih banyak muterin tamannya biar kalorinya terbakar banyak.. hahahaha).

Aku suka hari ini.
Suka banget.
Alhamdulillah. Terima kasih Ya Allah, begitu banyak nikmat yang Kau berikan padaku hingga hari ini. Terima kasih banyak. Alhamdulillah.
-----------
Penulis: Ade Anita (26 september 2012)

di surat ucapan ulang tahun dari Arna tertulis: selamat ulang tahun Ibu... bla..bla..bla... dan semoga semakin gak iseng... dengan kata gak yang dicoret.. aku bertanya padanya:
"kenapa kata gak-nya dicoret?"
"Iya, tadinya aku mau nulis semoga tidak semakin iseng.. tapi, aku pikir-pikir, enak juga punya ibu yang iseng. seru. jadi, aku coret kata gak-nya." (hahahahaha)

6 komentar

  1. hihihi ... happy belated birthday, mbak
    semoga berkah melimpah untukmu dan keluarga ... :)

    BalasHapus
  2. adu mbak sy juga melele tuh kalo ulang tahun dpt yg spesial gitu dr anak2. Lucu2 bgt celotehannya anak2.. Hehehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, aku nggak nyangka aja mereka ternyata amat perhatian sama aku... makasih ya

      Hapus