Me and Family: Proud To Be A Part Of Them (part 1)

[Keluarga] Dalam keseharian, aku dan saudara-saudaraku punya banyak sekali kesibukan yang berbeda-beda. Tempat tinggal kamipun terpencar jauh. Itu sebabnya jika berencana untuk berkumpul, maka waktunya harus direncanakan jauh-jauh hari. Ini untuk menyamakan waktu yang sama dan juga menyisihkan waktu dalam agenda agar tidak ditimpa kegiatan dan kesibukan baru.




Meski demikian, sekali dalam setahun, karena sadar bahwa kami sudah tidak punya orang tua lagi, maka kami berusaha keras untuk senantiasa bertemu sekali dalam satu hari di bulan Ramadhan. Yaitu menyisihkan waktu untuk melakukan buka puasa bersama di suatu tempat. Dan ini adalah foto buka puasa bersama yang paling aku suka, karena semua berwajah ceria. Bahkan foto ini diambil di hari peringatan kemerdekaan Indonesia, 17 agustus 2012, di depan apatemen Kusuma Chandra, Jakarta Selatan, setelah buka puasa bersama di Sari Kuring, SCBD.






Berwajah ceria mungkin bisa disetel oleh mereka yang akan difoto. Tapi, wajah ceria di foto ini benar-benar lahir dari keceriaan dan kelegaan. 

Foto ini diambil setelah adikku tertimpa masalah keluarga yang pelik dan kami akhirnya berhasil mengatasi masalah itu dengan mengedepankan prinsip: suami atau istri bisa saja menjadi mantan, tapi yang namanya anak dan saudara tidak pernah bisa menyandang status mantan. Ikatan keluarga adalah ikatan yang  paling kuat sepanjang masa

Ikatan lain mungkin bisa terlepas tapi ikatan keluarga tidak bisa terlepas; sesaat bisa longgar, terlihat rapuh, tenggelam, menegang dan panas, tapi pada akhirnya simpulnya akan kembali menguat dan menghubungkan satu sama lain. Itu sebabnya kami semua berwajah ceria di foto ini. Beberapa peristiwa yang keluarga kami lalui selama dua tahun ini amat sangat luar biasa (sakit, terancam gagal, menghadapi perceraian dengan pasangan, dikejar hutang, berhadapan dengan kasus hukum yang pelik, nyaris bangkrut, berselisih dan bersitegang antar saudara, saling caci maki lalu saling rindu dan memaafkan, saling benci satu sama lain tapi kemudian sadar tidak bisa berpisah karena cinta, dan sebagainya, dan sebagainya) lalu;  berkat kekompakan dan rasa keinginan untuk tetap mendekat (bukan menjauh) juga tetap berhimpun (bukan menghilang) telah membuktikan dan mengajarkan pada kami bahwa ikatan keluarga adalah ikatan ajaib yang harus dipertahankan. Sampai kapanpun.

I love my Family, and proud to be a part of them (who teach me lesson of life in many times)

---------------------
Postingan ini diikutsertakan dalam CAPek-Ma Berbagi  dengan Tema “Me and Family”




10 komentar

  1. fotonya ceriaa sekali, Bunda.......

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, karena lega semua masalah akhirnya selesai dan kami ternyata tetap bisa berkumpul menikmati bulan ramadhan penuh berkah.

      Hapus
  2. Alhamdulillah..ikut seneng liat fotonya. Memancarkan energi positif ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya.. berkah ramadhan energinya... Ramadhan tahun 2012 itu ramadhan yang penuh dengan berkah bagi keluarga besarku.

      Hapus
  3. ramainya yah Mbak, kepingin suatu saat punya keluarga yg ramai seperti itu :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya... kami bersaudara berlima, lalu masing-masing sudah menikah, jadi bertambah jadi sepuluh.. lalu masing-masing menyumbangkan anak keturunan, rata-rata punya 3 orang anak, jadilah 11 orang cucu, ditambah 10 sebelumnya jadi 21 orang. Emang asli ramai dan seru.

      Hapus
  4. Keluarga yang kompak...

    Terima Kasih telah berpatisipasi dalam kegiatan CAPek-Ma berbagi: "Me and Family" Semoga bunda sekelurga senantiasa dalam limpahan Rahmat dan kasih sayang-Nya bahagia dunia-akhirat.. Amin Ya Rabbal Alamin...

    BalasHapus
  5. wow senangnyaaa
    semua tersenyum bahagia

    BalasHapus
  6. moment yang berharga ya Mbak...

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum mbak... Alhamdulillah foto mbak dan keluarga terpilih di Capek-Ma berbagi, silahkan segera lihat info ke TKP, Matur nuwun... :)

    BalasHapus