Kisah Cinta Memilukan: Legenda Platipus

 Gambar diambil dari http://www.disneymovieslist.com/blog/1439/disneys-phineas-and-ferb-the-movie-will-be-coming-to-a-theater-near-you
[Pernikahan] Ada yang pernah nonton film kartun Phinneas and Ferb di Disney Channel? Putri bungsuku termasuk salah seorang penontonnya. Nah, salah satu tokoh dalam cerita di film kartun itu adalah si Platipus yang bernama Perry.
ini dia Perry si platipus. Gambar diambil dari http://www.dragoart.com/tuts/2149/1/1/how-to-draw-perry-the-platypus-from-phineas-and-ferb.htm, ada cara menggambarnya juga step by stepnya. 



Siang ini, ketika aku dan putriku duduk berdampingin di meja makan kami karena kami berdua punya tugas mengetik yang sama-sama dikejar tenggat waktu (hehehehe; putriku punya tugas dari sekolah untuk merangkum 3 pelajaran dalam 1 buah makalah; jadi aku ajarikan dia memakai word dan dia pun mengetiknya di notebook; sedangkan aku sendiri sedang menyelesaikan penulisan novel) acara film Phinneas and Ferb menemani kami berdua. Sesekali mengetik sambil sesekali melirik televisi yang kebetulan ada di hadapan. Memang tidak efektif tapi ternyata ini membuat kami berdua jadi punya banyak obrolan berdua.


Salah satunya ya ngebahas tentang hewan Platipus.



"Bu.. Platipus itu sebenarnya apa sih? Dia mamalia, tapi kenapa bertelur?"
"Dia mamalia dan bertelur emang. Namanya ovovivar."
"Mamalia itu artinya apa?"
"Artinya dia hewan menyusui."
"Oh, berarti mamalia itu artinya bukan hewan yang melahirkan?"
"Bukan.. ya karena ada platipus itu. Jadi definisi mamalia hewan melahirkan gak bisa dipakai. Yang bisa dipakai mamalia itu hewan menyusui."
"Yes... berarti aku bener waktu ulangan terakhir. Temanku soalnya nulisnya melahirkan tapi aku nulisnya menyusui."
"Eh.. sebenarnya ada legendanya tuh tentang Platipus."
"Legenda itu apa?"
"Legenda itu cerita asal mula sesuatu. Ini cerita rakyat.. jadi belum tentu benar tapi karena cerita itu muncul dah lama banget jadi semua orang tau tentang cerita itu. Kayak misalnya legenda Tangkupan Perahu yang nyeritain bahwa kawah Tangkupan Perahu itu asalnya dari perahunya Sangkuriang yang ditendang dan akhirnya jadi kawah; atau legenda bahwa lintah yang ada di danau Situbagendit itu asalnya dari orang yang pelit dan jahatnya miinta ampun terus pas mati akhirnya berubah jadi lintah dan menghuni danau Situ Bagendit."
"O... terus... legenda Platipus apa?"
"Legenda Platipus itu sedih nah...Gini ceritanya...."

ini dia wujud hewan Platipus

Suatu hari, ada seekor berang-berang muda yang sedang berenang di sebuah sungai di pedalaman Australia. Cuaca sedang panas terik. Banyak hewan-hewan di hutan yang merasa kepanasan kala itu, termasuk juga seekor bebek. Ketika itulah berang-berang muda bertemu dengan bebek yang sedang berenang-renang di atas permukaan sungai. Awalnya, sebenarnya berang-berang muda tidak terlalu peduli karena dari bawah permukaan air, yang dilihatnya hanyalah sebuah sirip yang tampak berenang-renang di bawah permukaan air. Karena penasaran siapa pemilik sirip lucu itu, berang-berang muda pun muncul ke permukaan air dan dia terkesima... ternyata pemilik sirip lincah itu adalah seekor bebek yang sangat cantik. Si berang-berang langsung jatuh cinta pada si bebek di pandangan pertama.Nah.. bebeknya juga ternyata suka juga sama berang-berang. Karena di mata si bebek, berang-berang tuh terlihat amat berbeda dibanding bebek-bebek jantan yang pernah dia liat. Dan berang-berang juga jago banget berenangnya. Dia bisa menyelam dan memberikan bebek hadiah ikan-ikan segar. Wahh... bebek akhirnya nerima cinta si berang-berang. Akhirnya mereka berdua pun berpasangan.Tapi... meski mereka berdua saling mencintai, keluarga dari kedua belah pihak menentang keras kisah cinta mereka. Kenapa? karena mereka berdua tuh beda banget.
"Bebek... sadar deh, kamu tuh gak mungkin menjadikan berang-berang sebagai suamimu. Dia beda banget dengan jenis kita. Dia hewan air. Jika diteruskan kamu bakalan susah bertemu dengan suamimu karena dia beda hidupnya ma kamu."
 "Tapi aku cinta banget sama berang-berang bu. Cinta banget."
Itu tuh nasehat dari keluarganya si bebek. Sedangkan si berang-berang sama juga. Dia juga ditentang ama keluarga besarnya.
"Berang-berang.. mikir deh. Kamu tuh gak mungkin bisa jadi suaminya si bebek, secantik apapun si bebek tetep.. bebek tuh beda banget sama kamu. Dia hewan darat. Mikir dong mikir. Meski cinta itu buta, tapi kamu jangan buta."
Begitu tegurannya keluarganya berang-berang. Tapi tetap saja baik berang-berang maupun bebek gak mau dengar. Mereka tetap merasa bahwa mereka sudah tidak bisa lagi dipisahkan karena sudah benar-benar saling cinta. Akhirnya mereka pun nekad.
"Sudah bebek, kita kabur saja yuk berdua. Kita tinggalkan keluarga kita, kita hidup berdua saja. Kamu cinta aku kan? Aku juga cinta banget sama kamu."
Akhirnya mereka berdua nekad. Mereka nikah diam-diam. Lalu, bebek pun hamil. Eh.. tapi... pas hamil itu ternyata bayinya beda ma bayi anak bebek lainnya. Yang ini bentuknya lebih besar. Karena perpaduan antara berang-berang sama bebek. Jadi, akhirnya si bebek kesakitan selama hamil. Dan makin sedih karna dia hidup menyendiri. Karena waktu dia nekad melarikan diri untuk bisa nikah sama berang-berang, keluarga besar mereka berdua akhirnya memutuskan untuk "PUTUS HUBUNGAN KELUARGA". Akhirnya, hamilnya makin lama makin besar dan bebek makin sakit-sakitan. Suaminya berang-berang juga gak bisa nemenin lama-lama... karnea berang-berang itu hewan air jadi kalau kelamaan ada di darat si berang-berang bakalan sakit-sakitan juga. Jadilah mereka berdua sama-sama menderita. Hingga akhirnya... pas waktunya melahirkan, si bebek meninggal dunia. Perutnya terbelah karena telurnya terlalu besar.
Akhirnya, si ayah, yaitu berang-berang terpaksa mengerami telur besarnya seorang diri di pinggir sungai. Begitu telurnya menetas... ternyata bentuk bayinya aneh banget. Yaitu separuh bebek juga separuh berang-berang. Kaget banget si ayah. Begitu kaget sampai akhirnya dia kena serangan jantung. Meninggal deh.
Jadilah si bayi, yaitu Platipus hidup seorang diri. Jika lapar, dia akan turun ke sungai selama maksimal 2 menit untuk nyari ikan. Karena dia gak bisa napas di dalam air. Tapi, kalau kelamaan di atas darat, dia juga suka ngerasa kekeringan. Jadi dia tetep harus turun ke air juga. Nah... terus, karena dewanya orang Aborijin kasian liat si Platipus hidup sendirian, akhirnya dia pun nyiptain seekor lagi hewan platipus buat jadi pasangannya. Nah.. akhirnya si platipus punya teman dan akhirnya bisa berkembang biak seperti sekarang.Selesai ceritanya.


"Kasihan si Platipus."
"Iya, emang kasian. Makanya, nanti nih kalau kamu sudah mulai besar dan jatuh cinta sama seseorang, jangan ngotot-ngototan sendiri. Harus dengerin apa nasehat orang tuamu biar gak menderita. Itu kan terjadi hal yang menyedihkan seperti itu karena baik bebek maupun berang-berang sama-sama ngotot dan gak mau dengar nasehat orang tuanya."

heheehehe.. yang terakhir ini pesan sponsorku buat anakku.

Ini  fakta tentang Platipus:
1. Platypus ditemukan pertama kali oleh Ilmuwan asal Inggris, Goerge Shaw, pada tahun 1799. Ia memperkirakan hewan ini ada sejak jaman dinosaurus. Nama platypus itu sendiri berasal dari bahasa Yunani dan Latin yang artinya kaki rata.

2. Hewan ini sangat unik karena ia satu-satunya mamalia yang bertelur dan menyusui anaknya, atau dalam istilah biologi disebut ovovivipar dan memiliki bisa layaknya ular, mempunyai mulut seperti bebek dan mempunyai bulu seperti berang-berang.

3. Platypus merupakan hewan mamalia yang bertelur(umumnya mamalia melahirkan). Temperatur tubuh platipus kira-kira 32oC. Temperatur ini lebih rendah dari kebanyakan Mammalia (sekitar 38oC). Selain itu bentuk Platypus juga sangat unik dengan fisik yang menyerupai gabungan dari berang-berang dan bebek.

4. Platypus merupakan hewan semi-akuatik (hidup di air dan di darat) yang pandai menyelam dan membuat sarang di sungai seperti halnya berang-berang. Namun, saat berada di darat Platypus akan berjalan lebih lambat dan sulit. Hewan ini lebih aktif di malam hari. Platypus dapat menyelam selama sekitar 2 menit dan setelah itu harus mencari oksigen ke permukaan. Saat menyelam mata dan telinga Platypus akan tertutup rapat dan mereka hanya menggunakan paruh sebagai sensor. Cacing, larva serangga, dan binatang kecil adalah makanan bagi Platypus.

5. Hewan ini memang terlihat tenang dan tidak berbahaya, namunPlatypus jantan mempunyai senjata rahasia yang berbisa pada bagian kakinya. Racun seekor Platypus dapat membunuh setidaknya seekor anjing. Biasanya racun ini digunakan untuk melawan musuh atau saat bertarung antar pejantan dalam memperebutkan betina pada musim kawin.

6. Umumnya, Platypus betina baru dapat bertelur saat mencapai usia 4 tahun. Masa kehamilan sang betina sekitar 21 hari dan setelahnya ia akan mengeluarkan sekitar 2-3 buah telur yang kemudian dierami (periode inkubasi) selama kurang lebih 10 hari. Bayi-bayi Platypus siap keluar dari sarang setelah 3-4 bulan dari masa penetasan. Platypus dapat hidup hingga 20 tahun.








sumber:
- semua foto dan keterangan dari berbagai website di google.com
- legenda aku denger waktu aku tinggal di sydney, diceritakan oleh seorang tetangga yang orang aborigin

9 komentar

  1. Hihi...lucu dan menyedihkan ceritanya mak Ade....ih geli liat platipus wkt msh bayi ya...spt anak tikus....btw info ttg platipusnya bermanfaat banget....

    BalasHapus
  2. wah pengetahuan baru nih. baik ttg platipusnya, filmnya, apalagi legendanya :) gak langganan tv kabel soalnya jd agak kuper hehe.....

    BalasHapus
  3. Kok ngeri kayaknya, mak.. (http://ceritajengyuni.blogspot.com/)

    BalasHapus
  4. baru denger nama hewan ini, mba. kok ngeri ya penampakannya

    BalasHapus
  5. oohh..saya malah baru tahu legenda si Platipus

    BalasHapus
  6. Baru liat hewan Platipus ini di blognya mak Ade

    BalasHapus
  7. Cerita di dunia hewan sama juga dg manusia ya, Bu. Ada kawin lari segala. :)

    Beneran, cucuk dan kaki bebebk bgtt. Dan, saya baru tahu ttg hewan ini.

    BalasHapus
  8. pascal juga suka mbak nonton phoneas tapi dari DVD maklum gak punya TV Kable hehhee

    BalasHapus
  9. makasih atass infomasihnya, sya baru tahu tengtang hewan ini..

    BalasHapus