jadi penakut

Nggak tahu kenapa sekarang saya jadi penakut lagi... ya.. lagi.  Ini gara-garanya nonton infotaiment yang menayangkan penampakan gederuwo di konsernya D'masiv di Papua. ... hhiiiihh.. seram. 

Hmm, terus terang, dulu saya sering juga melihat penampakan. Awalnya waktu masih kecil. Saya pernah lihat kuntilanak (nggak tahu sih siapa, tapi dari ciri-cirinya sih sepertinya ya kuntilanak) berdiri di ujung sebuah pohon yang tinggi sekali. Begitu tinggi sehingga jika angin datang berhembus pucuk-pucuk daun di ujung pohon itu meliuk-liuk gemulai. Di tempat yang amat rapuh untuk dijadikan landasan untuk berpijak itulah saya melihat makhluk ini. Dengan rambut panjang, wajah pucat dan pakaian berwarna putih. Lalu berturut-turut kejadian melihat penampakan hadir begitu saja. Membuat berdiri bulu roma. Di rumah orang tua, di rumah teman, di pepohonan di pinggir jalan, bahkan di tengah keramaian. Seram sih. Tapi akhirnya saya sudah tidak peduli lagi.  Mereka alhamdulillah tidak ada yang mengganggu selama kita tetap ingat Allah. Saya jadi pemberani malah. Sejak SD, saya sudah terbiasa bangun malam. Hm.. .. ini juga luar biasa. Ada seorang kakek-kakek berpakaian serba putih dengan rambut putih dan janggut panjang berwarna putih yang setia selalu membangunkan saya di waktu dini hari. Dia meminta saya untuk shalat malam. Jika saya terlalu lelah dan tidak mengindahkan ajakannya, dia akan setia membangunkan saya untuk shalat shubuh. ... barulah setelah saya menikah posisi kakek ini tergantikan oleh suami dan alarm handphone. ... hehe.. lebih manis dan canggih. Serta up to date. Bersamaan dengan tidak pernah munculnya lagi si kakek ini, kemampuan saya melihat penampakan pun ikut lenyap. Hingga suatu hari.....

Ketika saya sedang makan sahur seorang diri di ruang tv, tiba-tiba sebuah bola basket melesat masuk ke dalam ring basket. 

Rumah saya memang unik penataannya. Anak saya senang main basket. Sebagai orang tua yang baik, saya juga senang menemani dia main basket. Tapi.. . saya malas jika harus bermain di teras rumah. Malas pakai jilbabnya, malas dengan pakaian lengkapnya. Jika di dalam rumah, saya tidak wajib berjilbab dan bisa pakai pakaiana apa saja. Jadilah ruang keluarga dirumah saya, saya biarkan plong lega dan menyulapnya menjadi lapangan basket mini. Amat mini sebenarnya. Letaknya tepat di muka kamar tidur. Ring basketnya oleh suami saya dipaku di atas ventilasi di atas kamar tidur. Di seberang ring basket ini, ada ruang keluarga. Tempat kami menonton televisi, membaca koran serta ngobrol ngalor ngidul. 

Mendengar bola basket itu melesat masuk ke dalam ring basket, tiba-tiba bulu roma saya berdiri. Notebook yang setia menemani saya makan sahur segera saya matikan dan... ssseeeetttt... saya berlari masuk ke dalam kamar dan menyembunyikan kepala didalam pelukan suami. Takut. 

Lalu suara-suara aneh sesekali mulai terdengar jika mata ini tidak dapat tertidur malam-malam. Dan akhirnya.... anak saya yang paling kecil, rasanya juga dikaruniai kemampuan untuk melihat makhluk-makhluk ghaib. Dia beberapa kali menangis ketakutan secara tiba-tiba justru ketika saya dan dia hanya berdua saja di dalam rumah. Aih...  menegangkan sekali. Dan.... sifat yang dulu saya benci hinggap di dalam diri saya kinii muncul lagi... jadi penakut. ya... saya sekarang jadi penakut lagi. Aih.. bagaimana ini? 

1 komentar

  1. Ya Allah... Gimana nih mbak...
    Saya waktu kecil juga suka liat...
    Bentuknya seperti yang digambarkan orang sebagai tuyul dan kuntilanak...
    Saya cerita sama kakak2 saya tapi mereka malah mentertawakan saya...
    Jadi, saya hanya berusaha untuk berani...

    kemudian, di rumah mertua saya juga seperti itu...
    waktu itu Fatih yang melihat. Dia bilang, "umi, ada setan di pintu!"
    Saya jadi tersentak dan langsung bilang, bang! bilang sama tuh setan. Jangan ngeganggu!
    Alhamdulillah, abang tidak pernah mengeluh lagi...

    Di rumah saya juga sempat kejadian hal yang aneh. Tapi saya berusaha tidak peduli. Mereka memang ada sih... rasa takut di diri saya masih ada. Tapi saya berdoa, ya Allah... hamba hanya berlindung pada-Mu... begitu berulang2... apalagi kalo di kampus... mbak kan tau, kampus banyak pojokan yang "bikin bulu kuduk merinding...". Astaghfirullah...

    Semoga mbak baik2 saja ya...

    BalasHapus