lelaki tua dan kucing sahabatnya
meringkuk, bersimpuh, memeluk lutut
di atas jembatan penyeberangan
yang melintas melintang diatas jalan bebas hambatan
sementara lampu-lampu mobil berpendar berseliweran disepanjang jalanan
mata lelaku tua itu terus memandang jauh
menembus hujan deras
melintasi cakrawala
apa yang ada dipikiranmu pak tua?
adakah kau memikirkan tentang kapal cintamu yang telah pergi membawa sauh meninggalkanmu?
ataukah kau memikirkan tentang nasib baik yang tak jua datang menghampirimu?
mungkin kucing gemuk yang jadi sahabatmu menjadi lebih beruntung ketimbang dirimu
tak ada rasa jijik bagi dirinya untuk menyantap makanan basi
pun tak ada reaksi berarti dari tubuhnya untuk menerima makanan sampah
tak ada bedanya menjadi kaya atau miskin bagi kucing gemuk itu
juga tak ada kebimbangan jika harus melalui situasi punya jabatan ataupun papa
lelaki tua dan kucing gemuk yang menjadi sahabatnya
memandang sendu kekaki langit diujung mimpi
berharap malam nanti mimpi indah akan datang menghampiri
penulis: Ade Anita, ketika melewati jembatan penyeberangan menuju rs tebet, jakarta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar