Sebut saja kecantikan. Pasti suatu saat akan berkurang cantiknya.
Bahkan. aku pernah nih. Datang ke suasana berkabung seseorang. Si Suami amat mencintai istrinya. Dia tidak rela jika jasad istrinya yang sudah meninggal itu rusak karena kematian yang dialami istrinya. Maka, jasadnya itu pun diformalinnya.
Semasa hidup, si istri ini memang cantik. Sedap dipandang, meladeni suaminya dengan baik dan sebagainya sehingga membuat cinta suami bertambah. Jadi, dengan dibalsem itu suami berharap bisa tetap menatap istrinya dengan penuh cinta. Dan terus mengaguminya dengan penuh rindu.
Tapi... ternyata formalin itu malah membuat kecantikan istrinya membeku kaku. Kulit jasad istrinya jadi membiru. Permukaan kulitnya keras dan tidak lagi empuk. Dan bau formalin itu sangit sekali. Mengganggu mereka yang datang untuk mengucapkan bela sungkawa.
(*menurutku sih, jadi menakutkan malah. Tapi, tentu saja aku tidak mengatakan ini pada siapapun saat itu).
Artinya, ternyata, bahan kimia secanggih apapun bahkan tidak mampu mengawetkan sesuatu yang ingin kita awetkan
(FYI: hehehe.. kelanjutan kisah pasangan suami istri di atas biar pada nggak penasaran: sebulan kemudian, si suami meninggal dunia menyusul istrinya karena sakit rindu. Setiap hari dia merindukan istrinya terus, akhirnya sebulan kemudian jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Tapi kisah ini sengaja tidak dibahas lebih lanjut di tulisan ini karena memang tidak ada hubungannya dengan kisah cintanya. Aku cuma mau bilang, bahwa kecantikan pun tidak bisa diawetkan.).
Atau kebahenolan.. pasti deh nanti juga bakalan tidak bahenol lagi.
(FYI: sampai sekarang aku masih penasaran, bahenol ini dari bahasa apa sih sebenarnya?)
Bahkan orang kaya raya sekalipun, yang setiap hari selalu berlimpah harta dan kesenangan, akan sampai di satu titik dimana dia merasa bahwa semua harta yang dimilikinya, dan semua kesenangan yang dia nikmati, terasa tidak lagi memberinya kepuasan. Dia merasa masih kurang. Dan tidak puas.
Dan semua rasa tidak puas yang hadir di dalam hati seseorang inilah yang membuat orang tersebut melakukan sebuah perubahan. Dan disinilah apa yang disebut kehidupan memiliki makna pada seseorang.
Jadi, jika suatu saat dirimu mengalami sebuah keadaan dimana muncul sebuah pertanyaan dalam hati "Kenapa rumput tetangga terlihat lebih hijau dari rumput sendiri?" itu artinya, ada sesuatu dalam dirimu yang memerlukan perhatian dan lebih dari itu, memerlukan perubahan.
Sekarang, tahap selanjutnya adalah, bagaimana agar perubahan yang harus dilakukan itu tetap dalam bingkai kebaikan dan diridhoi oleh Allah SWT.
credit foto |
Dan demikianlah apa yang terjadi dalam sebuah pernikahan.
Jika sesuatu yang semula terasa manis, hangat, dan romantis tiba-tiba terasa biasa-biasa saja atau terasa sudah berubah 180 derajat... mungkin itu saatnya bagi kalian untuk melakukan sebuah perubahan baru yang lebih berarti dalam kehidupan pernikahan kalian. Perubahan seperti apa? Tentu saja perubahan yang masih dalam bingkai "mendapat ridho Allah SWT".
quotes ini nasehat untuk diriku sendiri |
--------
#selfreminder: Kenapa rumput tetangga lebih hijau dari rumput sendiri
Terima kasih untuk pencerahannya.
BalasHapusReminder buat aku juga mbak, terima kasih sharingnya di sebelah :). Aku mau cari rumput ah, dirumahkubga ada rumput
BalasHapusIni tulisan pasti karena curhat mbakcer xD
BalasHapusKetika mulai melirik rumput tetangga segera ingat Tuhan dan ingat masa2 indah bersama isteri/suami. Ingat juga kebaikan2 serta pontang-pantingnya pasangan kita membantu menyukseskan karir kita dan yang selalu mendoakan untuk kesehatan dan keselamatan kita.
BalasHapusJangan lupa pegang pundak dan tatap mata anak-anak.
Salam hangat dari tetangga di Jombang
maka dari itu memang harus menjaga pandangan supaya gak liat rumput tetangga, hehe skalian juga berbenah diri supaya lebih menarik :)
BalasHapuspencerahan yang sangat kena di hati neh mak ;)
BalasHapusYaaa aku terdistraksi sama kisah cintanya. Mengharukan sehidup semati.
BalasHapusSetujuuuuu mak.. Ayooo semangat menghijaukan rumput kita sendiri :)
BalasHapuswew..
BalasHapuskenapa lebih hijau?
lebih segar?
lebih ranum?
karena manusia tidak pernah habis..
kalau nurutin nafsu..
met happy nanam yg ijo2 dagh mbak.. :D
nonjok banget mba...iya yang penting hepi dan banyak bersyukur, ada Allah don't worry...
BalasHapus