Every Day I Love You

Hawna, usianya baru 4 tahun empat bulan... siang itu tampak asyik membaca buku. Hmm.. lebih tepatnya memperhatikan setiap gambar dan huruf di dalam buku tersebut. Dia memang belum bisa membaca tapi sudah menyukai buku sejak kecil. Mungkin karena kami sering membacakan dia dongeng dari sebuah buku dan mungkin juga karena dia sering melihat anggota keluarganya di rumah ini semua senang membuka buku, akhirnya dia pun menyukai buku.

Siang itu, Hawna tampak tengkurap menghadapi buku bergambarnya. Matanya asyik berpindah-pindah dari gambar yang satu ke gambar yang lain. Mungkin imajinasi di kepalanya sedang berpetualang menuturkan sebuah cerita tersendiri dari semua gambar yang dia perhatikan itu. Aku gemas melihat punggung mungilnya, juga rambut tipis dan lurusnya yang tampak berkilat tertimpa cahaya lampu. Tanpa terasa, tanganku terulur untuk mengelus kepalanya lalu sebuah ciuman terkirim ke belakang kepalanya.

"Sstt... hawna." Hawna menengok dengan pandangan jenakanya. Mata itu selalu ceria dan terlihat tanpa beban.
"Ada apa ibu?"

"I Love You." Lalu cup, aku mengiringi pernyataan cintaku ini dengan sebuah kecupan di keningnya. Hawna melongo melihatku.
"Kok I Love You sih bu?" Katanya polos. Membuat hatiku semakin merasa sayang padanya.
"Iya, karena ibu sayang banget sama kamu."

"Oh." Hanya itu jawabnya. Lalu kepalanya kembali menekuri bukunya. Tapi hanya sebentar, karena tidak lama kemudian dia kembali menatapku.

"Bu, I Love YOunya kenapa siang-siang?"
"Loh, memangnya kenapa?" Aku balik bertanya sambil menahan senyum. Wajah Hawna asli polosssss banget. Kening mungilnya dihiasi beberapa butir keringat. Dan matanya, mata itu tetap jernih... seandainya saja itu sebuah telaga, tentu kesegaran akan diperoleh dengan segera jika saja kita terjun dan berenang di dalamnya.

"I Love You seharusnya malam-malam saja ibu." Aku tertawa mendengarnya. Sudah menjadi kebiasaan kami, setiap malam sebelum tidur, aku mengajarkan Hawna untuk merapal surat Al Fathihah, dilanjutkan dengan doa mau tidur dalam bahasa Arab lalu artinya dalam bahasa Indonesia yang dimodifikasi. Allahumma, Hawna mau tidur, lindungi Hawna, ayah, ibu, mas ibam dan mbak arna.. aammiin."... lalu aku akan mengucapkan kalimat "I LOve You" kepadanya...lalu dia akan menjawab " I Love YOu too."... lalu dia mulai mengucapkan kata "selamat malam ibu." lalu kepada ayahnya juga... barulah kemudian dia tidur. Dengan begitu, ucapan I Love You memang identik dengan ucapan yang diucapkan di malam hari.

"I Love You itu artinya, aku cinta banget sama kamu. Aku sayang banget sama kamu. Jadi, ibu sayang banget sama Hawna. Sayangnya nggak cuma pas malam-malam saja. Tapi juga pagi, siang, sore, pokoknya lamaaa dan semuanya deh."
"Oh, berarti terus-terusan dong bu sayangnya?" Dia bertanya lagi dengan wajah yang super duper serius. Aku tidak tahan jadi segera mengangguk dan mendaratkan sebuah kecupan lagi di pipinya yang empuk.
"Iya... Ibu sayang sama kamu terus-terus." Hawna langsung senyum mendengar ucapanku. Hidungnya tampak kembang kempis. Aha! Dia rupanya mengerti apa yang baru saja aku katakan.

"Sama ayah juga?"
"Sama ayah juga." Aku mengangguk sambil menahan senyum.
"Sama mas ibam?"
"Sama mas ibam juga."
"Sama mbak arna?"
"Sama mbak arna juga."
"Bearti sama semuanya ibu sayang dong, sama kayak sayang ke aku." Senyumku semakin terkulum. La iya lah, sudah jelas sekali. Dasar anak kecil, pertanyaannya suka ajaib.
"Iya... sama semuanya juga sayang. Sayangnya terus-terusan juga." Hawna kembali tersenyum. Kali ini matanya terlihat berbinar-binar kesenangan. Lalu dia kembali melanjutkan memperhatikan buku yang semula dia tinggalkan karena terlibat obrolan denganku barusan. Aku terus memandang punggungnya dan mengelus-elus punggungnya dengan rasa sayang. Tiba-tiba, Hawna berdiri sambil senyum-senyum menatapku. Aku heran. Ada apa ini?

"Ibu, jangan takut. Aku juga sayangnya terus-terusan ke ibu. I Love You too-nya terus-terusan juga. Sama yang lain juga. Sama semuanya deh."
Wah... subhanallah.. ini pernyataan cinta yang paling indah. Segera saja aku raih tubuh mungil Hawna dan memeluknya erat-erat. Lalu kubisikkan di telinga, "Terima kasih ya nak. I Love You always."

Tidak ada komentar