[Lifestyle] Kegiatan jual beli dimana pembeli dan penjual saling
melakukan tatap muka dan berlanjut pada terjadinya transaksi jual beli, adalah
kegiatan pasar yang umum terjadi. Seiring dengan perkembangan yang melesat di
dunia telekomunikasi, kegiatan jual beli tatap muka ini mulai mengalami
perkembangan juga. Kesibukan pembeli untuk melakukan transaksi langsung membuat
penjual melakukan inovasi dalam menjual barang atau jasa mereka. Salah satu
inovasi yang dilakukan oleh para penjual adalah menghadirkan barang atau jasa
tersebut di hadapan pembeli tanpa si pembeli harus beranjak dari bangkunya.
Dengan demikian, pembeli tidak perlu berlelah-lelah meluangkan waktu dan tenaga
untuk datang ke toko atau pasar. Tapi, penjuallah yang akan menyajikan barang
dagangan atau jasa yang dibutuhkan di hadapan mereka.
Pernah lihat para detailer bekerja? Detailer adalah
orang yang mempromosikan sebuah produk obat pada dokter, baik yang ada di
klinik, rumah sakit maupun praktek di rumah. Biasanya para detailer ini
menjelaskan obat yang mereka promosikan dan presentasikan di hadapan para
dokter sambil membawa beberapa sampel dan brosur. Mirip dengan apa yang
dikerjakan oleh para detailer ini, pedagang door to door juga demikian
melakukan penjualan untuk mengunjungi para calon pembelinya. Hal ini dilakukan
dengan maksud mendatangi pembeli secara langsung. Jadi, pembeli tidak perlu
berlelah-lelah pergi ke pasar untuk membeli barang keperluannya. Tapi,
pedaganglah yang berlelah-lelah mengangkut semua hasil barang dagangannya ke
hadapan pembeli.
Kelemahan cara berdagang seperti ini, tentu saja
terletak pada dua hal: yaitu keterbatasan calon pembeli yang bisa didatangi dan
keterbatasan jumlah barang dagangan yang bisa dibawa. Mau tidak mau, inovasi
harus dilakukan agar dua kelemahan ini bisa segera diatasi. Dari sini muncullah
inovasi untuk memanfaatkan alat telekomunikasi yang jangkauannya bisa lebih
luas lagi. Berawal dari memanfaatkan media telepon. Berbagai brosur, poster
atau pamflet disebar pada banyak orang dengan berbagai cara. Pada kertas iklan
tersebut ditulis berbagai hal yang bisa dibeli cukup dengan cara memanfaatkan
telepon yang mulai hadir nyaris ada di setiap rumah.
ini contoh pembelian yang bisa dilakukan lewat telepon. Transaksi dilakukuan di depan pintu rumah kita. Pemilihan barang dilakukan telepon rumah |
Di Indonesia, jika aku ingat-ingat sepertinya Dial
Mart yang dikelola oleh artis gaek Leni Marlina termasuk salah satu toko online
pertama yang memanfaatkan telepon untuk
menjangkau para konsumen mereka. Jadi, pada calon pembeli akan dikirimi daftar
barang apa saja yang ada di toko mereka (dial mart ini supermarket online).
Nanti kita bisa memesan lewat telepon, lalu barang yang dipesan akan diantar ke
rumah. Transaksipun dilakukan dengan dua cara, bisa dengan cara transfer lewat
atm atau bayar di tempat. Gerai makanan Pizza Hut juga termasuk gerai makanan
pertama yang memanfaatkan layanan pembelian lewat telepon. Dan kepopuleran
Yelloy Pages pun mulai semakin dirasakan. Dulu, lazim banget mendengar
percakapan seperti ini:
"Dimana ya yang jual barang x?"
"Lihat aja di Yellow Pages."
Pokoknya, jaman dulu itu mau nyari apa aja bisa dicari
di Yellow Pages. Dulu, buku Yellow Pages itu tebal sekali. Jadi, sering muncul
seloroh ledekan apa saja kegunaan Yellow Pages.
"Ih, nyebelin banget tuh orang. Timpuk juga deh
pake Yellow Pages."
Atau
"Kaki mejanya patah? Ya sudah, ganjal saja dengan
Yellow Pages."
Perkembangan alat telekomunikasi di Indonesia yang
semakin pesat, ternyata juga mempengaruhi inovasi transaksi jual beli itu
sendiri. Internet, yang menyediakan fasilitas untuk telekomunikasi selain
telepon mulai dirambah oleh para pedagang. Sekarang, nyaris semua barang dan
jasa bisa kita dapat di internet. Dan satu hal yang terjadi, orang mulai
melupakan keberadaan Yellow Pages. Sekarang, yang berjaya itu adalah Google.
Apa-apa, tanya saja sama mbah Google. Dan toko online semakin tumbuh pesat
ketika mereka semua terkoneksi datannya di data pencarian Google.
Tapi, bukan pedagang namanya jika tidak melakukan
inovasi guna mengimbangi kemajuan yang terjadi di masyarakat. Era internet
telah menyuburkan inovasi para pedagang untuk berdagang di dunia online. Mereka
cukup memajang semua barang dagangannya di toko online mereka, lalu pembeli
bisa melihat barang yang didagangkan tersebut. Langkah selanjutnya adalah
memberikan nomor telepon yang bisa dihubungi jika ada pembeli yang berminat
dengan barang dagangan mereka.
Sepertinya, aku termasuk pembeli yang doyan dengan
cara pembelian online tersebut deh. Hehehehe.
Pertama kali aku terlibat pembelian di toko online itu
... hmm... sudah lama.Sekitar beberapa tahun yang lalu. Bahkan ketika itu,
keberadaanku di facebook belum seaktif sekarang (karena baru buat waktu itu).
Tapi, aku memang sudah bersinggungan dengan internet sudah dalam.
Keaktifanku di dunia internet itu dimulai sejak tahun
`1997. Waktu itu aku bermukim di Sydney dan untuk bisa menggunakan internet
maka kami harus membayar sewa komputer di perpustakaan daerah setempat.
Komputer desktop dengan layar cembung dan keyboard serta CPU terpisah berwarna
kuning gading tersebut, hanya bisa disewa selama 1 jam saja. Dalam kurun waktu
1 jam itu, aku berusaha untuk menjangkau teman-temanku yang kala itu baru saja
memiliki email. Pulang ke Indonesia tahun 1999, kegiatanku berinternet semakin
menjadi. Apalagi sejak tahun 2000 bersama dengan beberapa orang teman aku
mendirikan sebuah website khusus muslimah bernama Kafemuslimah.com. Nah, di
sela-sela kegiatanku mengelola kafemuslimah.com itulah aku mulai merambah
situs-situs penjualan online. Transaksi online shop pertamaku terjadi kalau gak
salah tahun 2005 deh. Yaitu ketika aku membeli sebuah tas wanita.
Cara melakukan transaksi di toko online yaitu:
1. Kita lihat dulu barang yang kita inginkan.
2. Pelajari detailnya.
3. Jika cocok, hubungi nomor telepon yang tercantum di
toko online tersebut untuk melakukan pemesanan barang. Taati aturannya, ada
nomor yang bisa dihubungi jika ingin berbicara dengan pedagangnya langsung ada
yang hanya bisa menerima sms saja. Jangan pernah menelepon nomor yang hanya
bisa menerima sms saja. Tidak bakalan diangkat nanti.
4. Jika sudah melakukan pemesanan, maka kita harus
mentransfer uang yang sudah disepakati ke nomor rekening yang diberikan.
5. Setelah melakukan pembayaran, maka kita harus
segera mengkonfirmasikan pada website semula bahwa kita sudah melakukan
pembayaran. Lalu berikan alamat kita pada mereka (dalam perkembangan
selanjutnya; akibat dari kejadian tragis dimana ada teroris yang meletakkan
paket bom dalam sebuah paket berbentuk buku yang terjadi beberapa tahun yang
lalu, maka sekarang semua paket pengiriman harus mencantumkan nomor telepon
yang bisa dihubungi. Jadi, bukan hanya memberikan alamat saja, kita sekarang
juga diharuskan untuk menuliskan nomor telepom kita di paket yang dikirimkan).
Nah. Mudah kan?
Kemudahan belanja online ini yang membuatku pada
akhirnya mulai keranjingan melakukan belanja online. Sekarang, nyaris ada
banyak barang yang pernah aku beli di toko-toko online. Aku pernah membeli tas,
buku, baju, barang elektronik, barang pecah belah, parfum, sabun, boneka, dan
makanan. Buatku yang memang sering malas keluar rumah karena sudah kebayang
bakalana kejebak macet, panas, debu, maka belanja online itu sebuah kemudahan
yang luar biasa. Kita tidak perlu lagi mengeluarkan ongkos. Bahkan, beberapa
kali aku berhitung ternyata ongkos kirim yang harus kita bayar itu ternyata
malah jauh lebih murah daripada jika kita sendiri yang harus keluar rumah untuk
membeli barang-barang tersebut. Tentu aja yaitu ketika kita membeli barang
dimana toko online tersebut berada di satu kota yang sama dengan kota tempat
kita tinggal.
ini barang-barang yang pernah aku beli secara online. Macamnya merata dari barang keperluan kepala hingga kaki. |
ini contoh pemberitahuan dari pihak penjual toko online terhadap barang yang sudah aku beli dan mereka ingin kirim |
Tapi, tidak semua cerita tentang pengalaman belanja
online manis. Tetap ada cerita dukanya yaitu ketika ada toko online yang menipu
para pembelinya. Seperti yang dialami oleh temanku berikut ini:
ini nih... agar bisa menjadi peringatan bagi yang lain. |
Nah, inilah kelemahan dari berbelanja di toko online.
Yaitu, kita sulit melakukan tuntutan jika ternyata ada pemilik toko online yang
berniat jahat pada para konsumennya. Karena transaksi tidak pernah dilakukan
secara tatap muka maka kita tidak pernah tahu dimana keberadaan toko online
tersebut. Akibatnya, kita tidak bisa menuntut toko online yang berbuat jahat
pada kita tersebut.
Tapi, berbicara tentang niat jahat pedagang,
sebenarnya tidak hanya rawan terjadi di toko online saja sih. Tapi juga pada
pedagang tatap muka langsung.
Berikut ini, ada beberapa tips dariku yang aku dapat
dari hasil pengalaman melakukan belanja online:
1. Usahakan untuk mengenal terlebih dahulu siapa
pedagangnya.
2. Sebelum melakuan pembelian, baca-baca dulu riwayat
percakapan yang terjadi di halaman toko online tersebut. Ada nggak protes atau
apa saja. Tanya-tanya dulu kalau perlu siapa tahu ada yang kenal dengan toko online
tersebut.
3. Jangan segan untuk bertanya. Karena, kita kan gak
lihat barangnya jadi kita punya hak kok untuk tahu detail dari barang. Jika si
pemilik toko online itu judes, tidak mau ditanya-tanya, saranku sih lebih baik
jangan membeli di sana deh. Soalnya kalau baru mau beli saja sudah judes,
apalagi jika kita mau complain jika ternyata barang yang dikirim tidak sesuai
dengan yang kita pesan?
4. Mohon untuk curiga jika ada barang yang terlalu murah hingga tidak masuk di akal (duh, sebodoh-bodohnya pedagang, mereka pasti nggak mau jual rugi kan ya? Jadi kalau harganya terlalu murah, curiga deh, kenapa tuh?)
5. Jangan lupa untuk meminta mereka memperlihatkan resi pengiriman barang jika lewat hari kedatangan barang tidak juga datang.
Pokoknya, KATAKAN TIDAK PADA PEDAGANG YANG JUTEK,
PELIT KETERANGAN DAN SUSAH DIHUBUNGI.
Tapi, jika sekali waktu bertemu dengan pedagang yang
ramah, mudah dihubungi, bersedia mengganti barang yang tidak sesuai pesanan
atau rusak dalam perjalanan, JANGAN SEGAN UNTUK MENJADI PELANGGANNYA. Aku sudah
membuktikan bahwa jika kita menjadi pelanggan pedagang toko online yang
ramah-mudah dihubungi dan bertanggung-jawab, nggak ada ruginya loh berteman
dengan mereka. Soalnya nanti-nantinya malah dapat diskon tambahan lagi loh.
Hasyeeekk.
------------------------
tulisan ini diikutsertakan dalam give away toko online susindra
Di bagian yellow page... saya tertawa karena ingat jaman itu. hahahaha....
BalasHapusTerima kasih ya mbak untuk tips lengkapnya. saya kalau mau beli juga lihat komentar2nya dulu. kalau positif... berarti sinyai hijau pertama. Juga enak tidaknya diajak ngobrol. kalo jawabanya pendek2, apalagi jutek... hua... mundur dulu.
Salam hangat dari Jakarta
Susindra
mbak,itu sendal yang bir bagus2 abngetttt^^
BalasHapus