Muslimah tampil trendy? Kenapa tidak?
Mungkin, kendala yang sering dihadapi oleh para ibu yang memiliki anak perempuan itu satu: keluhan dari si anak perempuan bahwa model pakaian untuk muslimah yang berusia remaja dan anak-anak itu cenderung untuk monoton dan itu-itu saja. Padahal, sebagaimana anak-anak pada umumnya, anak perempuan juga punya keinginan untuk bisa tampil cantik sebagaimana imajinasi mereka.
Biasanya, bagi anak-anak perempuan yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) maka patokan pakaian cantik menurut mereka adalah pakaian yang mirip dengan pakaian yang dikenakan oleh para tokoh kartun yang sering muncul di televisi. Entah itu Princess Sofia, atau Tinker Bell, atau segala macam putri.
Sebuah gaun dengan bagian bawah yang mengembang, atau dihiasi renda-renda cantik dan warna-warni pastel yang cantik.
Sedangkan bagi remaja putri, mereka justru kebalikannya. Memasuki usia remaja, seorang remaja putri ingin menunjukkan pada semua orang bahwa mereka bukan anak-anak lagi. Tapi di sisi lain, mereka juga tidak mau disamakan seperti para ibu mereka berpakaian.
Sesungguhnya, pada setiap perkembangan usia, anak-anak akan memgalami masa dimana mereka akan menunjukkan kecenderungan tertentu dalam hal berpakaian. Jika tiba di saat inilah maka kita para orang tua harus pandai untuk mengiringi langkah anak-anak kita.
Mengapa? Karena pilihan guna memenuhi kebutuhan dalam rangka menentukan cara berpakaian anak-anak, secara tidak langsung akan ikut mempengaruhi pembentukan karakter pada anak-anak kita selanjutnya.
Sejak kecil, pada anak-anak perempuanku aku sudah mengajarkan dan senantiasa mengingatkan mereka bahwa:"Nak... berpakaian yang menutup aurat itu wajib bagi seorang muslimah. Apapun kondisinya, kalian harus menutupi aurat kalian sebagaimana perintah dalam agama kita. Mau panas kek, terik, kek, di kelilingi oleh orang yang berpakaian serba terbuka kek, diledek orang karena berpakaian aneh sendiri kek, tetep... kamuharus menutup aurat kamu seperti yang diperintahkan oleh agama kita."
Tegas memang. Karena ini memang kenyataan yang cepat atau lambat akan anak-anak perempuanku alami. Itu sebabnya aku membiasakan mereka untuk tidak berpakaian serba mini dan terbuka meski mereka masih kecil-kecil.
Ini sisi buruk yang harus dihadapi oleh anak-anak perempuan yang akan berpakaian muslimah:
- Kepanasan (karena semua bagian tubuhnya tertutup kecuali wajah dan ujung lengannya.- Kurang bebas bergerak (karena model pakaian yang serba tertutup maka sering menemui beberapa gerakan yang tidak bisa dilakukan dengan bebas begitu saja).
- Siap-siap akan tampil berbeda dengan lingkungannya kelak.
Karena ada sisi buruknya, maka aku menawarkan sisi baik yang akan diterima oleh anak-anak perempuanku yang akan berpakaian muslimah:
- Sebenarnya, tidak ada yang namanya mode masa kini. Yang ada adalah kreatifitas untuk bisa tetap tampil trendy tapi tetap sesuai dengan syariah.- Silahkan ikuti model pakaian apa saja, karena pada dasarnya semua model pakaian itu bisa dimodifikasi agar tetap sesuai dengan ketentuan agama kita.
Jadi, bukan kita yang mengikuti mode tapi mode yang mengikuti kita.
- Ketika kita mengikuti ketentuan syariah, maka otomatis kita sudah satu langkah lebih maju dibanding orang lain. Insya Allah.
Karena proses negosiasi terhadap selera berpakaian ini, maka alhamdulillah anak-anak perempuanku tidak pernah merasa keberatan dengan kewajiban untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat pada mereka. Dan ini adalah pakaian yang mereka sukai, yang menutup aurat sekaligus tampil trendy.
Muslimah tampil trendy? Kenapa tidak? Ini beberapa Outfit of the day anak-anakku:
Model pakaian di atas, kami menjahitnya. Bahannya dari Batik khas Indonesia. Sekarang, bahan batik memang tidak melulu corak batik dan warna coklat-biru-hitam. Batik sekarang terdiri dari aneka corak dan aneka warna mengikuti permintaan pasar (zaman). Karenanya, Batik tidak hanya bisa dinikmati oleh orang dewasa saja. Anak-anak pun bisa mengenakan batik tapi tetap fashionable.
Model pakaian warna pink yang dikenakan oleh putriku ini sederhana saja. Sebuah gaun panjang dengan ritsleting belakang dan belahan di pinggang. Bagian depannya diberi aksen rompi yang menempel sejak dari pundak. Jika keseluruhan gaun terdiri dari Batik dengan pola yang cukup ramai maka agar terlihat kontras, maka untuk rompi kenakan bahan batik emboss. Yaitu batik timbul tanpa warna sama sekali. Jadi, hanya coraknya saja yang batik tapi warnanya mengikuti warna kain. Selain di bagian rompi, tambahkan aksen di bagian ujung lengan dan bagian bawah gaun.
Aku paling senang menambah aksen di bagian ujung lengan dan ujung gaun dan amat jarang menambah aksen di daerah seputar dada. Model leher (kerah) pun biasanya cukup melingkar biasa saja. Kenapa? Karena toh bagian leher dan dada akan tertutup oleh jilbab. Jadi, pilih selalu pakaian dengan aksen di bagian lengan dan bagian bawah gaun saja.
Anak-anak perempuanku alhamdulillah, mereka tampil percaya diri. Bahkan meski mereka harus berbeda dengan anak-anak lain seusia mereka karena mengenakan jilbab sendiri, mereka tetap tampil percaya diri dengan pilihan pakaian mereka.
======================================
" Tulisan ini diikutsertakan dalam Giveaway #OOTDAlaAku2015 bekerjasama dengan bajukoreawanita.com "
iiich seneng lihat bahannya adem banget ituh pasti ya Mbak, saya waktu kecil juga dijahitin sama ibu sampai mau menikah masih dijahitin...
BalasHapusiya karena dari kain batik. Batik itu katun yang paling adem menurutku
Hapussebetulnya simple ya Mbak, baju muslim yang memberikan kenyamanan untuk anak perempuan... yang dipakai juga bagus
BalasHapusIya yang penting warna dan modelnya enak aja.
HapusSeneng yah liat anak2 mau pake gamis atas kemauan sendiri. Aku baru punya 2 gamis buat Shaki, dan dia suka juga makenya. Meski kadang ga dipake kerudung, tp paling engga dia udah mau pake gamis. Kembaran soale sama aku. :D
BalasHapusBenerr.. anak2 suka kalo kembaran ma ortunya
HapusModelnya lucu2 mba.Mau nyontek ah buat si kecil :)
BalasHapusIya silahkan...
HapusUdah cantik, shalihaaat, oke banget deh mbak. Ajarkan nutup aurat dari sekarang ya mbak
BalasHapus--bukanbocahbiasa
Iya harus dibiasakan sejak kecil
HapusVivi juga suka banget pake gamis meskipun modelnya ga trendy :)
BalasHapusHawna tuh pecjnta Princess jadi suka dengan model baju princess
HapusMbak Ade lebih suka jahit sendiri ya daripada beli yg sudah jadi ? Iya sih memang jadinya lebih pas, lebih enak dilihat. Sukaaa banget yang batik pink dipakai anak cantik shalihat itu.
BalasHapusIya jahit sendiri tuh lebih puas... kita yg pegang kendali kualitas bahan dan bisa bikin model yg unik gak pasaran
HapusGamisnya bgs yah, pgn beliin bwt Aisyah
BalasHapusAku jahit gak beli gamisnya. Dicontek aja modelnya krn gak jamin ada yg jual apa nggak.
Hapusoutfitnya cakep-cakeep mba....Hawna jadi terlihat ceria dan modis :)
BalasHapushawna udah cocok jadi model pakaian muslimah, mbak :)
BalasHapusbajunya aku suka mbak...warnanya juga tampak ceria dipake anak2 :)
BalasHapusTerbukti, pakaian muslimah tetap membuat cantik pemakainya :)
BalasHapusSangat cocok sekalai, tidak terlihat ribet
BalasHapusAku suka loh Hawna pakai dress-2 gitu,
BalasHapusdari kecil dibiasain jilbaban ya mbaa,, sukaaaa,,
BalasHapushawna cantik ^^
BalasHapusbisa jadi fashion blogger ini
motif mega mendung ya itu? bagus ya modelnya, ga keliatan seperti gamis, jadinya pas untuk anak-anak :)
BalasHapusLovelyyyy.... Tetep modis & casual :))
BalasHapusSuka banget baju pink nya... tapi lebih sua lagi senyum manisnya.
BalasHapusMakaciih, udah ikutan GA ku ya, Mbak.
kerajinan kayu
BalasHapusminyak bulus murni