Nova dan Aku

[Keluarga] Tahun 2000 awal, ceritanya aku kembali ke Indonesia setelah sebelumnya mendampingi suamiku belajar di negeri seberang, Australia. Lima tahun di sana, ternyata ada satu perubahan yang cukup signifikan buatku. Yaitu: aku tidak punya teman.


huhuhuhu
Sedih banget ya.

Gimana mau punya teman coba?
Nih. Aku berangkat ketika masih duduk di bangku kuliah. Skripsi aku selesaikan dengan jarak jauh sambil momong anak. Tamat sarjana aku kembali ke sana lagi. Sedangkan teman-teman kuliahku, sepertinya setelah mereka menamatkan kuliah, berpencaran ke segala arah. Ada yang ikut suaminya ke luar kota, ada yang diterima bekerja di suatu tempat dan itu berakibat mereka pindah alamat agar dekat dengan kantor masing-masing, sisanya hilang kontak begitu saja.

Hmm... waktu aku berangkat itu, memang belum musim yang namanya orang Indonesia punya nomor handphone. Adanya telepon rumah. Otomatis ketika teman-temanku pindah rumah, telepon rumah mereka tidak ikut dibawa dong. Jadi... percuma aku masih menyimpan nomor telepon rumah mereka semua karena tidak ada yang bisa dihubungi.

Oke. Itu berarti aku harus memulai pertemanan dari awal lagi.
Alhamdulillahnya, sudah ada internet meski masih pake telkom lewat dial network-nya. Di dunia nyata, teman-temanku adalah tetangga dan orang-orang yang kebetulan berkenalan lalu saling tukar menukar nomor telepon rumah (hehehe, jadul banget ya). Di dunia maya, berhubung tahun 2000 itu belum ada yang namanya facebook atau twitter (eh mungkin udah ada tapi aku belum ngeh soal twitter), atau media sosial lainnya, jadi aku bergabung dengan beberapa group milis di internet.

Salah satu sarana yang bisa digunakan untuk chatting tempo dulu itu adalah MIRC. Dari obrolan di ruang chat MIRC, aku diberitahu rekomendasi sebuah tabloid bernama NOVA. Bisa jadi, karena aku lebih cenderung untuk melakuka chat dengan perempuan ya, jadi obrolan kami ya perempuan banget. Nah, teman-temanku ini sering sekali membicarakan sesuatu yang sedang diulas di tabloid NOVA.

Akhirnya, sepertinya aku terkompori oleh teman-temanku ini. Jadi, aku pun mulai membeli tabloid NOVA tersebut. Dan... memang cocok sih ternyata sebagai hiburan untuk ibu rumah tangga yang stay at home seperti aku.

Kenapa tabloid NOVA cocok buatku?
1. Karena bahasa yang digunakan disana ringan. Baik itu ulasan berita, liputan berita terkini, maupun artikel dan cerita fiksinya, bahasanya tidak rumit dan  bikin mengkerut.
2. Ada banyak tips dan trik yang aku temui di tabloid NOVA.
Aku paling suka tiga buah rubrik di Tabloid Nova, yaitu rubrik resep masakan (baik itu sedap sekejap atau uji dapur), rubrik seputar pasangan kita, rubrik tentang anak.



3. Nah... bagian yang istimewa dari tabloid NOVA itu adalah bagian iklan di dua halaman belakang sebelum cover belakang (hehehe).
Ada banyak sekali iklan-iklan ajaib yang tidak bisa kita temui di tabloid lain. Meski nyaris ada tiga hingga empat halaman iklan baris di Tabloid NOVA, aku sering membacanya untuk iseng-iseng.
Gara-gara sering iseng membacanya, aku jadi tahu bahwa ternyata.... ada les privat menjahit yang gurunya bisa datang ke rumah.
Nah.... kebetulan, untuk mengisi waktu luangku yang masih minim jumlah temannya di luar rumah sana, aku pun ingin mengisi waktu luangku itu dengan hal-hal yang berguna buat meningkatkan kemampuan yang aku miliki.
Jadilah aku menemukan guru les privat menjahit di bagian iklan baris mini Tabloid NOVA ini.

Aku masih menyimpan loh hasil jahitan pertamaku dari les privat menjahit ini:

baju yang dipakai putriku ini adalah sisa bahan dari baju pertama yang aku hasilkan dari les menjahit privat dari guru les menjahit privat yang aku temukan di iklan baris NOVA.
Nah... baju di atas ini, adalah baju yang bahannya adalah sisa bahan dari baju hasil praktek dari les menjahitku. Aku membuat baju ini tahun 2001. Baju ini diperuntukkan untuk putri keduaku yang saat itu baru berusia 3 tahun. Sekarang, putri keduaku itu sudah menjadi anak SMA. Jadi, baju ini turun ke adiknya. Yaitu putri bungsuku, Hawna. Ini adalah baju yang dipakai HAWNA ketika dia baru berusia 3 tahun juga.

Selain mendapatkan jasa guru les privat menjahit dari kolom iklan baris tabloid NOVA, aku juga mendapat jasa guru les privat mengaji. Sampai berkali-kali malah aku mendapat alamat guru les privat mengaji dari tabloid ini (kenapa berkali-kali? karena mencari guru les mengaji itu seperti mencari jodoh. LOH? Nanti deh ya ceritanya di postingan yang lain saja. Panjang soalnya).

Lalu, aku juga mendapat jasa guru les privat bermain piano dari kolom iklan baris tabloid NOVA ini. Yaitu, guru les privat bermain piano untuk putri keduaku.

Jadi... jangan pernah meremehkan deh bagian iklan baris mini di tabloid NOVA ini. Karena memang ada banyak sekali iklan-iklan yang menurutku sih cocok banget untuk keperluan ibu rumah tangga seperti aku.

Nah... sebegitu senangnya aku dengan tabloid NOVA, meski mereka berupa tabloid yang notabene ditulis di kertas koran, beberapa artikelnya aku kliping dan aku simpan hingga sekarang. Bahkan, ketika aku pindah rumah, mereka menghuni salah satu kardus dari barang pindahanku.





 4. Dan tentu saja yang tidak bisa dilupakan yang membuatku terkesan adalah, artikel yang merupakan liputan dari berita yang paling terkini yang disajikan di halaman-halaman awalnya.
Tahu nggak? Ibu-ibu arisan di RT-ku, sambil menunggu anggota arisan terkumpul semuanya, mereka sering mengembangkan sebuah pembicaraan yang bersumber dari hasil liputan Tabloid NOVA. Mulai dari si kanibal pemakan mayat Sumanto, hingga liputan tentang perjalanan hidup seorang celebritis. Mulai dari liputan tentang berita duka yang melanda negeri kita (seperti tentang pesawat jatuh dan liputan tentang curahan hati istri pilot atau keluarga pramugarinya), hingga berita tentang kesuksesan selebritis tanah air.

Hmm... sepertinya, para ibu-ibu memang lebih senang membicarakan sebuah berita terkini yang sumbernya diambil dari tabloid NOVA atau tabloid lain deh ketimbang mereka mengambil dari sumber berita media cetak koran. Mungkin, ya itu tadi, karena penggunaan bahasanya yang sederhana dan tidak rumit.


Itulah kesan-kesanku terhadap tabloid NOVA.

Tidak terasa ya ternyata NOVA ulang tahun yang ke 27 sekarang.
Wah. Sudah banyak jasa tabloid NOVA buatku.
Selamat ulang tahun ya tabloid NOVA. Semoga tabloid NOVA selalu eksis dan panjang usia terbitnya.

Sebagai seorang pembaca setiamu, boleh dong aku menyampaikan beberapa pesan untuk tabloid NOVA:
1. Adakan lagi dong cara membuat pola pakaian seperti dulu. Sekarang, sepertinya sudah mulai jarang deh sisipan pola pakaian seperti dulu.  Padahal, aku kan bisa mengikuti cara membuat pakaian dari melihat pola pakaian tersebut.
2. Sering diadakan kuis dong. hehehe... Kuis itu asyik loh. Karena menghibur banget.
3. Soal harga, jangan sering-sering naik ya Tabloid NOVA. Kasihan kami yang ingin membacamu jika harga ikut-ikutan dinaikkan.
4. Aku mau dong dapat undangan untuk menghadiri acaramu (*bletak! Siap-siap dijitak NOVA dengan pake helm).
5. Nova, boleh dong diberi ruangan bagi kami para blogger untuk ikut mengirimkan tulisan kami ke tabloidmu. Judulnya: liputan khusus khas blogger.
6. Ngomong-ngomong, gimana kalau Tabloid NOVA ngasi intensif hadiah yang oke-oke bagi pelanggan yang ingin berlangganan tabloid ini selama kurun waktu tertentu?
7. Jangan dilebarin lagi ukuran tabloidmu ya. Yang ini sudah pas jika ingin mencoba resepmu di dapur. Tinggal dilipat dua, dia sudah seukuran buku. Jika diubah lagi, nanti susah jika ingin mencoba resepmu.
8. Nah... terkait dengan nomor 7 nih, kalau bisa halaman resepnya jangan bolak balik dong. Karena ini menyulitkan jika aku ingin meng-klipping mereka. Jadi nih, misalnya resep ayam di halaman satu, maka halaman duanya kasih iklan saja; atau artikel ringan apa gitu. Dengan begitu, kami mudah menggunting halaman resep di halaman satu dan halaman duanya bisa ditempel di buku.

Oke.
Selamat ulang tahun Tabloid NOVA.


13 komentar

  1. Aku juga pernah ngalamin chating MIRC hhihihi Pernah punya temen chating cowok kanada berdarah asia. Teman ngobrol yang asik,lalu dia menghilang. Andai bisa ngiklan di Nova buat nyari jejak dia, ya heheheh *ga mungkin banget*
    Dibanding tabloid lain, Nova ini kayaknya paling awet ya, mbak. Paling inget kalau loper koran nawarin dengan logat sunda yang khas, nopaaaa, nopaaaaa.... ah siapa bilang urang sunda ga bisa nyebut F? Pitnah deh, ih :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha... bukan aku loh yang hemeng... hehehe...

      Hapus
  2. serius mbak da les jahit yang di panggil kerumah? :) ih aku kuper banget ya baru tau

    BalasHapus
    Balasan
    1. serius. Itu aku dapat infonya setelah baca iklan baris mini di tabloid nova. Ada juga loh kursus privat bikin bordiran. Itu juga bisa dipanggil ke rumah konon.

      Hapus
  3. terima kasih atas infonya sangat menarik

    BalasHapus
  4. udh lama gak lihat tabloid ini

    BalasHapus
  5. aku juga suka menjahit baju anak anak
    meskipun sederhana, dan gak sebagus baju yang beli di toko
    tapi rasa bangganya itu luar biasa ya Mbak

    BalasHapus