[Lifestyle : Kuliner; Parenting]: Acara yang paling aku sukai ketika week end tiba adalah: acara dinner di luar rumah.
Widiww.... rasanya seperti menikmati liburan panjang dari rutinitas keseharian yang berkutat di rumah saja.
Hehehe... aku memang ibu rumah tangga yang senang berdiam di dalam rumah (ya suami juga sih yang meminta demikian dan aku ikhlas menjalankan perintahnya insya Allah). Acara keluar rumah yang aku lakukan dari senin hingga jumat itu cuma ke dua tempat saja biasanya: pasar dan sekolah anak-anak. Selebihnya, aku berdiam di dalam rumah. Melakukan banyak hal di dalam rumah seperti membereskan rumah, memasak, mencuci dan sebagainya. Juga berkegiatan ke banyak tempat yang dilakukan dari dalam rumah lewat berselancar dengan internet. Termasuk nulis blog dan membuat aneka macam tulisan.
Nah.... karena saban pekan kami sekeluarga dinner di luar rumah, maka tidak heran jika nyaris banyak tempat makan sudah pernah aku datangi. Jika sedang ada rezeki, kami mencoba melakukan wisata kuliner ke tempat-tempat makan yang "keren dan elegan level 3 ke atas". Tapi, jika rezeki pas-pasan, kami mampir ke tempat makan yang "keren dan elegan level 3 ke bawah".
Asal tahu ya, rezeki itu, ada atau tidak ada, tergantung cara kita memandangnya. Jadi, gak usah pakai ukuran tertentu karena nanti malah ribet dan bikin stress. Insya Allah setiap hari selalu ada rezeki pada tiap-tiap orang. Hanya saja, ada yang selalu merasa kekurangan ada yang selalu merasa cukup. Aku sih pinginnya yang terakhir, agar bisa masuk golongan orang yang pandai bersyukur (aamiin).
Nah.
Kalian tahu tidak? Ada sebuah tempat dimana rezeki itu ada atau tidak, makan disana gak pake takut bakalan bayar mahal. Dimana? Di FOODHALL yang biasanya ada di mall-mall besar seperti Grand Indonesia, atau Senayan City, atau di Depok Mall, Summarecon Bekasi, Ancol Manssion, Alam Sutra, Kelapa Gading, dan banyak deh tempat lainnya.
Loh? Gimana caranya kok bisa makan di rumah makan yang ada di dalam Mall gak pake mahal? Nah.. caranya, kalian makannya di dailykitchen yang ada di bagian belakang the FOODHALL. Biasanya, letak dailykitchen ini ada di dekat tempat jual ikan segar, ayam segar dan sayuran segar.
Di dailykitchen itu ada menu-menu yang dibuat oleh para cheff. Harganya sedang sih (karena mahal itu kan relatif ya?). Seperti ini nih:
Tapi, yang keluargaku sering lakukan adalah aku memilih sendiri sayur-sayuran mentah yang dijual di sana. Biasanya aku memilih sayuran yang bisa diolah menjadi stir fry alias tumis-tumisan seperti bakchoy, jamur shitake dan tahu sutra.
Lalu, aku mampir ke kios ikan segarnya dan memilih beberapa potong ikan dory yang masih segar.
Nah... ketiganya aku bawa ke kasir. Lalu kita bisa meminta tolong pada cheff di dailykitchen untuk memasakkan bahan-bahan mentah yang sudah aku pesan itu agar diolah menjadi masakan.
"Sayurnya mau diapain bu?"
"Ditumis aja."
"Mau tumis bawang putih, saus tiram atau gimana?"
"Tumis bawang putih saja."
"Ikan dorinya, mau diolah gimana?"
"Goreng tepung saja."
Sudah. Kita tinggal memesan nasi putihnya mau berapa piring, lalu mencari air mineral di bagian air mineral (hehe kebetulan keluargaku kurang suka minuman berwarna soalnya; kecuali jika ada es teh manis), lalu bayar semuanya berapa. Ada charge untuk mengolah makanan. Jadi, semua harga sayur sesuai dihitung sesuai dengan harga barcode, ditambah dengan charge untuk jasa memasak para cheffnya sebesar Rp30.000.
Selesai. Sekarang tinggal mencari bangku.
Dan dimulailah acara quality time family dinner dalam keluargaku.
Yang aku sukai dari acara makan bersama di luar rumah ketika weekend itu satu: kami bisa berkumpul bersama di dalam satu meja dan ngobrol bersama. Di hari-hari biasanya, waktu untuk berkumpul bersama itu susah untuk disatukan. Jika pagi, jam 6 pagi rumah sudah sibuk karena semua siap-siap untuk berangkat ke sekolah (bagi yang bersekolah dan masih memakai seragam. hehehe... ada 2 anakku yang masih mengenakan seragam dan terikat jam sekolah).
Sedangkan yang tidak lagi berseragam, tentu saja tidak terlalu terikat peraturan jam sekolah. Akibatnya, bangunnya rada-rada siang. Jadi, yang satu sudah berangkat meninggalkan rumah yang satu masih di rumah tapi belum bangun tidur. hahahaha.
Nah.. barulah sore hari semuanya satu persatu mulai berkumpul. Tapi itu juga gak bisa dalam satu waktu yang sama. Ada yang pulangnya sore sebelum maghrib, ada yang setelah isya, ada yang ... di atas pukul 22.00. Jadi... kesimpulannya gak bisa deh yang namanya duduk bersama di meja makan untuk makan malam bersama seperti keluarga normal.
Itu sebabnya makan malam di luar setiap akhir pekan itu aku namakan sebagai My Quality Time at family Dinner. Aku bisa menyapa si sulung dan ngobrol hal yang gak penting dengannya. Lalu bercanda gak penting dengan bungsuku. Atau menggoda anak gadis remajaku si tengah. Pokoknya banyak hal-hal yang gak penting yang aku lakukan dengan mereka. Aku sih amat menikmatinya.
(kenapa ada kata gak pentingnya? hehehe... karena, kalau ngelakuin hal yang penting itu ya sebaiknya sih secara pribadi deh. Ajak anak untuk berbicara empat mata. Enam mata jika harus melibatkan pasangan kita. Karena, anak tidak suka loh jika kita ajak membicarakan hal-hal yang sensi dan sebenarnya-penting-dalam-pandangan-mata-kita-sebagai-orang-tua-untuk-dibicarakan-serius-dengan-anak. Mereka akan merasa kita sedang membuka aib mereka jika kita membicarakan hal-hal tersebut di depan orang lain. Meski orang lain itu adalah saudara kandungnya sekalipun).
Sementara menunggu sambil bercengkerama, makanan pun selesai dibuat.
Uhh.... Looks yummy ya. Berapa harga yang harus dibayar (FYI: ini makanan untuk ber-lima loh. 5 orang).
187.800 saja untuk santapan makan malam 5 orang kelaparan. Nah... di sebelah gambar struk itu, adalah bahan mentah yang tadi aku pilih |
Tuh. Murah meriah kan? Nikmat pula. Dan bonusnya adalah: aku mendapat quality time ketika makan bersama keluarga.
segitu untuk ber5 sih ga trlalu mahal ya mba..padahal kalo cowok biasanya makannya banyak juga :)
BalasHapusiya bener. karena setelah dimasakin, ikannya jadi banyak banget juga sayurnya
HapusWalah2.... Bahan milih sendiri, dimasakin pulaaa
BalasHapusdisitu enaknya.
Hapusfresh from the oven... e kitchen nih, jadi ga was was takut fast food ya mb
BalasHapusiya bener. Karena kita yakin banget dimasaknya saat itu juga dan pas milih bahannya kita sendiri yang milihnya.
HapusDi tempatku belum ada mba yg model daily kitchen gini :(
BalasHapusKalo gni sih terjamin kualitas makanannya, bahannya aja kita yang pilih sendiri
BalasHapusKapan ya ada daily kitchen di Semarang?
BalasHapusWah, baru tahu kalo bisa dimasakin mba. Jadi enak ya, bisa milih campuran sayurnya kayak gimana.
BalasHapusTempatnya keren mak...
BalasHapusInivatif y
Bs milih sendiri trs dimasakin jugak
wah,asik ya mak...bisa minta request dimasak apa
BalasHapuswah asik nih. bisa pilih-pilih bahan yang dimasak. ini bisa jadi alternatif buat orang-orang yang pingin makan-makanan rumahan tapi malas masak sendiri.
BalasHapusAh.. Langsung laper jadinya, Mbak.. :(
BalasHapuskeren bangat infonya thanks
BalasHapusterima kasih artikelnya sangat keren
BalasHapuskeren bangat artikelnya
BalasHapuskeren bangat artikelnya
BalasHapusterima kasih atas infonya
BalasHapusnice info thanks
BalasHapusgood article
BalasHapusthanks
semoga di beri ketabahan dalam kasusnya
BalasHapus