Wilayah Jakarta Barat, banyak ditinggali oleh kaum perantau yang berasal dari wilayah Sumatra. Mereka umumnya adalah pedagang yang bisnisnya tidak hanya bersifat lokal tapi juga perdagangan antar pulau dan antar propinsi. Itu sebabnya mereka merasa nyaman tinggal di wilayah Jakarta Barat. Meski kondisi di wilayah Jakarta Barat itu, kondisi airnya sedikit payau karena berdekatan dengan laut.
Sedangkan wilayah Jakarta Utara, banyak ditinggali oleh kelompok nelayan atau mereka yang pekerjaannya terkait dengan pelabuhan. Karenanya, orang-orang yang tinggal di Jakarta Utara umumnya memiliki karakter yang sedikit tegas, keras, dan perkasa. Kondisi wilayah yang memang berada tidak jauh dari laut, juga menyebabkan kondisi air mereka sedikit payau. Itu sebabnya kebanyakan mereka yang tinggal di wilayah ini harus membeli air bersih untuk keperluan sehari-hari.
Wilayah Jakarta Pusat, adalah wilayah dimana pusat pemerintahan berada. Di wilayah inilah terdapat kantor-kantor pemerintahan, museum, dan sebagainya.
Wilayah Jakarta Timur, awalnya ditata untuk menjadi wilayah perumahan dan tempat tinggal karena memiliki tanah yang subur. Tapi, sepertinya karena perkembangan wilayah, maka selain perumahan sekarang mulai banyak juga aneka tempat publik lainnya.
Wilayah Jakarta Selatan, karena di wilayah ini terdapat banyak sekali sungai baik yang besar (kali ciliwung) maupun yang kecil-kecil, maka dulunya ditata agar bisa menjadi wilayah resapan air bagi warga Jakarta. Di wilayah ini dahulu memang banyak sekali terdapat rawa-rawa, danau buatan, empang, ruang terbuka hijau, dan daerah resapan air lainnya. Sayangnya, karena perkembangan wilayah akibat mekarnya jumlah penduduk di Jakarta, maka penataan rencana untuk menjadikan wilayah Jakarta Selatan sebagai wilayah resapan air sedikit terhambat.
Sedangkan wilayah Kepulauan Seribu, adalah wilayah yang diddiami oleh nelayan dan juga wilayah yang diperuntukkan untuk wisata pulau.
Aku sendiri, tinggal di wilayah Jakarta Selatan.
Dulu, jaman aku kecil, masih banyak aku temui yang namanya "empang". Empang ini bahasa Betawi untuk ceruk di atas tanah yang kemudian menampung air dalam kurun waktu yang lama hingga menyerupai sebuah danau yang kecil. Di pinggir-pinggir empang ini sering kita lihat orang yang sedang memancing.
Nah. Semakin lama, empang ini mulai ditimbun orang dengan buangan puing yang dikirim oleh banyak truk yang hilir mudik mengantarkan sisa puing bangunan yang tidak lagi terpakai. Akibat ditimbunnya empang dengan puing, tentu saja terbentuk daratan baru. Dan tidak lama kemudian berdirilah bangunan di atasnya.
Bukan hanya empang yang perlahan punah dari wilayah Jakarta Selatan. Tapi juga rawa-rawa yang dulu terdapat banyak di wilayah Jakarta Selatan. Sekarang, di daerah bekas rawa-rawa itu telah berdiri perumahan. Entahlah bagaimana statusnya.
Jujur saja, jika sekarang aku sering membaca berita tentang penggusuran perumahan. Sebenarnya, tidak salah juga sih penggusuran itu. Karena, aslinya nih, wilayah itu bukanlah wilayah tanah yang bisa dimiliki. Aslinya itu adalah wilayah rawa-rawa atau empang yang ditimbun. Itu sebabnya pihak Kecamatan dan BPN (Badan Pertanahan Nasional) tidak mengeluarkan surat tanah bagi wilayah-wilayah ini. Tapi, karena gerilya khusus dengan memanfaatkan orang yang bisa dimanfaatkan maka diperolehlah surat tanah palsu untuk beberapa bangunan. Tentu saja, surat ini tidak punya kekuatan hukum ketika diperkarakan. Itu sebabnya mereka mudah sekali kena gusur. Jika sudah begini, yang orang lihat kadang hanya penggusurannya saja. Dan menyorot sisi politiknya. Lupa dengan riwayat asal mula tanah yang diributkan tersebut.
TIPS JIKA MENCARI RUMAH ATAU TANAH DI WILAYAH JAKARTA SELATAN (dariku): usahakan untuk mencari waktu luang guna mengecek bagaimana status tanah tersebut yang sebenarnya di bagian tata kota yang ada di Kecamatan tempat rumah yang dijual tersebut berada. Biasanya, di sana akan bisa dilihat apakah wilayah tersebut memungkinkan untuk dibangun rumah atau malah sebenarnya terlarang untuk dibangun rumah. Jangan sampai kalian sudah keluar uang banyak untuk membeli rumah tapi ternyata status rumah tersebut tidak dapat dimiliki karena berada di wilayah yang diproyeksikan sebagai ruang terbuka hijau. Duh, itu artinya rawan kena gusur.
Hal lain karena di wilayah Jakarta selatan banyak bekas rawa-rawanya dan banyak pepohonannya dibanding wilayah lain di Jakarta, maka curah hujan yang turun di wilayah Jakarta Selatan lebih banyak daripada di wilayah lain di Jakarta.
Tahu kan akibat hujan yang turun lebih banyak curahnya? Yap. Lembab. Dinding jadi lembab. Jadi catnya pun jadi mudah terkelupas. Atau bahkan jadi mudah kena lumut.
Mungkin itu sebabnya ketika kita mencari rumah dijual di Jakarta Selatan, biasanya kondisi interior rumah terlihat monoton. Warna catnya terlihat membosankan dengan warna yang standar seperti putih, krem atau abu-abu.
Atau jikapun ternyata itu adalah rumah minimalis, maka biasanya warna dinding yang ditawarkan memang diberi variasi aneka warna ceria, namun membosankan tanpa sentuhan yang lain.
Banyak orang biasanya mengganti warna cat agar suasana rumah menjadi lebih hidup. Namun, tidak
sedikit pula yang akhirnya malah menjadi bosan karena warna cat hanya satu warna dan tidak
memiliki variasi.
sedikit pula yang akhirnya malah menjadi bosan karena warna cat hanya satu warna dan tidak
memiliki variasi.
Sebenarnya hal ini bisa loh diatasi agar tidak bosan. Yaitu dengan menggunakan wallpaper sebagai pengganti cat dinding.
Wallpaper sendiri memiliki banyak corak sehingga dapat memberikan kesan berbeda di setiap ruangannya.
4 Tips Memasang Wallpaper di Dinding Ruangan Anda
1. Sesuaikan Wallpaper dengan Ruangan
Menyesuaikan tema wallpaper dengan ruangan sangatlah penting. Karena tidak mungkin kitamemasang wallpaper superhero atau tokoh kartun di ruang tamu. Setiap ruangan di rumah kita
memiliki karakter yang berbeda-beda.
Untuk ruang tamu, kita bisa mencari wallpaper dengan corak yang elegan, untuk kamar tidur utama, pilihlah yang bisa memberikan kenyamanan, sementara untuk kamar tidur anak, pilihlah wallpaper dengan tema anak anak seperti kartun, atau wallpaper dengan
motif ceria.
motif ceria.
kamar putriku |
juga kamar putriku |
Jangan memasang wallpaper di kamar mandi karena dinding kamar mandi akan selalu
basah.
basah.
Sesuaikan Motif dengan Ukuran Ruangan
Untuk ruangan yang relatif sempit, gunakanlah wallpaper dengan motif horizontal; ini dapatmenciptakan kesan luas pada ruangan. Jangan memilih motif yang terlalu besar dan ramai untuk
ruangan yang sempit karena akan semakin menimbulkan kesan penuh. Sementara untuk ruangan
yang luas, kita dapat memilih wallpaper dengan warna yang cenderung hangat seperti cokelat, hal
ini dapat membuat ruangan menjadi lebih nyaman.
Warna Baik
Walaupun memiliki banyak motif, wallpaper biasanya akan didominasi oleh salah satu warna. Makapilihlah warna yang sesuai dengan konsep yang kita inginkan. Cobalah untuk memilih warna yang
terang seperti kuning, biru muda, dan merah muda untuk ruangan yang sempit. Warna yang terang
dapat memantulkan cahaya sehingga memberikan kesan ruangan lebih luas.
Pastikan Bahan Wallpaper Cocok
Sebelum membeli wallpaper, pastikan bahannya cocok untuk ruangan yang ada. Ada beberapa bahanwallpaper yang kurang baik sehingga mudah rusak. Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual
tentang kualitas dari wallpaper yang akan kita beli.
Kamarku juga pakai wallpaper tapi yang wallsticker kaya punya anaknya Mbak Ade. Itu yang benua bagus yaaa... sekalian belajar geografi hehe
BalasHapusLucu walpapernya peta, qu jg kepikiran bwt pasang wallpaper di ruang tamu
BalasHapuswah sangat bermanfaat ini tips2nya... bisa saya terapkan di kamar saya nanti....
BalasHapuswww.hijabmoderncantik.com
kebetulan nih bapak saya lagi bangun rumah di sebrang sana. nanti kalau udah jadi mau di motif kaya gini ah kamarnya biar seru, hhe
BalasHapusAku blm pernah masang mba, baru wall sticker hello kitty buat si kakak.. Tapi mau nyobain, penasaran wallpaper :) makasih tipsnya, tadinya mau jajal kamar mandiii di wallpaper :))
BalasHapusbelum pernah pasang wallpaper di kamar Mba walau beberapa kali dibujuk sama teman yang jualan wallpaper. tapi setelah melihat wallpaper yang ada dikamar anak Mba Ade jadi kepikiran mau coba pasang juga :)
BalasHapusWah aku baru tau mbak ternyata wilayah jakarta selatan banyak tanah yang ternyata adalah diperuntukkan untuk lahan hijau. Pantes daerah moh kahfi tuh disebut cagar alam ya mba, dan kemarin waktu aku kekampung betawi kan masih banyak pohon disana dan ada danau situ babakan yang lumayan besar danaunya.
BalasHapusAku juga pengen coba pakai walpaper biar kelihatan mevaaahh hihihi :D
Wallpaper helo kitty nya lucu mbak Ade. Seru juga ya pasang-pasang wallpaper seperti ini :)
BalasHapusAku suka yang worldmap mbak Ade. Bisa sambil belajar :)
BalasHapusPasang wallpaper memang bikin suasana ruangan jadi lebih diup. Di kamar dan ruang tamu kami juga pasang wallpaper nuansa alam dan negeri dongeng ^_^
BalasHapusdi rumahku hanya kamar vivi yang ada wallpapernya mba, padahal sekarang kamarnya udah ga dihuni sama yg punya *hiks jadi kangen
BalasHapusudah punya banyak rencana untuk kamar anak-anak nanti :)
BalasHapusTerimakasih udah sharing tips-tipsnya mbak
BalasHapus